tag:blogger.com,1999:blog-15273324152577581342024-03-05T23:10:46.605+08:00Alamyin.comLearning, Sharing and Do Something.alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.comBlogger177125tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-67415103059468620522024-03-02T19:11:00.005+08:002024-03-02T19:15:37.074+08:00Smart City, Fokus Teknologi atau Warga? <h2 style="text-align: justify;">SMART CITY, Fokus Teknologi atau Warga? </h2><p style="text-align: justify;">(Catatan HUT ke- 416 Kota Makassar) </p><p style="text-align: justify;">Syamsu Alam (Ketua Prodi Bisnis Digital FEB UNM) </p><p style="text-align: justify;">Atraktif, media mengabarkan ribuan warga menyemarakkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-416 Kota Makassar, pada 2 November 2023, di kawasan Central Point of Indonesia. Karnaval budaya yang dikemas seperti festival Awa Odori di Jepang yang berusia 400 tahun. Dimana setiap remaja akan menampilkan satu gerakan secara berulang sepanjang rute karnaval. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3sEcJtVyxnHaIgPNww-mMSIFp0ENJyJAcngbpIVI-uiztqwP6tIGcgAO_zwQEXqQKy3-GX4ni-s5XaLW6tM374xGGNm8-nfvw0XeAa8RyrDNI1f7zD6_mTloxg1YmRDbAsEdAHTvOadpczcI0xG6EvoZh_CBlVTVQyZ3Sr-cHcqYenUDVPbjjvHukcYc/s1324/2023-%20smart%20city%2023%20Nop.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1324" data-original-width="1304" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3sEcJtVyxnHaIgPNww-mMSIFp0ENJyJAcngbpIVI-uiztqwP6tIGcgAO_zwQEXqQKy3-GX4ni-s5XaLW6tM374xGGNm8-nfvw0XeAa8RyrDNI1f7zD6_mTloxg1YmRDbAsEdAHTvOadpczcI0xG6EvoZh_CBlVTVQyZ3Sr-cHcqYenUDVPbjjvHukcYc/s320/2023-%20smart%20city%2023%20Nop.png" width="315" /></a></div><p style="text-align: justify;">Dalam momentum perayaan ini turut diwarnai dengan aksi solidaritas masyarakat Kota Makassar untuk Palestina. Pemerintah Kota Makassar juga akan melakukan pengumpulan dana untuk warga Palestina melalui masjid-masjid yang ada di Makassar. Suasana haru dari panjang puisi dan doa-doa yang disampaikan Danny untuk warga Palestina selanjutnya disambung dengan penampilan dari anak-anak disabilitas menyanyikan lagu 'Atuna Tufuli'. Lagu dengan arti 'beri kami masa kecil itu' menggambarkan curahan bagaimana anak-anak Palestina yang terbelenggu akibat penjajahan. </p><h3 style="text-align: justify;">Pappasang ‘Kota Dunia’ </h3><p style="text-align: justify;">Hari jadi Kota Makassar, tanggal 9 November 1607. Nama Makassar berasal dari sebuah kata dalam bahasa Makassar "Mangkasarak" yang berarti yang menampakkan diri atau ‘mewujud’, bukan bermakna kasar. Meskipun orang-orang Makassar tegas dan kokoh dengan pendiriannya. Pada Logo Kota Makassar, “Sekali Layar Terkembang, Pantang Biduk Surut Ke Pantai,” menunjukkan semangat kepribadian yang pantang mundur. </p><p style="text-align: justify;">Jika melacak sejarah Makassar, ditemukan bahwa sedari dulu warga asing (khususnya Eropa) memiliki koneksi intens dengan warga Makassar. Salah satu buktinya yang diabadikan adalah patung teropong di Pantai Losari. Patung itu hendak mengisahkan bagaimana Karaeng Pattingalloang bertukar benda dan pengetahuan dengan Galileo Galilei. </p><p style="text-align: justify;">‘Bangsa Makassar’ adalah orang-orang pemberani sekaligus ramah, tegas, konsisten, dan dapat dipercaya. Karakter ini yang mendunia, selain daya tarik alam dan rempah-rempah yang menyebabkan banyak warga asing berkunjung ke Makassar di masa lampau. </p><p style="text-align: justify;">‘Pappasang’ dapat diartikan sebagai pesan, nasihat, wasiat para leluhur kepada generasi muda termasuk generasi berikutnya yang berisi petunjuk, amanat, dan menyampaikan ajakan moral dan nilai-nilai yang harus dilaksanakan agar dapat mejalin hidup dengan baik. Setidaknya ada 5 nilai utama dalam Pappasang. Yaitu, Kejujuran, Kepemimpinan, Sirik na pace (Kehormatan), Persatuan dan gotong royong, Usaha dan Kerja Keras. </p><p style="text-align: justify;">Di era digital saat ini, pesan-pesan di atas masih relevan meski mulai langka. Misalnya teknologi terkini blockchain dianggap sebagai <i>‘The Trust Machine”, </i>Trust adalah pondasi dasar dan utama kesuksesan teknologi berkembang dengan pesat. Bagaimana para programmer membangun ‘kepercayaan dan kejujuran’ dalam membangun suatu aplikasi. Singkatnya, ada banyak Pappasang yang telah terbukti mendunia sejak dulu yang mewujud dalam rupa dan tingkah laku raja dan warganya. Bukan sekadar artefak dan slogan ‘kota dunia’ namun miskin dengan nilai-nilai budaya luhur. </p><h3 style="text-align: justify;">‘Bahaya’ Transformasi Digital </h3><p style="text-align: justify;">Jika kita membaca dengan seksama masterplan Sombere Smart City kota Makassar dari Buku I sampai Buku 3 nampak revisi dan perbaikan Enam dimensi. <i>1. Smart governance</i>, untuk mengoptimalkan pelayanan publik. <i>2. Smart branding, </i>meningkatkan kesadaran terhadap karakter kota, terutama pariwisata. <i>3. Smart economy,</i> membangun ekosistem dan mendorong cashless society. <i>4. Smart living</i>, kehidupan yang nyaman dan meningkatkan Kesehatan. <i>5. Smart society, </i>masyarakat yang interaktif dan humanis. <i>6. Smart environment</i>, mengurangi dan memanfaatkan sampah serta menciptakan sumber energi yang lebih baik. </p><p style="text-align: justify;">Capaian Indeks SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) Kota Makasasar masih pada kategori cukup. Termasuk yang terendah dari semua kota di Sulawesi Selatan. Namun berdasarkan survei Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) komimfo 2022 IMDI merupakan suatu pengukuran tingkat kompetensi dan keterampilan masyarakat dalam penggunaan teknologi digital pada kehidupan sehari-hari maupun terkait pekerjaannya. IMDI Kota Makassar tertinggi dengan poin sebesar 43.44. </p><p style="text-align: justify;">Artinya, indeks warga kota lebih tinggi dan relatif maju dibanding kemampuan pemerintah kota menyediakan layanan pada warga dengan SPBE. Kota Makassar termasuk kota yang agresif dalam membangun ratusan aplikasi. Aplikasi tersebut rata-rata berbasis web. Namun jika ditelurui lebih jauh, tidak semua aplikasi dapat berfungsi dengan baik sebagaimana harapan dalam <i>Smart City</i> yang dapat mengefektifkan pelayanan. </p><p style="text-align: justify;">Salah satu aplikasi yang bermanfaat bagi wisatawan adalah explore.makassar.go.id, bermanfaat untuk wisatawan yang ingin menikmati kuliner dan spot Kota yang menarik. Namun Aplikasi Layanan kesehatan dan pendidikan masih perlu ditingkatkan efektifitas layanannya. Aplikasi di bidang kesehatan seperti Sehattami, simRSUD, Dottoro’ta dapat lebih ditingkatkan efektifitas dan kualiasnya. Bahkan database dari ketiga apliaksi tersebut bisa digunakan untuk peningkatan program yang lebih tepat sasaran, tentu dengan memanfaatkan jasa <i>Data Analyst. </i></p><p style="text-align: justify;"><i>Smart City</i> sebagai implementasi transformasi digital ibarat pisau bersisi dua. Bersisi baik jika adopsi teknologi dimanfaatkan untuk melayani dan menunjang pekerjaan pemerintah dan warga secara efektif. Bersisi ‘negatif’ karena digitalisasi dapat menghilangkan sejumlah program OPD dan implikasinya adalah serapan anggaran, namun bisa menjadi tantangan agar lebih kreatif membuat program. </p><p style="text-align: justify;">Sebelum transformasi digital, perlu digitisasi dan digitalisasi. Sudah berapa persen data yang terdigitisasi? Berapa data Statistik, keuangan, dan spasial yang telah terintegrasi, Apakah cukup dengan data berbasis web?. Pertanyaan ini patut direnungkan bagi pengusung <i>Smart City.</i> Itulah mengapa McKinsey menyebut, <i>“Transformations are hard, and digital ones are harder.”</i> Dan tentu tidak bisa diselesaikan dalam 1 periode pemerintahan Walikota. </p><h3 style="text-align: justify;">Inisiasi Kota yang berbasis Warga </h3><p style="text-align: justify;">Melibatkan generasi Z dan milenial dalam perayaan budaya sangatlah penting dalam mempersiapkan generasi masa depan. Hal itu dilakukan agar tetap menjaga dan melestarikan warisan budaya Makassar yang hidup di era serba teknologi. </p><p style="text-align: justify;">Peserta festival ini berkarnaval dan bergerak diiringi lagu Makassar untuk Dunia. Mereka menunjukkan kekompakan dengan mengenakan baju tradisional Makassar, menari tarian khas Makassar dan memamerkan kostum karnaval dengan ikon-ikon khas Makassar. Pelibatan disabilitas juga patut diapresiasi. Namun pelibatan warga dalam <i>Smart City </i>jauh lebih dari sekadar pelibatan dalam perayaan. Warga kota kerap lebih melihat tauladan dan praktik. <i>Smart City</i> yang sukses di luar negeri ditandai dengan pelibatan warga kota secara aktif, konsisten dan berkelanjutan. </p><p style="text-align: justify;">Penting menghadirkan perangkat teknologi yang dapat mendukung tercipatanya layanan yang ‘cerdas’ namun jauh lebih baik jika, warga dan pemerintahnya juga cerdas sembari mengintegrasikan nilai-nlia Pappasang di atas. Semoga !</p>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-10668369803384092782023-12-23T11:39:00.018+08:002024-02-13T19:06:48.015+08:00Digital MIndset <p>Digital Mindset</p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Digital mindset adalah pola pikir untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital yang tersedia. Itu artinya, seseorang yang memiliki digital mindset tidak hanya mengetahui apa saja atau cara menggunakan sebuah teknologi digital. Lebih dari itu, seseorang dengan digital mindset memahami potensi dan manfaat yang akan diperoleh dengan menggunakan teknologi tersebut untuk meningkatkan produktivitas, membantu operasional, maupun aspek-aspek lain dalam aktivitasnya.</span></p><p><iframe allowfullscreen="true" frameborder="0" height="569" mozallowfullscreen="true" src="https://docs.google.com/presentation/d/e/2PACX-1vR-IS_bDcUee9_w71gkJ-XCGLtWBsD919N4HFtup9R2KdCwtgLyh3RCTJSsVsj5B9VvLV77WdZUYmnL/embed?start=false&loop=false&delayms=3000" webkitallowfullscreen="true" width="900"></iframe></p><p></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Revolusi Industri 4.0 telah menjadi wacana publik, seiring dengan transformasi proses bisnis yang cepat ke arah ekonomi digital. Indonesia menjadi salah satu target pasar yang menjanjikan dengan populasi penduduk yang banyak. Disrupsi teknologi bukan hanya ‘memaksa’ transformasi model bisnis seperti penggunaan platform e-commerce. Melalui e-commerce, segala aktivitas transaksi jual-beli barang, promosi, dan pembayaran dilakukan dengan menggunakan elektronik yang terhubung dengan internet. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Disrupsi teknologi digital juga berdampak pada pengelolaan pemerintahan. Pemerintah melakukan upaya menghadapi guncangan transformasi digital dengan gerakan 100 Smart City. Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melaksanakan kegiatan "Gerakan Menuju 100 Smart City" yang telah dimulai sejak tahun 2017. Kabupaten/kota yang telah menjalankan Program Smart City diharapkan dapat menjadi teladan <i>(role model)</i> dalam menghadapi dan mengimplementasikan transformasi digital pada instansi pemerintah dalam skala yang luas dan menjaring ke setiap daerah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Di era disrupsi ini, para pakar Teknologi Informasi mengutarakan tiga konsep utama tentang perkembangan dunia usaha di era digital. Ketiga hal tersebut adalah digitisasi, digitalisasi, dan transformasi digital. Digititasi adalah proses perubahan dari bentuk analog ke digital, digitalisasi merujuk pada perubahan proses bisnis konvensional ke proses digital, sedangkan transformasi digital pada institusi terjadi jika ia menggunakan kemajuan teknologi membuat model bisnis baru. Tranformasi digtal pada sektor pemerintahan diaplikasikan melalui kebijakan Smart City.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhggbtRvmPALMrbEzv9nWpDa17YK8sUIIIaKcBpK7kCmndXOECWaZ5iMIGArlB5FIvXjZLJzqkaeOOGADW9OYDJTRGqzDu6uLz4Yr_MpMqsc7G7gNswU8r0RhbGzMBbqhRzwxWdykRFni4ABCPknwi4TtiWk7jZEGBpI37Ehf5-rrUxbX7GYKTOZ__FDUI/s843/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2007.59.47.png" style="font-size: medium; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="458" data-original-width="843" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhggbtRvmPALMrbEzv9nWpDa17YK8sUIIIaKcBpK7kCmndXOECWaZ5iMIGArlB5FIvXjZLJzqkaeOOGADW9OYDJTRGqzDu6uLz4Yr_MpMqsc7G7gNswU8r0RhbGzMBbqhRzwxWdykRFni4ABCPknwi4TtiWk7jZEGBpI37Ehf5-rrUxbX7GYKTOZ__FDUI/s16000/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2007.59.47.png" /></a></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">When digital is done right, it’s like a caterpillar turning into a butterfly, but when done wrong, all you have is a really fast caterpillar George Westerman, MIT Sloan</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Key Components of Digital Mindset</span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLbqyyLk5ChMhjcmoa03QvvmL_cfKGA70WcpnmUhnN3EIyMu5q9gkkUy3CbBl3uSIVn8WqQs3k86n7ncWlLEaX1WQAtlkbZ_miziE1yvBx6pxl2RhIccT8o2m9waalXcXhtVsf1CFpob_9GNKM9zTA3BTcPChbV9HkzMiDRzaQcxMrbZWtU28ljA5JJJk/s1768/Screen%20Shot%202024-02-13%20at%2018.43.03.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="840" data-original-width="1768" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLbqyyLk5ChMhjcmoa03QvvmL_cfKGA70WcpnmUhnN3EIyMu5q9gkkUy3CbBl3uSIVn8WqQs3k86n7ncWlLEaX1WQAtlkbZ_miziE1yvBx6pxl2RhIccT8o2m9waalXcXhtVsf1CFpob_9GNKM9zTA3BTcPChbV9HkzMiDRzaQcxMrbZWtU28ljA5JJJk/s16000/Screen%20Shot%202024-02-13%20at%2018.43.03.png" /></a></div><br /><span style="font-size: medium;">Sumber Gambar: https://www.leadershipmindsetpartners.com/digital-mindset-program</span></div>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-63105772352586363132023-12-09T18:15:00.017+08:002024-01-04T19:52:51.379+08:00KEWIRAUSAHAAN, TEKNOLOGI DIGITAL, DAN PELUANG BISNIS<p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Pada postingan sebelumnya <a href="https://www.alamyin.com/2023/08/mengapa-kewirausahaan-penting.html" target="_blank">Mengapa Kewitrausahaan Penting?</a> dikemukakan data sensus ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS), baseline 2019 jumlah rasio wirausaha mencapai 3,3 persen setara 8,2 juta. Artinya, dengan target 3,95 persen di 2024, maka diperlukan 1,5 juta penduduk yang usahanya menetap hingga 2024. Penumbuhan 1,5 juta wirausaha baru, tentunya efektif dalam kurun waktu tiga tahun atau mulai dari 2022 hingga 2024, sehingga rata-rata target per tahunnya 500 ribu wirausaha baru. Pada Senin, 23 Mei 2022. Rasio kewirausahaan di Indonesia saat ini masih sangat rendah, yaitu 3,47% dari total penduduk Indonesia.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></p><p></p>
<iframe src="https://docs.google.com/presentation/d/e/2PACX-1vQTl7A1SjlJSj-REV0wYlL2l_QeTBg846HoWpse2NjqXti0frD-y7tMBOy4fjo1c3SOphP8pMiSi0hF/embed?start=false&loop=false&delayms=3000" frameborder="0" width="900" height="535" allowfullscreen="true" mozallowfullscreen="true" webkitallowfullscreen="true"></iframe>
<p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: large;">Pada postingan tersebut juga dikemukakan berbagai definisi ENTREPRENEURSHIP. Pada postingan kali ini akan dibahas seputar bagaimana memanfaatkan teknologi digital untuk menangkap peluang bisnis baru atau mengembangkan bisnis yang sudah ada.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">BEBERAPA topik mendasar dalam wirausaha adalah MINDSET, KREATIVITAS, INOVASI.</span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMIeO72YvRzAGTV6L4PsnvCOb6Nm2TBBdtgpOsudFthECZ1tY-My0STOstswcOuPkwuWXB6ZKk2oHJfXL2fwrMyfNtFRjD9I9MowQ5vIoNO9CRbLu7X5TeZTaaUCgX39OOYDOVx783axFM8Va-bVzDsPcYoKYTOxMk21KqHVDAOnjYhIKX8YuYxxGCFC8/s1464/Kreativitas%20dan%20Inovasi.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="828" data-original-width="1464" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMIeO72YvRzAGTV6L4PsnvCOb6Nm2TBBdtgpOsudFthECZ1tY-My0STOstswcOuPkwuWXB6ZKk2oHJfXL2fwrMyfNtFRjD9I9MowQ5vIoNO9CRbLu7X5TeZTaaUCgX39OOYDOVx783axFM8Va-bVzDsPcYoKYTOxMk21KqHVDAOnjYhIKX8YuYxxGCFC8/s16000/Kreativitas%20dan%20Inovasi.png" /></span></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Berikut adalah materi lengkap KEWIRAUSAHAAN, TEKNOLOGI DIGITAL, DAN PELUANG BISNIS</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div>
<iframe allowfullscreen="true" frameborder="0" height="535" mozallowfullscreen="true" src="https://docs.google.com/presentation/d/e/2PACX-1vRVAAWCV0bLXQJEV8U1fDCBCmsv-i2exETJWcsloytV6CuI47WHoW3Wp-6iVjBIv5BMhUtryIm64Xz5/embed?start=false&loop=false&delayms=3000" webkitallowfullscreen="true" width="900"></iframe>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-13909409650248969432023-12-06T13:02:00.007+08:002024-01-04T19:31:50.326+08:00Kapitalisme yang Tertuduh?<h2 style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal; white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Syamsu Alam *) </span></span></h2><h3 style="text-align: justify;"><span id="docs-internal-guid-07f1eb80-7fff-9272-eea6-7bff892b3e91" style="font-weight: normal;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><div style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Saat Pandemi ada yang meramalkan Pandemi Meruntuhkan Kapitalisme? </span><span style="white-space-collapse: preserve;">Akhir-akhir ini, dimasa pandemi, banyak orang panik. Jika panik, tindakan biasanya tidak terukur dan cenderung irasional. Penolakan penguburan mayat (diduga Covidnya bisa menyebar) oleh warga. Opini bahwa, kita tidak akan tertular Korona karena kita suci dengan berwudhu, karena kita makan nasi kucing, dan sejumlah opini lucu tapi tak menghibur. Masifnya anggaran yang dialokasikan Pemerintah untuk mengatasi krisis Covid-19, yakni Rp 803,59 triliun. </span></div><br /><p style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Program jaring pengaman sosial untuk masyarakat miskin dan rentan miskin di kota dan desa dianggarkan senilai total Rp482,5 triliun. Jumlah ini terdiri dari Rp 372,5 triliun yang telah dialokasikan dalam APBN 2020 dan Rp 110 triliun anggaran hasil realokasi program lain. Pemerintah juga merencanakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan anggaran Rp 318,09 triliun. Dari dana itu, sekitar Rp 152,1 triliun akan disuntikkan ke badan usaha milik negara (BUMN) melalui penyertaan modal negara. Webinar atau web seminar bisa menjadi berkah atau petaka. </span></p><br /><p style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Seminar yang dilakukan oleh melalui situs web atau aplikasi berbasis internet. Berkah bagi provider dan penyedia layanan, petaka bagi yang papa kuota. Ia menjadi media alternatif yang tiba-tiba massif, hingga pendiri aplikasinya tertentu dikabarkan menjadi kaya raya karena pandemi Korona.</span></p><h3><span style="color: #434343; text-align: left; white-space-collapse: preserve;">Dua Sisi</span></h3></span></span></h3><h3 style="text-align: justify;"><b id="docs-internal-guid-d6713f35-7fff-0ca3-8d0c-a1ebc63381c4" style="font-weight: normal;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Setiap hal selalu membawa dua sisi. Untung atau buntung. Maraknya publikasi dari para pegiat kajian sosialisme dan marxisme yang mengatakan bahwa Kapitalisme akan runtuh karena Pandemi Korona. Zlavoj Zizek salah satunya yang paling lincah dan pede mempublikasi gagasannya dalam Panic Pandemi. Beliau secara mengemukakan bahwa kehidupan pasca Korona adalah Komunisme atau barbarisme.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pengikut sayap kiri dalam dan luar negeri pun seolah bangkit menyokong ide keruntuhan kapitalisme karena Pandemi. Mereka memberi mahkota pada komunisme atau memberi karpet merah pada sosialisme. Benarkah Kapitalisme bisa runtuh semudah itu? Atau jangan-jangan Kapitalisme memang belum pernah tegak?</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kapitalisme sebagaimana komunisme paling banyak diartikan secara serampangan. Kapitalisme yang bertumpu di atas pondasi Individualisme, semangat kompetisi, dan kebebasan. Atau ia adalah ideologi yang konsen terwujudnya Laissez Faire yang origin. Jadi jika kita masih menemukan Bank Sentral yang jumawa mengatur pasar uang atau peredaran uang dan tidak transparan. Negara masih monopoli usaha dengan peraturan yang tidak adil dan kompetitif dalam dunia usaha, karena memberikan hak istimewa pada BUMN (state own enterprises), is not capitalism.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Apalagi sampai melabeli suatu negara sebbagai Negara Kapitalis. Ini seperti berhasrat menyatukan air dan minyak. Kapitalisme menghendaki peran negara seminimal mungkin, seperti pada bidang barang publik, eksternalitas, termasuk peran dalam mengatasi Pandemi Korona. Lalu, apakah karena peran negara yang dominan dalam menangani Pandemi. Menurunnya produksi karena pabrik yang tidak beroperasi, dengan mudah diklaim sebagi runtuhnya Kapitalisme. Lagian, kapankah Kapitalisme pernah tegak?</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tuduhan resesi 1930-an, krisis 2008 akan dialamatkan pada kegagalan Kapitalisme sebagai mazhab pro pasar bebas. Von Mises dan pengikutnya sebagai pembela kaum kapitalis justeru mengemukakan bahwa krisis yang terjadi karena ulah pemerintah yang terlalu mengintervensi pasar dan pelaku ekonomi yang tidak rasional dan kurang sabar. Bagaimana mungkin Kapitalisme bisa tegak dalam kontrol pemerintahan global (seperti World Bank dan IMF), dan pemerintahan domestik (Nasional) yang alih-alih mewujudkan pasar yang efisien, mereka malah kerap menyebabkan pasar tidak berjalan dengan efisien.</span></p></span></b></h3><h3 dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 4pt; margin-top: 16pt;"><span style="background-color: transparent; color: #434343; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Titik Temu</span></span></h3><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Zizek mendefinisikan Kapitalisme yang juga diamini oleh Jamaah Von Mises. </span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"></span></p><blockquote><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><span style="color: #2b00fe;">If there ever was a system which enchanted its subjects with dreams (of freedom, of how your success depends on yourself, of luck around the corner, of unconstrained pleasures), it is capitalism. _Slavoj Žižek dalam it's the Political Economy, Stupid!" (2009). </span></span></p></blockquote><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Kapitalisme adalah spirit sederhana, kebebasan individu, kebebasan memilih, kompetisi, dan kepentingan diri. Kapitalisme adalah penemuan diri sebagai subjek yang memahami segala tindakannya yang rasional. Dalam tindakan rasional, ada dasar, cara, dan tujuan yang koheren dan konsisten. </span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Pandemi ini justru meneguhkan perang seteru abadi antara kebebasan individu versus kontrol total pada setiap individu oleh Government. Kebebasan untuk tidak menyakiti atau mengganggu kebebasan individu yang lain (atau individu tidak menjadi penyebar virus pada yang lain). Anda berdiri pada posisi yang mana? Waspadalah, pada yang merekomendasikan kalau pandemi adalah kebangkitan sosialisme atau komunisme. Boleh jadi, itu adalah propaganda menuju perbudakan. </span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Jadi pada titik dimana Kapitalisme bisa berdamai dengan pemerintah (global dan domestik). Sangat sederhana, yaitu pemerintahan yang bisa dipercaya, dan mengekapose fraud. Mungkin suatu saat, kita lebih membutuhkan konsensus dan menjunjung tinggi konsensus tersebut, daripada hidup di bawah rezim pemerintahan yang tidak bisa dipercaya dan penuh spekulasi.