Showing posts with label Humor. Show all posts
Showing posts with label Humor. Show all posts
09/07/2017
ADA APA DENGAN ISTILAH "PARENTA" KANDA?
ADA APA DENGAN ISTILAH "PARENTA" KANDA?
Seminggu terakhir, tepatnya usai lebaran 25 Juni 2017. Kosakata "parenta" seperti virus yang menggejala di kepalaku, bahkan sebagian besar pikiran 'kaum muda". Setidaknya 5 orang yang saya say hei.. dalam rentang tersebut, mereka membalas sapaan yang memuat kosakata ada 'PARENTA (Perintah)', siaaap menunggu "PARENTA". Rentangan usia teman saya itu berkisar 25-30an tahun lebih 😃. Masa ranum-ranumnya, masa aggresifnya, mestinya.
Saya pun kadang imut-imutan, amit-amitan dan ikut-ikutan menjadikannya lelucon menggunakan istilah tersebut. Meskipun tanggapan saya pada kelima teman tersebut berseberangan dengannya. Saya hanya tanya kabar ko', ada yg balas ADA PARENTA. Spontan sy jawab sejak kapan ko sy pernah perintah. Ujar saya pada kawan lama yang pernah tidur se-sofa di PKM kampus UNM Parang Tambung. Entah alam sadar atau alam bawah sadar yang memengaruhi pita suaranya atau jempolnya untuk mengeluarkan ekspresi spontan "PARENTA".
Menurut hemat saya, tidak susah untuk menelisik memvirusnya istilah tersebut. Saya sepakat dengan teman saya Jalaluddin Rumi Prasad, apakah benar kita yang menggunakan facebook (jejaring sosial lainnya) atau kah mereka yang telah berhasil memanfaatkan kita? Pertanyaan filosofis yang ringan, tapi susah dijawab dengan jawaban yang menyehatkan pikiran. Karena faktanya setiap sistem pasti dibangun dengan algoritma. Inilah salah satu sumbangan terbesar Al khawarizmi, lidah orang barat memplesetkannya jadi algorithm. Apakah istilah 'parenta' adalah sebuah bangunan kesadaran atau alam bawah sadar kolektif yang telah menginvasi pikiran-pikiran kita.
Well, istilah tersebut sudah pasti lahir dari suatu sistem komunikasi pada suatu komunitas tertentu. Biasanya pada komunitas yang sangat hirarkis-lah yang sangat akrab dengan kosakata "perintah". Institusi militer, bahasa mesin (pemrograman) dll. Intinya mempertegas adanya relasi kuasa dan menguasai. Bagi Foucalt, kontrol kekuasaan berdasarkan pada kuasa wacana atau kuasa pengetahuan. Tidak jauh berbeda dengan Filosof Francis Bacon Knowledge is Power. Lewat pengetahuan kekuasaan dapat menyebar dengan cepat pada setiap tingkatan. Siapa yang menguasai wacana dialah yg sesungguhnya berkuasa.
Mari kita cek, kira-kira siapa-siapa dan pada komunitas apa yang amat akrab dengan kosakata 'Parenta'. Sedekat pemantauan saya, istilah tersebut populer dilantunkan oleh antek2 kekuasaan lapis kedua-lapis paling bawah. Ring satu tim sukses sampai tukang pasang spanduk dan baliho para kandidat-kandidat penguasa.Yaa istilah ini populer pada segerombolan tim sukses bakal calon kandidat. Ini subjektivitas saya, suatu istilah yang diadaptasi dari model kekuasaan yang cenderung absolut, dan tentulah kita hampir sepakat penuh pada Lord Acton, Kekuasaan cenderung korup, dan kekuasaan absolut sudah pasti korup. Saya sepakat 100 persen dengan Lord.
Menurut hemat saya, fenomena ini tidak berdiri sendiri. Fenomena latah meniru tanpa koreksi terhadap hal apapun termasuk 'kosakata' sekalipun adalah wujud betapa tidak kreatif dan progresifnya kita. Otak kita seolah didesain seperti mengikuti perintah algoritma facebook untuk membagikan apa yang kita pikirkan. Berdasar pada kecenderungan2 itulah orang cenderung diberikan sugesti pertemanan yang kira2 hampir sama dengan kecenderungan kita, selaku user. Maka apa jadinya kalau hampir semua teman kita adalah se-ide, se-kosakata, se-iya dan se-tidak. Dunia kita pasti akan sempit. Itu itu tonji dibicarakan, itu-itu saja yang di bahas. Akibat lebih jauh kita amat gampang tersulut emosi , terbawa perasaan. Oleh karena sebuah sistem telah berhasil menyempitkan cara pandang kita. Media sosial yang semestinya meluaskan cara pandang tapi terperangkap dalam sumur paling dalam kesempitan "PARENTA KANDA".
