Read, Write, and Do Something

No Teaching without learning

Menulislah agar abadi

---

Listen, free economic make better

Showing posts with label Entrepreneurship. Show all posts
Showing posts with label Entrepreneurship. Show all posts

09/12/2023

KEWIRAUSAHAAN, TEKNOLOGI DIGITAL, DAN PELUANG BISNIS

Pada postingan sebelumnya Mengapa Kewitrausahaan Penting? dikemukakan data sensus ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS), baseline 2019 jumlah rasio wirausaha mencapai 3,3 persen setara 8,2 juta. Artinya, dengan target 3,95 persen di 2024, maka diperlukan 1,5 juta penduduk yang usahanya menetap hingga 2024. Penumbuhan 1,5 juta wirausaha baru, tentunya efektif dalam kurun waktu tiga tahun atau mulai dari 2022 hingga 2024, sehingga rata-rata target per tahunnya 500 ribu wirausaha baru. Pada Senin, 23 Mei 2022. Rasio kewirausahaan di Indonesia saat ini masih sangat rendah, yaitu 3,47% dari total penduduk Indonesia.


Pada postingan tersebut juga dikemukakan berbagai definisi ENTREPRENEURSHIP. Pada postingan kali ini akan dibahas seputar bagaimana memanfaatkan teknologi digital untuk menangkap peluang bisnis baru atau mengembangkan bisnis yang sudah ada.

BEBERAPA topik mendasar dalam wirausaha adalah MINDSET, KREATIVITAS, INOVASI.


Berikut adalah materi lengkap KEWIRAUSAHAAN, TEKNOLOGI DIGITAL, DAN PELUANG BISNIS

21/11/2023

Digital Storytelling untuk Marketing


Digital storytelling merupakan salah satu bentuk komunikasi termediasi yang menggunakan seperangkat teknologi informasi dan komunikasi dengan tujuan untuk melakukan pertukaran informasi, yang dikemas ke dalam beberapa topik dengan gaya penyajian yang menarik (Thurlow, Lengel, dan Tomic 2004; Maddin 2011).

“Digital Storytelling is the modern expression of the ancient art of storytelling. Throughout history, storytelling has been used to share knowledge, wisdom, and values. Stories have taken many different forms. Stories have been adapted to each successive medium that has emerged, from the circle of the campfire to the silver screen, and now the computer screen.” – The Digital Storytelling Association


1. Sejarah Storytelling. 








2. Proses Digital Storytelling


 

























The 8 steps Morra describes in her article are: 
  1. Start with an Idea
  2. Research/Explore/Learn
  3. Write/Script
  4. Storyboard/Plan
  5. Gather and Create Images, Audio and Video
  6. Put It All Together
  7. Share
  8. Reflection and Feedback
Visual cara membuat Sript
































Berikut salah konten Digital Storytelling

Contoh Stotyboard

A storyboard is a written or graphical representation of the all of the elements that will be included in a digital story. The storyboard is usually created before actual work on creating the digital story begins and a written description and graphical depiction of the elements of the story, such as images, text, narration, music, transitions, etc. are added to the storyboard. The elements of the story are arranged in the storyboard in the chronological order in which they will appear in the story and this allows the developer to organize and re-arrange the content for maximum effect.

Storyboards may be created in a variety of ways, both digitally and manually on paper or artists' board. If storyboards are developed on a computer, a variety of software programs may be used, such as Microsoft Word, Excel and PowerPoint.



Contoh Digital Storytelling Perkenalan Program Studi




Tindak lanjut, silakan setiap orang membuat storyboard sebagai salah satu tahapan daro Digital Storytelling.


19/09/2023

BISNIS MODEL CANVAS

 BISNIS MODEL CANVAS

Business Model Canvas adalah sebuah strategi dalam manajemen berupa visual chart yang terdiri dari 9 elemen. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation. Dalam buku tersebut, Alexander mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis. 

BMC juga diartikan sebagai suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis yang disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan, agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah. Model ini digunakan untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah suatu model bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal.


Fungsi Bisnis Model Canvas 

Bisnis model kanvas terkenal akan fungsinya yang memudahkan wirausaha untuk menuangkan ide bisnis dalam satu bagan sederhana. 
Namun terdapat juga beberapa fungsi lain seperti: 
  • Terjemahan konsep, ide, gagasan suatu bisnis dalam elemen-elemen visual. 
  • Rencana bisnis terfokus, karena detail setiap elemen business model canvas memudahkan wirausaha untuk memahami tujuan bisnis. 
  • Alat diskusi yang simple dengan mitra bisnis lainnya. 
  • Panduan untuk menjalankan bisnis.
  • Panduan monitoring arah bisnis.

9 Elemen yang Harus Ada Dalam Bisnis Model Canvas

1. Value Proposition

Nilai apa  yang  ditawarkan  kepada  costumer.  Pada kolom ini juga menjelaskan keunggulan dan poin-poin menarik apa yang dapat menarik minat dari customer.














Berikut beberpa contoh value proposition
Uber – The Smartest Way to Get Around
Apple iPhone – The Experience IS the Product
Slack – Be More Productive at Work with Less Effort
Digit – Save Money Without Thinking About It

Customer Profile
  • Gains : menjelaskan manfaat yang diharapkan, atau yang menjadi keinginan dari konsumen.
  • Pains : Pengalaman negatif atau resiko yang pernah dialami oleh pelanggan dalam proses menyelesaikan pekerjaan atau suatu hal.
  • Customer Jobs : merupakan tugas fungsional, sosial dan emosional yang dilakukan oleh pelanggan, masalah yang pelanggan coba untuk meneyelesaikan dan kebutuhan yang ingin mereka penuhi.
Value Proposition
  • Product & Services : menjelaskan produk dan jasa yang kita tawarkan, yang mana dapat membantu pelanggan menyelesaikan tugas fungsional, sosial dan emosional (Customer Job).
  • Gain Creators : menjelaskan bagaimana produk dan jasa dapat membuat pelanggan merasakan manfaat atau diuntungkan. Gain Creators harus dapat menyelesaikan Gains pada Customer Profile.
  • Pain Relievers : menjelaskan bagaimana produk atau jasa bisa menyelesaikan pengalaman negatif atau resiko yang pernah dialami oleh pelanggan, sehingga Pain Relievers harus dapat mengurangi bahkan menghilangkan Pains pada Customer Profile.