</span></p><div><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><br /></span></div></span></span></h3><div style="text-align: justify;"><span id="docs-internal-guid-21efb562-7fff-5680-bb6d-daa71f02626f"><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><b><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">======NOTE=====</span></b></span></p></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #202124; font-variant-ligatures: none; letter-spacing: 0.1px; white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span id="docs-internal-guid-3bc79f1e-7fff-5dc0-5eac-527e4a86be77"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><i>The scholarly literature refers variously to agrarian capitalism, industrial capitalism, financial capitalism, monopoly capitalism, state capitalism, crony capitalism, and even creative capitalism. </i></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><i><br /></i></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><i>Whatever the specific variety of capitalism denoted by these phrases, however, the connotation is nearly always negative. This is because the word “capitalism” was invented and then deployed by the critics of capitalists during the first global economy that clearly arose after 1848 and the spread of capitalism worldwide up to 1914.</i></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><i>In trying to define capitalism, one faces an “embarrassment of riches” because there are so many definitions. Grassby (1999, p. 1)2 refers to Richard Passow who reports that 111 definitions of capitalism existed as early as 1918 .Four elements, however, are common in each variant of capitalism, what- ever the specific emphasis:</i></span></p><ol style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="1" dir="ltr" style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; list-style-type: decimal; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; text-wrap: wrap; vertical-align: baseline;"><span style="color: #2b00fe;">Private property rights;</span></span></p></li><li aria-level="1" dir="ltr" style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; list-style-type: decimal; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; text-wrap: wrap; vertical-align: baseline;"><span style="color: #2b00fe;">Contracts enforceable by third parties;</span></span></p></li><li aria-level="1" dir="ltr" style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; list-style-type: decimal; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; text-wrap: wrap; vertical-align: baseline;"><span style="color: #2b00fe;">Markets with responsive prices; and</span></span></p></li><li aria-level="1" dir="ltr" style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; list-style-type: decimal; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; text-wrap: wrap; vertical-align: baseline;"><span style="color: #2b00fe;">Supportive governments. </span></span></p></li></ol><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><i><br /></i></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><i>“capitalism” must also be considered as a system within which markets operate effectively to create price signals that can be observed and responded to effectively by everyone concerned – consumers, producers, and regulators.</i></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><i><br /></i></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><i>The effectiveness of the market-driven capitalist system depends upon the incentives its institutions create for all concerned, as well as the openness it provides to enable participants in the system to respond to incentives. Douglass C. North defines institutions as: the rules of the game of a society and in consequence [they] provide the framework of incentives that shape economic, political, and social organizations. Institutions are composed of formal rules (laws, constitutions, rules), informal constraints (conventions, codes of conduct, norms of behavior), and the effectiveness of their enforcement. Enforcement is carried out by third parties (law enforcement, social ostracism), by second parties (retaliation), or by the first party (self-imposed codes of conduct). Institutions affect economic performance by determining, together with the technology employed, the transaction and transformation (production) costs that make up the total costs of production. (North 1997: 6) Capitalism, therefore, can be defined usefully as a complex and adaptive economic system operating within broader social, political, and cultural systems that are essentially supportive. </i></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><i><br /></i></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Kapitalisme sesungguhnya bukanlah sebuah “sistem”; dia lawan dari segala rencana yang digagas dari atas. Kapitalisme adalah kebebasan bagi individu-individu yang normal untuk membuat keputusan dan menentukan pilihan mereka sendiri. Dimanapun dan bilamanapun orang-orang miskin memiliki hak untuk memiliki, bekerja, berniaga, mengakses modal, dan memulai usaha, mereka akan mampu menciptakan kekayaan dan peluang-peluang yang fantastis.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Menurut Rosa, peradaban Yunani kuno juga bermula dari komunitas-komunitas komunistik semacam itu dan berakhir dengan perbudakan. Perbedaan antara formasi sosial perbudakan Yunani kuno dan feodalisme Abad Pertengahan Eropa terletak pada fakta bahwa perkembangan yang pertama berjalan ke “jalan buntu, sementara Abad Pertengahan menjadi landasan dan titik beragkat bagi perkembangan kapitalis”</span></p><h3 style="line-height: 1.38; margin-bottom: 4pt; margin-top: 16pt;"><span style="font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"><span style="color: #2b00fe;">INPUT - PROSES - TUJUAN (OUTPUT, OUTCOME IMPACT)</span></span></h3></span></span></div><h3 style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Manusia (individu/kolektif) : indera, akal, qalbu</span></span></li><li><span style="font-weight: normal; letter-spacing: 0.1px;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Proses (humanis/mesin/non humanis) : Pasar or Govt, pasar+govt</span></span></li><li><span style="font-weight: normal; letter-spacing: 0.1px;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Tujuan Jangka Pendek/panjang/akhirat. Kesejahteraan/kebahagiaan</span></span></li></ul></h3><span style="background-color: white; color: #202124; font-variant-ligatures: none; letter-spacing: 0.1px; white-space-collapse: preserve;"><div style="text-align: justify;"><span style="letter-spacing: 0.1px;"><b><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Kapitalisme, bad or good? </span></b></span></div></span><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span id="docs-internal-guid-aa998702-7fff-9b31-e75c-0fb08d540628" style="font-size: medium;"></span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium; white-space-collapse: preserve;">Tujuan pendidikan yaitu untuk menumbuhkan pola kepribadian manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, penalaran, perasaan dan indra. Pendidikan ini harus melayani pertumbuhan manusia dalam semua aspeknya, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, ilmiah, maupun bahasanya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="white-space-collapse: preserve;"><br /></span><span style="letter-spacing: 0.1px;"><span style="font-family: inherit;">Menurut ahli sejarah perbudakan mulai ada sejak pengembangan pertanian sekitar 10.000 tahun lalu, para budak terdiri dari para penjahat atau orang-orang yang tidak dapat membayar hutang dan kelompok yang kalah perang, dan pertama kali ada perbudakan adalah di daerah Mesopotamia yaitu wilayah Sumeria, Babilonia, Asiria, Chaldea, yaitu kota –kota yang perekonomiannya dilandaskan pada pertanian. Pada masa itu orang berpendapat bahwa perbudakan merupakan keadaan alam yang wajar, yang dapat terjadi terhadap siapapun dan kapanpun. Berbagai cara ditempuh seperti menaklukan bangsa lain lalu menjadikan mereka sebagai budak, atau membeli dari para pedagang budak. Perbudakan dikenal hampir dalam semua peradaban dan masyarakat kuno, termasuk Sumeria, Mesir Kuno, Tiongkok Kuno, Imperium Akkad, Asiria, India Kuno, Yunani Kuno, Kekaisaran Romawi, Khilafah Islam, orang Ibrani di Palestina dan masyarakat-masyarakat sebelum Columbus di Amerika.</span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><span style="letter-spacing: 0.1px;">Di Mesir kuno kaum budak adalah tenaga kerja dalam pembangunan piramid, kuil dan istana Fir’aun, sedangkan di Cina kuno perbudakan terjadi karena kemiskinan. </span><span style="letter-spacing: 0.1px;">Perbudakan lainnya terjadi karena hutang, hukuman atas kejahatan, tawanan perang, penelantaran anak, dan lahirnya anak dari rahim seorang budak.</span></span></div><div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: #202124; font-variant-ligatures: none; letter-spacing: 0.1px; white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="letter-spacing: 0.1px;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Di Yunani kuno tidak ada filosof yang me- nganjurkan untuk memerdekakan budak, mereka hanya membagi manusia ke dalam dua bagian; mereka yang terlahir merdeka dan yang terlahir untuk menjadi budak orang merdeka bekerja dengan otak, mengurus administrasi dan menempati kedudukan penting, sedangkan budak bekerja dengan badan dan mengabdi pada orang merdeka. Plato dalam bukunya ‘Republik’ mengatakan bahwa kaum budak tidak berhak atas kewarganegaraan, mereka harus tunduk serta taat kepada tuan-tuan pemilik mereka.</span></span></div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><span style="background-color: white; color: #202124; font-variant-ligatures: none; letter-spacing: 0.1px; text-align: left; white-space-collapse: preserve;"></span><span style="background-color: white; color: #202124; font-variant-ligatures: none; letter-spacing: 0.1px; text-align: left; white-space-collapse: preserve;"></span><span style="background-color: white; color: #202124; font-variant-ligatures: none; letter-spacing: 0.1px; text-align: left; white-space-collapse: preserve;"></span><span style="background-color: white; color: #202124; font-variant-ligatures: none; letter-spacing: 0.1px; text-align: left; white-space-collapse: preserve;"></span><span style="background-color: white; color: #202124; font-variant-ligatures: none; letter-spacing: 0.1px; text-align: left; white-space-collapse: preserve;"></span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="letter-spacing: 0.1px;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Aristoteles berpendapat bahwa warga negara adalah manusia merdeka. Bangsa Romawi melanjutkan tradisi Yunani dengan memperlakukan bangsa yang kalah perang sebagai bangsa yang inferior dan sang pemenang dapat melakukan apa saja terhadap mereka, termasuk mengirim ke arena Gladiator sebagai hiburan. Para pedagang budak selalu mengikuti gerakan pasukan Rowawi, bukan untuk berperang melainkan untuk membeli tawanan perang.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="letter-spacing: 0.1px;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span><span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: medium; letter-spacing: 0.1px;">Baca Artikel lainnya yang relevan dengan Kapitalisme dan pendidikan yang ada di Alamyin.com</span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span><span><span style="font-size: medium; letter-spacing: 0.1px;"><a href="https://www.alamyin.com/2016/05/kenapa-sekolahkuliah-membosankan.html" target="_blank">kenapa-sekolahkuliah-membosankan</a></span></span></span></li><li><span><span><span style="font-size: medium; letter-spacing: 0.1px;"><a href="https://www.alamyin.com/2016/03/ptn-blu-bh-penetrasi-ideologi-pasar.html" target="_blank">ptn-blu-bh-penetrasi-ideologi-pasar</a></span></span></span></li><li><span style="font-size: medium; letter-spacing: 0.1px;"><a href="https://www.alamyin.com/2016/01/merah-di-kampus-orange-unm.html" target="_blank">merah-di-kampus-orange-unm</a></span></li><li><span style="font-size: medium; letter-spacing: 0.1px;"><a href="https://www.alamyin.com/2012/04/soccer-perbandingan-ideologi.html" target="_blank">soccer-perbandingan-ideologi</a></span></li><li><span style="font-size: medium; letter-spacing: 0.1px;"><a href="https://www.alamyin.com/2018/09/pendidikan-tinggi-dan-disruption-era.html" target="_blank">pendidikan-tinggi-dan-disruption-era</a></span></li><li><span style="font-size: medium; letter-spacing: 0.1px;"><a href="https://www.alamyin.com/2020/06/era-digital-mindset-feodal.html" target="_blank">era-digital-mindset-feodal</a></span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Referensi Bacaan</span></div><p style="text-align: justify;"><span><span id="docs-internal-guid-0907f79d-7fff-41ea-4f5f-9e2b743f7010" style="font-family: inherit; font-size: medium;"></span></span></p><ol><li aria-level="1" dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><a href="https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/1527332415257758134/1390940965024896943#" style="text-decoration: none;"><span style="background-color: transparent; color: #1155cc; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration-skip-ink: none; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Membela Kapitalisme</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span><a href="https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/1527332415257758134/1390940965024896943#" style="text-decoration: none;"><span style="background-color: transparent; color: #1155cc; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration-skip-ink: none; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">link</span></a></span></p></li><li aria-level="1" dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/1527332415257758134/1390940965024896943#" style="text-decoration: none;"><span style="background-color: transparent; color: #1155cc; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration-skip-ink: none; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Membela Kebebasan_Percakapan tentang Demokrasi Liberal</span></span></a></p></li><li aria-level="1" dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><a href="https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/1527332415257758134/1390940965024896943#" style="text-decoration: none;"><span style="background-color: transparent; color: #1155cc; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration-skip-ink: none; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Transisi dari Feodalisme ke Kapitalism, Rosa Luxemburg</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">.</span></span></p></li><li aria-level="1" dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/1527332415257758134/1390940965024896943#" style="text-decoration: none;"><span style="background-color: transparent; color: #1155cc; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration-skip-ink: none; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Tor Advanced Training 2008</span></span></a></p></li><li aria-level="1" dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/1527332415257758134/1390940965024896943#" style="text-decoration: none;"><span style="background-color: transparent; color: #1155cc; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration-skip-ink: none; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Metamorfosis Kapitalisme</span></span></a></p></li><li aria-level="1" dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/1527332415257758134/1390940965024896943#" style="text-decoration: none;"><span style="background-color: transparent; color: #1155cc; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration-skip-ink: none; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Berhala Globalisme</span></span></a></p></li><li aria-level="1" dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/1527332415257758134/1390940965024896943#" style="text-decoration: none;"><span style="background-color: transparent; color: #1155cc; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration-skip-ink: none; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">NEOLIBERALISME DI INDONESIA</span></span></a></p></li><li aria-level="1" dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/1527332415257758134/1390940965024896943#" style="text-decoration: none;"><span style="background-color: transparent; color: #1155cc; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration-skip-ink: none; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Pendidikan Rusak rusakan</span></span></a></p></li><li aria-level="1" dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/1527332415257758134/1390940965024896943#" style="text-decoration: none;"><span style="background-color: transparent; color: #1155cc; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration-skip-ink: none; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Telaah Pendidikan Ki Hadjar</span></span></a></p></li><li aria-level="1" dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/1527332415257758134/1390940965024896943#" style="text-decoration: none;"><span style="background-color: transparent; color: #1155cc; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration-skip-ink: none; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Politik Pendidikan</span></span></a></p></li><li aria-level="1" dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/1527332415257758134/1390940965024896943#" style="text-decoration: none;"><span style="background-color: transparent; color: #1155cc; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration-skip-ink: none; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Sekolah itu Candu</span></span></a></p></li><li aria-level="1" dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/1527332415257758134/1390940965024896943#" style="text-decoration: none;"><span style="background-color: transparent; color: #1155cc; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration-skip-ink: none; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Model-model Pembelajarn di Sekolah</span></span></a></p></li><li aria-level="1" dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/1527332415257758134/1390940965024896943#" style="text-decoration: none;"><span style="background-color: transparent; color: #1155cc; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration-skip-ink: none; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Murtadha, Sekolah Ilahi</span></span></a></p></li><li aria-level="1" dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: decimal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/1527332415257758134/1390940965024896943#" style="text-decoration: none;"><span style="background-color: transparent; color: #1155cc; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration-skip-ink: none; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Suplemen</span></span></a></p></li></ol><p></p><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #202124; font-variant-ligatures: none; letter-spacing: 0.1px; white-space-collapse: preserve;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">======</span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSHX69rAuG2AXpxHDQss12AF_ZTwIsSP2JxhnhKprZhI17lwKcPcbUCV3IqPEmN-Vvn-4M5ApmGzsqDE8GPxvM10AbMbyaIu3BlK9g5qWlPgGt_z7PPe7cgAVZZwuhecnenEWEbguwpnTjX5RGruIbWonIih1KH65IqnPAnSqT2R1er7lLXb2sucb4pMs/s799/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2009.33.18.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="459" data-original-width="799" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSHX69rAuG2AXpxHDQss12AF_ZTwIsSP2JxhnhKprZhI17lwKcPcbUCV3IqPEmN-Vvn-4M5ApmGzsqDE8GPxvM10AbMbyaIu3BlK9g5qWlPgGt_z7PPe7cgAVZZwuhecnenEWEbguwpnTjX5RGruIbWonIih1KH65IqnPAnSqT2R1er7lLXb2sucb4pMs/s16000/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2009.33.18.png" /></span></a></div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrdpV7WYR7aU2nidnIR7gDauRN0jRL90c32VC2zOnu1OiB-3PvViTwxNO8PA73l0zNR2yFsiJzYOHUsP8vBNqJS4AoScBMlkJdmpwR8qIEKQb01SagWbYJPE81nnLGcKXTbU9NGvuX4pxOash-hlR_I1s9TqyPFMTF2LZgjB9yeQK1nI5KnlamA2qCCuU/s812/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2009.33.30.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="454" data-original-width="812" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrdpV7WYR7aU2nidnIR7gDauRN0jRL90c32VC2zOnu1OiB-3PvViTwxNO8PA73l0zNR2yFsiJzYOHUsP8vBNqJS4AoScBMlkJdmpwR8qIEKQb01SagWbYJPE81nnLGcKXTbU9NGvuX4pxOash-hlR_I1s9TqyPFMTF2LZgjB9yeQK1nI5KnlamA2qCCuU/s16000/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2009.33.30.png" /></span></a></div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwLmZ5lV4yI7L0H8grWcVXCQDrylOZuna9vt6kGmJuPtylZtmzyv_C3zQUigopvMVbZk_9mLHmIuASLuNFsjh50qv1f7aREve4DlBr9t9E6rBo_Z-AVyyQtGqWIwz43icpmutf3DgQq4G1JiswbYgNMQLDM7MtyrpgE8oGHKiYX681cMNxPyJbSEIBV8c/s812/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2009.34.05.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="431" data-original-width="812" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwLmZ5lV4yI7L0H8grWcVXCQDrylOZuna9vt6kGmJuPtylZtmzyv_C3zQUigopvMVbZk_9mLHmIuASLuNFsjh50qv1f7aREve4DlBr9t9E6rBo_Z-AVyyQtGqWIwz43icpmutf3DgQq4G1JiswbYgNMQLDM7MtyrpgE8oGHKiYX681cMNxPyJbSEIBV8c/s16000/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2009.34.05.png" /></span></a></div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><p></p>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-8128084076625231972023-11-21T11:54:00.009+08:002024-01-04T19:19:40.817+08:00Digital Storytelling untuk Marketing<div style="text-align: left;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><a href="https://www.alamyin.com/2023/11/digital-storytelling-untuk-marketing.html">Digital Storytelling untuk Marketing</a></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium; font-weight: normal;"><p class="p1" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px;"><br /></p></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium; font-weight: normal;">Digital storytelling merupakan salah satu bentuk komunikasi termediasi yang menggunakan seperangkat teknologi informasi dan komunikasi dengan tujuan untuk melakukan pertukaran informasi, yang dikemas ke dalam beberapa topik dengan gaya penyajian yang menarik (Thurlow, Lengel, dan Tomic 2004; Maddin 2011).