JADI, amat sangat wajar jika konflik, mobilisasi, dan memobilisasi konflik dan kerusuhan begitu mudah kita jumpai. Lihatlah konflik2 di sekitar kita berada, di sekolah, di kampus, di kantor, di pangkalan ojek, di tempat hiburan, di pusat keramaian. Senggol sedikit 'Bacot'. Berbeda sedikit 'musuh' ' bunuh' dan seterusnya. Mental kita sudah hampir terpola pada kanal-kanal yang sempit, yang kadang lebih rendah dari otak reptil. Otak reptil, ibarat oposisi biner, reptil yang kagetan hanya punya dua pilihan, menyerang atau kabur.
Sehingga apa yang terjadi, kita lebih sibuk membicara orang, calon, kandidat (1), membicarakan peristiwa-peristiwa (2), dan membicarakan ide-ide besar (3). Kalimat penutup di atas saya adaptasi dari Eleanor Rosevelt. Poin 1,2, 3 adalah hirarki kekuatan berpikir kita. Kualitas berpikir yang paling tinggi, tentu membicarakan ketiganya sekaligus. Membicarakan orangnya, peristiwa, plus ide-ide besar yang dibangunnya. Dan menunggu perintah boleh jadi ada pada poin (-9).
Seminggu terakhir, tepatnya usai lebaran 25 Juni 2017. Kosakata "parenta" seperti virus yang menggejala di kepalaku, bahkan sebagian besar pikiran 'kaum muda". Setidaknya 5 orang yang saya say hei.. dalam rentang tersebut, mereka membalas sapaan yang memuat kosakata ada 'PARENTA (Perintah)', siaaap menunggu "PARENTA". Rentangan usia teman saya itu berkisar 25-30an tahun lebih 😃. Masa ranum-ranumnya, masa aggresifnya, mestinya.
Saya pun kadang imut-imutan, amit-amitan dan ikut-ikutan menjadikannya lelucon menggunakan istilah tersebut. Meskipun tanggapan saya pada kelima teman tersebut berseberangan dengannya. Saya hanya tanya kabar ko', ada yg balas ADA PARENTA. Spontan sy jawab sejak kapan ko sy pernah perintah. Ujar saya pada kawan lama yang pernah tidur se-sofa di PKM kampus UNM Parang Tambung. Entah alam sadar atau alam bawah sadar yang memengaruhi pita suaranya atau jempolnya untuk mengeluarkan ekspresi spontan "PARENTA".
Menurut hemat saya, tidak susah untuk menelisik memvirusnya istilah tersebut. Saya sepakat dengan teman saya Jalaluddin Rumi Prasad, apakah benar kita yang menggunakan facebook (jejaring sosial lainnya) atau kah mereka yang telah berhasil memanfaatkan kita? Pertanyaan filosofis yang ringan, tapi susah dijawab dengan jawaban yang menyehatkan pikiran. Karena faktanya setiap sistem pasti dibangun dengan algoritma. Inilah salah satu sumbangan terbesar Al khawarizmi, lidah orang barat memplesetkannya jadi algorithm. Apakah istilah 'parenta' adalah sebuah bangunan kesadaran atau alam bawah sadar kolektif yang telah menginvasi pikiran-pikiran kita.
Well, istilah tersebut sudah pasti lahir dari suatu sistem komunikasi pada suatu komunitas tertentu. Biasanya pada komunitas yang sangat hirarkis-lah yang sangat akrab dengan kosakata "perintah". Institusi militer, bahasa mesin (pemrograman) dll. Intinya mempertegas adanya relasi kuasa dan menguasai. Bagi Foucalt, kontrol kekuasaan berdasarkan pada kuasa wacana atau kuasa pengetahuan. Tidak jauh berbeda dengan Filosof Francis Bacon Knowledge is Power. Lewat pengetahuan kekuasaan dapat menyebar dengan cepat pada setiap tingkatan. Siapa yang menguasai wacana dialah yg sesungguhnya berkuasa.