2. Customer Segments

Customer segments adalah  penggolongan orang-orang yang  mungkin tertarik dengan value  proposition bisnis kita. 
  • Mass Market : segmen pasar luas dengan jenis kebutuhan dan  masalah yang sama.
  • Niche Market : segmen pasar yang spesifik.
  • Segmented: segmen pasar yang memiliki kebutuhan berbeda  tetapi dalam satu kategori.
  • Diversified : segmen pasar yang memiliki kebutuhan atau  masalah yang sangat berbeda.
  • Multi-sided Platform : melayani 2 atau lebih pasar segmen  pasar yang saling tergantung
# prioritas


3. Costumer Relationship

Customer relationship adalah  cara-cara yang bisa Anda  gunakan untuk berkomunikasi  dengan customer segments. Customer relationship soal  hubungan, kalau channel soal  cara Anda menjangkau customer  segments.













  • Transactional: beli putus saat itu juga.
  • Long-term: hubungan jangka panjang antara Anda dengan  pelanggan.
  • Personal Assistance: Ada sales-rep yang melayani pelanggan  Anda.
  • Self Service: Pelanggan melayani dirinya sendiri, biasanya di  bisnis retail.
  • Automated Service: Pelanggan bahkan tidak perlu ke toko Anda,  biasanya di bisnis SaaS.
  • Community: Anda menciptakan komunitas untuk pelanggan.
  • Co-Creation: Anda mengajak pelanggan menciptakan sesuatu  untuk bisnis Anda.

4. Channels

Cara menjangkau/  bersentuhan dengan  Costumers


















Kategori Channel
  • Direct : sales force, web sales, own stores.
  • Indirect : partner stores, wholesaler.
  • Awareness : tahap awal menginformasikan ke customer.  Evaluation : cara membantu customer mengevaluasi value  proposition yang ditawarkan.
  • Purchase : cara-cara customer melakukan pembelian.  Delivery : cara menyampaikan value proposition (produk/  jasa) kepada customer.
  • After Sales : customer support setelah terjadi transaksi.

5. Key activities

Key activities kegiatan wajib/utama yang dilakukan oleh  perusahaan untuk menghasilkan value proposition yang  ditawarkan.
  • Production : aktivitas merancang,  membuat, mengirimkan produk.
  • Problem Solving : aktivitas  operasi yang biasanya muncul pada  perusahaan konsultan, rumah sakit,  organisasi penyedia jasa.
  • Platform Network : wadah  bertemunya dua atau lebih segmen  pasar untuk saling berinteraksi/  transaksi /membangun network.

6. Key resources

Key resources adalah hal-hal paling penting yang  harus Anda punyai agar key activities bisa  dijalankan dan value proposition bisa diberikan pada  customer.
  • Physical asset : fasilitas pabrik,  gedung-gedung, kendaraan,  mesin-mesin.
  • Intellectual : brand, hak paten,  copyright, database customer dan  database partnership, informasi  rahasia perusahaan
  • Human Capital: tenaga kerja  Financial : sumber daya  keuangan perusahaan cash, credit,
  • obligasi, saham

7. Key partners

Key partners adalah pihak-pihak  yang bisa Anda ajak kerjasama  dengan tujuan:
  • Optimization and Economy
  • Reduction of Risk and  Uncertainty
  • Acquisition of particular  resources and activities
  • Strategic Alliance between non-competitors:  kerjasama dengan perusahaan yg tidak sejenis.
  • Coopetition: kerjasama dengan perusahaan  kompetitor.
  • Joint ventures to develop new business: kerjasama  untuk membentuk usaha baru.
  • Buyer supplier relationship: hubungan hanya  sebagai pembeli dan penjual biasanya terjadi pada  motif optimization and economies of scale.

8. Cost Structure

Cost structure adalah rincian biaya-biaya  terbesar yang harus Anda keluarkan untuk  melakukan key activities dan menghasilkan  value proposition.
  • Cost-driven: sensitif terhadap  harga bahan baku.
  • Value-driven: perusahaan tidak  terlalu memikirkan harga produksi/  bahan baku karena yang dijual  adalah nilai/seni/status/gaya hidup.
  • Fixed cost: biaya-biaya tetap yang  muncul yang tidak tergantung pada  jumlah produksi
  • Variable cost: biaya-biaya yang  muncul bervariasi sesuai jumlah  yang diproduksi
  • Economies of scale: biaya per  unit
  • Economies of Scope
Berapa biaya untuk mencapai key activities bisnis?
Berapa yang dianggarkan untuk key resources dan partnerships?
Berapa biaya untuk mencapai value proposition dan apakah ada biaya tambahan lainnya untuk menjalankan bisnis.

Cost-driven: biaya keluar  tergantung dari harga bahan  baku.
Fixed cost: Gaji 1 orang  designer.
Variable cost: Biaya jahit  tergantung berapa baju yang  akan diproduksi.

9. Revenue Stream

Revenue stream dalam BMC akan kita isi dengan  berbagai cara untuk menghasilkan keuntungan dari  value proposition kita.
  • Asset Sale: penjualan produk secara fisik.  Usage Fee: customer membayar sesuai  lamanya menggunakan produk/jasa.
  • Subscription Fees: biaya berlangganan.
  • Lending/renting/leasing: biaya  peminjaman/pemakaian/penggunaan  sementara.
  • Licensing: biaya ijin pakai jasa / produk.



28/08/2023

MENGAPA KEWIRAUSAHAAN PENTING?

Kewirausahaan (1)

MENGAPA KEWIRAUSAHAAN PENTING?

Misi Kewirausahaan menjadi Misi Univeritas Negeri Makassar yang berarti semangat kewirausahaan sebaiknya mewarnai setiap aktifitas di kampus. 