</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium; font-weight: normal;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">“Digital Storytelling is the modern expression of the ancient art of storytelling. Throughout history, storytelling has been used to share knowledge, wisdom, and values. Stories have taken many different forms. Stories have been adapted to each successive medium that has emerged, from the circle of the campfire to the silver screen, and now the computer screen.” – The Digital Storytelling Association<br /><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">1. Sejarah Storytelling. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEichJ5ZeFlZD0K-qXY62WVVsWbHDXAeHHv0O7X6B70yGlZY0WTEgSROzeF1wPVbAKv3YWgbvezY7XHyGrGNRQnRHw0XCp-KM3wxeg3U51C2HEpCexx6tVVZ8872QJlBKVlANhXFASN_SxNOIB8JH4RVZE54XYXaIyqDxfN50I89bwEWgytG2Jd1R0s1Pi8/s1730/Screen%20Shot%202023-11-21%20at%2011.22.30.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="1012" data-original-width="1730" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEichJ5ZeFlZD0K-qXY62WVVsWbHDXAeHHv0O7X6B70yGlZY0WTEgSROzeF1wPVbAKv3YWgbvezY7XHyGrGNRQnRHw0XCp-KM3wxeg3U51C2HEpCexx6tVVZ8872QJlBKVlANhXFASN_SxNOIB8JH4RVZE54XYXaIyqDxfN50I89bwEWgytG2Jd1R0s1Pi8/w400-h234/Screen%20Shot%202023-11-21%20at%2011.22.30.png" width="400" /></span></a></div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span><p><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></p><p><br /></p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></h3><h3 style="text-align: left;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></h3><h3 style="text-align: left;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">2. Proses Digital Storytelling</span></h3><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLndDyItTc3MPhQB_TaHBurHGT3kKe1OgdHuDS-gK6BJ-QTrP2FIh5JGOygKna1ZKa3VabwUY8kA-33UbIhgSyXcjTSYzG7lI6-q0sD3NXpXqgmkrrOwXGB-Sm0ah7wAW0EYE-VDPXzDCg-A_wSLxvN_jHXQVj10RQQGPUZyBIeasyYnCMp944ledp3c0/s620/Digstory%20Process.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="496" data-original-width="620" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLndDyItTc3MPhQB_TaHBurHGT3kKe1OgdHuDS-gK6BJ-QTrP2FIh5JGOygKna1ZKa3VabwUY8kA-33UbIhgSyXcjTSYzG7lI6-q0sD3NXpXqgmkrrOwXGB-Sm0ah7wAW0EYE-VDPXzDCg-A_wSLxvN_jHXQVj10RQQGPUZyBIeasyYnCMp944ledp3c0/s16000/Digstory%20Process.png" /></span></a></div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /> </span><p></p><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">The 8 steps Morra describes in her article are: </span></div><div><ol><li><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Start with an Idea</span></li><li><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Research/Explore/Learn</span></li><li><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Write/Script</span></li><li><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Storyboard/Plan</span></li><li><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Gather and Create Images, Audio and Video</span></li><li><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Put It All Together</span></li><li><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Share</span></li><li><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Reflection and Feedback</span></li></ol><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Visual cara membuat Sript</span></span></div></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif" style="font-family: inherit; font-size: medium;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKAhseyjHeiv9X_CMDSfbLFQS6pRFxpV4rQtMAnK6qgF4TiuQOk6ltTV37-LpoLuWt4oDQvFwmA4VQ7kYSRieqQwjVd_C05V0aXwpmqBwEkINk9xWPHB3fVoxxyJoMvbtHXLAyqsLjKjxDj3J6BHKCqOtxpCz0Y2MxSZK3zYkHayTZwJ3aiWtEufFohbE/s960/Story-Circle-Diagram.jpeg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKAhseyjHeiv9X_CMDSfbLFQS6pRFxpV4rQtMAnK6qgF4TiuQOk6ltTV37-LpoLuWt4oDQvFwmA4VQ7kYSRieqQwjVd_C05V0aXwpmqBwEkINk9xWPHB3fVoxxyJoMvbtHXLAyqsLjKjxDj3J6BHKCqOtxpCz0Y2MxSZK3zYkHayTZwJ3aiWtEufFohbE/w400-h300/Story-Circle-Diagram.jpeg" width="400" /></a></div><br /><span><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif" style="font-family: inherit; font-size: medium;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivvgybWjkk8jmqe-nXriGIYQMJ_nj60BTAvw5_vjf6LdBS1Fb0sXllT45MsZ5dTDvjcDlR9moPKS65wqs5TZnS8OSpjop1Sqo7adEjqYsmOoOwfdusSyuT8yAfNZNyvT3uAxj_2f5MOQsIjYPITY0cwd7RtbwbyYRj-uRwwpw0HA1t_BKm5NZQaamojUU/s1610/Screen%20Shot%202023-11-21%20at%2011.25.54.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1008" data-original-width="1610" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivvgybWjkk8jmqe-nXriGIYQMJ_nj60BTAvw5_vjf6LdBS1Fb0sXllT45MsZ5dTDvjcDlR9moPKS65wqs5TZnS8OSpjop1Sqo7adEjqYsmOoOwfdusSyuT8yAfNZNyvT3uAxj_2f5MOQsIjYPITY0cwd7RtbwbyYRj-uRwwpw0HA1t_BKm5NZQaamojUU/w400-h250/Screen%20Shot%202023-11-21%20at%2011.25.54.png" width="400" /></a></div><br /><span><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><span face="Oxygen, Verdana, sans-serif"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></span></div><div><b><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></b></div><div><b><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></b></div><div><b><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></b></div><div><b><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></b></div><div><b><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></b></div><div><b><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></b></div><div><b><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></b></div><div><b><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></b></div><div><b><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></b></div><div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Berikut salah konten Digital Storytelling</span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><a href="https://www.alamyin.com/2022/12/digital-storytelling-doa-dan-air-mata.html">Doa dan Air Mata Kekuatan Kami</a></span></div></div><div><b><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></b></div><div><b><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Contoh Stotyboard</span></b></div><div><b><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></b></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">A storyboard is a written or graphical representation of the all of the elements that will be included in a digital story. The storyboard is usually created before actual work on creating the digital story begins and a written description and graphical depiction of the elements of the story, such as images, text, narration, music, transitions, etc. are added to the storyboard. The elements of the story are arranged in the storyboard in the chronological order in which they will appear in the story and this allows the developer to organize and re-arrange the content for maximum effect.</span></div><div><b><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></b></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Storyboards may be created in a variety of ways, both digitally and manually on paper or artists' board. If storyboards are developed on a computer, a variety of software programs may be used, such as Microsoft Word, Excel and PowerPoint.</span></div><div><b><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></b></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">1. <a href="https://digitalstorytelling.coe.uh.edu/storyboards/Idea-Maker-Storyboard.pdf" target="_blank">The idea Maker Evolution</a> </span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"> <a href="https://digitalstorytelling.coe.uh.edu/view_story.cfm?vid=405&otherid=searchds&d_title=none" target="_blank">Watch here</a></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">2. <a href="https://digitalstorytelling.coe.uh.edu/storyboards/birth-internet-storyboard.pdf" target="_blank">The birth of internet</a><br /> <a href="https://digitalstorytelling.coe.uh.edu/view_story.cfm?vid=313&categoryid=8&d_title=Personal%20Reflection">Watch video here</a><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Contoh Digital Storytelling Perkenalan Program Studi</span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="409" src="https://www.youtube.com/embed/z19SOmLBsgY" width="492" youtube-src-id="z19SOmLBsgY"></iframe></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Contoh lain, <a href="https://www.canva.com/learn/how-to-build-a-storyboard/" target="_blank">storyboard cara canva</a></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Tindak lanjut, silakan setiap orang <b>membuat storyboard </b>sebagai salah satu tahapan daro Digital Storytelling.<br /></span></div><div><span style="font-family: inherit; font-size: medium;"><br /></span></div><div><br /></div>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-57232797621235415772023-09-26T18:47:00.008+08:002024-01-04T19:27:49.034+08:00REGRESI BERGANDA DAN MACHINE LEARNING<h2 style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"> <a href="https://www.alamyin.com/2023/09/regersi-berganda-dan-machine-learning.html">REGRESI BERGANDA DAN MACHINE LEARNING</a></span></h2><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Analisis regresi bertujuan untuk memprediksi nilai variable tak bebas, jika variabel bebas diketahui datanya. Persamaan regresi yang memenuhi kriteria BLUE <i>(Best, Linier, Unbiased, Estimated)</i> dapat dijadikan alat prediksi yang baik. Dari laman www.statisticssolutions.com mengemukakan, <i>Three major uses for regression analysis are </i></span></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><i>Determining the strength of predictors, </i></span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><i>Forecasting an effect, and </i></span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><i>Trend forecasting </i></span></li></ol><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Persamaan regresi merupakan suatu persamaan yang menerangkan atau menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel tak bebas. Persamaan regresi dapat digunakan untuk memprediksi atau mengestimasi nilai dari variabel tak bebas berdasarkan informasi dari variabel bebas. Persamaan regresi linear merupakan suatu persamaan yang berupa garis lurus, sedangkan persamaan regresi nonlinear bukan merupakan persamaan garis lurus.</span></p><h3 style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: inherit;">Model Persamaan Regresi Berganda :</span></b></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAeI76gMblUa67f3YfKMsiHVY4TDzoGeHPIAm8xwwx3LcKW_AlGPt6hDy1HxQhVKE_w7MsPeHw78XLgQxDJOPtA6hOTrTn212fca3vUeprUTPR8-OBMJz3OfLYWZdW3N7377nbvpoleo4miLpeSuC9CXjXhF7DgZrKIFiacG41tlA-FBhgWxTHgsCpI7k/s875/Persamaan%20Regersi.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="370" data-original-width="875" height="169" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAeI76gMblUa67f3YfKMsiHVY4TDzoGeHPIAm8xwwx3LcKW_AlGPt6hDy1HxQhVKE_w7MsPeHw78XLgQxDJOPtA6hOTrTn212fca3vUeprUTPR8-OBMJz3OfLYWZdW3N7377nbvpoleo4miLpeSuC9CXjXhF7DgZrKIFiacG41tlA-FBhgWxTHgsCpI7k/w400-h169/Persamaan%20Regersi.png" width="400" /></span></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><h3 style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: inherit;">Visualisasi Regresi berganda</span></b></h3><div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4-PdZ7fI63JhgFffJUYvG1vxreA_k3uoOOE8NGj8WKsKiBEKT6XQlKY4oyuUf3NYCM882zVSXb09F0W6wAXVrZjVjvMaSkQyNlAuv5TOz9T9ORU003nD3W04KMjeRrAnE3czyQ80Aac9jqDtTiUwEOW8tyyfJCSWU8HxuQCwNgJduRzOxJeXX2k2WJrc/s416/Regresi%20berganda%20Visual.png" style="font-family: inherit; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="323" data-original-width="416" height="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4-PdZ7fI63JhgFffJUYvG1vxreA_k3uoOOE8NGj8WKsKiBEKT6XQlKY4oyuUf3NYCM882zVSXb09F0W6wAXVrZjVjvMaSkQyNlAuv5TOz9T9ORU003nD3W04KMjeRrAnE3czyQ80Aac9jqDtTiUwEOW8tyyfJCSWU8HxuQCwNgJduRzOxJeXX2k2WJrc/w400-h310/Regresi%20berganda%20Visual.png" width="400" /></a></div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></p><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Contoh aplikasi dari regresi linear berganda</span></h3><p style="text-align: justify;"></p><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Membuat persamaan untuk memprediksi atau mengestimasi nilai indeks prestasi mahasiswa berdasarkan jumlah jam belajar dalam sehari dan <i>intelligence quotient (IQ)</i>. Di samping itu dapat diketahui faktor-faktor yang memberikan kontribusi paling besar dalam hal pengaruhnya terhadap indeks prestasi mahasiswa.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Membuat model untuk memprediksi atau mengestimasi laba perusahaan berdasarkan umur perusahaan, tingkat penjualan, dan besarnya perusahaan. Di samping itu, dapat diketahui seberapa besar kontribusi yang diberikan dari faktor umur perusahaan terhadap naik/turunnya laba perusahaan, dengan mengontrol pengaruh tingkat penjualan dan besarnya perusahaan. Dapat juga diketahui seberapa besar kontribusi yang diberikan dari faktor tingkat penjualan perusahaan terhadap naik/turunnya laba perusahaan, dengan mengontrol pengaruh umur perusahaan dan besarnya perusahaan.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Membuat persamaan untuk memprediksi atau mengestimasi harga saham suatu perusahaan berdasarkan laba per-lembar saham dan jumlah kas dividen yang diberikan. Di samping itu, dapat diketahui seberapa besar kontribusi yang diberikan dari faktor laba per-lembar saham terhadap naik/turunnya harga saham, dengan mengontrol pengaruh jumlah kas dividen yang diberikan.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pada kasus makro ekonomi, kita dapat megestimasi pertumbuhan ekonomi dengan melihat kontribusi variabel bebas seperti inflasi, pendapatan, suku bunga. dll.</span></li></ul><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Regresi dan Mechine Learning</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Ada berbagai jenis algoritma Machine Learning yang digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti algoritma regresi, klasifikasi, clustering, dan deep learning.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>Algoritma machine learning</b> adalah sekumpulan aturan yang digunakan oleh sistem <i>machine learning</i> untuk mengambil keputusan atau membuat prediksi. Algoritma dalam machine learning dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu s<i>upervised learning, unsupervised learning, Reinforce Learning. </i></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Supervised learning adalah algoritma yang digunakan untuk membuat prediksi berdasarkan data latihan yang sudah ditandai dengan label atau target yang diinginkan. Sedangkan unsupervised learning adalah algoritma yang digunakan untuk menemukan struktur atau pola dalam data yang tidak dikenal sebelumnya. Ada berbagai jenis algoritma machine learning yang digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti algoritma regresi, klasifikasi, clustering, dan deep learning.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><p></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Jenis-Jenis Algoritma yang Digunakan dalam Machine Learning</span></div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Ada beberapa jenis algoritma yang digunakan dalam machine learning, diantaranya:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><b><span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: #04ff00;">Algoritma Regresi: </span>Algoritma ini digunakan untuk memprediksi nilai numerik seperti harga saham, harga properti, atau jumlah penjualan. Algoritma ini digunakan untuk membuat model prediksi yang dapat digunakan untuk membuat keputusan bisnis.</span></b></li><li><span style="font-family: inherit;">Algoritma Klasifikasi: Algoritma ini digunakan untuk memprediksi kelas suatu objek seperti mengklasifikasikan email sebagai spam atau tidak spam, atau mengklasifikasikan pasien sebagai menderita penyakit tertentu atau tidak. Algoritma ini digunakan untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan klasifikasi.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Algoritma Clustering: Algoritma ini digunakan untuk mengelompokkan objek yang serupa seperti mengelompokkan pelanggan berdasarkan preferensi pembelian, atau mengelompokkan sampel data berdasarkan karakteristik. Algoritma ini digunakan untuk mengidentifikasi pola dan menemukan struktur dalam data.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Deep Learning: Algoritma ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yang sangat kompleks seperti pengenalan wajah, pengenalan suara, atau pengolahan bahasa alami. Algoritma ini digunakan untuk membuat sistem yang dapat belajar secara otomatis dan meningkatkan performanya dengan waktu.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Algoritma Decision Tree: Algoritma ini digunakan untuk membuat suatu diagram pohon yang menyajikan keputusan berdasarkan kondisi-kondisi yang diberikan. Algoritma ini digunakan untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan klasifikasi atau regresi</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Algoritma Gradient Boosting: Algoritma ini digunakan untuk membuat sekumpulan model yang dapat digabungkan untuk memprediksi hasil. Algoritma ini digunakan untuk membuat model yang lebih kompleks dan akurat dibandingkan dengan menggunakan model tunggal.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Algoritma Random Forest: Algoritma ini digunakan untuk membuat sekumpulan decision tree yang dapat digabungkan untuk memprediksi hasil. Algoritma ini digunakan untuk membuat model yang lebih kompleks dan akurat dibandingkan dengan menggunakan model tunggal.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Algoritma Neural Network : Algoritma ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yang kompleks seperti pengenalan wajah, pengenalan suara, atau pengolahan bahasa alami. Algoritma ini digunakan untuk membuat sistem yang dapat belajar secara otomatis dan meningkatkan performanya dengan waktu. Neural network dapat digunakan untuk pemrosesan gambar, teks, suara dan video. Neural network juga dapat digunakan untuk tugas-tugas yang memerlukan pembelajaran dari data yang tidak terstruktur.</span></li></ol></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Berikut Tipe Machine Learning, Variabel target dan Algoritma yang digunakan.</span></div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF-bDt46PrUc8bAXle0VtrJO1M8LFtIZxB0nGLIYizV8w5-L4cYizuqmqpnBIHKYGFGkz3oti75vsY5ba_9ph8-WaF9ZbepQzjpzFYqlXx4cIcLxlPJavjiujOiWw7soZPYAQdD3cRUxdjXoLPavFzQAR-WEsMHr58MTj5dnDmEGYMnE66lRs56vNSZB8/s1400/ML%20TYPES.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="611" data-original-width="1400" height="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF-bDt46PrUc8bAXle0VtrJO1M8LFtIZxB0nGLIYizV8w5-L4cYizuqmqpnBIHKYGFGkz3oti75vsY5ba_9ph8-WaF9ZbepQzjpzFYqlXx4cIcLxlPJavjiujOiWw7soZPYAQdD3cRUxdjXoLPavFzQAR-WEsMHr58MTj5dnDmEGYMnE66lRs56vNSZB8/w640-h280/ML%20TYPES.png" width="640" /></span></a></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Regresi yang Baik untuk Prediksi</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Secara visual regresi yang baik memenuhi asumsi Statistik dan Asumsi Klasik sebagaimana dirangkum pada gambar berikut:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8YpGbA2XxHgaItVkunGbB6YqNcbADy0zPiiBalke8I9nxCNhlXxq_wq_9B1loM4rN5eLT2nJNVEAWm65I04kH0UAULcriF3Wash_21aDUx3zqYLWFq2VXRaH5dBRTb-JHaNpdjR-z46mqGAGVA8Xpr_mCsm7zu6AxdNfjRRoE0Z9i-bbiMohPRckhQTg/s1746/Cheetsheet%20REGRESI.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="992" data-original-width="1746" height="365" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8YpGbA2XxHgaItVkunGbB6YqNcbADy0zPiiBalke8I9nxCNhlXxq_wq_9B1loM4rN5eLT2nJNVEAWm65I04kH0UAULcriF3Wash_21aDUx3zqYLWFq2VXRaH5dBRTb-JHaNpdjR-z46mqGAGVA8Xpr_mCsm7zu6AxdNfjRRoE0Z9i-bbiMohPRckhQTg/w640-h365/Cheetsheet%20REGRESI.png" width="640" /></span></a></div><span style="font-family: inherit;"><br /></span><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Hal terpenting yang perlu diperhatikan sebelum memilih <b>model analisa regresi</b> adalah memperhatikan tipe data atau tipe variabel target (Tipe <i>Dependen Variabel</i>) yang digunakan. Secara visual dapat dilihat pada gambar berikut:</span></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: left;"><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMIu4ucJHS8mBzE2NbQNLRS7MrtlJIFvxfnhZTnShnVjML6NEqJ7PWn_04R9ZxzrVecWfn3UqerOVvQDWpNUdNVTMLKWDE7kviuELwTzk1GUCcIBOLiOcq03QXaxa79veW6GTaa8cxWByJgvlpStQyRNWC-jg9OB0-1uQLlSVSlLX511p2ru7d4Bhx9hk/s850/A-brief-overview-of-the-types-of-target-variables-and-regression-models-in-MXM.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="564" data-original-width="850" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMIu4ucJHS8mBzE2NbQNLRS7MrtlJIFvxfnhZTnShnVjML6NEqJ7PWn_04R9ZxzrVecWfn3UqerOVvQDWpNUdNVTMLKWDE7kviuELwTzk1GUCcIBOLiOcq03QXaxa79veW6GTaa8cxWByJgvlpStQyRNWC-jg9OB0-1uQLlSVSlLX511p2ru7d4Bhx9hk/w640-h424/A-brief-overview-of-the-types-of-target-variables-and-regression-models-in-MXM.png" width="640" /></a></div><br /></div><div><span style="font-family: inherit;">Berikut Beberapa bahan Ajar dan Latihan Regresi:</span></div><p class="p1" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 13px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: start;"><span style="font-family: inherit;"></span></p><div><p class="p1" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 13px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: start;"></p><ol style="text-align: left;"><li><a href="https://drive.google.com/file/d/1ewEwEWa3EnXDt-UKpF7CJX-Ad9ByzhPj/view?usp=drive_link" target="_blank"><span style="color: #2b00fe; font-family: inherit;">Regresi Bergdanda SPSS Lengkap dengan Penejalsan Statistik dan Uji Asumsi Klasik</span></a></li><li><a href="https://drive.google.com/file/d/1mSrQayfwdqLQKMKyh88AaoONvsdHnz8D/view?usp=drive_link" target="_blank"><span style="color: #2b00fe; font-family: inherit;">Regresi Data Panel dengan Eviews</span></a></li><li><a href="https://drive.google.com/file/d/1s1S7RSGzyGU4xsFp1O9b0juXT34j0HBx/view?usp=drive_link"><span style="color: #2b00fe; font-family: inherit;">Regersi dengan Excel dan SPSS</span></a></li><li><a href="https://www.alamyin.com/2023/05/analisa-tren-dengan-algoritma-regresi.html" target="_blank"><span style="color: #2b00fe; font-family: inherit;">Regresi dengan Python</span></a></li></ol></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Referensi:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">https://www.alamyin.com/2023/05/analisa-tren-dengan-algoritma-regresi.html</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">https://devopedia.org/types-of-regression</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">https://www.analyticsvidhya.com/blog/2022/01/different-types-of-regression-models/</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">https://medium.com/@codekalimi/list-of-machine-learning-models-61b51ad492f1</span></div><div style="text-align: justify;"><span>https://www.researchgate.net/publication/336160040_Feature_selection_with_the_R_package_MXM/figures?lo=1</span></div>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-40574708271316504082023-09-19T19:00:00.003+08:002024-01-04T19:19:40.819+08:00BISNIS MODEL CANVAS<h2 style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"> <a href="https://www.alamyin.com/2023/09/bisnis-model-canvas.html">BISNIS MODEL CANVAS</a></span></h2><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><i>Business Model Canvas</i> adalah sebuah strategi dalam manajemen berupa visual chart yang terdiri dari 9 elemen. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation. Dalam buku tersebut, Alexander mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">BMC juga diartikan sebagai suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis yang disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan, agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah. Model ini digunakan untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah suatu model bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal.</span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiWGRbIrM80LNmPAn_lBSwqWF7bJDNBrB599mErrXrk4KiLoDvN5AOSK3BPMGCgz0e8S5YRxp9yCIFqfIZ-ltJO7n2yQ6XzJ10yzVIDSBGv_OInNfv1zrFj2wT30GyPlphuNkNerghrHjXh6TUUD9suLhQ6whhjduehQrlxWfr8AcyDsIwpIHAAUla5D4/s1754/bmc-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="1224" data-original-width="1754" height="279" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiWGRbIrM80LNmPAn_lBSwqWF7bJDNBrB599mErrXrk4KiLoDvN5AOSK3BPMGCgz0e8S5YRxp9yCIFqfIZ-ltJO7n2yQ6XzJ10yzVIDSBGv_OInNfv1zrFj2wT30GyPlphuNkNerghrHjXh6TUUD9suLhQ6whhjduehQrlxWfr8AcyDsIwpIHAAUla5D4/w400-h279/bmc-1.png" width="400" /></span></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><h3 style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Fungsi Bisnis Model Canvas </span></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Bisnis model kanvas terkenal akan fungsinya yang memudahkan wirausaha untuk menuangkan ide bisnis dalam satu bagan sederhana. </span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Namun terdapat juga beberapa fungsi lain seperti: </span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: inherit;">Terjemahan konsep, ide, gagasan suatu bisnis dalam elemen-elemen visual. </span></li><li><span style="font-family: inherit;">Rencana bisnis terfokus, karena detail setiap elemen business model canvas memudahkan wirausaha untuk memahami tujuan bisnis. </span></li><li><span style="font-family: inherit;">Alat diskusi yang simple dengan mitra bisnis lainnya. </span></li><li><span style="font-family: inherit;">Panduan untuk menjalankan bisnis.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Panduan monitoring arah bisnis.</span></li></ul></div><h3 style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">9 Elemen yang Harus Ada Dalam Bisnis Model Canvas</span></h3><h4 style="clear: both; text-align: justify;"><b style="background-color: #04ff00;"><span style="font-family: inherit;">1. <span style="text-align: center;">Value</span><span style="text-align: center; white-space: pre;"> </span><span style="text-align: center;">Proposition</span></span></b></h4><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Nilai apa yang ditawarkan kepada costumer. Pada kolom ini juga menjelaskan keunggulan dan poin-poin menarik apa yang dapat menarik minat dari customer.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwWiTWie8VFM0YXYZ6vWnU8r5g5TvxCXGkh5z_wRjI5TXKds5GmeonuBJIc2k3RRvcZ1V15KSslb4Wf2iC1FGzkAr5oKd6LvEVAO0CZ5yCdYRwNUzKZNUxoP3uNSVNfV67mVNdSCgs7TEafKTTi0BkvOMnPmmO6a2zhVDSdfYflxYR4xD8gVSD3j99b34/s969/bmc-2%20value.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="728" data-original-width="969" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwWiTWie8VFM0YXYZ6vWnU8r5g5TvxCXGkh5z_wRjI5TXKds5GmeonuBJIc2k3RRvcZ1V15KSslb4Wf2iC1FGzkAr5oKd6LvEVAO0CZ5yCdYRwNUzKZNUxoP3uNSVNfV67mVNdSCgs7TEafKTTi0BkvOMnPmmO6a2zhVDSdfYflxYR4xD8gVSD3j99b34/w400-h300/bmc-2%20value.jpg" width="400" /></span></a></div><span style="font-family: inherit;"><br /></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEIBskqVfqEanXJ5V5vp5NzNLJeSPDVpVU1waPqd-DYhs_NX82LKZWQg7fKv8WF6wBLnLeYAzwUt3q7r-azW4wkAfgXyIHX_zXUL8wQUTvGDRjzrNWEfK23XKHLU6gfXMR6buoHqp_QT_QE-OBlvONo5jPtLpL8S28cEZY-AjEh2GwD5ZH5ipB1GuRDAU/s1365/bmc-value%20prop2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="1365" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEIBskqVfqEanXJ5V5vp5NzNLJeSPDVpVU1waPqd-DYhs_NX82LKZWQg7fKv8WF6wBLnLeYAzwUt3q7r-azW4wkAfgXyIHX_zXUL8wQUTvGDRjzrNWEfK23XKHLU6gfXMR6buoHqp_QT_QE-OBlvONo5jPtLpL8S28cEZY-AjEh2GwD5ZH5ipB1GuRDAU/w400-h300/bmc-value%20prop2.png" width="400" /></span></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">Berikut beberpa contoh value proposition</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">Uber – The Smartest Way to Get Around</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">Apple iPhone – The Experience IS the Product</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">Slack – Be More Productive at Work with Less Effort</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">Digit – Save Money Without Thinking About It</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both;"><b><span style="font-family: inherit;">Customer Profile</span></b></div><div class="separator" style="clear: both;"><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: inherit;">Gains : menjelaskan manfaat yang diharapkan, atau yang menjadi keinginan dari konsumen.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Pains : Pengalaman negatif atau resiko yang pernah dialami oleh pelanggan dalam proses menyelesaikan pekerjaan atau suatu hal.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Customer Jobs : merupakan tugas fungsional, sosial dan emosional yang dilakukan oleh pelanggan, masalah yang pelanggan coba untuk meneyelesaikan dan kebutuhan yang ingin mereka penuhi.</span></li></ul></div><div class="separator" style="clear: both;"><b><span style="font-family: inherit;">Value Proposition</span></b></div><div class="separator" style="clear: both;"><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: inherit;">Product & Services : menjelaskan produk dan jasa yang kita tawarkan, yang mana dapat membantu pelanggan menyelesaikan tugas fungsional, sosial dan emosional (Customer Job).</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Gain Creators : menjelaskan bagaimana produk dan jasa dapat membuat pelanggan merasakan manfaat atau diuntungkan. Gain Creators harus dapat menyelesaikan Gains pada Customer Profile.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Pain Relievers : menjelaskan bagaimana produk atau jasa bisa menyelesaikan pengalaman negatif atau resiko yang pernah dialami oleh pelanggan, sehingga Pain Relievers harus dapat mengurangi bahkan menghilangkan Pains pada Customer Profile.</span></li></ul><h4 style="text-align: left;"><span style="background-color: #04ff00;"><span style="font-family: inherit;">2. Customer Segments</span></span></h4><div><div><span style="font-family: inherit;">Customer segments adalah penggolongan orang-orang yang mungkin tertarik dengan value proposition bisnis kita. </span></div></div><div><div><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: inherit;">Mass Market : segmen pasar luas dengan jenis kebutuhan dan masalah yang sama.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Niche Market : segmen pasar yang spesifik.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Segmented: segmen pasar yang memiliki kebutuhan berbeda tetapi dalam satu kategori.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Diversified : segmen pasar yang memiliki kebutuhan atau masalah yang sangat berbeda.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Multi-sided Platform : melayani 2 atau lebih pasar segmen pasar yang saling tergantung</span></li></ul></div><div><span style="font-family: inherit;"># prioritas</span></div></div><div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJAP3qJ7MHhF2RN5G2GS6LKYqF5QIYQXeKsbRaw51--yXAWVangwTNT-CPiA2ImzBUHMuBPYBqcxi52dkJvpGy5AX4q6JXEdt7EOJDt085rAvV5jCIFtwUBlMYIZlX9eTHaAOauROBwsS2tFWbUq8phuwAv1rbIWGHAJ5iFzXidY69u-_H4gU5OpplRA4/s957/bmc-segmen.jpg" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="957" data-original-width="865" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJAP3qJ7MHhF2RN5G2GS6LKYqF5QIYQXeKsbRaw51--yXAWVangwTNT-CPiA2ImzBUHMuBPYBqcxi52dkJvpGy5AX4q6JXEdt7EOJDt085rAvV5jCIFtwUBlMYIZlX9eTHaAOauROBwsS2tFWbUq8phuwAv1rbIWGHAJ5iFzXidY69u-_H4gU5OpplRA4/w361-h400/bmc-segmen.jpg" width="361" /></span></a></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><h4 style="text-align: left;"><span style="background-color: #04ff00;"><span style="font-family: inherit;">3. Costumer Relationship</span></span></h4><div><div><span style="font-family: inherit;">Customer relationship adalah cara-cara yang bisa Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan customer segments. Customer relationship soal hubungan, kalau channel soal cara Anda menjangkau customer segments.</span></div></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ2nJKyv8gg_7DgdhSt6KfK0LWRFNTOoPMdDaUHzWwhv7hfx8yq8ifKCY0XpV_F6RPFjoCqTwH8gm8XY7JSiIfLamDfv-PNlyL05bKjNtvIVfEeosiEeGWN43cka2jluZbS61pWlCxQgUibd5oWdQHXTezl0RMksBY3lP0V8JfCFZFpTIZ7obotzg2ZvQ/s698/bmc-%20CR.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="377" data-original-width="698" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ2nJKyv8gg_7DgdhSt6KfK0LWRFNTOoPMdDaUHzWwhv7hfx8yq8ifKCY0XpV_F6RPFjoCqTwH8gm8XY7JSiIfLamDfv-PNlyL05bKjNtvIVfEeosiEeGWN43cka2jluZbS61pWlCxQgUibd5oWdQHXTezl0RMksBY3lP0V8JfCFZFpTIZ7obotzg2ZvQ/w400-h216/bmc-%20CR.jpg" width="400" /></span></a></div><span style="font-family: inherit;"><br /></span><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: inherit;">Transactional: beli putus saat itu juga.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Long-term: hubungan jangka panjang antara Anda dengan pelanggan.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Personal Assistance: Ada sales-rep yang melayani pelanggan Anda.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Self Service: Pelanggan melayani dirinya sendiri, biasanya di bisnis retail.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Automated Service: Pelanggan bahkan tidak perlu ke toko Anda, biasanya di bisnis SaaS.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Community: Anda menciptakan komunitas untuk pelanggan.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Co-Creation: Anda mengajak pelanggan menciptakan sesuatu untuk bisnis Anda.</span></li></ul><h4 style="text-align: left;"><span style="background-color: #04ff00;"><span style="font-family: inherit;">4. Channels</span></span></h4><h4 style="text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">Cara menjangkau/ bersentuhan dengan Costumers</span></h4></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhue4FHk-N3uizSbygcASvng9YHldf-d4cbC9LBXBvePG-hP9o1oIHFaKODG-yIoAunzZRfxATop3cyeiwrYKFTPA2zoKETqmfik1_-oy1QykbqUMcYMUS6mmmtMCCatpBQZlwnzKoYllXOaDGZkiso_J6zsF5HTquhX_L94Esph2r5cu8Ct6JFG8YpnBQ/s921/bmc-chanel.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="670" data-original-width="921" height="291" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhue4FHk-N3uizSbygcASvng9YHldf-d4cbC9LBXBvePG-hP9o1oIHFaKODG-yIoAunzZRfxATop3cyeiwrYKFTPA2zoKETqmfik1_-oy1QykbqUMcYMUS6mmmtMCCatpBQZlwnzKoYllXOaDGZkiso_J6zsF5HTquhX_L94Esph2r5cu8Ct6JFG8YpnBQ/w400-h291/bmc-chanel.jpg" width="400" /></span></a></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><div><span style="font-family: inherit;">Kategori Channel</span></div><div><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: inherit;">Direct : sales force, web sales, own stores.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Indirect : partner stores, wholesaler.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Awareness : tahap awal menginformasikan ke customer. Evaluation : cara membantu customer mengevaluasi value proposition yang ditawarkan.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Purchase : cara-cara customer melakukan pembelian. Delivery : cara menyampaikan value proposition (produk/ jasa) kepada customer.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">After Sales : customer support setelah terjadi transaksi.</span></li></ul></div></div><h4 style="text-align: left;"><span style="background-color: #04ff00; font-family: inherit;">5. </span><span style="background-color: #04ff00; font-family: inherit;">Key activities</span></h4><div><div><span style="font-family: inherit;">Key activities kegiatan wajib/utama yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan value proposition yang ditawarkan.</span></div></div><div><div><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: inherit;">Production : aktivitas merancang, membuat, mengirimkan produk.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Problem Solving : aktivitas operasi yang biasanya muncul pada perusahaan konsultan, rumah sakit, organisasi penyedia jasa.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Platform<span style="white-space: pre;"> </span>Network : wadah bertemunya dua atau lebih segmen pasar untuk saling berinteraksi/ transaksi /membangun network.</span></li></ul></div></div><h4 style="text-align: left;"><span style="background-color: #04ff00;"><span style="font-family: inherit;">6. Key resources</span></span></h4><div><div><span style="font-family: inherit;">Key resources adalah hal-hal paling penting yang harus Anda punyai agar key activities bisa dijalankan dan value proposition bisa diberikan pada customer.</span></div></div><div><div><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: inherit;">Physical asset : fasilitas pabrik, gedung-gedung, kendaraan, mesin-mesin.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Intellectual : brand, hak paten, copyright, database customer dan database partnership, informasi rahasia perusahaan</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Human Capital: tenaga kerja Financial : sumber daya keuangan perusahaan cash, credit,</span></li><li><span style="font-family: inherit;">obligasi, saham</span></li></ul></div></div><div><h4 style="text-align: left;"><b style="background-color: #04ff00;"><span style="font-family: inherit;">7. Key partners</span></b></h4><div><span style="font-family: inherit;"><b>Key partners </b>adalah pihak-pihak yang bisa Anda ajak kerjasama dengan tujuan:</span></div><div><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: inherit;">Optimization and Economy</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Reduction of Risk and Uncertainty</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Acquisition of particular resources and activities</span></li></ul><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZhAFkIaaGistumrwn9bWtgiR0RgRIi8g0NSagkC8keemNa-nUcWGJv61gDtYi9OD3sVfxW4GcpKwbKRdpSkQmGq9XiRh2FV-smylK7sbXXOLuy3L0O8q6mSQOSHEKsbFYddhYQ6tGS4tw-5LA7MHDIMUy1yOEI4qVyEOrjJkQL66dGsGx6-NdoCYU9u4/s722/bmc-partner.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="520" data-original-width="722" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZhAFkIaaGistumrwn9bWtgiR0RgRIi8g0NSagkC8keemNa-nUcWGJv61gDtYi9OD3sVfxW4GcpKwbKRdpSkQmGq9XiRh2FV-smylK7sbXXOLuy3L0O8q6mSQOSHEKsbFYddhYQ6tGS4tw-5LA7MHDIMUy1yOEI4qVyEOrjJkQL66dGsGx6-NdoCYU9u4/w400-h288/bmc-partner.png" width="400" /></span></a></div></div></div><div><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: inherit;">Strategic Alliance between non-competitors: kerjasama dengan perusahaan yg tidak sejenis.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Coopetition: kerjasama dengan perusahaan kompetitor.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Joint ventures to develop new business: kerjasama untuk membentuk usaha baru.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Buyer supplier relationship: hubungan hanya sebagai pembeli dan penjual biasanya terjadi pada motif optimization and economies of scale.</span></li></ul><h4 style="text-align: left;"><span style="background-color: #04ff00;"><b><span style="font-family: inherit;">8. Cost Structure</span></b></span></h4></div><div><div><span style="font-family: inherit;">Cost structure adalah rincian biaya-biaya terbesar yang harus Anda keluarkan untuk melakukan key activities dan menghasilkan value proposition.</span></div></div><div><div><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: inherit;">Cost-driven: sensitif terhadap harga bahan baku.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Value-driven: perusahaan tidak terlalu memikirkan harga produksi/ bahan baku karena yang dijual adalah nilai/seni/status/gaya hidup.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Fixed cost: biaya-biaya tetap yang muncul yang tidak tergantung pada jumlah produksi</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Variable cost: biaya-biaya yang muncul bervariasi sesuai jumlah yang diproduksi</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Economies of scale: biaya per unit</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Economies of Scope</span></li></ul></div></div><div><div>Berapa biaya untuk mencapai key activities bisnis?</div><div>Berapa yang dianggarkan untuk key resources dan partnerships?</div><div>Berapa biaya untuk mencapai value proposition dan apakah ada biaya tambahan lainnya untuk menjalankan bisnis.</div><div style="font-family: inherit;"><br /></div></div><div><div><span style="font-family: inherit;">Cost-driven: biaya keluar tergantung dari harga bahan baku.</span></div><div><span style="font-family: inherit;">Fixed cost: Gaji 1 orang designer.</span></div><div><span style="font-family: inherit;">Variable cost: Biaya jahit tergantung berapa baju yang akan diproduksi.</span></div></div><div><h4 style="text-align: left;"><span style="background-color: #04ff00;"><span style="font-family: inherit;">9. Revenue Stream</span></span></h4></div><div><div><span style="font-family: inherit;">Revenue stream dalam BMC akan kita isi dengan berbagai cara untuk menghasilkan keuntungan dari value proposition kita.</span></div></div><div><div><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: inherit;">Asset Sale: penjualan produk secara fisik. Usage Fee: customer membayar sesuai lamanya menggunakan produk/jasa.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Subscription Fees: biaya berlangganan.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Lending/renting/leasing: biaya peminjaman/pemakaian/penggunaan sementara.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Licensing: biaya ijin pakai jasa / produk.</span></li></ul></div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidq0sOwHYB5wQqifYFIg2oeDjyDyYpATXmYi-k7Yy-L996L0f-YNpoCuBiknlYufx5fUDv3Qlil6qSD1HxU7i1uOeOyZAS2oGcUHxCaHmJeYnjbNbpEdlATa9IUxzw8_YMbNfz1dGbnpYU3EI_wIE7MzIwpqZIijPE1iIqfuvxTq2uWc1ny8A02UO0pNU/s1365/bmc-conoth.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="994" data-original-width="1365" height="291" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidq0sOwHYB5wQqifYFIg2oeDjyDyYpATXmYi-k7Yy-L996L0f-YNpoCuBiknlYufx5fUDv3Qlil6qSD1HxU7i1uOeOyZAS2oGcUHxCaHmJeYnjbNbpEdlATa9IUxzw8_YMbNfz1dGbnpYU3EI_wIE7MzIwpqZIijPE1iIqfuvxTq2uWc1ny8A02UO0pNU/w400-h291/bmc-conoth.jpg" width="400" /></span></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUuowxmwVkDGLQKoAmhbEziapdD1w6W36I4u6oDmP2Aa9rFZoOgiWfuqxSBTdxi5dq5Zfgp8tluH4JevtAPMgW3eqA5NX3oPq3H5Ilea087Q8Tfu-DNLvD6xJC5MgzKcu4IXCGOP9FghYx5DywWpGLZkti368_Ex1olQhl2d3eUHu6eLfth7QAWba2OO0/s975/Contoh-Bisnis-Canvas-AirBNB.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="574" data-original-width="975" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUuowxmwVkDGLQKoAmhbEziapdD1w6W36I4u6oDmP2Aa9rFZoOgiWfuqxSBTdxi5dq5Zfgp8tluH4JevtAPMgW3eqA5NX3oPq3H5Ilea087Q8Tfu-DNLvD6xJC5MgzKcu4IXCGOP9FghYx5DywWpGLZkti368_Ex1olQhl2d3eUHu6eLfth7QAWba2OO0/w400-h235/Contoh-Bisnis-Canvas-AirBNB.jpeg" width="400" /></a></div><br /><div><br /></div></div></div>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-65230577358781432772023-08-28T07:58:00.017+08:002024-01-04T19:19:40.822+08:00MENGAPA KEWIRAUSAHAAN PENTING? <p style="text-align: left;"><b><a href="https://www.alamyin.com/2023/08/mengapa-kewirausahaan-penting.html">Kewirausahaan (1)</a></b></p><h2 style="text-align: left;"><a href="https://www.alamyin.com/2023/08/mengapa-kewirausahaan-penting.html"><span style="font-size: small;">MENGAPA KEWIRAUSAHAAN PENTING?</span></a></h2><p style="text-align: left;">Misi Kewirausahaan menjadi Misi Univeritas Negeri Makassar yang berarti semangat kewirausahaan sebaiknya mewarnai setiap aktifitas di kampus. </p><p></p><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: left;">Benarkah demikian? </li><li style="text-align: left;">Mengapa kewirausahaan penting?</li><li style="text-align: left;">Apa dan bagaimana agar dapat menyerap energi semangat berwirausaha?</li></ul><div><b></b><blockquote style="text-align: left;"><b>Tidak ada praktik tanpa teori (konsep), teori tidak bisa berkembang tanpa praktik yang direfleksikan.</b></blockquote></div><p></p><p style="text-align: left;">Demikian pula halnya dalam kewirausahaan. Ilmu adalah menyatunya prkatik dan teori, sehingga apabila hanya memiliki salah staunya belum sempurna keilmuannya.</p><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: small;">DATA DAN KONSEP</span></h3><p style="text-align: left;">Berdasarkan sensus ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS), baseline 2019 jumlah rasio wirausaha mencapai 3,3 persen setara 8,2 juta. Artinya, dengan target 3,95 persen di 2024, maka diperlukan 1,5 juta penduduk yang usahanya menetap hingga 2024. Penumbuhan 1,5 juta wirausaha baru, tentunya efektif dalam kurun waktu tiga tahun atau mulai dari 2022 hingga 2024, sehingga rata-rata target per tahunnya 500 ribu wirausaha baru.</p><p style="text-align: left;">Pada Senin, 23 Mei 2022. Rasio kewirausahaan di Indonesia saat ini masih sangat rendah, yaitu 3,47% dari total penduduk Indonesia.</p><p style="text-align: left;">Agar wirausaha dapat tumbuh pemahaman tentang kewirausahaan penting dimassifkan.