Mari kita cek, kira-kira siapa-siapa dan pada komunitas apa yang amat akrab dengan kosakata 'Parenta'. Sedekat pemantauan saya, istilah tersebut populer dilantunkan oleh antek2 kekuasaan lapis kedua-lapis paling bawah. Ring satu tim sukses sampai tukang pasang spanduk dan baliho para kandidat-kandidat penguasa.Yaa istilah ini populer pada segerombolan tim sukses bakal calon kandidat. Ini subjektivitas saya, suatu istilah yang diadaptasi dari model kekuasaan yang cenderung absolut, dan tentulah kita hampir sepakat penuh pada Lord Acton, Kekuasaan cenderung korup, dan kekuasaan absolut sudah pasti korup. Saya sepakat 100 persen dengan Lord.
Menurut hemat saya, fenomena ini tidak berdiri sendiri. Fenomena latah meniru tanpa koreksi terhadap hal apapun termasuk 'kosakata' sekalipun adalah wujud betapa tidak kreatif dan progresifnya kita. Otak kita seolah didesain seperti mengikuti perintah algoritma facebook untuk membagikan apa yang kita pikirkan. Berdasar pada kecenderungan2 itulah orang cenderung diberikan sugesti pertemanan yang kira2 hampir sama dengan kecenderungan kita, selaku user. Maka apa jadinya kalau hampir semua teman kita adalah se-ide, se-kosakata, se-iya dan se-tidak. Dunia kita pasti akan sempit. Itu itu tonji dibicarakan, itu-itu saja yang di bahas. Akibat lebih jauh kita amat gampang tersulut emosi , terbawa perasaan. Oleh karena sebuah sistem telah berhasil menyempitkan cara pandang kita. Media sosial yang semestinya meluaskan cara pandang tapi terperangkap dalam sumur paling dalam kesempitan "PARENTA KANDA".
JADI, amat sangat wajar jika konflik, mobilisasi, dan memobilisasi konflik dan kerusuhan begitu mudah kita jumpai. Lihatlah konflik2 di sekitar kita berada, di sekolah, di kampus, di kantor, di pangkalan ojek, di tempat hiburan, di pusat keramaian. Senggol sedikit 'Bacot'. Berbeda sedikit 'musuh' ' bunuh' dan seterusnya. Mental kita sudah hampir terpola pada kanal-kanal yang sempit, yang kadang lebih rendah dari otak reptil. Otak reptil, ibarat oposisi biner, reptil yang kagetan hanya punya dua pilihan, menyerang atau kabur.
Sehingga apa yang terjadi, kita lebih sibuk membicara orang, calon, kandidat (1), membicarakan peristiwa-peristiwa (2), dan membicarakan ide-ide besar (3). Kalimat penutup di atas saya adaptasi dari Eleanor Rosevelt. Poin 1,2, 3 adalah hirarki kekuatan berpikir kita. Kualitas berpikir yang paling tinggi, tentu membicarakan ketiganya sekaligus. Membicarakan orangnya, peristiwa, plus ide-ide besar yang dibangunnya. Dan menunggu perintah boleh jadi ada pada poin (-9).
Wallahu A'lam Bissawab.
#Salam, dari lubuk hati Alam yang paling dalam, yang masih belajar untuk tidak ma'parenta'.
#Salam, dari lubuk hati Alam yang paling dalam, yang masih belajar untuk tidak ma'parenta'.
Syamsu Alam.
15/07/2016
'Kegilaan' Fans Bola
Sepakbola benar-benar sudah menjadi ritual, bahkan menyerupai agama. Ada kiblatnya, ritualnya, penggemar fanatik, tempat ibadahnya sendiri dan seterusnya. Sepakbola bisa disorot dari berbagai sudut pandang, ada yang melihat dari sisi ekonomi, politik, manajemen, humor, dan lain-lain. Bisa juga sekedar sebagai alat satir dan lain-lain, namun yang pasti, ia adalah bisnis dalam bidang olahraga. Berikut hanyalah catatan sekilas, spontanitas, sesaat setelah menyaksikan PIALA EURO, lebih tepatnya kemenangan Jerman, dan memastikan diri lolos ke Semifinal. Kenapa Jerman, saya suka aja, no reason :P
Cerahkanlah pikiran dan matanya bagi fans yang 'Summun'
'Bukmun' 'Umyun' (buta mata, telainga) terhadap pemain klubnya. Tim bola itu kolektif, ada
supporter, pemain, pelatih (fisik dan psikis), tukang masak2, satpam,
sopir, dll, istri dan anaknya, bukan hanya seorang pemain yang
hanya main di Klub kesayanganmu. Atau kekelahan tim yang kalian ngga
suka, entah karena musuh bebuyutannya di liga yang sama. Tim Negara
yang kalah disebabkan oleh pemain di klub liga yang kalian benci.