  • Benarkah demikian? 
  • Mengapa kewirausahaan penting?
  • Apa dan bagaimana agar dapat menyerap energi semangat berwirausaha?
Tidak ada praktik tanpa teori (konsep), teori tidak bisa berkembang tanpa praktik yang direfleksikan.

Demikian pula halnya dalam kewirausahaan. Ilmu adalah menyatunya prkatik dan teori, sehingga apabila hanya memiliki salah staunya belum sempurna keilmuannya.

DATA DAN KONSEP

Berdasarkan sensus ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS), baseline 2019 jumlah rasio wirausaha mencapai 3,3 persen setara 8,2 juta. Artinya, dengan target 3,95 persen di 2024, maka diperlukan 1,5 juta penduduk yang usahanya menetap hingga 2024. Penumbuhan 1,5 juta wirausaha baru, tentunya efektif dalam kurun waktu tiga tahun atau mulai dari 2022 hingga 2024, sehingga rata-rata target per tahunnya 500 ribu wirausaha baru.

Pada Senin, 23 Mei 2022. Rasio kewirausahaan di Indonesia saat ini masih sangat rendah, yaitu 3,47% dari total penduduk Indonesia.

Agar wirausaha dapat tumbuh pemahaman tentang kewirausahaan penting dimassifkan.

Berikut beberapa Pengertian Kewirausahaan

  • Entrepreuner (Bahasa Perancis) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti "between taker atau go between" atau perantara, dikenal dengan istilah wirausaha di Indonesia Wirausaha (entrepreneur) terdiri dari kata Wira dan Usaha. 
  • Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBI, 2008), wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, pejuang, sedangkan usaha diartikan sebagai kegiatan yang bersifat komersial maupun non komersial
  • PETER Drucker (1996) Entrepreuner adalah “kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda”. 
  • Zimmerer dan Scarborough (1996), kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.
  • dan lain-lain
Entrepreneurship is the process of creating something different with value by devoting the necessary time and effort, summing the accompanying reward of monetary and personal satisfaction and independence”. 

Artinya, kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dengan menggunakan waktu, kegiatan, modal, risiko, dan menerima balas jasa dan kepuasan, serta kebebasan pribadi.


Nampak dalam berwirausaha menyerupai ilmuan, penemu yang harus memiliki sumber daya dan tujuan yang ingin dicapai.

























Setiap perubahan, baik itu perubahan dalam situasi politik, ekonomi, sosial ataupun perubahan lingkungan dan teknologi, biasanya juga diikuti oleh peluang-peluang dalam bisnis. Skinner (2015)

SIMULASI (IDENTIFIKASI)














Brain Color adalah tes yang diciptakan oleh Sheila N. Glazov pada tahun 2007. Tes ini didasarkan pada teori Carl Gustav Jung mengenai empat fungsi kepribadian, yaitu: 
  • Sumber Energi (Extraversion atau Intraversion), 
  • Proses Informasi (Sensing atau Intuition), 
  • Pengambilan Keputusan (Thinking atau Feeling), dan 
  • Menjalankan Kehidupan (Judgment atau Perceiving). 
Tes ini dapat membantu untuk memahami persamaan dan perbedaan antara diri sendiri dengan orang lain dalam berpikir dan cara bertindak.


TOPIK KEWIRAUSAHAAN

  1. Pengantar Kewirausahaan Perubahan Mindset;  
  2. ide dan peluang bisnis &  inovasi dan Aspeknya. 
  3. Strategi inovasi Barang dan Jasa Start UP Business
  4. Identifikasi Peluang dan Risiko Bisnis 
  5. Bisnis Canvass  Model  (Studi kasus) 
  6. Studi kasus Millenial Cerdas Financial 
  7. Prinsip dan karakteristik Enterpreneurship Jejak Enterpreneur  (Studi kasus) 
  8. Ide dan motivasi pelaku UKM Projeck (Studi kasus) 
Semangat Belajar, enjoy, dan Merdekalah ! Temukan dirimu disini

1. Mindset dan Etika
2. Topik 2  : Peluang Bisnis
Topik 3 Kreativitas dan Inovasi

Topik 4 Riset Pasar

Topik 5 Rencana dan Pengembangan Bisnis
Topik 6 Standarisasi dan Legalitas Usaha














13/03/2023

TRANSFORMASI DIGITAL UNTUK SIAPA?

TRANSFORMASI DIGITAL UNTUK SIAPA?

Berdasarkan Survei Global World Digital Competitiveness Index yang dirilis Institute Management Development (IMD), peringkat literasi digital Indonesia mengalami peningkatan. The 2022 IMD World Digital Competitiveness Rankings menggunakan 3 indikator utama:

  • KNOWLEDGE (Talent, Training and Eductaion, Scientific Concentration)
  • TECHNOLOGY (Regulatory Framework, Capital, Technological Framework)
  • FUTURE READINESS (Adaptive attitudes, Business agility, IT integration)

Rangking indonesia dari tahun 2018(62), 2019(56), 2020(56), 2021(53), 2022(51). Laporan lengkapnya dapat dilihat di siniKnowledge is power kata Francis Bacon. Kini Knowledge is Potential Power (Napoleon Hill).  “Knowledge is only potential power. It becomes power only when, and if, it is organized into definite plans of action, and directed to a definite end.” 

― Napoleon Hill, Think and Grow Rich: The Original 1937 Unedited.

Klaus Schwab dengan Industri 4.0-nya mengemukakan:

  • Argumentasi: Kecepatan, keluasan dan kedalaman, dampak sistemik (terhadap negara, masyarakat, industri, dan perusahaan).
  • Dampak sistemik: ketimpangan sebagai tantangan terbesar.
  • Megatrend: Fisik (kendaraan tanpa pengemudi, mesin cetak 3D, advanced robotics, dan material baru), digital, biologis.
  • Tipping point dari Industri 4.0 diperkirakan terjadi pada tahun 2025.

SALAH KAPRAH TRANSFORMASI DIGITAL 

Transformasi membutuhkan strategi bukan sekadar langkah taktis mengadopsi teknologi terbaru. Transformasi digital bukan hanya mendigitalkan yang sebelumnya tidak digital. Sebagai metafore transformasi dapat diilustrasikan seperti berikut.