</p><p style="text-align: left;">Berikut beberapa Pengertian Kewirausahaan</p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li><b>Entrepreuner</b> (Bahasa Perancis) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti "between taker atau go between" atau perantara, dikenal dengan istilah wirausaha di Indonesia Wirausaha (entrepreneur) terdiri dari kata Wira dan Usaha. </li><li>Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBI, 2008), wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, pejuang, sedangkan usaha diartikan sebagai kegiatan yang bersifat komersial maupun non komersial</li><li>PETER Drucker (1996) <b>Entrepreuner </b>adalah “kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang <span style="background-color: #04ff00;">baru dan berbeda</span>”. </li><li>Zimmerer dan Scarborough (1996), <b>kewirausahaan</b> adalah penerapan <span style="background-color: #04ff00;">kreativitas dan inovasi </span>untuk <span style="background-color: #04ff00;">memecahkan permasalahan </span>dan upaya <span style="background-color: #04ff00;">memanfaatkan peluang-peluang </span>yang dihadapi orang setiap hari.</li><li>dan lain-lain</li></ul><div><b>Entrepreneurship is the process of <span style="background-color: #04ff00;">creating something different with valu</span>e by devoting the necessary <span style="background-color: #04ff00;">time and effort,</span> summing the accompanying reward of monetary and personal satisfaction and independence”.</b> </div><div><br /></div><div>Artinya, <b>kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dengan menggunakan waktu, kegiatan, modal, risiko, dan menerima balas jasa dan kepuasan, serta kebebasan pribadi.</b></div><div><b><br /></b></div><div style="text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjotZRUgfS85LLNWBr-xY2CIeZUlEPc033LAAR7c_8DXMGhIosXUmPrp9TosZBfjGbI79rfKFtDjO4nI0Q_-NDAXdpvrbfmGo4OtlAClstrGEAu7c1XVfK2cwtVtLWfNgF72SbrMab-iOn8FQ9OFugn-vh6oJbrmRVv3Cwnzsn7w1gcHc_04PKTr8b6G_8/s1740/Screen%20Shot%202023-08-28%20at%2007.41.20.png" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="952" data-original-width="1740" height="219" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjotZRUgfS85LLNWBr-xY2CIeZUlEPc033LAAR7c_8DXMGhIosXUmPrp9TosZBfjGbI79rfKFtDjO4nI0Q_-NDAXdpvrbfmGo4OtlAClstrGEAu7c1XVfK2cwtVtLWfNgF72SbrMab-iOn8FQ9OFugn-vh6oJbrmRVv3Cwnzsn7w1gcHc_04PKTr8b6G_8/w400-h219/Screen%20Shot%202023-08-28%20at%2007.41.20.png" width="400" /></a></div><div><b><br /></b></div><div>Nampak dalam berwirausaha menyerupai ilmuan, penemu yang harus memiliki sumber daya dan tujuan yang ingin dicapai.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhibm5_ojO57z-AwFp5wfS67luqHjRYq_9g6WQE-k5a8Xve-tsvkfH8OmWZAKMOuUXehRKvI1iITzVRcyTt0eYlCoShO3WVZmOg2shmis3-VztZnqLwU5DrIRkmnX1sDDrxyMyPIigG5U0wMyK2wm71_y4Az-Gz4o6yPRjGAeD0sDIpbTc-UGU_AtlgGP8/s662/development%20theory.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: left;"><img border="0" data-original-height="267" data-original-width="662" height="161" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhibm5_ojO57z-AwFp5wfS67luqHjRYq_9g6WQE-k5a8Xve-tsvkfH8OmWZAKMOuUXehRKvI1iITzVRcyTt0eYlCoShO3WVZmOg2shmis3-VztZnqLwU5DrIRkmnX1sDDrxyMyPIigG5U0wMyK2wm71_y4Az-Gz4o6yPRjGAeD0sDIpbTc-UGU_AtlgGP8/w400-h161/development%20theory.png" width="400" /></a></div><br /><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTJWvAWdsE9KhxtKjclKZj_k8UkGfrPXFFonhbylr2Vu1-NVOELINdZXB_FvArlxEH4Sfix5IPZCzOVauLJtPbn_eHnncwvhAbCBfQExAkpmC6qbNdW6h4Up9oUx4s38ssgzfjV_7jbgYi0evlpj_3zG9mqAwyeNT8Fk7wkgcGxD3a3BNiXwgrhU6rqV0/s703/The-relation-between-creativity-and-innovation-indicating-the-inclusive-and-distinctive.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: left;"><img border="0" data-original-height="477" data-original-width="703" height="271" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTJWvAWdsE9KhxtKjclKZj_k8UkGfrPXFFonhbylr2Vu1-NVOELINdZXB_FvArlxEH4Sfix5IPZCzOVauLJtPbn_eHnncwvhAbCBfQExAkpmC6qbNdW6h4Up9oUx4s38ssgzfjV_7jbgYi0evlpj_3zG9mqAwyeNT8Fk7wkgcGxD3a3BNiXwgrhU6rqV0/w400-h271/The-relation-between-creativity-and-innovation-indicating-the-inclusive-and-distinctive.png" width="400" /></a></div><br /><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Setiap <b>perubahan</b>, baik itu perubahan dalam situasi politik, ekonomi, sosial ataupun perubahan lingkungan dan teknologi, biasanya juga diikuti oleh peluang-peluang dalam bisnis. Skinner (2015)</div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: small;">SIMULASI (IDENTIFIKASI)</span></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhdDB8gwUPKILqXvks_T0elUpzYi5M-6igxCJOqXAgDEvX1Okv8OnrdoR2Iv70abhzTLkDdhtlQV-YtLZl6GB5WFE1TsQUpuM9M16g-x5C6vYMNMDx6mXDHL-DxgE2mqO5UYGTB_Bv0Pork2B49tE40nvjJ-sRe-j1QACTmRGicPE9u9Cjw64sNQcQh6U/s1414/Screen%20Shot%202023-08-28%20at%2007.40.36.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: left;"><img border="0" data-original-height="774" data-original-width="1414" height="219" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhdDB8gwUPKILqXvks_T0elUpzYi5M-6igxCJOqXAgDEvX1Okv8OnrdoR2Iv70abhzTLkDdhtlQV-YtLZl6GB5WFE1TsQUpuM9M16g-x5C6vYMNMDx6mXDHL-DxgE2mqO5UYGTB_Bv0Pork2B49tE40nvjJ-sRe-j1QACTmRGicPE9u9Cjw64sNQcQh6U/w400-h219/Screen%20Shot%202023-08-28%20at%2007.40.36.png" width="400" /></a></div><br /><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Brain Color adalah tes yang diciptakan oleh Sheila N. Glazov pada tahun 2007. Tes ini didasarkan pada teori Carl Gustav Jung mengenai empat fungsi kepribadian, yaitu: </div><div><ul style="text-align: left;"><li>Sumber Energi (Extraversion atau Intraversion), </li><li>Proses Informasi (Sensing atau Intuition), </li><li>Pengambilan Keputusan (Thinking atau Feeling), dan </li><li>Menjalankan Kehidupan (Judgment atau Perceiving). </li></ul></div><div>Tes ini dapat membantu untuk memahami persamaan dan perbedaan antara diri sendiri dengan orang lain dalam berpikir dan cara bertindak.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkdJCeF-BslyGCTUIrppxTO6cT01yf-8a0PWNGwunvrYwBsF1TPvyXIUvGWvZmUIG2rL5UiVpvO0MTVCfjQ2DhXh3-mWVIorZyqYE8NdPNzSmdHIp4KU3SKyd_k96EPWonOpgcLkXk4qARhe4pLkzMy6kOGBZKq2VPc7Y1PsJxh8-_DtBgQb0aeRDwx4k/s1018/Screen%20Shot%202023-08-28%20at%2007.56.41.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="916" data-original-width="1018" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkdJCeF-BslyGCTUIrppxTO6cT01yf-8a0PWNGwunvrYwBsF1TPvyXIUvGWvZmUIG2rL5UiVpvO0MTVCfjQ2DhXh3-mWVIorZyqYE8NdPNzSmdHIp4KU3SKyd_k96EPWonOpgcLkXk4qARhe4pLkzMy6kOGBZKq2VPc7Y1PsJxh8-_DtBgQb0aeRDwx4k/w400-h360/Screen%20Shot%202023-08-28%20at%2007.56.41.png" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><h3 style="text-align: left;"><span style="font-size: small;">TOPIK KEWIRAUSAHAAN</span></h3><div><ol style="text-align: left;"><li>Pengantar Kewirausahaan Perubahan Mindset; </li><li>ide dan peluang bisnis & inovasi dan Aspeknya. </li><li>Strategi inovasi Barang dan Jasa Start UP Business</li><li>Identifikasi Peluang dan Risiko Bisnis </li><li>Bisnis Canvass Model (Studi kasus) </li><li>Studi kasus Millenial Cerdas Financial </li><li>Prinsip dan karakteristik Enterpreneurship Jejak Enterpreneur (Studi kasus) </li><li>Ide dan motivasi pelaku UKM Projeck (Studi kasus) </li></ol></div><div>Semangat Belajar, enjoy, dan Merdekalah ! <b><a href="https://temubakat.com/id/index.php/main/disp/tes" target="_blank">Temukan dirimu disini</a></b></div><div><br /></div><div><b>1. Mindset dan Etika</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbRYRI-L6cNPmIM-JuKnR3B7D8kZ65G236BXlhvrYjueBFXwXer-Vbmqc5lea-jt2u63hUYk0liv-2OSSMpRLBICh73SVSHC3QR2pkCUp8mibpDb5sDsopPh9_DY3TefVDmKsTaVJvwxVI8BX4kb8qKSvz2G8mqH2DGlVkoIf7l8oSZb9Fr9MR7B-OyxA/s864/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2009.30.21.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="580" data-original-width="864" height="134" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbRYRI-L6cNPmIM-JuKnR3B7D8kZ65G236BXlhvrYjueBFXwXer-Vbmqc5lea-jt2u63hUYk0liv-2OSSMpRLBICh73SVSHC3QR2pkCUp8mibpDb5sDsopPh9_DY3TefVDmKsTaVJvwxVI8BX4kb8qKSvz2G8mqH2DGlVkoIf7l8oSZb9Fr9MR7B-OyxA/w200-h134/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2009.30.21.png" width="200" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">2. Topik 2 : Peluang Bisnis</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqRhVph4BJdT5zjOJF-JCJAy6jvwAQK_ka8r2uqxS1MzYUx3PAB213cN18ofdSR8Odeg3OLN4QVygIMQxu9g6aoLgF0eCcY2BmASbelbHrOrVoByr3y1TJBFjMti6CO9JRudfhHaAw4MbS7G09Yom0L2BPIwLnAz8MKmS1xXHK0dcbBkk06UzI-SUEIgk/s696/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2009.48.27.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="460" data-original-width="696" height="132" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqRhVph4BJdT5zjOJF-JCJAy6jvwAQK_ka8r2uqxS1MzYUx3PAB213cN18ofdSR8Odeg3OLN4QVygIMQxu9g6aoLgF0eCcY2BmASbelbHrOrVoByr3y1TJBFjMti6CO9JRudfhHaAw4MbS7G09Yom0L2BPIwLnAz8MKmS1xXHK0dcbBkk06UzI-SUEIgk/w200-h132/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2009.48.27.png" width="200" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both;">Topik 3 Kreativitas dan Inovasi</div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUJnaBq451GrfSy_fz3MQENkztsIL381m402bN_o78IV-AugW2i890htAJufRBjO-UUg5G_RppC4cjIKuCcFYmZ1Go0FN2lOPg8zsR0Ef3-a9Qq1LqfapQ6srPZCZwBTXi1d6RJGpMrmDHIZ0Eg7O4Tu1sYkgGohpRT15f4mT_5ns6SRsit5rUCXBdu1E/s504/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2009.58.46.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="334" data-original-width="504" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUJnaBq451GrfSy_fz3MQENkztsIL381m402bN_o78IV-AugW2i890htAJufRBjO-UUg5G_RppC4cjIKuCcFYmZ1Go0FN2lOPg8zsR0Ef3-a9Qq1LqfapQ6srPZCZwBTXi1d6RJGpMrmDHIZ0Eg7O4Tu1sYkgGohpRT15f4mT_5ns6SRsit5rUCXBdu1E/w200-h133/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2009.58.46.png" width="200" /></a></div><div class="separator" style="clear: both;">Topik 4 Riset Pasar</div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwt7YqUC9v8IpI4cEAANg9DuBF2RiWYkWuOXAs_aQ_lDorw9TVY9I8aTQ988wcn9a7KaF2jKK1Ch-SLNd-gYNCqobcIOQnm553vT0XJo_UNSHMx6y19dzlCFtfgTBdkvtWfuwffRzwJBw4Tp4Kfquifu5ID5gFDpJ0TDQAIbW8kZ2c2GprpfcksFVZraQ/s928/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2010.04.35.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="648" data-original-width="928" height="139" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwt7YqUC9v8IpI4cEAANg9DuBF2RiWYkWuOXAs_aQ_lDorw9TVY9I8aTQ988wcn9a7KaF2jKK1Ch-SLNd-gYNCqobcIOQnm553vT0XJo_UNSHMx6y19dzlCFtfgTBdkvtWfuwffRzwJBw4Tp4Kfquifu5ID5gFDpJ0TDQAIbW8kZ2c2GprpfcksFVZraQ/w200-h139/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2010.04.35.png" width="200" /></a></div><div class="separator" style="clear: both;">Topik 5 Rencana dan Pengembangan Bisnis</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYs4BmRbGDRRxSZSqr8SKNiosyTQUAtguh1lOm9a2eDn-Lce7Qe9TPT04579WBLPtpeMi76IjCSsK7MOPn34mUQ0BUz4YOxwD8CmIebEPHjFN8ViKGpGfrqCj1YGN8XM6qpfXyb4WKMTmo17xleT4Svtf2nc8i4rsTvR2DpXPA2AUp52jd8PJydUhNaaY/s678/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2010.08.34.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="678" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYs4BmRbGDRRxSZSqr8SKNiosyTQUAtguh1lOm9a2eDn-Lce7Qe9TPT04579WBLPtpeMi76IjCSsK7MOPn34mUQ0BUz4YOxwD8CmIebEPHjFN8ViKGpGfrqCj1YGN8XM6qpfXyb4WKMTmo17xleT4Svtf2nc8i4rsTvR2DpXPA2AUp52jd8PJydUhNaaY/w200-h133/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2010.08.34.png" width="200" /></a></div><div class="separator" style="clear: both;">Topik 6 Standarisasi dan Legalitas Usaha</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdAPS9Bzh56WNEVEhNjF0ZL6hcfk5-oiTx-4FkMD7dDP6a1HdYZLbarjCj_ieIfM4oXOttQifeX4cqN76xXo-ID880oAQgUsT_z3U-ENJgXYPz051k99bDDvE_ElGG6vj4qxqLCaRgiqfctJh2zaLqgOi6C7iYfc-mVmCDH2XJGVNdjLM35H1_8Mwx_70/s712/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2010.17.09.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="476" data-original-width="712" height="134" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdAPS9Bzh56WNEVEhNjF0ZL6hcfk5-oiTx-4FkMD7dDP6a1HdYZLbarjCj_ieIfM4oXOttQifeX4cqN76xXo-ID880oAQgUsT_z3U-ENJgXYPz051k99bDDvE_ElGG6vj4qxqLCaRgiqfctJh2zaLqgOi6C7iYfc-mVmCDH2XJGVNdjLM35H1_8Mwx_70/w200-h134/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2010.17.09.png" width="200" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQTitn-H56AMqB5sJGa6wGVnM_796iqCqFbF5s7tBJuXWfvxrO3GhYBgEfLLKZwD_Nyd713aGBHRcTKssUQXX-1fPmw64oFsTh5NSfF4L01VDvUXErose5_ticJbIeKvkSFgO1ixS2Ai08Irplf_ChqM31ePEsl_OXtuNZ3nXFAF8CTQ9HpuqvrunvQhs/s566/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2010.56.24.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="388" data-original-width="566" height="137" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQTitn-H56AMqB5sJGa6wGVnM_796iqCqFbF5s7tBJuXWfvxrO3GhYBgEfLLKZwD_Nyd713aGBHRcTKssUQXX-1fPmw64oFsTh5NSfF4L01VDvUXErose5_ticJbIeKvkSFgO1ixS2Ai08Irplf_ChqM31ePEsl_OXtuNZ3nXFAF8CTQ9HpuqvrunvQhs/w200-h137/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2010.56.24.png" width="200" /></a></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYxqL32WGHLFDrvOBi2At0sTQGo_yDvyHGqVLJMK80XmOjZgK2EK_bgjm1J6Jb3zAvjgNKrOSN2gpGk40n-zTXalje2oXToesDzmzLF0Ebm2H6EEYhMqoQW-SMDj0eRodyeERj4fOQX9Wv6fCO4WKwJ5q_Q4vGQPyTb6U146oEdZHPX9p89iNOzr3u7ko/s666/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2010.54.11.png" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="466" data-original-width="666" height="140" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYxqL32WGHLFDrvOBi2At0sTQGo_yDvyHGqVLJMK80XmOjZgK2EK_bgjm1J6Jb3zAvjgNKrOSN2gpGk40n-zTXalje2oXToesDzmzLF0Ebm2H6EEYhMqoQW-SMDj0eRodyeERj4fOQX9Wv6fCO4WKwJ5q_Q4vGQPyTb6U146oEdZHPX9p89iNOzr3u7ko/w200-h140/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2010.54.11.png" width="200" /></a><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgujBx6nADcgfsb9yrwdIvqMl1WSiUnO0KTskLdx87iQkokPv0axCcoAYf-cyNe-Q1QcWjXPbmkQklZX41o4gMdOV8uptPyZxwe403HG6-s_Ij-sNNj7SU6FPYozjwLIdkv8IdyXPtrQQgAMfvm72xZ9JI8gGRVNK2uFazxvW-Mn0F9BmmWoRBxQN1FxpQ/s2052/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2013.02.26.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="742" data-original-width="2052" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgujBx6nADcgfsb9yrwdIvqMl1WSiUnO0KTskLdx87iQkokPv0axCcoAYf-cyNe-Q1QcWjXPbmkQklZX41o4gMdOV8uptPyZxwe403HG6-s_Ij-sNNj7SU6FPYozjwLIdkv8IdyXPtrQQgAMfvm72xZ9JI8gGRVNK2uFazxvW-Mn0F9BmmWoRBxQN1FxpQ/w415-h150/Screen%20Shot%202023-11-09%20at%2013.02.26.png" width="415" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><br /><div><br /></div><p></p>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-71164173418422952562023-08-27T23:10:00.010+08:002024-01-04T19:27:49.034+08:00Pemrograman Data Sains (1)<h2 style="text-align: justify;"><a href="https://www.alamyin.com/2023/08/pemrograman-data-sains-1.html">Pemrograman Data Sains (1)</a></h2><p style="text-align: justify;">ADA banyak bahasa pemrograman untuk data sians. Dinataranya Python, R Matlab, Javasript, dll. Python menjadi salah satu bahasa pemrograman yang paling populer karena tak hanya dibutuhkan untuk bidang data science, tapi juga berguna untuk pengembangan web dan software. Bahasa pemrograman ini termasuk object-oriented programming. Dalam data science, Python umumnya digunakan untuk pemrosesan data dan penerapan algoritma analisis data. Python juga sangat mudah dipelajari oleh data scientist atau programmer pemula karena menggunakan sintaks yang sederhana.</p><p style="text-align: justify;">Berikut adalah Tahapan Data Sains:</p><p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgAZNWBmDtZ5dwpMt9AY2rQvZ3L7iswPuzJ_mqvs9zOciYezjqbQUB1vsgtF_3X-Te8ByJ5hOuUyGl6XvAMiOh4yjLou9yZnRTl_1JKmOvk3XSmRt1PEyVBeme46cROkK0bBramcdDAkyzNXBqYmAPl-94Z3MSw12PHancSs3bmql0S39DtCMWKMss51dU" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="200" data-original-width="486" height="165" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgAZNWBmDtZ5dwpMt9AY2rQvZ3L7iswPuzJ_mqvs9zOciYezjqbQUB1vsgtF_3X-Te8ByJ5hOuUyGl6XvAMiOh4yjLou9yZnRTl_1JKmOvk3XSmRt1PEyVBeme46cROkK0bBramcdDAkyzNXBqYmAPl-94Z3MSw12PHancSs3bmql0S39DtCMWKMss51dU=w400-h165" width="400" /></a></div><p></p><p style="text-align: justify;"><b>Data science</b> adalah ilmu yang menggabungkan matematika, statisika dengan ilmu komputer dengan tujuan analisa data (data analysis) dari suatu himpunan data baik skala kecil (sampel) maupun besar (populasi) dengan mengaplikasikan algoritma tertentu untuk tujuan menggali data (data mining) dan mendapatkan pola data serta dapat melakukan prediksi data (prediction) dengan cukup akurat yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan dapat digunakan untuk membuat sistem yang cerdas (AI) yang dapat terus belajar dengan sendirinya (machine learning). </p><p style="text-align: justify;">Berikut adalah materi Pengantar Pemrograman Data Sains</p><ul style="text-align: left;"><li>Pengertian Data Sains </li><li>Tujuan data science </li><li>Jenis pembelajaran data science </li><li>Tahapan data sains </li><ul><li>Pertama, tahap pendefinisian masalah. </li><li>Kedua, tahap pengumpulan data. </li><li>Ketiga, tahap eksplorasi dan penyiapan data. </li><li>Keempat, tahap analisis data. </li><li>Kelima, storytelling. </li></ul><li>Keahlian dan skill data scientist </li><li>Perbedaan data sains (machine learning) dengan pemrograman tradisional ? </li><li>Mengapa python?</li></ul><div><p style="text-align: justify;"><b style="font-family: "Helvetica Neue"; text-align: left;"><span style="font-size: 13px;">SIlakan dibaca materi lengkapnya </span><a href="https://drive.google.com/file/d/1e-iQLinw1xCPZNdEGEq09mRFtjsxzr-2/view?usp=sharing" target="_blank">Pengantar Data Sains</a> </b><b style="font-family: "Helvetica Neue"; font-size: 13px; text-align: left;">Namun sebaiknya membaca juga materi <span style="color: #0000ee;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1Yzrd4OpykGhT5kbJIaePJIBYSf8qgPJY/view?usp=sharing" target="_blank">Statistik dan data sains</a> </span></b><span style="font-family: "Helvetica Neue"; font-size: 13px; text-align: left;">dan <a href="https://www.alamyin.com/2023/04/materi-algoritma-dan-pemrograman-dasar.html" target="_blank"><b>pengantar algoritma pemrograman </b></a></span></p><p style="text-align: justify;">Dalam Mata Kuliah ini materi dna praktik yang akan dipelajari</p><h3 style="text-align: justify;"><b>TOPIK PEMROGRAMAN DATA SAINS WITH PYTHON </b></h3><p style="text-align: justify;"></p><ol><li>Pengantar Paket dan Library Python untuk data sains </li><li>Numpy </li><li>Pandas </li><li>Matplotlib, Seaborn </li><li>Visualisasi Data </li><li>Machine Learning (Intro)</li><li>Projek</li></ol><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAiM_GHNn-XaYzDWXLL3ckNJAjf5OVHD6iHJnLWxH1gpqDtX81Zi6LYMwf1Qn5D7-E62jTUtqAEqXKYy8KzcpjDS0kQmDLv57ZfTtAvTzHY0Ny9dtYL4ou8uxvaqNmOWDTxeh3vW_i0gLGupulCl4k409OWo0cfdvqjVML_lP7Leok8HD3XpTmhqRJV78/s799/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2009.33.18.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="459" data-original-width="799" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAiM_GHNn-XaYzDWXLL3ckNJAjf5OVHD6iHJnLWxH1gpqDtX81Zi6LYMwf1Qn5D7-E62jTUtqAEqXKYy8KzcpjDS0kQmDLv57ZfTtAvTzHY0Ny9dtYL4ou8uxvaqNmOWDTxeh3vW_i0gLGupulCl4k409OWo0cfdvqjVML_lP7Leok8HD3XpTmhqRJV78/w400-h230/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2009.33.18.png" width="400" /></a></div><br /><div><br /><br /></div></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Selamat Belajar, Enjoy dan Merdekalah.</div>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-21281602405966315172023-08-16T15:43:00.007+08:002024-01-04T19:19:40.818+08:00MAHASISWA 3K : KRITIS-KONKRET-KONSTRUKTIF<div style="text-align: justify;"><a href="https://www.alamyin.com/2023/08/mahasiswa-3k-kritis-konstruktif-konkret.html" target="">Catatan Refleksi</a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div>Indikator keberhasilan mahasiswa dari ospek hingga tamat adalah generasi yang bercita-cita menjadi guru, dosen, karyawan dan lain-lain sekaligus tidak bermental ‘Krupuk’ dan berpikiran ala ‘Roti”</div><div><i>(Alamyin)</i></div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Panitia PKKMB FEB UNM mengalokasikan waktu 30 menit untuk 8 Kaprodi menyampaikan sambutan. Yaaaa jadinya seperti upacara sambutan deeh. Panitia mengajarkan bagaimana manajemen waktu yang singkat, padat, dan asik. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="314" src="https://www.youtube.com/embed/z19SOmLBsgY" width="511" youtube-src-id="z19SOmLBsgY"></iframe></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yaaa... Kerap keterbatasan membuat adrenalin bekerja secara powerful. Video di atas, yang videonya dibuat dengan menggunakan aplikasi jendela Power Point. Dan orang mengira dibuat menggunakan vidoe editor canggih. No.... aplikasi sejuta umat, Power Point.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mengapa mesti membuat presentase? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pernah membaca dan mendengar tentang 3 tipe manusia. #1. orang yang membicarakan orang (kasta manusia rendahan), #2. orang yang membicarakan peristiwa (kasta menengah), dan #3. Orang yang membicarakan ide-ide. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, sambutan 3 menit ini karena momennya istimewa, semua mahasiswa hadir, semua civitas akademika hadir, maka pilihanku IDE apa yang bagus. Nah, lahirlah PAPPASANG 3 ON 3.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyka4JYJ8W8orbpudUBgRz8pgRJz5ct_GTfbCBofdUSSbELEVasKa9sHXncYrcmFGnwoqdZkb3bDJfBJL2ZQw-qVmKAH_cJKS858LDzAVEuKYbna4JdkBlWEHk5sx6Xj6db-Pee105uD-zl5btcD6KbsdWlGC4PaYOLQdSRESbg_PiqYRcwCIZ524G_aY/s1160/Screen%20Shot%202023-08-16%20at%2015.34.34.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="656" data-original-width="1160" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyka4JYJ8W8orbpudUBgRz8pgRJz5ct_GTfbCBofdUSSbELEVasKa9sHXncYrcmFGnwoqdZkb3bDJfBJL2ZQw-qVmKAH_cJKS858LDzAVEuKYbna4JdkBlWEHk5sx6Xj6db-Pee105uD-zl5btcD6KbsdWlGC4PaYOLQdSRESbg_PiqYRcwCIZ524G_aY/w400-h226/Screen%20Shot%202023-08-16%20at%2015.34.34.png" width="400" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pikirku sebelum membuat presentase,, daripada berbusa-busa ketiak bicara hanya di dengar saat itu saja. Mending membuat persentasenya lalu dibantu audionya oleh Youtube Studio. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3 PESAN PENTING buat diriku sendiri. Kalau mahasiswa UNM yang jumlahnya 11.950 mahasiswi(a) mau mendengar, hendak mempertanyakan isinya, silakan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saya membayangkan 11 Ribuan mahasiswa di jalanan mengekspresikan kebebasan berpikirnya, WOW LUAR BIASA. Era Digital mungkin Gerakan Mahasiswa juga berubah atau gimana yaah? kurang update saya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Upaya untuk berkontribusi agar mahasiswa tetap Kritis, Konkret dan Kosntruktif dapat didesain secara integratif dengan kegiatan-kegiatan di Program Studi yang bisa diawali dengan membuat Visi strategis. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Adapun Visi Prodi <b>Bisnis Digital adalah Membangun Ekosistem Bisnis Digital yang Berbasis Kearifan Global dan Berorientasi Global. </b>Dapat disimak lebih detail di website <a href="http://bisdig.fe.unm.ac.id/" target="_blank">Prodi</a> Bisnis Digital UNM. Mimpi besar ii dimulai dengan melakukan perubahan pada model organisasi kemahasiswaan dengan mengubah fokus dan lokus bidang-bidangnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bidang-bidang di HIMA BISDIG UNM disesuaikan dengan Profil Lulusan Program Studi. Mereka menyebutnya ekosistem. Terdapat 5 ekosistem</div><div style="text-align: justify;">1. Ekosistem data Analyst</div><div style="text-align: justify;">2. Ekosistem Desain dan Videografi</div><div style="text-align: justify;">3. Ekosistem Saham dan Kripto</div><div style="text-align: justify;">4. Ekosistem Kewirausahaan</div><div style="text-align: justify;">5. Ekosistem Humaniora</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada momen dimana mahasiswa isdig ditanya oleh mahasiswa prodi lain. Mengapa tidak ada bidang Perkaderan? mengapa tidak ada bidang Advokasi? dst.... Jawaban mahasiswa lumayan menohok mahasiswa senior itu. Apa Jawabannya? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebuah Ekosistem tentu kaya dengan berbagai unsur yang saling berinteraksi. Setidaknya pentahelix memeberikan panduan bagaimana Universitas, Perusahaan, Masyarakat, dan Pemerintah dapat bekerjasama dan atau berkolaborasi mewujudkan hal-hal baik sesuai cita-cita luhur pendiri Bangsa.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mahasiswa sebagai input dalam rantai nilai proses penjapaian tersebut, perlu didik sebaik-baiknya. Nalarnya, daya pikir dan kritisnya, emosionalnya dan etiknya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mahasiswa 2023 adalah angkatan ke-4 di Prodi ini. Harapan kami, mahasiswa ini bukan hanya bercita-cita menjadi 'tukang' tetapi menjadi 'desainer', Thinker, dan 'Pejuang ide-ide yang baik untuk semesta' :)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada dua tulisan tentang dunia kemahasiswaan yang pernah tayang di blog ini:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://www.alamyin.com/2012/09/catatan-seorang-yang-dianggap.html" target="_blank"><b>Catatan Mahasiswa yang dianggap Pembangkang</b></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy3-mBTeyVZQD2wYelYvjPKrNnrirpgN-ncPLFUV_xOSzDMqxgNlzWa01wgO8HWQN5xj1qFHAMqOr2-T3LoISzBV9XaHChNN1lF4mc3JeALBoq3IZhxb5fGLhFqkSv8B-GNJSivchSBtwerCO-rI-_9bpz9pjvKlpTFNJBeqg_nidol7V98pecf7mdoAM/s1164/Screen%20Shot%202023-08-16%20at%2015.34.58.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="650" data-original-width="1164" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy3-mBTeyVZQD2wYelYvjPKrNnrirpgN-ncPLFUV_xOSzDMqxgNlzWa01wgO8HWQN5xj1qFHAMqOr2-T3LoISzBV9XaHChNN1lF4mc3JeALBoq3IZhxb5fGLhFqkSv8B-GNJSivchSBtwerCO-rI-_9bpz9pjvKlpTFNJBeqg_nidol7V98pecf7mdoAM/w400-h223/Screen%20Shot%202023-08-16%20at%2015.34.58.png" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk bisa mewujudkan itu, mahasiswa semestinya memiliki karakter ILMUAN, yaitu rasa ingin tahu yang tinggi. Lalu, mampu menyerap KARAKTER BUDAYAWAN yang peduli pada lingkungan sekitarnya dan mengekspresikannya secara indah, jujur dan berseni. Terakhir adalah MORALIS, di sini sebagai mahasiswa yang juga manusia memiliki upaya untuk menginteriorisasi atau mengamalkan nilai-nilai baik dan mempromosikannya agar ditauladani. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada sesi video terakhir ada 3K. Bagian penting dalam menyampaikan aspirasi aka DEMO 😁. Sampaikanlah KRITIK dengan KONKRET, ada upaya KONSTRUKTIF, dan disampaikan dengan penuh KASIH SAYANG. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLKLH6AY7-wEcpIb0KXloe3LGH-5BWrsTxyGspFu9qlOwGQ-j-za5AdiNNAJcr1gcKpXMx857LlNlKzQ07THr5BxaajlkWBArnde4ThJ6_DXLpgYVsg9M94A1cY_hdGSA70YNPd3dJgpUeAwS9_rSAoycA3JBNQ9RucDsest4Euq-TFm8G12WZqSBkBj4/s1162/Screen%20Shot%202023-08-16%20at%2015.33.14.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="662" data-original-width="1162" height="228" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLKLH6AY7-wEcpIb0KXloe3LGH-5BWrsTxyGspFu9qlOwGQ-j-za5AdiNNAJcr1gcKpXMx857LlNlKzQ07THr5BxaajlkWBArnde4ThJ6_DXLpgYVsg9M94A1cY_hdGSA70YNPd3dJgpUeAwS9_rSAoycA3JBNQ9RucDsest4Euq-TFm8G12WZqSBkBj4/w400-h228/Screen%20Shot%202023-08-16%20at%2015.33.14.png" width="400" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Berikut salah satau artikel menarik yang layak dibaca oleh mahasiswa baru. Apalagi Prodi Bisnis Digtal mengkampanyekan pentingnya POLYMATH, Apa itu Polymath?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saya pertama kali mengenal Leonardo da Vinci sebagai pelukis Mona Lisa. Hingga di kemudian hari, saya menemui fakta bahwa Leonardo da Vinci bukan hanya seorang pelukis, melainkan juga seorang ilmuwan anatomi, fisiologi, bahkan fisikawan yang tak terbatas pula pada penemuan-penemuan praktis. Pada saat itulah saya membayangkan diri saya di masa depan menjadi seorang seperti Leonardo, seorang polymath.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Etimologi dari polymath merujuk pada bahasa Yunani <i>polumathes</i> yang berarti “yang telah belajar banyak” atau “udah belajar banget, lah”. Merriam-Webster mendefinisikan polymath sebagai seorang pembelajar ensiklopedik, sementara Oxford mendefinisikan ini sebagai orang dengan pengetahuan atau pembelajaran yang luas.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div>Selengkapnya silakan dibaca <a href="https://mojok.co/terminal/ingin-jadi-polymath-jatuhnya-malah-nggak-punya-keahlian-apa-pun/" target="_blank">di sini</a></div><div><br /></div></div><div style="text-align: justify;">#Merdekalah Pikiran #Damailah Hati</div><div style="text-align: justify;"># Success in Harmony</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Link Video : https://youtu.be/z19SOmLBsgY</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-41997524342537658262023-07-29T20:39:00.004+08:002024-01-04T19:49:12.326+08:00KAMPUS POLITIK ATAU POLITIK KAMPUS? <h2 style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">KAMPUS POLITIK ATAU POLITIK KAMPUS? </span></h2><p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFWvjxqwpAjmQmM4gLx6WZ2F7F7iNEdJ6y2yLYNrRarm6iXjLzshiR9aU7-XoQcce-43B46jb7uDGvfKYAGPMFgR6Rylaf82n7nnVyoOjRFdZu74F-rs319IzCxgLnFL_aG6gfyg3TnaiWTonHylhAefQlf_gufqbQf3gP6sDM2GOkF5dAFE3NGw5UfHw/s418/Oppie.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="418" data-original-width="284" height="349" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFWvjxqwpAjmQmM4gLx6WZ2F7F7iNEdJ6y2yLYNrRarm6iXjLzshiR9aU7-XoQcce-43B46jb7uDGvfKYAGPMFgR6Rylaf82n7nnVyoOjRFdZu74F-rs319IzCxgLnFL_aG6gfyg3TnaiWTonHylhAefQlf_gufqbQf3gP6sDM2GOkF5dAFE3NGw5UfHw/w237-h349/Oppie.png" width="237" /></span></a></div><span style="font-family: inherit;">Syamsu Alam </span><p></p><p style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: inherit;">Di dalam kelas sebuah SD inpres, dua murid ditanya gurunya. Guru: A, kamu mau jadi apa? A: Jadi dosen !, Guru: Mengapa?, A: Supaya bisa jadi professor. Guru: Ok. B kamu mau jadi apa?, B: Politisi, Guru: Mengapa? Supaya tidak sengsara seperti A dan tetap bakal jadi professor (Cerita fiksi, Mati Ketawa Cara profesor NKRI, karya Prof. Arief Anshory)</span></i></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Sependek pengetahuan saya, ada 11 pejabat publik yang telah dianugerahi gelar Profesor Kehormatan. Mantan Presiden Megawati (unhan RI), Mantan presiden Susilo Bambang Yudonoyo (Unhan RI-2014), Terawan Agus Putranto (Unhan RI, 2022), Muhammad Syarifuddin (UNDIP, 2021), Zainudin Amali (UNNES, 2022), Siti Nurbaya Bakar (UB, 222), Fahmi Idris (UNP, 2022), Edi Slamet Irianto (Unissula, 2022), Syahrul Yasin Limpo (UNHAS, 2022), Jafar Hafsah (UNM,2022) dan Nurdin Halid (UNM, 2023).</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Dasar penetapan pemberian profesor kehormatan adalah Permendikbudristek nomor 38 tahun 2021 tentang Pengangkatan Profesor Kehormatan. Deretan nama-nama yang akan bergelar professor kehormatan akan bertambah. Meskipun Masa jabatan Profesor Kehormatan paling singkat 3 tahun dan paling lama 5 tahun dapat diperpanjang dengan mempertimbangkan kinerja dan kontribusi dalam melaksanakan Tridharma dan batas usia paling tinggi 70 (tujuh puluh) tahun.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Sebelas orang di atas dominan politis. Penetapannya tentu alot di Senat Akademik di kampus masing-masing. Universitas Gajah Mada (UGM) adalah kampus yang paling tegas menolak pemberian gelar tersebut, padahal prestasi dan kepakaran Perry Warjiyo (Gubernur BI) sangat mumpuni. Bagaimana civitas akademika kampus-kampus lain? Bagaimana atmosfer akademik, apaka kritis pada politisi atau menyemai praktik-praktik politik sumbu pendek di kampus?</span></p><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Kampus: Benteng Akal Sehat dan Peradaban</span></h3><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Alwi Rahman menilai Kampus atau perguruan tinggi adalah benteng terakhir peradaban. Bisa juga kita sebut ia cerminan keadaban suatu masyarakat. Kata Prof Sigit, Universitas adalah benteng akal sehat dan keberadaban. Nilai dan tradisi yang dikembangkan adalah pemikiran yang jernih, etis, dan beradab; pertaruhannya adalah kebenaran, kejujuran dan kemaslahatan.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Sebagai orang yang pernah merasakan kuliah di kampus besar di Makassar, UNM dan UNHAS. Kedua kampus itu terasa perbedaannya memperlakukan mahasiswa atau akademisi yang kritis. Kultur kampus lain, bisa dipelajri dari oknum dan alumninya. Pengalaman studi banding dan Short Course di kampus lain menunjukkan kampus unggul adalah yang tradisi akademiknya kuat, tradisi yang menjamin kebebasan berpikir dan berpendapat lestari tanpa harus takut kehilangan rezeki dari TYME. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Prof Sigit (UGM) menganggap pengangkatan profesor kehormatan memuat kepentingan pragmatis individu maupun kelompok. Mengabaikan prinsip kesetaraan dan keadilan tentu mengkhianati pengorbanan para dosen menggapai guru besar. Para dosen di perguruan tinggi harus berjuang keras puluhan tahun untuk mencapai posisi profesor dengan berbagai beban kinerja, belitan regulasi dan birokrasi.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Apabila otoritas perguruan tinggi memihak pada kepentingan pragmatis maka kebenaran dan akal sehat akan tergadaikan. Tentu juga merendahkan martabat perguruan tinggi dan sivitas yang ada. Pengangkatan profesor kehormatan yang tak berkontribusi pada pencapaian misi utama perguruan tinggi, justru merendahkan martabat dan reputasi, merusak ekosistem, dan tata kelola PT. </span></p><h3 style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: inherit;">Politik Kampus</span></b></h3><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Sedari dulu politik dan kampus selalu hadir dalam perbincangan di ruang publik. Evolusinya juga semakin kompleks. Mengurainya seperti mencari jerami dalam tumpukan jarum. Masalahnya rumit dan pelik dengan sejumlah variabel yang mempengaruhinya.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">UNM dan UNHAS dua tahun terakhir ikutan tren memberikan gelar kehormatan pada tokoh politisi. SYL di Unhas dan NH di UNM. Keduanya sebenarnya adalah 'rival' politik. Salah satu perbedaannya adalah polemik penolakan anggota Senat Universitas. SA Unahs menolak, Di UNM nyaris tak ada riak, kecuali beberapa dosen UNM di sudut-sudut pojokan dan warung kopi yang kaget dan bersikap kritis bahkan tidak setuju. Dua tahun polemik pemberian gelar pada SYL dan Senat tetap mangajukan ketidak sepakatannya, namun ‘hak veto’ Rektor Unhas tetap memberikan gelar pada SYL.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Kekuasaan memang sangat membuai manusia karena pada dasarnya menurut Nietzsche manusia tidak dapat dipisahkan dari kekuasaan karena keinginan untuk berkuasa ada pada tiap individu. Bicara kekuasaan tidak hanya pada ranah makro – institusi politik semata. Pada skala mikro juga ada. Relasi kuasa dalam diri, keluarga, komunitas, dan lain-lain.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Ketika praktik kekuasaan mewujud secara totaliter maka kebebasan dan kebahagian terancam pada setiap individu di bawah institusi. Tan Malaka (1926) mengingatkan “Seluruh insan kampus seperti dosen dan mahasiswa berhak memperoleh ruang dan kebebasan untuk mengembangkan, mengaplikasikan ilmu pengetahuan serta mengabdikan diri untuk kepentingan rakyat supaya tidak ditindas oleh rezim kekuasaan”.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Sepertinya sivitas kampus membutuhkan penting menggiatkan kembali kajian-kajian kritis pada sindikasi-sindikasi skala mikro yang terdesentralisasi, sehingga kekuasaan yang sentrallistik tidak semena-mena pada hak kebebasan berpikir dan berpendapat setiap individu.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Politik adalah tindakan. Setiap tindakan sadar selalu di awali proses berpikir. Politik adalah cara untuk mencapai tujuan. Berdasarkan definisi ini, sesungguhnya semua orang berpolitik. Tentu dengan ideologi dan nilai yang dianutnya. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Sebelum berbondong-bondong mengikuti tren pemberian gelar profesor kehormatan, perguruan tinggi Indonesia perlu fokus untuk membangun mutu, keunggulan, serta program studi yang unik dengan cara-cara bermartabat.</span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: inherit; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1043" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiNX3CTPUOdJ0JxcNiukBwGuFRruRiOG5UamqilRkhdoAKEWTeSti7OQNU8FMsa1m5-I-2TLIIgDLcQzrPB6db9QxJgH_x50ELi1NfiU8LVO2v3O7QttTASKqACID1Ma6EMBx3bevI3sQUf8x7uiNPjVpHj8WCcYz17uvaDCYe-Kj9hOM00w-YRzHhwys/w326-h400/2023-09%20-%20Kampus%20dan%20Politik.jpeg" width="326" /></span></div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Oxford University Sejak berdiri pada 1096, konsisten berkomitmen untuk unggul di setiap bidang pengajaran dan penelitian. Meski punya sejarah sebagai universitas bagi bangsawan Inggris, Oxford modern telah menginisiasi transformasi jangka panjang untuk mewujudkan budaya yang lebih inklusif, misal dengan menerima mahasiswa dari berbagai latar belakang.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Mungkin membandingkan kampus kita dengan Oxford, seperti membandingkan langit dan sumur. Namun setidaknya memberikan pencerahan bahwa unggul tidak direngkuh dengan cara-cara instan dan jangka pendek, sebagaimana gelar profesor kehormatan. Wallahu a’lam bissawab.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"> </span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiNX3CTPUOdJ0JxcNiukBwGuFRruRiOG5UamqilRkhdoAKEWTeSti7OQNU8FMsa1m5-I-2TLIIgDLcQzrPB6db9QxJgH_x50ELi1NfiU8LVO2v3O7QttTASKqACID1Ma6EMBx3bevI3sQUf8x7uiNPjVpHj8WCcYz17uvaDCYe-Kj9hOM00w-YRzHhwys/s1280/2023-09%20-%20Kampus%20dan%20Politik.jpeg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a></div><span style="font-family: inherit;"><br /></span><p></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Dimuat di Harian Tribun Timur Makassar.</span></div>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-7191381560359858132023-07-29T20:31:00.001+08:002024-01-04T19:31:50.326+08:00PERAN DATA MEWUJUDKAN KEADILAN EKONOMI<h2 style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 16px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><b>PERAN DATA MEWUJUDKAN KEADILAN EKONOMI *)</b></h2><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Syamsu Alam</p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><b><i>Measure what is measurable, and make measurable what is not so</i>.<span class="Apple-converted-space"> </span></b></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><b>Galileo Galilei (GG).</b><span class="Apple-converted-space"> </span></p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2uC4vmjdSbaKAsy2ajMjl9crMWLC-p2RMCqYnD5SoC_QUa5TsaRtNitEhKMz1AZ7u7PlfoEjqE8eWd93N4uo_eV5J0TKjECwDdWyyG-LJqVzesEa00GsxtxnR23jXau061jvWWKVGaJ7py8-meFnhIZBrdetohZHZGOplAqberaeLVA-KyfkEtTNQvQE/s625/2023-%20Artikel%20ke3%20Tribun%209%20mei.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="625" data-original-width="519" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2uC4vmjdSbaKAsy2ajMjl9crMWLC-p2RMCqYnD5SoC_QUa5TsaRtNitEhKMz1AZ7u7PlfoEjqE8eWd93N4uo_eV5J0TKjECwDdWyyG-LJqVzesEa00GsxtxnR23jXau061jvWWKVGaJ7py8-meFnhIZBrdetohZHZGOplAqberaeLVA-KyfkEtTNQvQE/s320/2023-%20Artikel%20ke3%20Tribun%209%20mei.jpg" width="266" /></a></div><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><i>World Digital Competitiveness Ranking</i> (2022), Indonesia menempati peringkat ke-51 dengan skor 56,14 dari 63 negara. Rata-rata IQ orang Indonesia 78,49 urutan ke-10 dari 11 negara ASEAN. IQ biasanya mencerminkan kualitas pendidikan dan lingkungan. Rilis IQ rata-rata <i>Versi World Population Review</i>. Bisa diterima sebagai motivasi saja. Meskipun perhitungan rata-ratanya masih perlu dipertanyakan dengan melihat jumlah pembagi penduduk 275,5 juta yang jauh lebih besar dari negara lain.<span class="Apple-converted-space"> </span></p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Ungkapan GG di atas masih relevan <i>“Ukur apa yang dapat diukur, dan buatlah agar dapat diukur apa yang tidak dapat diukur." </i>Kutipan ini menunjukkan pentingnya pengukuran, tetapi juga mengakui bahwa tidak semua hal dapat diukur dengan mudah. Galileo menyadari bahwa untuk memahami dunia yang kompleks, kita perlu mengembangkan alat pengukuran yang lebih canggih dan metode yang lebih maju untuk dapat mengukur fenomena yang sulit diukur atau bahkan belum diketahui cara mengukurnya.<span class="Apple-converted-space"> </span></p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">GG memiliki pertemuan yang terkenal dengan Karaeng Pattingalloang pada tahun 1621 di Makassar.<span class="Apple-converted-space"> </span>Galileo dan Karaeng Pattingalloang memiliki latar belakang yang sangat berbeda, namun mereka berhasil menjalin hubungan baik, berdiskusi dengan terbuka tentang topik-topik ilmiah hingga terjadi pertukaran ‘barang mewah’. Karaeng Pattingalloang memberikan peta dan dibalas dengan pemberian teropong oleh Galileo.</p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Galileo terkesan dengan teknologi maritim yang digunakan oleh orang Makassar, termasuk kemampuan mereka dalam menguasai angin dan arus laut untuk memudahkan navigasi kapal. Hal ini menunjukkan betapa majunya peradaban dan teknologi yang dimiliki oleh orang Makassar pada saat itu.</p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Jadi Makassar pernah memiliki daya tarik bukan hanya karena rempah-rempah tetapi khazanah kekayaan intelektualnya. Maka menjadi aneh ketika ada <i>Tagline</i> “Makassar Menuju Kota Dunia”. Kita sedari dulu telah mendunia, pak !</p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Hikmah lainnya, Galileo pada akhir kisah hidupnya memberikan pengingat akan pentingnya kebebasan berpikir dan keberanian untuk mengejar kebenaran dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sekaligus menjadi sebuah penanda dalam sejarah tentang betapa pentingnya menjaga kemerdekaan akademik dan kebebasan berpendapat untuk kemajuan bangsa.</p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Sayangnya keberanian yang diwarisi oleh leluhur orang-orang Makassar, kini redup dan kerap hanya ‘berani sala-sala’ (Berani bukan pada tempatnya). Keberanian kerap disandera dengan kepentingan ‘daerah perut dan sekitarnya’.</p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><b></b><br /></p><h3 style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><b>DATA ADALAH SENJATA</b></h3><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Data adalah fakta sejarah. Fakta semenit yang lalu ada orang yang rugi miliaran di pasar kripto, ada juga yang profit miliaran. Data digital adalah jejak digital pengguna aplikasi digital. Data ibarat dua mata sisi uang. Ia dapat dimanfaatkan untuk hal positif atau negatif. Manipulasi data pun dapat menyesatkan pengguna data, bahkan dapat menimbulkan perang. Data sebagai salah satu aset tak berwujud yang dimiliki oleh individu, organisasi, negara.</p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Di era digital saat ini, data telah menjadi komoditas yang sangat berharga. Ia sangat bermanfaat bagi perusahaan, pemerintah dan organisasi lainnya. Data dapat digunakan untuk memahami perilaku konsumen, mengidentifikasi tren pasar, meningkatkan efisiensi produksi, mengembangkan produk dan layanan baru yang lebih relevan dengan kebutuhan pasar.</p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Pada dimensi individu dan organisasi, data juga dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan yang lebih baik dan akurat. Dengan data yang tepat, organisasi dapat menganalisis kinerja mereka, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan mereka.</p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Pada tahun 2018, sebuah laporan investigasi oleh <i>The Guardian</i> dan <i>The New York Times</i> mengungkapkan bahwa <i>Cambridge Analytica</i> (CA) telah mengumpulkan data pribadi dari jutaan pengguna Facebook tanpa izin mereka dan menggunakan data ini untuk mempengaruhi hasil pemilihan umum di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris. Setelah terungkap, Facebook dan <i>CA</i> dituduh telah melanggar privasi pengguna dan mengambil tindakan untuk menghentikan praktik ini.</p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Laporan tersebut mengungkapkan bahwa CA mendapatkan akses ke data pribadi pengguna Facebook melalui aplikasi <i>"This Is Your Digital Life"</i> yang dikembangkan oleh Aleksandr Kogan, seorang peneliti di Universitas Cambridge. Aplikasi ini meminta izin pengguna untuk mengakses data mereka dan data teman-teman mereka di <i>Facebook</i> untuk tujuan penelitian akademis.</p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Namun, Kogan memberikan data yang dikumpulkannya kepada CA, lalu menggunakannya untuk membuat profil psikologis pengguna Facebook dan mempengaruhi opini publik melalui iklan politik yang disesuaikan. Setelah laporan ini terungkap, Facebook dan CA dikecam secara luas karena telah melanggar privasi pengguna dan memanipulasi opini publik. Pemerintah dan regulator di beberapa negara juga melakukan penyelidikan atas praktik ini, dan CA akhirnya bangkrut.</p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><h3 style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><b>DATA DAN PEMERINTAH</b></h3><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Pemerintah adalah produsen sekaligus pengguna data. Data yang benar terpercaya dan valid dapat memberikan informasi yang bermanfaat. Informasi tersebut dapat dikelola menjadi pengetahuan yang mencerahkan, dan akhirnya dapat memberikan tindakan <i>(wisdom)</i> yang tepat.</p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Di lingkup pemerintahan ada 3 jenis data yang digunakan. Yaitu data statistik, data spasial, dan data keuangan. Ketiga data ini diproduksi oleh instansi pemerintah yang dpat digunakan untuk Identifikasi ketidaksetaraan, menemukan pola dan penyebab ketidaksetaraan, mengukur efektivitas kebijakan, dan lain-lain.