Contoh, kemenangan Jerman dinilai karena ada pemain madrid (Kross).
Kekalahan Belgia misalnya, kau salahkan karena ada Hazard yang main di
Chelsea. Sy pikir ini ketololan yang luar biasa, yang bisa saja
berdampak pada cara pandangmu terhadap apapun, boleh jadi terhadap
paham, teori, dll. Ini adalah sejenis TERORISME fans bola. Haha
lebay...
Jujur, paling jengkel sama penonton yang beginian,
cerewet, sok ta, dan apapun hasil pertandingannya selalu saja ada
pembenaran atas kehebatan TIM yang didukungnya. Seperti mahasiswa yang
tidak pernah kehabisan alasan, meskipun dia tahu alasannya itu ngawur,
wur. Sadar ko, kau cuma penonton, yang bersorak di depan layar kaca
pula. Kalian hanya bagian dari hiruk pikuk industri bola. Ingat itu,
industri bola.
Tapi, sebagai industri, untung rugi pasti pertimbangan
yang utama. Meski demikian, selaku pemain futsal yang tidak pernah ikut
turnamen bergengsi kecuali porseni jurusan. Pernahlah, mencatatkan
nama sebagai top skorer
"mode sombong". Nah, sebagai penonton keterlibatan emosional perlu,
supaya sorak makin seru, tapi ngga mesti buta mata, hati dan pikiran
keleesss. Apapun adalah pemain tim lo di liga yang selalu handal. Jangan
lupa EVERYTHING IS CONNECTED, ini bukan nokia tapi pesan utama AVATAR
AANG. Yang gundul, segundul harapan saya agar tim-tim yang yang
megandal PARKING BUS digundul pula oleh tim yang bisa menghibur kami
sebagai penonton. Attack, spartan, maskulin meski harus sesekali
feminim di lapangan. Itu, coy.
Intinya, santaimako deeh. Kalah ya terima, seperti
kebesaran hati Buffon menyalami pemain-pemain Jerman. Dan selamat buat
Tim yang senang dengan strategi "MENYERANG" karena MENYERANG ADALAH
STRATEGI BERTAHAN YANG PALING BAGUS (Arsene Wenger).
Selamat Buat all
supporting TIM JERMAN, boleh jadi juga kontribusi hitler di alam
kubur, atau Anda para penonton yang dalam hati kecilnya terbesit
haralan semoga Jerman menang kodong. Nah, itu. Selamat menikmati
tontonan selanjutnya, penonton yang baik adalah yang sorakannya besar,
meriah dan membuat iri penonton lain. Yaa emosi massa yang liar,
binal, dan kadang tak terkontrol. Tapi pembaca yang budiman, tetaplah
terkontrol sejauh yang Anda bisa.
@alamyin. 27 Rumallang 2016. at BoGoR
19/07/2012
HUMOR INSPIRATIF : Anggota Dewan yang Terkubur
HUMOR INSPIRATIF : Anggota Dewan yang Terkubur. Pada suatu ketika di negeri anta berantah, hiduplah sekumpulan warga yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata warga masyaralat lainnya. Namun sesekali bertindak diluar normal. Sebut saja warga XYZ, Kehidupannya sederhana, bersahaja, damai, cenderung menjauhi konflik, bahkan tayangan adegan politik di media massa dianggapnya menyerupai cerita dalam sinetron. Mereka hidup di hutan tepatnya diperbukitan. Sebagai ilustrasi, mungkin seperti kehidupan "Bangsa Hobbit" dalam film The Lord of The Ring.
Entah karena apa, sebuah bus yang mengangkut para anggota dewan yang terhormat dan butuh dihormati yang melewati gunung tempat mereka tinggal mengalami nasib yang naas. Sopir tidak bisa mengendalikan keseimbangan mobil ketika hendak melewati tikungan tajam pas di atas pemukiman warga XYZ, mobil tersebut terguling-guling dan akhirnya parkir terpaksa pas dipemukiman warga.