07/03/2023

TIGA TEORI EKONOMI DIGITAL

 TIGA TEORI EKONOMI DIGITAL

Salam Hangat !

Semoga senantiasa dalam cinta kasih Tuhan Yang Maha Kuasa, dan tetap semangat menjalani aktivitas yang penuh guncangan (disrupsi). Ada sebuah kutipan yang pernah menjadi slogan kegiatan Training Pendampingan Masyarakat (TPM), ketika masih di Lembaga Kemahasiswaan. Kutipan dikutip dari majalah terbitan Bina Desa Jakarta, yang merupakan mitra dalam kegiatan TPM. 
'Percikan bunga api itu bisa membakar ilalang'. 

Bunga api hanyalah sebuah percikan, namun berpotensi membakar segala yang ada disekitarnya. Upaya sekecil apapun harus tetap dilakukan untuk tercapainya sebuah transformasi diri menjadi lebih sempurna dan menyempurna setiap hari. Mengawali Materi yang sederhana ini, beberapa referensi dalam materi ini dapat disimak pada setiap link yang ditautkan. Dua rujukan utama tentang Model Bisnis Digital, Inovasi, Transformasi Digital, dll. Dapat disimak di digitalleadership, digital business model dan juga di harvard business

Pada materi ini hendak mengulas sekilas seputar 3 teori ekonomi digital berikut ini:
Disruptive innovation is the process in which a smaller company, usually with fewer resources, is able to challenge an established business (often called an “incumbent”) by entering at the bottom of the market and continuing to move up-market ~Christensen~

Kreativias dan Inovasi kerap membingungkan, semoga deskripsi berikut membantu mengurangi kebingungan kita.



The 7 Fields of Innovation

Experts agree there are 7 Fields of Innovation—7 areas of your business where Innovation can take shape. Through understanding these distinct areas of potential Innovation, you can best select where your specific business should invest its resources (source: digitalleadershipcom)

23/08/2021

DESKRIPSI DIGITAL MARKETING

 DESKRIPSI MATA KULIAH DIGITAL MARKETING


Mahasiswa mampu memahami dengan baik konsep fundamental marketing dan Digital Marketing (DM). Pada konsep digital Marketing ini dibahs tentang sejarah DM, kaitannya dengan konsep 4P dan Porter Diamond. Pemahaman dan keterampilan membuat perencanaan dan implemnatsi Digital Marketing dengan memanfaatkan berbagai platform online. Keterampila
n membangun Costumer Relation dengan berbagai aplikasi yang juga akan dimanfaatkan untuk menganalisa dan melaporkan respon dan keberhasilan segala aktifitas DM.

BAHAN KAJIAN: 

  1. Fundamental Digital marketing.
  2. Perencanaan dan Implementasi DM. 
  3. Strategic planning. 
  4. Marketing Management.

TOPIK MATA KULIAH:

  1. Pengantar Digital Marketing (DM) (Sejarah DM, 4 ps, Porter DM) (Ref.`1)
  2. Membuat CRM berbagai media 
  3. Content Strategy  
  4. Planning DM  `1
  5. Operational DM `2
  6. Search Engine Optimization (SEO) 
  7. Website Development (Web/weblog)
  8. Advertising Online
  9. SEM dan Email Marketing
  10. Marketing on Social Media
  11. Essential Digital Marketing Tools `3
  12. Analytic and Reporting   `1`2

REFERENSI:

Utama:

  1. Simon Kingsnorth, Digital Marketing strategy An integrated : approach to online marketing. British Library Cataloguing-in-Publication Data. 2016
  2. Alan Charlesworth. Digital Marketing A Practical Approach. Third edition published 2018. Routled
  3. Essential Digital Marketing Tools 2016. Published March 27th 2016. © Smart Insights (Marketing Intelligence) Limited. 
  4. Dave Chaffey and Fiona Ellis-Chadwick . Digital Marketing: Strategy, Implemtation, and Pratice. Sixth edition published 2016. Pearson.Pendukung:

• Damian Ryan. 2014. Understanding Digital Marketing, Marketing strategies for engaging the digital generation