</p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Dengan memahami bisnis proses data maka suatu organisasi pemerintahan dapat kompetitif. Sayangnya kesadaran memanfaatkan transformasi data digital masih dominan sebagai ‘<i>lip services’</i> daripada itikad baik dan berani untuk mewujudkan cita-cita bangsa, kesejahteraan dan keadilan sosial.</p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">John Stuart Mill dalam "<i>The Economic Rules of Behavior"</i> memberikan pandangan tentang bagaimana perilaku ekonomi dapat dipahami dan dijelaskan secara logis dan sistematis. Konsep ini memberikan dasar dalam pemahaman dalam ekonomi yang lebih kompleks saat ini. Namun data memungkinka kita dapat memahami yang kompleks dengan lebih mudah, efisien, dan efektif.<span class="Apple-converted-space"> </span></p><p class="p3" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; min-height: 14px; text-align: justify;"><br /></p><p class="p2" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;">Syaratnya untuk memanfaatkan data menjadi sumber energi baru hanya dua, Pengetahuan dengan segala dimensinya (<i>Knowledge</i>) dan Kemauan <i>(Political will).</i> Jika dibuatkan fungsinya TDx = f(K,P). Manakah yang diutamakan pemerintah? K, P atau tidak keduanya, entahlah.[]</p><div style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br /><b>*) dimuat di harian Tribun Timur</b></span></div>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-82032821196227659692023-07-29T20:29:00.001+08:002024-01-04T19:19:40.823+08:00SMART CITY ANTARA ILUSI ATAU KESADARAN<h2 style="text-align: justify;"><i>SMART CITY</i> ANTARA ILUSI ATAU KESADARAN</h2><div style="text-align: justify;">Syamsu Alam</div><p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikbfqKdIVbZ-UWF8p6l-Inn-MlqpEZ5Yv5xOuOMvbMdE0IpDr3OMVrvP-7l_qMH2S1CZ4-gOIkejdWjW5PAY25_i-Hvuoopggm19RsQHFG4RTuKTLXkFAD31o7a_Lb-NV2CddFIDAKIwi3UUuQPs0gHM_31IWknn4ZyqeokT_Jsh38PnvMM1OZ4wUVUmQ/s913/2023_%20Smart%20City%20Ilusi%20atau%20Kesadaran.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="913" data-original-width="759" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikbfqKdIVbZ-UWF8p6l-Inn-MlqpEZ5Yv5xOuOMvbMdE0IpDr3OMVrvP-7l_qMH2S1CZ4-gOIkejdWjW5PAY25_i-Hvuoopggm19RsQHFG4RTuKTLXkFAD31o7a_Lb-NV2CddFIDAKIwi3UUuQPs0gHM_31IWknn4ZyqeokT_Jsh38PnvMM1OZ4wUVUmQ/s320/2023_%20Smart%20City%20Ilusi%20atau%20Kesadaran.jpg" width="266" /></a></div><br />Dalam film Quantumman, serial fiksi ant man karya marvel, berulang kali muncul dialog, whats your plan? Rencana merupakan hal mendasar dalam pembangunan, baik nasional maupun daerah. Sebuah rencana yang baik tujuannya jelas, prosesnya jelas, dan inputnya bisa diketahui dengan baik dan jelas. Keliru menginterpretasikan input sensorik yang ditangkap oleh panca indera akan terjebak pada ilusi. <i>Smart City (SC) </i>sebagai model adaptasi disrupsi digital akan direspon berbeda berdasarkan tingkat kesadaran dan pengetahuan.<p></p><p style="text-align: justify;">Penerapan SC di Kota Makassar diantaranya dengan memantau kemacetan melalui War Room, Call Center 112, Makassar <i>Smart Card</i> sistem pembayaran online, dll. Bahkan pada tahun lalu melalui Rakorsus 2022 Walikota meluncurkan program akselerasai SC, Makassar kota Metaverse (MakaVerse).</p><p style="text-align: justify;">Membangun Kota (Daerah) sejatinya membangun manusianya, bukan sebuah perlombaan mengadopsi ‘sinyal’ teknologi terbaru. <i>Smart City </i>yang baik adalah konsep adaptasi teknologi yang tetap menjadikan manusia sebagi pusat, bukan teknologinya yang terkesan canggih. Semua perlu kajian, butuh perencanaan yang baik dan tidak terjebak pada ideologi posmodernime ‘siapa cepat ia menang’.</p><p style="text-align: justify;">Penggerak postmodernisme saat ini adalah Kecepatan. Kecepatan adalah Prinsip utama. Paul Virilio menyebutnya Dromologi. Dromologi berarti semesta berpikir yang didasarkan pada prinsip kecepatan. Walikota Makassar menganggap program MakaVerse sebagai inovasi Kota Makassar dalam mengadopsi teknologi baru. Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Makassar sebagai leading sector program ini dalam paparan pada Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) dengan tagline ‘ Makassar Menuju Kota Meteverse’ pada 15 Maret tahun lalu.</p><p style="text-align: justify;">Kota Makassar mengklaim keberhasilannya dalam program <i>Smart City</i> dengan telah membuat 147 aplikasi yang tersebar pada berabagai dinas dan badan. Daftarnya bisa dilihat pada anrong.makassarkota.go.id atau di laman web kominfo kota Makassar. Sayangnya open data, integrasi data layanan publik yang efektif dan efisien masih sulit kita temui keberadaannya.</p><h3 style="text-align: justify;">Salah Kaprah Transformasi Digital</h3><p style="text-align: justify;">Transformasi Digital kerap disalah pahami sekadar penggunaan atau adopsi teknologi baru semata. Pada pemerintahan ditandai dengan banyaknya aplikasi yang telah dibuat. Ratusan aplikasi yang tersebar pada semua dinas, badan atau layanan masih perlu dicek kebelanjutannya, jangan-jangan itu hanya program menyerap anggaran. Semoga saja tidak demikian. Karena jika hendak benar-benar melakukan transformasi digital dengan baik, benar, dan diridhoi oleh khalayak, sebaiknya bertumpu pada bukti dan pengetahuan.</p><p style="text-align: justify;">Transformasi berbeda dengan perubahan. Transformasi bernuansa jangka panjang, <i>sustainable</i>, bertahap, terencana, dan menyeluruh. Perubahan lebih bernuansa jangka pendek dan tidak utuh. Sebagai metafora, transformasi seperti ulat berubah jadi kepompong, lalu menjadi kupu-kupu muda hingga dewasa dan bisa terbang bebas. Sedangkan perubahan (<i>change</i>) seperti ular yang ganti kulit saja. </p><p style="text-align: justify;">Transformasi ditandai adanya perubahan peran dari melata menjadi terbang. Mari kita simak transformasi ala <i>Smart City </i>di Kota kita tercinta. Sebenarnya transformasi digital membutuhkan dua syarat utama. Yaitu, digitisasi dan digitalisasi. Sudah berapa persen data yang terdigitisasi? Data Staitistik, keuangan, dan spasial sudah berapa yang terintegrasi, Apakah cukup dengan data berbasisi web? Itulah mengapa McKinsey menyebut, <i>“Transformations are hard, and digital ones are harder.”</i> Dan tentu tidak bisa diselesaikan dalam 1 periode pemerintahan Walikota.</p><p style="text-align: justify;">Tabrizi dkk. Pernah menulis HBR (Harvard Business Shool) mengatakan “Digital Transformation is not about technology”. Digital transformation success depends not on technology, but systemic and behavioral changes. Raita menambahkan tiga kunci sukses dalam melakukan transformasi digital: 1) purpose, tujuannya dari digital transformasi harus jelas. 2) visible progress, seluruh anggota tim tahu ada di mana posisi organisasinya dalam tranformasi ini. 3) Emotional, karena transformasi akan mengubah dari steady state menjadi steady state yang lain.</p><p style="text-align: justify;">Menurut Survey Walikota, hanya 8 % warga kota Makassar yang mengetahui Meteverse (makassar.tribunnews.com/2022). Nah, bagaimana mungkin sebuah program (MakaVerse) bisa sukses jika yang mengetahuinya hanya sedikit warga kota. Pada aspek ini, program tersebut bisa dikatakan ‘program sporadis’ dan cenderung ilutif.</p><h3 style="text-align: justify;">Kembali ke ‘Kesadaran’</h3><p style="text-align: justify;">Hasil Penelusuran saya pada Program Smart dan ‘Sombere’ di Kota Makassar dengan memperhatikan konsistensi perencanaan pembangunan Kota. Keterkaitan antar dokumen Perencanaan seperti RPJMD Kota Makassar 2021-2016, RKPD Kota Makassar 2022, Rencana Strategis (RENSTRA) Bappeda 2021-2026, RENJA Bappeda Kota Makassar 2022, Masterplan Makassar Sombere & <i>Smart City,</i> LKPJ (Laporan Kinerja Pertanggung Jawaban) Kota Makassar Tahun 2022, Dan dokumen-dokumen pendukung lainnya. Sepertinya Program <i>smart City </i>yang kerap berubah-ubah secara cepat memberikan kesan bahwa Program ini belum di rumuskan secara baik dan memperhatikan aspek yang lebih komprehensif selain seolah-olah adaptif dengan perkembangan teknologi terbaru.</p><p style="text-align: justify;">Secara hirarkis Perencanaan Pembangunan Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program, dan Kegiatan sudah dirumuskan cukup baik dengan target terukur. Namun memberikan porsi perhatian yang sangat dominan pada Program <i>Smart City</i> yang ‘bombastis’ tanpa memperhatikan lingkungan atau ekosistem kesuksesan program Transformasi Digital dapat menyebabkan terjadinya inkonsistensi dalam perencanaan dan penganggaran. Kita sadar bahwa permbangunan mestinya berjalan gradual, sistemik, dan lamban.</p><p style="text-align: justify;">Baars mengkaji kesadaran secara psikologis dengan mempopulerkan analisis kontrastif untuk membandingkan kesadaran dengan ketidaksadaran. Menurutnya, Kesadaran itu bersifat lamban sebab terkait dengan keterbatasan kapasitas baik dalam memori, perhatian selektif maupun sistem serial. Sedangkan ketaksadaran bersifat cepat, paralel, dan cenderung sporadis. Bahkan dalam kesadaran kuantum mengatakan bahwa ‘setiap orang terhubung dengan segala hal’. Artinya membangun kota, berarti bersedia membuka telinga, pikiran, hati, dari aspirasi warga, karena kita sadar akan keterbatasan kita [].</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Note:</p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Tabrizi dkk. Pernah menulis HBR (Harvard Business Shool) mengatakan “Digital Transformation is not about technology”. Digital transformation success depends not on technology, but systemic and behavioral changes. Raita menambahkan tiga kunci sukses dalam melakukan transformasi digital: 1) purpose, tujuannya dari digital transformasi harus jelas. 2) visible progress, seluruh anggota tim tahu ada di mana posisi organisasinya dalam tranformasi ini. 3) Emotional, karena transformasi akan mengubah dari <i>steady state</i> menjadi <i>steady state </i>yang lain.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Menurut Giffinger (et al.,2007) Smart Governance yang baik memenuhi kriteria 1). Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, 2).Pelayanan umum dan sosial, 3). Tata kelola yang transparan, 4). Strategi dan perspektif politik. Namun jika memperhatikan secara empirik, beberapa kebijakan di Kota Makassar tidak menunjukkan memnuhinya aspek di atas. Hal ini dapat dilihat dari program yang tidka berjalan sesuai harapan, dan kerap tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat sebagai implikasi partisipasi yang rendah.</span></p><div style="text-align: justify;"><br /></div><p style="text-align: justify;"><br /></p>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-606301611338366632023-06-09T18:02:00.001+08:002024-01-04T19:27:49.032+08:00Filsafat Gerak dan Penerapannya<h2 style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Pentingkah memahami Gerak?</span></h2><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTRfTeNO9p0nI4WKFnlnVdZEXKQ9v0IaLKmV9SWK0TfCD7YsUdGBGOy8FqGKP7SIrQrY0mPdg42pCnHJty87maxRR4QAoLJPghyvWrOY-ylR8QDUxjKSwpey4oiRAjVGFiG6tDrbtt9g0aeHqjnjtVXBfJajkP7js4LU9nrSPWBtwCkkzghShDK7NH/s624/Picture1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica;"><img border="0" data-original-height="258" data-original-width="624" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTRfTeNO9p0nI4WKFnlnVdZEXKQ9v0IaLKmV9SWK0TfCD7YsUdGBGOy8FqGKP7SIrQrY0mPdg42pCnHJty87maxRR4QAoLJPghyvWrOY-ylR8QDUxjKSwpey4oiRAjVGFiG6tDrbtt9g0aeHqjnjtVXBfJajkP7js4LU9nrSPWBtwCkkzghShDK7NH/s16000/Picture1.jpg" /></span></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;">Gambar_1 Potensi dan Aktual</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEtUzGNfFGVFLcVYfgfjpmlVrR7hoMw_yYDK2zYz9TU-VyRzuNn5svixMpyeQQzmtvoN7oFaavCE0KnIPBMWIbivTeG6GsJ1ZCZkuhCK211IAK-ZL5GE_mCrFrM35eLB-DQkYZbcvTi4Xhy8gtQauZoLEa9ORTPJNsFTTf3gOy8NScf46az3uWFqFe/s936/Picture2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica;"><img border="0" data-original-height="492" data-original-width="936" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEtUzGNfFGVFLcVYfgfjpmlVrR7hoMw_yYDK2zYz9TU-VyRzuNn5svixMpyeQQzmtvoN7oFaavCE0KnIPBMWIbivTeG6GsJ1ZCZkuhCK211IAK-ZL5GE_mCrFrM35eLB-DQkYZbcvTi4Xhy8gtQauZoLEa9ORTPJNsFTTf3gOy8NScf46az3uWFqFe/s16000/Picture2.jpg" /></span></a></div><span style="font-family: helvetica;">Gambar 2: Timeline</span><div><span style="font-family: helvetica;"><br /></span><div><ol style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Gerak Fisik dan Metafisik</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Gerak menurut Newton</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Gerak Menurut Filosof</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Syarat Gerak<span style="white-space: pre;"> </span></span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">5.1 Aristoteles</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">5.2. Plato<span style="white-space: pre;"> </span></span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">5.3. Mulla Shadra</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Potensi Dalam Gerak Substansial</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Penerapan Filsafat Gerak</span></li></ol><div><h2 style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Gerak Fisik dan Metafisik</span></h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg78loXIj848jvpxzyP-3VWj5JYqAI-41UzWnAL9kpt_AmPMbimxjCUsbkuqEkBdijz6BLnCboofwe02cPpB7cdAAnymXpvlOTNLP69qQYZxaKE78EqXgbh7en9isDcQ7T-TqqOz3uYH19I-VH-6tFxtFTtuV79WVY-4eudgO24dKZ1VMKl7zV900Y0/s1252/Screen%20Shot%202023-06-09%20at%2017.47.29.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica;"><img border="0" data-original-height="728" data-original-width="1252" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg78loXIj848jvpxzyP-3VWj5JYqAI-41UzWnAL9kpt_AmPMbimxjCUsbkuqEkBdijz6BLnCboofwe02cPpB7cdAAnymXpvlOTNLP69qQYZxaKE78EqXgbh7en9isDcQ7T-TqqOz3uYH19I-VH-6tFxtFTtuV79WVY-4eudgO24dKZ1VMKl7zV900Y0/s16000/Screen%20Shot%202023-06-09%20at%2017.47.29.png" /></span></a></div><span style="font-family: helvetica;"><br /></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Gambar 3. Physics dan Metaphysics</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Gerak melibatkan perubahan posisi objek dalam ruang seiring berjalannya waktu. Gerak dapat didefinisikan sebagai perubahan relatif antara posisi awal dan akhir suatu objek. Gerak dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti gerak translasi (perpindahan linear), gerak rotasi (putaran), atau gerak kompleks yang melibatkan kombinasi dari keduanya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Gerak secara umum merujuk pada perubahan posisi, keadaan, atau kondisi suatu benda atau objek dalam ruang dan waktu. Gerak dapat dilihat sebagai perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, perubahan kecepatan, atau perubahan dalam bentuk atau posisi objek.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dalam konteks fisika, gerak didefinisikan sebagai perubahan posisi suatu objek sehubungan dengan referensi tertentu. Gerak ini dapat diukur dan dianalisis menggunakan konsep-konsep seperti jarak, kecepatan, percepatan, dan waktu. Hukum-hukum fisika, seperti hukum Newton tentang gerak, dapat digunakan untuk memahami dan memprediksi gerak benda dalam sistem tertentu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Gerak juga bisa merujuk pada konsep yang lebih luas, seperti gerakan sosial atau gerakan politik, yang mencakup perubahan dalam tindakan, opini, atau arah dalam masyarakat atau kelompok manusia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dalam konteks metafisika, gerak juga bisa digunakan sebagai istilah filosofis yang lebih abstrak. Gerak metafisika melibatkan pertanyaan-pertanyaan tentang asal-usul gerakan, hakikat waktu, dan hubungan antara materi dan ruang. Ini terkait dengan pemeriksaan konsep-konsep seperti keberadaan, realitas, dan perubahan fundamental dalam alam semesta.</span></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><div><b><span style="font-family: helvetica;">Fisik:</span></b></div><div><ol><li><span style="font-family: helvetica;">Fisik berkaitan dengan dunia materi dan fenomena yang dapat diamati dan dijelaskan melalui metode ilmiah.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Fisik mempelajari sifat-sifat materi, hukum-hukum alam, perubahan fisik, dan hubungan kausal antara objek-objek fisik.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Fisik berfokus pada hal-hal yang konkret, empiris, dan terukur. Ia berusaha memahami dunia melalui pengamatan, eksperimen, dan pemodelan matematis.</span></li></ol><div><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div></div><div><div><span style="font-family: helvetica;">1. Gerak Translasi<span style="white-space: pre;"> </span>Gerakan penghapus ketika digunakan untuk membersihkan papan tulis</span></div><div><span style="font-family: helvetica;">2. Gerak Rotasi<span style="white-space: pre;"> </span>Gerakan CD dalam alat CD Player</span></div><div><span style="font-family: helvetica;">3. Gerak Semu<span style="white-space: pre;"> </span>Gerakan matahari yang seolah-olah mengelilingi bumi padahal sebaliknya</span></div><div><span style="font-family: helvetica;">4. Gerak Relatif<span style="white-space: pre;"> </span>Misalnya seseorang yang sedang naik kereta api. Orang tersebut dikatakan bergerak apabila titik acuannya adalah stasiun tetapi dikatakan diam apabila acuannya adalah kereta api.</span></div><div><span style="font-family: helvetica;">5. Gerak Lurus<span style="white-space: pre;"> </span>Seorang pemain bola basket yang melakukan Chest Pass bola kepada rekannya.</span></div><div><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div></div><div><b><span style="font-family: helvetica;">Metafisik:</span></b></div><div><ol><li><span style="font-family: helvetica;">Metafisik adalah cabang filsafat yang mempertanyakan aspek-aspek yang melampaui dunia fisik, seperti hakikat realitas, hakikat eksistensi, dan prinsip-prinsip dasar yang mendasari fenomena fisik.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Metafisik melibatkan pertanyaan-pertanyaan tentang sifat dasar realitas, hubungan antara pikiran dan materi, keberadaan Tuhan, kesadaran, tujuan hidup, dan hal-hal yang tidak dapat diamati atau diukur secara langsung.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Metafisik mencari pemahaman yang lebih mendalam tentang realitas yang mendasari fenomena fisik dan mempertanyakan asumsi dan keterbatasan pengetahuan empiris.</span></li></ol></div></div><h2 style="text-align: justify;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Gerak menurut Newton</span></span></h2><div><ol style="text-align: left;"><li><span style="font-family: helvetica;">Hukum Gerak Pertama (Hukum Inersia): Hukum ini menyatakan bahwa sebuah benda akan tetap dalam keadaan diam atau bergerak lurus dengan kecepatan konstan jika gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol. Dengan kata lain, benda akan cenderung mempertahankan keadaannya, baik itu diam atau bergerak dengan kecepatan konstan, kecuali ada gaya yang bekerja pada benda tersebut</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Hukum Gerak Kedua (Hukum Hubungan Gaya dan Percepatan): Hukum ini menyatakan bahwa percepatan suatu benda sebanding dengan gaya yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massa benda tersebut. Rumus matematis dari hukum ini dinyatakan sebagai F = ma, di mana F adalah gaya yang bekerja pada benda, m adalah massa benda, dan a adalah percepatan benda</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Hukum Gerak Ketiga (Hukum Aksi-Reaksi): Hukum ini menyatakan bahwa setiap aksi memiliki reaksi yang sebanding dan berlawanan arah. Artinya, jika suatu benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda tersebut akan merasakan gaya balasan dengan besar yang sama, tetapi berlawanan arah.</span></li></ol></div><h2 style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Gerak Menurut Filosof</span></span></h2><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Gerak dalam konteks filosofi memiliki pengertian yang lebih luas dan abstrak dibandingkan dengan pengertian fisika. Dalam filosofi, gerak sering kali dikaitkan dengan konsep perubahan, perjalanan, atau transformasi dalam berbagai konteks filosofis.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada beberapa pemikiran filosofis yang dapat menjadi referensi dalam memahami gerak:</div><div><br /></div><div><ol><li><b>Aristoteles</b>: Aristoteles mengembangkan konsep gerak atau perubahan dalam filsafatnya. Menurut Aristoteles, gerak adalah aktualisasi potensi suatu objek atau entitas. Dia membagi gerak menjadi tiga jenis: gerak substansial (perubahan dari satu substansi ke substansi lain), gerak kuantitas (perubahan dalam jumlah atau ukuran), dan gerak kualitas (perubahan dalam kualitas atau sifat objek).</li><li><b>Hegel</b>: Dalam filosofi Hegel, gerak atau perubahan dianggap sebagai unsur yang mendasari perkembangan realitas. Gerak dipandang sebagai kontradiksi antara dua kekuatan atau konsep yang saling bertentangan. Dalam kontradiksi tersebut, terjadi perubahan, sintesis, dan kemajuan menuju tahap berikutnya dalam perkembangan.</li><li><b>Bergson</b>: Filosof Prancis Henri Bergson menggagas konsep "durasi" atau "waktu-kehidupan" (la durée) dalam memahami gerak. Baginya, gerak bukanlah sekadar perubahan dalam waktu dan ruang, melainkan pengalaman subjektif dari durasi dan kehidupan yang mengalir terus-menerus.</li><li><b>Deleuze</b>: Filosof Prancis Gilles Deleuze mengembangkan konsep gerak dalam pemikirannya tentang ontologi. Baginya, gerak adalah karakteristik mendasar dari realitas, dan ia menggagas konsep "gerakan aktual" dan "gerakan virtual" untuk menjelaskan perubahan dan potensi dalam dunia.</li><li><b>Nietzsche</b>: Friedrich Nietzsche mengeksplorasi konsep gerak dalam konteks kehendak kuat dan kekuasaan. Baginya, gerak melibatkan pertempuran antara kekuatan yang saling berlawanan. Gerak ini terjadi ketika kehendak kuat mengatasi dan mengubah kondisi yang ada.</li><li><b>Whitehead</b>: Alfred North Whitehead, seorang filsuf dan matematikawan, mengembangkan konsep "proses" sebagai elemen mendasar dalam pemahaman gerak. Bagi Whitehead, realitas terdiri dari proses-proses yang saling berhubungan dan berubah terus-menerus. Gerak merupakan esensi dari proses dan perubahan yang tak terpisahkan dari alam semesta.</li><li><b>Merleau-Ponty</b>: Maurice Merleau-Ponty, filsuf fenomenologi, memandang gerak sebagai ekspresi tubuh dan hubungan antara tubuh dan dunia. Gerak bukan hanya perubahan posisi fisik, tetapi juga perubahan dalam persepsi, interaksi, dan pengalaman subjektif manusia.</li><li><b>Process Philosophy</b> (Filsafat Proses): Filsafat proses, yang dikembangkan oleh filsuf-filsuf seperti Alfred North Whitehead dan Charles Hartshorne, menekankan bahwa realitas adalah proses yang berkelanjutan. Gerak dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari proses tersebut, di mana perubahan dan relasi saling terkait dalam keberlangsungan alam semesta.