Sekitar 99% para penumpang dan sopirnya dipastikan meninggal, selebihnya sekarat. Beberapa yang sekarat, meraung-raung minta tolong.
Beberapa hari kemudian, berita kecelakaan naas menimpa anggota dewan menjadi headline di surat kabar, TV, radio dan hot gosip di infotainment negeri anta berantah. Tim ekspedisi Polisi dan beberapa aparat dikerahkan untuk menyelidiki kasus kecelakaan tersebut. Langkah pertama yang dilakukan adalah, sperti biasa mengumpulkan pecahan mobil. dan yang sedikit unik adalah warga dikumpulkan ibarat apel pagi dikantor-kantor. Setiap warga ditanya satu persatu perihal peristiwa tersebut, diapakan dan kemana jenazah para anggota dewan tersebut. Salah seorang dari warga menceritakan perihal kejadian dan perlakuan mereka kepada nasib anggota dewan.
Kemana semua jenazah anggota dewan ? tanya polisi.
Kami kubur semua pak, jawab seorang warga XYZ.
Apakah semuanya meninggal ? lanjut pak polisi,
Tidak, Pak !, yang meninggal jelas kami kubur, adapun yang belum meninggal kami juga kubur, walaupun ada yang minta tolong, tolong... tolong... saya masih hidup, besok saya rapat komisi membahas kesejahteraan rakyat.... bla..bla..bla tapi tetap kami kubur juga.
Kenapa ? sela, pak Polisi dengan ekspresi yang sedikit marah, dan suara yang menukik.
Karena, setahu kami, mereka para anggota dewan, yang sering kami lihat, dengar dan rasakan, pada umumnya suka berbohong, jadi kami kira waktu minta tolong, dan mengatakan masih hidup, kami kira mereka juga bohong jadi kami kubur semua, Pak.
Sekian,
Alamyin, 04 am -1 Ramadhan 2012
Alamyin, 04 am -1 Ramadhan 2012
28/04/2012
Hack your Sense Of Humor
Hack your Sense Of Humor [ Password = Usernamenya ]
Seorang Bos disebuah perusahaan IT ternama terlihat marah-marah di telpon
dan terlihat frustasi, ternyata dia pusing dikarenakan Bacok sang administrator kantornya sakit
dan tidak dapat masuk kantor, sementara dia perlu masuk ke komputer pribadi miliknya
dan tidak memiliki informasi login
Bos : cok, gimana biar saya bisa login di komputer saya?
Bacok: gampang pak , tinggal isikan password dan username saja
Bos : baiklah, tolong kamu eja kesaya
Karena si bacok berfikir sangat mudah untuk menyadap pembicaraan via telepon maka
dia memutuskan untuk hanya memberikan bos sebuah "hint" untuk petunjuk/penginggat,
bacok: pak, passwordnya itu sama dengan usernamenya
BOs : halah kamu cokl, saya itu ga tanya passwordnya, saya tau itu
yang saya ndak tau itu usernamenya apa
Bacok: #@%!#%!#^^!!&#!&#&&&
17/04/2012
Humor Inspiratif
Postingan ini sebagai interupsi atas kerja otak yang selalu serius. Humor kerap dilakukan oleh para filosof dan trainer untuk menyampaikan pesan secara sederhana dan menyenangkan. Bahkan kerap ia dijadikan "tools ice breaker" :)
Kapal Selam Indonesia di Zona Ekonomi Eksklusif
Humor Inspiratif . Kisah ini terjadi di perairan selatan Indonesia. Kala itu sebuah kapal induk dan frigate US sedang melakukan perjalanan dari Australia. Ketika mendekati ZEE seorang awak kapal mereka melihat sebuah kapal selam Indonesia sedang melaju di permukaan, sadar bahwa mereka hampir melanggar wilayah sebuah negara berdaulat mereka segera mengirimkan sinyal ijin melintas dan segera meninggalkan area tersebut dan menjauh. Tapi herannya sang awak kapal US melihat kapal selam dengan santainya melaju terus tanpa memperdulikan kapal-kapal US.
Beberapa hari kemudian dalam pers militer awak kapal US memuji keberanian kapal selam Indonesia yang menjaga perairan Indonesia dengan nyawanya, sehingga tidak takut menghadapi kapal induk beserta frigate US dengan hanya 1 buah kapal selam butut...