17/10/2012

Sekilas Jejak Boot-Camp Training Program Ethics for Entrepreneur

Boot-Camp Training Program Ethics for Entrepreneur Bank Mandiri & Rumah Perubahan Apa yang kita lakukan semata-mata untuk diri sendiri, akan mati bersama kita. PerUBAHan yang kita lakukan dan bermanfaat bagi orang lain, akan kekal abadi… (Dikutip dari Header Web Rumah Perubahan_ Renald Kasali Training Center)
From Alamyin
Sekilas Jejak Boot-Camp Training Program Ethics for Entrepreneur. Awalnya tidak percaya kalau Rumah Perubahan yang didirikan oleh Pak Rhenald Kasali mengundang saya dan 47 anak muda se-Indonesia (walau sudah ada juga yang om-om, peace om) dari Aceh, Sumatra, Bandung, Jogja, Makassar, Purwakarta, Kalimantan, Surabaya, Papua, Bogor, Palembang, Jakarta dan lain-lain untuk menghadiri Boot-Camp selama 4 hari 23-27 September 2012, Para peserta adalah Finalis wilayah dan Nasional Wirausa Muda mandiri (WMM). Pertama kali di telpon saya acuh saja, namun begitu cek email ternyata benar. Pesannya Official dari Rumah Perubahan kerjasama dengan Bank Mandiri. Besoknya di hubungi lagi oleh Neng Terecia untuk konfirmasi kepastian kehadiran dan akhirnya saya menyatakan kesedian dan kesiapan menghadiri kegiatan tersebut. Namun sebelumnya saya pun mencari informasi tentang Rumah Perubahan, search sana-sini, bertanya pada om Goggle dan denah lokasinya. Sehari sebelumnya saya berangkat sekalian singgah menyapa teman di PB HMI-MPO di Jaksel. Sdr.Akbar salah seorang pejabat teras organisasi kemahasiswaan tertua dan terbesar di Indonesaia yang pertama kali saya temui. Dia pun yang membantu menunjukkan arah transportasi menuju kantor Rumah Perubahan. Esok hari, tepat jam 15.00 berangkat menuju Rumah Perubahan (RP), Alamatnya (RP) yang sedikit sulit ditemukan sebagaimana yang dialami juga oleh beberapa teman yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Rumah Perubahan. Tiba di (RP) disambut dengan senyum sumringah oleh pengelolah tempat tersebut. Asri, tenang dan menyejukkan adalah kesan pertama ketika memasuki halaman tempat tersebut. Malam Pertama di Rumah Perubahan, peserta yang datang dari hampir seluruh penjuru tanah air masih terkesan “dingin” mungkin pada Jaim kale…. Konsep Rumah Perubahan yang dikhususkan untuk Training for Entrepreneurship tidak seperti pusat training pada umumnya. Konsep yang sederhana nan elegan serta perpaduan penginapan ala Jepang (tatami) yang memungkinkan peserta saling kenal dan berinteraksi tanpa harus takut kehilangan barang-barang berharga. TRUST, saling percaya adalah nilai yang pertama kali terekam dalam benakku.
From Alamyin
Hari pertama, Perkenalan oleh Bung Wisnu, Fasilitator kami yang harus jadi korban kejahilan peserta Batch 4&5, jangan ada dendam walau dua kali harus di “celup” ke sungai :). Pukul 13.17 usai break, Pak Rhenald member sambutan selamat datang dan pengantar tentang Ethics for Entrepreneur. Banyak hal yang disampaikan oleh beliau diantaranya yang sempat terekam adalah Wirausaha itu komersial, karena komersial maka ada transaksi, dalam transaksi ada interaksi, pengusaha yang baik harus tetap memperhatikan etik dalam interaksi. Tidak ada bisnis yang tujuannya kaya. Dalam bisnis yang penting adalah kerja keras bukan kerja cerdas yang biasanya berujung instan. Beliau juga menekankan bahwa, kalau mau beretika, Anda harus tetap kritis. Dalam benakku sepakat dengan ungkapan yang terakhir, karena hanya dengan kritis, inovasi dapat terwujud. Hari pertama di Rumah Perubahan adalah hari yang sangat berkesan. Pendopo yang sederhana yang dibawahnya ada kolam ikan, Suasana hijau nan asri seolah jauh dari hingar bingar perkotaan. Di Hari yang sama, dari Pihak Bank Mandiri, Ibu Diah Martha yang memberi sambutan, motivasi dan share seputar nilai TRUST seperti yang diyakini Mandiri. Hari kedua di Rumah Pengetahuan. Masuk pendopo lebih awal dari hari pertama. Jam 05.00 wib. diruangan kami diposisikan duduk bersila tapi bukan untuk makan. Didepan setiap peserta telah disediakan kertas dan pengalas, lilin dan oles anti nyamuk. Instruktur pagi ini adalah Mba’ Ira. Perempuan yang kelihatannya menyukai yoga, terpancar dari wajahnya yang ayu nan menawan. Sebelum berangkat ke Green Area, Kami dibimbing oleh instruktur menarik nafas secara perlahan.. hitungan1-10 tariik nafas. 1-8 tahan nafas dan 1-10 hembuskan nafas secara perlahan. demikian seterusnya hingga beberapa menit. Walaupun hanya bernafas terasa melelahkan bagi yang tidak biasa melakukan yoga, seperti saya :-) konsentrasi mengikuti instruktur yoga dan rangkaian kata yang dituturkan oleh Mba Ira, yang mengalir dari bibirnya yang mungil, yang tergambar dari suaranya yang merdu, tertata dan menyejukkan. saya dan kawan2 peserta yang lain tetap hening dan hokmat mengikuti yoga yang betlangsung sekitar 10-20 menit. untaian kata yang diinjeksikan ketelainga kami dalam keadaan semedi, begitu menyentuh. ajakan mengenali diri, merefleksi kehidupan diri dan kualitas diri. merenungi hal-hal yang pernah dilakukan. suasana hening di pagi hari dimana matahati belum menampakkan wajahnya. walau yoga sedikit terganggu dengan kehadiran teman2 yang terlambat, atas keterlambatan mereka dan berdasarkan kesepakatan bersama, mereka harus membayar denda Rp.50 perorang. Yoga selesai dan mba Irha mengarahkan kami ke green area. dengan mengikuti obor yang telah disiapkan panitia sepanjang jalan menuju green area. Di green area di atas rumput yang hijau dikelilingi taman tanaman sayur, kali dan kolam ikan. suasana hening pagi jauh dari kebisingan kota Jakarta. Tempat yang didesain layaknya kehidupan yang akrab dengan alam dan alami. Di atas tikar di lapangan kami menulis segala imajinasi tentang diri kami. Saya hanya membuat gambar tentang diri yang tumbuh dan berbagi dengan yang lain. Imajinasi saya tentang Lilin, kertas putih dan lilin. Kemudian mengintrodusir kedalam diri. Acara pagi dilanjutkan dengan Aerobik. Instruktur cewek lagi. pagi yang benar-benar indah. diawali dengan hening ala Yoga dipandu mba Ria. dan aerobik dipandu oleh Neng Lulu. semangatnya luar biasa, enerjik. … Goyangannya Neng, Mbak, Kang, Daeng, Mas, Bung, Bro, Bang….. acar pagi selesai, saatnya mandi dan bergegas ke Pendopo.
From Alamyin
Hari ketiga, Para peserta makin akrab. Jaim-jaiman pada hari pertama berangsur luluh dibawa oleh angin sejuk Rumah Perubahan. Bung Bolang yang mengajarkan mantra pemanggil hujan, namun tak hujan-hujan…. :-). Game-game kecil sebelum Out Bound dimulai. Out Bound seru-seruan dari mengumpulkan telur, duren, mangga, buah kelapa, panjat pohon hingga mencuri koleksi kelompok lain jika mereka lalai menjaga barangnya. Saya di kelompok 4, tepatnya dengan brand “Kelompok WOW”. Tiga kelompok lainnya juga punya yel-yel yang unik . walau berbeda para peserta tetap semangat berburu dan mengumpulkan poin. Setelah penghitungan hasil koleksi telur, duren, mangga dan kelapa di hitung, muncullah juara yang memperoleh poin terbanyak. Sambil mencicipi hasil buruan para peserta berbagi cerita tentang game yang diberikan Bolang (bukan si Bolang, katanya). Sesi selanjutnya adalah Gladiator. 5 orang dari setiap kelompok harus bertarung di Kolam Gladiator untuk menangkap ikan lele dengan mata tertutup. Disinilah seru-seruan berlanjut….Semangat, keakraban, persaudaraan, solidaritas, dan nilai pembelajaran mengalahkan lumpur di kolam gladiator. Di sesi inilah Bang Wisnu (fasilitator) harus rela basah-basahan dengan kami. Untuk kali pertama, fasilitator dikerjai oleh peserta. :-) Selama Boot-Camp, kami memperoleh pengetahuan yang melimpah dari berbagai Praktisi bisnis dan akademisi diantaranya Pak Sudamek (Garuda Food), Bu Noni Purnomo (Bluebird), Pak Masril Koto (Bank Petani), … (Depo Bangunan), Tjahjadi Lukiman (Adira Motor atau Dokter Perusahaan :) thanks bukunya Pak), Donny Gahral Adian (Dosen Filsafat UI), Tonny Warsono (Wijaya Karya), Teddy Rahmat (Hanjuang), Hasnul Suhaimi (XL).,. Berbagai trik, metode dan pengalaman di share oleh orang-orang hebat di atas. Sekali lagi, kerja keras, Trust dan nilai integritas lainnya. Singkat cerita, sampailah pada malam terakhir. Setelah mengikuti sesi sharing di Cracker Room dengan CEO salah satu operator di Indonesia dalam mengembangkan market sharenya. Acara di lanjut di Pendopo, peserta kelihatan semangat dan fresh, walau sudah menjelang pukul 22.00 WIB, soalnya yang ditemani berbagi cerita adalah empunya Pendopo (Pak Rhenald). Sesi ini semacam sesi “refleksi diri” atau sejenis coaching. Dimana setiap peserta harus menulis 2 nama teman yang dianggap perlu ‘memperbaiki diri” atau “merefleksi diri”. Namun sebelumnya pak Rhenald share tentang cerita persepsi Gorilla yang hidup pada temperature dan cahaya ekstrim. Etik menurutnya bukan hanya value tetapi juga strategi, dengan kata lain nilai yang baik harus di dukung dengan proses yang baik pula agar mencapai hasil yang baik. Setelah semua peserta selesai menuliskan 2 nama peserta lain, di rating dan memperoleh point terbanyak akan di beri kehormatan untuk duduk di depan kami. Sedangkan peserta yang lain harus memberi komentar tentang pribadi peserta yang memperoleh scoring tinggi. Tiga diantara yang memperoleh point banyak sebut saja X, Y, dan Z. Ada 2 syarat yang tidak boleh dilanggar oleh yang ditunjuk member komentar. Pertama, tidak boleh memuji atau menyebut kebaikan. Kedua, Tidak boleh mengatakan “saya tidak mengenalnya”. Jika melanggar maka akan di cebur ke kolam, hahahaha…. Serantak ketawa para peserta. Walau jam di Pendopo menujukkan pukul 00.15, peserta masih semangat dan enjoy mengikuti sesi malam terakhir ini. Point penting dari ‘refleksi diri”, Alhamdulillah tidak ada yang tersinggung, suasana cair , sedikit ada haru biru dan sesekali guyon menghiasi malam-malam terakhir kami di Rumah Perubahan.
From Alamyin
Mengakhiri Review singkat ini, saya kutip penggalan tulisan yang pernah saya tulis Enterpreurship VS EnterpreneurShit. Sungguh, kita merindukan enterpreneur yang benar-benar “Siiip” “Jempolan” “mantap” yang tidak hanya berbisnis untuk memenuhi hasrat keserakahannya semata. Namun dia juga peduli pada keberlanjutan sistem sosial yang lebih baik, ekosistem alam tetap terjaga, dan yang paling penting tidak menghancurkan kearifan dan nilai-nilai budaya kita yang luhur. Budaya yang menganggap bahwa Anda adalah diri saya yang lain. Terima kasih Bank Mandiri, Rumah Perubahan, Teman-teman Boot-camp Batch 4&5, dan siapapun yang terkait demi suksesnya kegiatan ini. Lets Change ! Review kegiatan ini bukan official penyelenggara, tetapi murni persepi dan pendapat pribadi Reviewer yang juga adalah salah satu peserta dalam kegiatan tersebut. wassalam. WAB. alamyin. di Publish pertama kali di kompasiana.com oleh Alamyin #http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/10/17/sekilas-jejak-boot-camp-training-program-ethics-for-entrepreneur/501725/

03/09/2012

ENTREPRENEURSHIP PERSFEKTIF MATEMATIKA

Oleh : Syamsu Alam

Satu dekade terakhir pemerintah, baik pusat ataupun daerah menargetkan ribuan bahkan jutaan entrepreneur muda. Berbagai event dilakukan untuk menstimulus generasi muda berwiraswasta. Bahkan program CSR (Corporate Social Resposibilty) perusahaan swasta dan perusahaan BUMN mengadakannya dalam bentuk lomba atau pelatihan bertajuk 'Entrepreneur". Saya pun bertanya-tanya, Kenapa pemerintah Indonesia fokus pengembangan entrepreneurship? Salah satu alasan yang paling umum adalah belajar dari pengalaman negara-negara tetangga yang sukses membangun ekonomi bangsa dengan bertumpu pada semangat dan praktik kewirausahaan. Misalnya Korea, Cina dan negara-negara asia lainnya yang sukses dengan program kewirausahaan. Alassan lain adalah banyaknya pengangguran di Indonesia, yang cenderung meningkat setiap tahun.

Tulisan ini diinspirasi dari dua kejadian yang dialami oleh penulis, pertama ketika presentase penjurian wilayah Wirausaha Mandiri 2011. Inspirasi kedua, Ceramah Sujiwo Tejo di FedEx Bandung, dengan tema Math : Finding Harmony in Chaos.