Padahal... saat itu awak kapal selam Indonesia sedang sibuk memperbaiki kapal selam mereka yang nggak mau nyelem-nyelem juga... Karena lifting ship pada kapal itu rusak... jadinya bukannya berani tapi emang gak bisa nyelem mo gimana lagi, di dalam dah dag dig dug kali yah...
Orang Bodoh Vs Orang Pintar
- Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya dia berbisnis. Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang pintar. Walhasil bosnya orang pintar adalah orang bodoh.
- Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.
- Orang pintar belajar agar mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mendapatkan kerja.
- Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.
- Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka disuruh orang pintar untuk membuatnya.
Buruh Tani, Konglomerat, dan Jenderal Makan di Restoran
Tersebutlah tiga orang bersaudara. Seorang buruh tani, seorang konglomerat, dan seorang jenderal masih bersaudara. Sang konglomerat mengajak mereka ke restoran “steak” yang terkenal di Jakarta. Tapi mereka datang agak terlambat. Begitu masuk, si pelayan utama restoran itu dengan sopan menemui mereka dan mengatakan, bahwa restoran tak bisa melayani lagi.
“Maaf, kami kekurangan daging impor,” kata sang pelayan.
Buruh tani bertanya, “Daging impor itu apa, sih?”
Si konglomerat bertanya, “Kekurangan itu apa?”
Sedangkan si jenderal bertanya, “Maaf itu apa?”
Pembenaran Artikel Editor Sebuah Surat Kabar
Editor sebuah koran dituntut untuk minta maaf oleh anggota DPR karena artikel yang dimuat berjudul “SETENGAH ANGGOTA DPR KORUPSI”. Benarlah, di edisi berikutnya sang editor minta maaf dengan mengganti judul artikelnya dengan “SETENGAH ANGGOTA DPR TIDAK KORUPSI”
Tersebutlah tiga orang bersaudara. Seorang buruh tani, seorang konglomerat, dan seorang jenderal masih bersaudara. Sang konglomerat mengajak mereka ke restoran “steak” yang terkenal di Jakarta. Tapi mereka datang agak terlambat. Begitu masuk, si pelayan utama restoran itu dengan sopan menemui mereka dan mengatakan, bahwa restoran tak bisa melayani lagi.
“Maaf, kami kekurangan daging impor,” kata sang pelayan.
Buruh tani bertanya, “Daging impor itu apa, sih?”
Si konglomerat bertanya, “Kekurangan itu apa?”
Sedangkan si jenderal bertanya, “Maaf itu apa?”
Pembenaran Artikel Editor Sebuah Surat Kabar
Editor sebuah koran dituntut untuk minta maaf oleh anggota DPR karena artikel yang dimuat berjudul “SETENGAH ANGGOTA DPR KORUPSI”. Benarlah, di edisi berikutnya sang editor minta maaf dengan mengganti judul artikelnya dengan “SETENGAH ANGGOTA DPR TIDAK KORUPSI”
Wanita yang rela Berkorban
Sebelas orang bergantung pada sebuah tali yang tergantung pada helikopter, sepuluh pria dan satu wanita. Tali itu tidak kuat menahan beban mereka semua, jadi mereka memutuskan harus ada satu orang yang menjatuhkan diri.
Jika tidak, mereka semua akan jatuh. Mereka bingung siapa yang harus merelakan diri jatuh, tapi kemudian si wanita mengatakan sesuatu yang menyentuh. Ia berkata bahwa ia merelakan diri jatuh karena sebagai wanita, ia terbiasa memberikan apa pun untuk suami dan anak, dan untuk pria secara umum, tanpa mengharap balasan. Setelah ia selesai berkata itu, semua pria itu bertepuk tangan…
Sebelas orang bergantung pada sebuah tali yang tergantung pada helikopter, sepuluh pria dan satu wanita. Tali itu tidak kuat menahan beban mereka semua, jadi mereka memutuskan harus ada satu orang yang menjatuhkan diri.
Jika tidak, mereka semua akan jatuh. Mereka bingung siapa yang harus merelakan diri jatuh, tapi kemudian si wanita mengatakan sesuatu yang menyentuh. Ia berkata bahwa ia merelakan diri jatuh karena sebagai wanita, ia terbiasa memberikan apa pun untuk suami dan anak, dan untuk pria secara umum, tanpa mengharap balasan. Setelah ia selesai berkata itu, semua pria itu bertepuk tangan…
Sumber: Ketawa.com, syukriy.wordpress.com/, Joke.com