Berbagai publikasi, buku, majalah, surat kabar yang membahas tentang entrepereneurship. Kita sering kali menemui ungkapan "from zero to hero". Ungkapan yang senantiasa menyemangati menginspirasi para pembaca, pemirsa ataupun audience agar tergerak melakukan usaha atau bergabung dengan usaha yang sedang di presentasikan oleh trainer. Saya ingin menuangkan kekurang sepakatan saya dengan slogan tersebut. Dengan mencoba memanfaatkan basis keilmuan yang ketika kuliah di jurusan matematika dan ilmu ekonomi yang sedang saya geluti. Para trainer hendak menyemangati para audience dengan mengatakan from "zero", yang berarti tidak mempunyai apa-apa menjadi "one" (yang sukses, berhasil menggapai cita-cita). Sepintas, kata-kata tersebut dapat membius para audience, namun kalau dipikir dengan seksama penggunaannya kurang tepat. Menyatakan "kita" sebagai manusia yang akan memulai usaha dengan tanpa modal apapun merupakan kekeliruan besar, sebagaimana kelirunya filosof empirisme, John Locke mengatakan manusia lahir seperti "kertas kosong" tidak mempunyai apa-apa, tanpa potensi dan tanpa pengetahuan dasar.

Spirit yang ingin dikembangkan oleh pemerintah ataupun pra trainer di atas adalah "spirit perubahan", "spirit inspirasi" untuk tergerak mengakumulasi keuntungan, dari tidak berpunya menjadi berlimpah (kaya raya), rangsangan lewat cerita inspirasi orang-orang sukses senantiasa kita dengar. Harta yang banyak, merek mobil mewah, rumah yang megah, teknologi canggih yang dipakai, bahkan mungkin istri yang banyak pula. :).

Spirit akumulasi menyerupai deretan bilangan Fibonacci, dimana angka selanjutnya dapat diperoleh dengan menjumlahkan angka yang sebelumnya. Namun, menurut hemat saya, Spirit entrepreneurship lebih tepat jika diandaikan dengan deretan bilangan asli (Natural). Bilangan yang dimulai dengan angka 1 menuju tak terhingga. Saya menyebutnya from one to unlimited. Walaupun banyaknya bilangan antara 0-1 adalah tak terhingga namun angka nol yang diartikan dengan tidak mempunyai modal apa-apa adalah kekeliruan para trainer entrepreneur. Karena faktanya bahwa, semua manusia diciptakan dengan "fitrah". Fitrah tidak sama dengan 'tabula rasa' ala John Locke(b. 1632, d. 1704). Fitrah menunjukkan bahwa manusia mempunyai potensi-potensi berbuat baik, potensi mengabdi kepada yang menciptakannya. Dengan demikian ungkapan tidak mempunyai apa-apa keliru adanya.

Dalam ekonomi, setiap individu ataupun masyarakat bukan hanya mempunyai modal ekonomi (modal fisik), tetapi juga mempunyai modal sosial (Social Capital) dan modal manusia (Human Capital), bahkan di referensi yang lain ada banyak modal termasuk modal moral dan lain-lain. Sederhananya apapun yang dapat menghidupkan atau menggerakkan aktifitas ekonomi adalah merupakan modal. dan Modal dasar yang paling hakiki yang dimiliki oleh manusia sebagai individu adalah "Fitrah akal sehat”.

Alangkah indahnya, jika inspirasi dan semangat entrepreneurship dibangun dari fondasi "fitrah", di mulai dari fondasi yang 1 menuju yang tak terhingga (unlimited). Terminologi tak terhingga bisa merujuk pada perbuatan-perbuatan baik, kedermawanan si entrepreneur, keinginan dan keikhlasan berbagi dengan yang kurang mampu, dan lain-lain, yang semuanya tidak bisa dinilai dengan hitung-hitungan akuntansi. Ungkapan One to Unlimited juga menyiratkan bahwa tujuan berwirausaha bukan hanya 'akumulasi modal fisik' ala bilangan fibonacci tetapi diarahkan pada yang yang 'tak terhingga nilainya'. Dengan kata lain, bukan sekedar mengakumulasi uang/ keuntungan dan memperkaya diri sendiri, tetapi di distribusikan untuk kegiatan-kegiatan sosial, berbagi kebahagiaan, berbagi kesejahteraan dengan yang lain. Dari sini akan lahir sociopreneur yang mengedepankan prinsip-prinsip kebersamaan dan persamaan.

Hal yang sama, yang diharapkan oleh Sujiwo Tejo, yang juga pernah mengenyam pelajaran Matematika di ITB, mengemukakan bahwa, Dalam matematika, kita lebih banyak membahas tentang persamaan daripada pertidaksamaan, kalau pun membahas pertidaksamaan, hal itu hanya untuk mempertegas persamaan. Dengan prinsip ini maka, entrepreneur yang mengedapnkan prinsip-prinsip persamaan, prinsip zero to unlimited, insyaallah akan membuat dunia lebih indah, dunia usaha lebih bersahabat, lebih ramah dan elegan. Sehingga Error Entrepreneur seperti bencana Lapindo, Freeport, Blok Cepu dan lain-lain tidak terjadi lagi. Spirit yang sama juga sebaiknya di internalisasi oleh pemerintah, sehingga bukan sekedar memperbanyak entrepreneur yang error.

Penulis adalah Alumni Matematika UNM 2006, Pegiat Usaha di Titik9 Design and Printing. Kini belajar Ilmu Ekonomi di PPs Unhas.

27/04/2012

ENTREPRENEURSHIP PERSFEKTIF MATEMATIKA

ENTREPRENEURSHIP PERSFEKTIF MATEMATIKA. Satu dekade terakhir pemerintah  baik pusat ataupun daerah menargetkan ribuan bahkan jutaan entrepreneur muda. Berbagai event dilakukan untuk menstimulus generasi muda berwiraswasta. Bahkan program CSR (Corporate Social Resposibilty) perusahaan swasta dan perusahaan BUMN mengadakannya dalam bentuk lomba atau pelatihan bertajuk 'Entrepreneur". Saya pun bertanya-tanya, Kenapa pemerintah Indonesia fokus pengembangan entrepreneurship ?. Salah satu alasan yang paling umum adalah belajar dari pengalaman negara-negara tetangga yang sukses membangun ekonomi bangsa dengan bertumpu pada semangat dan praktik kewirausahaan. Misalnya Korea, Cina dan negara-negara asia lainnya yang sukses dengan program kewirausahaan. Alassan lain adalah banyaknya pengangguran di Indonesia, yang cenderung meningkat setiap tahun.
    
Tulisan ini diinspirasi dari dua kejadian yang dialami oleh penulis, pertama ketika presentase penjurian wilayah Wirausaha Mandiri 2012. Inspirasi kedua, Ceramah Sujiwo Tejo di FedEx Bandung, dengan tema Math : Finding Harmony in Chaos. Tulisan sebelumnya tentang Entrepreurship di alamyin.com atau  EntreprenurShit di Kompasiana.

Berbagai publikasi, buku, majalah, surat kabar yang membahas tentang entrepereneurship. Kita sering kali menemui ungkapan "from zero to hero". Ungkapan yang senantiasa menyemangati, menginspirasi para pembaca, pemirsa ataupun audience agar tergerak melakukan usaha atau bergabung dengan usaha yang sedang dipresentasikan oleh trainer. Saya ingin menuangkan kekurang sepakatan saya dengan slogan tersebut. Dengan mencoba memanfaatkan basis keilmuan yang diperoleh ketika kuliah di jurusan Matematika UNM dan Ilmu Ekonomi (UNHAS) yang sedang saya geluti. 

Para trainer hendak menyemangati para audience dengan mengatakan from "zero", yang berarti tidak mempunyai apa-apa menjadi "one" (yang sukses, berhasil menggapai cita-cita). Sepintas, kata-kata tersebut dapat membius para audience, namun kalau dipikir dengan seksama penggunaannya kurang tepat. Menyatakan "kita" sebagai manusia yang akan memulai usaha dengan tanpa modal apapun merupakan kekeliruan besar, sebagaimana kelirunya filosof empirisme,  John Locke mengatakan manusia lahir seperti "kertas kosong" tidak mempunyai apa-apa, tanpa potensi dan tanpa pengetahuan dasar.

Spirit yang ingin dikembangkan oleh pemerintah ataupun pra trainer di atas adalah "spirit perubahan", "spirit inspirasi" untuk tergerak mengakumulasi keuntungan, dari tidak berpunya menjadi berlimpah (kaya raya), rangsangan lewat cerita inspirasi orang-orang sukses senantiasa kita dengar. Harta yang banyak, merek mobil mewah, rumah yang megah, teknologi canggih yang dipakai, bahkan mungkin istri yang banyak pula. :).

Spirit akumulasi menyerupai deretan bilangan Fibonacci, dimana angka selanjutnya dapat diperoleh dengan menjumlahkan angka yang sebelumnya. Namun, menurut hemat saya, Spirit entrepreneurship lebih tepat jika diandaikan dengan deretan bilangan asli (Natural). Bilangan yang dimulai dengan angka 1 menuju tak terhingga. (from one to unlimited). Walaupun banyaknya bilangan antara 0-1 adalah tak terhingga namun angka nol yang diartikan dengan tidak mempunyai modal apa-apa adalah kekeliruan para trainer entrepreneurship. Karena faktanya bahwa, semua manusia diciptakan dengan "fitrah". Fitrah tidak sama dengan 'tabula rasa' ala John Locke. Fitrah menunjukkan bahwa manusia mempunyai potensi-potensi berbuat baik, potensi mengabdi kepada yang menciptakannya. Dengan demikian ungkapan tidak mempunyai apa-apa keliru adanya.
 
Dalam ekonomi, setiap individu ataupun masyarakat bukan hanya mempunyai modal ekonomi (modal fisik), tetapi juga mempunyai modal sosial (Social Capital) dan modal manusia (Human Capital), bahkan di referensi yang lain ada banyak modal termasuk modal moral dan lain-lain. Sederhananya apapun yang dapat menghidupkan atau menggerakkan aktifitas ekonomi adalah merupakan modal. dan Modal dasar yang paling hakiki yang dimiliki oleh manusia sebagai individu adalah "Fitrah".

Alangkah indahnya, jika inspirasi dan semangat entrepreneurship dibangun dari fondasi "fitrah", di mulai dari fondasi yang 1 menuju yang tak terhingga (unlimited). Ungkapan ini menyiratkan bahwa tujuan berwirausaha bukan hanya 'akumulasi modal fisik' ala bilangan fibonacci tetapi diarahkan pada yang yang 'tak terhingga nilainya'. Dengan kata lain, bukan sekedar mengakumulasi uang/ keuntungan dan memperkaya diri sendiri, tetapi didistribusikan untuk kegiatan-kegiatan sosial, berbagi kebahagiaan, berbagi kesejahteraan dengan yang lain. Dari sini akan lahir sociopreneur yang mengedepankan prinsip-prinsip kebersamaan dan persamaan.

Hal yang sama, yang diharapkan oleh Sujiwo Tejo, yang juga pernah mengenyam pelajaran Matematika di ITB, mengemukakan bahwa, Dalam matematika, kita lebih banyak membahas tentang persamaan daripada pertidaksamaan, kalau pun membahas pertidaksamaan, hal itu hanya untuk mempertegas persamaan. Dengan prinsip ini maka, entrepreneur yang mengedapnkan prinsip-prinsip persamaan, prinsip One to Unlimited, insyaallah akan membuat dunia lebih indah, dunia usaha lebih bersahabat, lebih ramah dan elegan. Sehingga Error Entrepreneur seperti bencana Lapindo, Freeport, Blok Cepu dan lain-lain tidak terjadi lagi. Spirit yang sama juga sebaiknya di internalisasi oleh pemerintah, sehingga bukan sekedar memperbanyak entrepreneur yang error.