</li><li><b>Al-Ghazali:</b> Abu Hamid Al-Ghazali, seorang cendekiawan besar dalam tradisi Islam, mengajukan konsep gerak dalam kerangka pemikiran teologi dan filsafat. Bagi Al-Ghazali, gerak adalah manifestasi dari kehendak Allah yang terus menerus memberikan keberadaan kepada segala sesuatu dalam alam semesta.</li><li><b>Ibn Sina:</b> Ibn Sina, juga dikenal sebagai Avicenna, adalah seorang filsuf Muslim terkenal. Dalam karyanya, "Kitab al-Shifa" (The Book of Healing), Ibn Sina membahas gerak dalam konteks ontologi dan metafisika. Bagi Ibn Sina, gerak adalah perubahan keadaan suatu benda dari potensi menjadi aktual, yang dikendalikan oleh Allah sebagai penyebab pertama.</li><li><b>Ibn Rushd:</b> Ibn Rushd, yang dikenal juga sebagai Averroes, adalah seorang cendekiawan Muslim yang memadukan pemikiran Aristoteles dengan pemikiran Islam. Dalam karyanya, "Tahafut al-Tahafut" (The Incoherence of the Incoherence), Ibn Rushd membahas gerak sebagai perubahan yang berlangsung dalam alam semesta, yang dipahami melalui akal dan pengamatan.</li><li><b>Al-Farabi:</b> Al-Farabi adalah seorang filosof dan ahli politik Muslim yang juga memberikan kontribusi dalam pemikiran gerak. Dia mengembangkan konsep "gerakan ke arah kesempurnaan" (al-harakah ila al-kamal) yang menyatakan bahwa gerak adalah proses menuju kebaikan dan kesempurnaan yang ditujukan oleh jiwa menuju Allah.</li><li><b>Ibn Arabi: </b>Ibn Arabi adalah seorang sufi dan filosof Muslim yang menggagas konsep "gerak cinta" (al-harakah al-mahabbah). Baginya, gerak adalah ekspresi cinta yang terus-menerus menggerakkan alam semesta dan mempertahankan keterhubungan antara semua entitas.</li><li><b>Mulla Sadra:</b> Mulla Sadra, seorang filsuf Muslim dari abad ke-17, dikaitkan dengan pemikiran ontologis yang disebut "Hikmah al-Muta'aliyah" atau "Filsafat Transenden." Dalam pemikirannya, gerak dipahami sebagai perubahan dan transformasi yang terjadi dalam realitas yang terus bergerak menuju pencapaian eksistensi yang lebih tinggi atau "hakikat al-wujud." Mulla Sadra: Mulla Sadra, seorang filsuf Islam Iran dari abad ke-17, mengembangkan pemikiran tentang gerak dalam kerangka ontologi dan eksistensialisme. Bagi Sadra, <span style="color: #2b00fe;">gerak adalah perubahan yang melibatkan aktualisasi potensi dan perubahan dalam substansi. </span>Dia berpendapat bahwa gerak adalah bagian integral dari keberadaan dan perkembangan entitas menuju keberadaan yang lebih tinggi.</li><li><b>Shah Waliullah:</b> Shah Waliullah, seorang ulama dan filsuf Islam dari India abad ke-18, memandang gerak sebagai manifestasi dari tindakan Allah yang melibatkan perubahan dan evolusi dalam alam semesta. Baginya, gerak adalah bagian dari tindakan penciptaan dan hukum-hukum yang ditetapkan oleh Allah.</li><li><b>Seyyed Hossein Nasr:</b> Seyyed Hossein Nasr, seorang filsuf Islam kontemporer, menggagas pemikiran tentang gerak dalam konteks harmoni kosmik. Baginya, gerak adalah ekspresi dari musik alam semesta yang diatur oleh Allah. Gerak ini mencerminkan keteraturan dan keindahan dalam alam semesta yang mengarah pada kesadaran dan penghayatan spiritual.</li></ol></div><div>dan lain-lain.</div></span></span></div><h2 style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="text-align: justify;">Syarat Gerak</span><span style="text-align: justify; white-space: pre;"> </span></span></h2><h3 style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">5.1 Aristoteles</span></span></h3></div><div><div style="text-align: justify;"><div><span style="font-family: helvetica;">Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu objek atau entitas dapat mengalami gerak. Berikut adalah beberapa syarat gerak menurut Aristoteles:</span></div><div><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div><span style="font-family: helvetica;">1.<span style="white-space: pre;"> </span>Potensi dan aktualitas: gerak melibatkan konsep potensi (dunamis) dan aktualitas (energeia). Potensi adalah kemampuan atau keadaan potensial dari suatu objek untuk melakukan suatu gerakan atau perubahan. Aktualitas, di sisi lain, adalah pemenuhan potensi tersebut, di mana objek benar-benar melakukan gerakan atau perubahan tersebut.</span></div><div><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div><span style="font-family: helvetica;">2.<span style="white-space: pre;"> </span>Penyebab gerak: gerak disebabkan oleh adanya penyebab gerak atau perubahan. Ada empat jenis penyebab gerak menurut Aristoteles: Sebab materi (bahan dari mana objek terbuat), Sebab formal (bentuk atau struktur objek), Sebab efisien (pemicu atau penyebab langsung gerak), dan Sebab final (tujuan atau akhir dari gerak).</span></div><div><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div><span style="font-family: helvetica;">◦<span style="white-space: pre;"> </span>Sebab Formal (Formal Cause) : Design</span></div><div><span style="font-family: helvetica;">◦<span style="white-space: pre;"> </span>Sebab Material (Material Cause) : Bahan bakunya</span></div><div><span style="font-family: helvetica;">◦<span style="white-space: pre;"> </span>Sebab Efisien (Efficient Cause) : Kreator/ desainer</span></div><div><span style="font-family: helvetica;">◦<span style="white-space: pre;"> </span>Sebab Akhir (Final Cause) : Tujuan akhir</span></div><div><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div><span style="font-family: helvetica;">3.<span style="white-space: pre;"> </span>Perubahan ruang dan waktu: Gerak melibatkan perubahan posisi objek dalam ruang dan waktu. Gerak fisik adalah perubahan posisi objek dalam ruang, sedangkan gerak kualitas adalah perubahan dalam atribut atau sifat objek. Aristoteles juga mengakui adanya gerak kuantitas, yaitu perubahan dalam jumlah atau ukuran objek.</span></div><div><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div><span style="font-family: helvetica;">4.<span style="white-space: pre;"> </span>Kontinuitas: Gerak menurut Aristoteles adalah suatu proses yang kontinu, yang berarti gerakan berlangsung dalam rentang waktu tertentu tanpa putus. Aristoteles menyatakan bahwa gerak fisik bersifat kontinu, dan objek yang mengalami gerak tidak dapat melompat atau melintasi ruang tanpa rentang waktu.</span></div><div><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div></div><h3 style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="text-align: justify;">5.2. Plato</span><span style="text-align: justify; white-space: pre;"> </span></span></h3><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><div>Plato, seorang filsuf Yunani kuno, memiliki pandangan yang berbeda tentang gerak dibandingkan dengan Aristoteles. Plato menganggap gerak sebagai suatu perubahan yang kompleks dan terbatas dalam dunia yang berubah. Meskipun Plato tidak secara eksplisit merumuskan syarat-syarat gerak, terdapat beberapa aspek dalam pemikirannya yang dapat dikaitkan dengan pemahaman gerak. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dikaitkan dengan syarat gerak menurut Plato:</div><div><br /></div><div>1.<span style="white-space: pre;"> </span>Dunia Ide: Plato memandang dunia materi atau dunia fisik sebagai dunia yang berubah-ubah dan tidak sempurna. Baginya, gerak merupakan hasil dari hubungan antara dunia fisik yang berubah dengan dunia ide yang abadi dan sempurna. Gerak terjadi ketika objek-objek materi mencoba untuk mencerminkan atau mereplikasi bentuk-bentuk ideal yang ada di dunia ide.</div><div><br /></div><div>2.<span style="white-space: pre;"> </span>Perubahan Bentuk: Gerak dalam pemikiran Plato sering kali dikaitkan dengan perubahan bentuk atau perubahan kualitas. Misalnya, perubahan dari keadaan kesehatan menjadi sakit atau perubahan dari keadaan dingin menjadi panas. Gerak terjadi ketika objek-objek materi mengalami perubahan dalam sifat atau kualitasnya.</div><div><br /></div><div>3.<span style="white-space: pre;"> </span>Penyebab Gerak: Menurut Plato, gerak disebabkan oleh adanya prinsip atau penyebab yang lebih tinggi yang mengatur alam semesta. Dalam pandangan Plato, ada entitas yang disebut "jiwa dunia" yang menjadi penyebab gerak dan perubahan dalam dunia fisik. Jiwa dunia ini mengendalikan dan mengarahkan gerak objek-objek materi sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku.</div><div><br /></div></span></span></div><h4 style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">5.3. Mulla Shadra</span></span></h4><div><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><div>Menurut Mulla Sadra, seorang filsuf Muslim dari abad ke-17, syarat gerak melibatkan konsep-konsep ontologis yang lebih dalam. Mulla Sadra mengembangkan pandangan tentang gerak sebagai bagian integral dari struktur ontologis realitas yang lebih luas. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat dikaitkan dengan syarat gerak menurut Mulla Sadra:</div><div><br /></div><div>1.<span style="white-space: pre;"> </span>Potensi (Quwwah): Gerak melibatkan adanya potensi atau kemampuan dalam objek untuk mengalami perubahan atau transformasi. Potensi ini merupakan kekuatan atau sifat yang terkandung dalam entitas untuk bergerak atau berubah. </div><div>Manusia memiliki potensi (akal, indera, qalbu) untuk tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya. Dalam fase awal kehidupan, seorang bayi memiliki potensi untuk belajar berjalan, berbicara, dan mengembangkan keterampilan-keterampilan lainnya.</div><div><br /></div><div>2.<span style="white-space: pre;"> </span>Hakikat (Mahiyyah): Gerak melibatkan perubahan dalam hakikat atau esensi objek tersebut. Setiap objek memiliki hakikat atau inti yang menjelaskan keberadaannya. Gerak terjadi ketika hakikat objek mengalami perubahan atau transformasi. Hakikat manusia melibatkan aspek-aspek esensial yang menjelaskan keberadaannya, seperti akal, jiwa, dan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan. Dalam proses pertumbuhan, hakikat manusia mengalami perubahan dan peningkatan dalam pemahaman dan kesadaran. </div><div><br /></div><div>3.<span style="white-space: pre;"> </span>Aktualisasi (Tajalli): Gerak adalah aktualisasi atau manifestasi potensi dalam objek. Gerak terjadi ketika potensi yang ada dalam objek diaktualisasikan menjadi realitas yang lebih konkret. Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan aktualisasi potensi yang ada dalam dirinya. Bayi yang awalnya hanya merayap atau merangkak akan mengalami perubahan menjadi mampu berjalan. Potensi-potensi lainnya, seperti kemampuan berbicara, akan diaktualisasikan seiring waktu.</div><div><br /></div><div>4.<span style="white-space: pre;"> </span>Keterhubungan (Tashbih): Gerak dalam pemikiran Mulla Sadra melibatkan keterhubungan atau kesinambungan antara potensi, hakikat, dan aktualisasi. Gerak merupakan hasil dari hubungan yang kompleks antara berbagai aspek ontologis dalam objek. Pertumbuhan manusia melibatkan keterhubungan antara berbagai aspek ontologis, termasuk fisik, mental, emosional, dan spiritual. Gerak dalam konteks ini mencakup perubahan fisik, perkembangan kognitif, perubahan emosi, dan pencarian makna hidup.</div><div><br /></div><div>Kaidah filsafat <span style="color: #2b00fe;"><b>“setiap yang terendah memiliki potensi yang memungkinkan untuk sampai pada yang lebih tinggi atasnya</b></span>” dicetuskan oleh Mulla Sadra terkait konsep gerakan substansi. Kata <u>memungkinkan</u> dari kaidah ini dapat disoroti sebagai sikap optimis untuk menjadi. Sebaliknya, sisi lain kata memungkinkan menunjukkan adanya praktik partikular yang tidak tertutupnya kemungkinan optimis untuk menjadi atau tidak semua dapat terjadi.</div></span></span></div><div><h4 style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Potensi Dalam Gerak Substansial</span></span></h4><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><div>Potensi ialah sorotan utama pada kaidah ini sebagai kata kunci untuk terjadinya peralihan kemungkinan tersebut. Adapun potensi kemungkinan untuk menjadi tersebut disinyalir dari gerak substansi. Gerak substansial merupakan pergerakan menuju kesempurnaan hidup atau menuju keberadaan yang lebih tinggi dari posisi asal ke posisi tempat lebih tinggi.</div><div><br /></div><div>Gerak substansial termuat padanya perubahan secara substansial oleh aksiden. Sisi lain penulis menemukan bahwa gerak substansial oleh Sadra merupakan prinsip transformasi Wujud yang terjadi terus-menerus sehingga manusia sebagai maujud dapat terhubung dalam skala waktu untuk beranjak ke tempat yang lebih tinggi atau menuju sumber transformasi tersebut.</div><div><br /></div><div>Kendati terdapat perbedaan pandang dengan filsuf sebelumnya mengenai gerak substansi, Mulla Sadra memberi penggambaran gerak substansial pada misal buah. Sebuah buah yang semula berwarna A setelah masak berwarna B dan tetap menjadi buah tersebut, inilah yang disebut dengan gerak substansial dalam pandangan Mulla Sadra.</div><div><br /></div><div>Hemat penulis dalam gerak substansial Mulla Sadra yakni: suatu perubahan yang terjadi di dalam wujud sesuatu yang berefek dan dapat diamati pada penglihatan luar dari wujud sesuatu tersebut dan tetap menjadi sesuatu tersebut tanpa berubah menjudi wujud sesuatu lain.</div></span></span></div><div><h4 style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Penerapan Filsafat Gerak</span></span></h4><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlcEatIll_nfKJVxiApC1NfSFbl4dz_0r2OLN6xffUJIwiaJ4R2FhlqiaCcPn943iV1IQGwzPtUqoJZ-yh6VRyJmOo9QOC06ido2bijzySyxvYG3g5tx9E7-cCSMDEbSByvapEFqt6xCZg-FPwINCXQ2ic5xv6IuYNBRhhVQrcaMmiPTNtw5FV-oDX/s928/Picture4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica;"><img border="0" data-original-height="602" data-original-width="928" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlcEatIll_nfKJVxiApC1NfSFbl4dz_0r2OLN6xffUJIwiaJ4R2FhlqiaCcPn943iV1IQGwzPtUqoJZ-yh6VRyJmOo9QOC06ido2bijzySyxvYG3g5tx9E7-cCSMDEbSByvapEFqt6xCZg-FPwINCXQ2ic5xv6IuYNBRhhVQrcaMmiPTNtw5FV-oDX/s16000/Picture4.jpg" /></span></a></div><span style="font-family: helvetica;"><br /></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8lVryTzzmnhZkYEkmftEgfqouIYjrdhFzIJt-jVmzGLC9dvxx5yy0nMc3t1JyfrsnWlxVcsa41w0yhiLSRJ4VCQGWTv9Fs3FROEF6RcBSz8FK-qiGfFtBXSPoNgfRxydFyicOjKu-7vV5So83-Qfk_Z2tgXiuHnKUm2dEK0ONAkAHLSxXA0J6kaMP/s928/Picture5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica;"><img border="0" data-original-height="520" data-original-width="928" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8lVryTzzmnhZkYEkmftEgfqouIYjrdhFzIJt-jVmzGLC9dvxx5yy0nMc3t1JyfrsnWlxVcsa41w0yhiLSRJ4VCQGWTv9Fs3FROEF6RcBSz8FK-qiGfFtBXSPoNgfRxydFyicOjKu-7vV5So83-Qfk_Z2tgXiuHnKUm2dEK0ONAkAHLSxXA0J6kaMP/s16000/Picture5.jpg" /></span></a></div><span style="font-family: helvetica;"><br /></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYuBS-kxGZYMJpLoyee-I6nlCelc0_c_4k-sadDusPa9Z6GvGgLW8laJmaze55hcbPT8k5IXBA7e5_DoSU0elTuQjWIXmNxKutkqudeCpO5kvlKecwW27MmH4_lZ2osR2oTkz9A9IuyJfJ3zxUQfcMvsFk9g3rX7KANhLYS2XNkRDPKEvcmN69Q9zP/s926/Picture3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica;"><img border="0" data-original-height="520" data-original-width="926" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYuBS-kxGZYMJpLoyee-I6nlCelc0_c_4k-sadDusPa9Z6GvGgLW8laJmaze55hcbPT8k5IXBA7e5_DoSU0elTuQjWIXmNxKutkqudeCpO5kvlKecwW27MmH4_lZ2osR2oTkz9A9IuyJfJ3zxUQfcMvsFk9g3rX7KANhLYS2XNkRDPKEvcmN69Q9zP/s16000/Picture3.jpg" /></span></a></div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Referensi:</span></p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li><span style="font-family: helvetica;">Budiman, Ikhlas. 2021. Diktat Perkuliahan: Kaidah-Kaidah Filsafat Islam. Jakarta:Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Hermawan, A. Heris. 2011. Filsafat Islam. Bandung: CV. Insan Mandiri.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Ismail dan Aryati, Aziza. 2018. “Filsafat Etika Mulla Shadra Antara Paradigma Mistik dan Teologi. Jurnal Mantiq. Vol. 3. No. 2</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Juwaini. 2013. “Pemikiran Filosofi Mulla Shadra”. Skripsi. University Kebangsaan Malaysia</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Lathief, Supaat I. 2010. Sastra Eksistensialisme-Mistisme Religius. Lamongan : Pustaka Pujangga.</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Supratman. 2009. “Dimensi Sosial dalam Filsafat Mulla Shadra”. Jurnal Ilmu Budaya. Vol. 7. No. 2</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">https://sadra.ac.id/ringkasan-sekolah-hikmah-mutaaliyah-harakah-jauhariah-gerak-subtansi-sesi-ke10-dr-ammar-fauzi.html/</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">https://www.edrawmind.com/templates/event-timeline-template.html</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">https://www.zilfaroni.web.id/2012/05/kajian-tentang-fisika-dan-metafisika.html?m=1</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">https://lsfdiscourse.org/apa-itu-ruang/</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Fisika_Aristoteles</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">https://al-bayan.uai.ac.id/?p=459</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">https://intanuzulis.home.blog/2020/12/01/metafisika/</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Dan referensi lain-lain </span></li></ul><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Download Materi : Click Logo <a href="https://drive.google.com/file/d/13_tNAVb8fLqV39-y7puSpVaISrxqID-u/view?usp=sharing" target="_blank">Cikal Akal</a></span></p><p style="text-align: justify;"><br /></p></div></div>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-41623780706772601362023-05-22T16:00:00.005+08:002024-01-04T19:19:40.820+08:00ANALISA TREN DENGAN ALGORITMA REGRESI<h2 style="text-align: justify;"> <b><a href="https://www.alamyin.com/2023/05/analisa-tren-dengan-algoritma-regresi.html">ANALISA TREN</a></b></h2><p style="text-align: justify;">Dalam metode statistik ini, ada tiga jenis data yang bisa digunakan dalam analisis, yaitu data cross section, data time series, dan data panel (gabungan c<i>ross section </i>dan <i>time series)</i>.</p><p style="text-align: justify;">Data time series adalah jenis data berdasarkan waktu yang memiliki banyak titik waktu. Banyak titik waktu di sini berarti waktunya lebih dari satu periode waktu. Berbeda dengan data cross section/silang waktu yang periode waktunya hanya 1 titik waktu. Periode waktu bisa 1 detik, 1 meni, 1 jam, 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, 1 dekade, 1 tahun, 1 abad, dan seteresunya. Misalnya, dalam kurun waktu 1 tahun (data cross section), terdiri 12 bulan (data time series).</p><p style="text-align: justify;">Tren adalah pergerakan jangka panjang dalam suatu kurun waktu yang kadang-kadang dapat digambarkan dengan garis lurus atau kurva mulus. Analisis trend digunakan untuk membangun model umum kecenderungan data berkala <i>(time series)</i> untuk keperluan peramalan (proyeksi tren). Analisis trend dipakai untuk data dengan horison waktu yang lama (sebaiknya lebih dari 10 tahun) dan tidak mengandung komponen musiman.</p><p style="text-align: justify;">Beberapa model analisis yang umum dipakai :</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;">Linier dan non linier (2-4)</li><li style="text-align: justify;">Kuadratik </li><li style="text-align: justify;">Eksponensial</li><li style="text-align: justify;">Kurva-S</li></ul><p></p><div style="text-align: justify;">Perhatikan Ilustrasi Berikut</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSDwDbHhlU7jRl8HpXARyHVLTXDSBk_b5qglFpWJW3MgmBrJdXtJNSla5G1MZSmEtPqRklJJLGhQpftkjZwSlOghcCaoD3y1LwxEVdSMhkdfWelLnZkslkRQssc_OlWLrQLEkNffUGRTnvZa3qCtYuu7RYsIfhK_8SvGNGbUttcNNqsxIZaH8pXAsj/s1178/Screen%20Shot%202023-05-22%20at%2015.24.09.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><img border="0" data-original-height="744" data-original-width="1178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSDwDbHhlU7jRl8HpXARyHVLTXDSBk_b5qglFpWJW3MgmBrJdXtJNSla5G1MZSmEtPqRklJJLGhQpftkjZwSlOghcCaoD3y1LwxEVdSMhkdfWelLnZkslkRQssc_OlWLrQLEkNffUGRTnvZa3qCtYuu7RYsIfhK_8SvGNGbUttcNNqsxIZaH8pXAsj/s16000/Screen%20Shot%202023-05-22%20at%2015.24.09.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gambar1 : Pola Time Series</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><div style="text-align: justify;">Dalam analisa tren ada beberapa istilah:</div><div><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;">Tren jangka panjang adalah suatu garis (trend) yang menunjukkan arah perkembangan secara umum.</li><li style="text-align: justify;">Variasi musim adalah suatu gerakan yang naik turun secara teratur yang cenderung untuk terulang kembali dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 tahun.</li><li style="text-align: justify;">Variasi siklis adalah suatu gerakan yang naik turun secara teratur yang cenderung untuk terulang kembali setelah jangka waktu lebih dari 1 tahun.</li><li style="text-align: justify;">Variasi random adalah suatu gerakan yang naik turun secara tiba-tiba atau mempunyai sifat yang sporadis sehingga biasanya sulit untuk diperkirakan sebelumnya</li></ul></div></div><div><h3 style="text-align: justify;">Mengapa Analisa Tren Penting?</h3><div style="text-align: justify;">Analisis tren memiliki beberapa kepentingan yang menjadikannya penting dalam berbagai bidang. Berikut adalah beberapa alasan mengapa analisis tren penting:</div><div><ol style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><b>Mengidentifikasi Pola dan Perubahan</b>: Analisis tren membantu mengidentifikasi pola perubahan dalam data seiring waktu. Ini dapat membantu dalam memahami arah dan kecenderungan data serta mengidentifikasi apakah ada perubahan signifikan atau pola yang konsisten.</li><li style="text-align: justify;"><b>Prediksi dan Perencanaan:</b> Dengan memahami tren masa lalu, analisis tren dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang masa depan. Informasi tren yang dihasilkan dapat membantu dalam perencanaan strategis, pengambilan keputusan, dan peramalan, sehingga membantu mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan efisiensi.</li><li style="text-align: justify;"><b>Evaluasi Kinerja:</b> Analisis tren dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja suatu variabel atau fenomena seiring waktu. Misalnya, dalam bisnis, analisis tren dapat membantu dalam melihat pertumbuhan penjualan, laba, atau pengeluaran dan membandingkannya dengan target atau periode sebelumnya.</li><li style="text-align: justify;"><b>Deteksi Anomali: </b>Dengan memahami tren yang normal, analisis tren dapat membantu dalam mendeteksi anomali atau perubahan yang tidak biasa dalam data. Hal ini dapat membantu dalam mengidentifikasi masalah atau kesalahan yang mungkin terjadi dan mengambil tindakan yang sesuai.</li><li style="text-align: justify;"><b>Pengambilan Keputusan:</b> Analisis tren memberikan wawasan yang berharga dalam tren jangka panjang dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih informasi. Informasi tren dapat membantu dalam mengidentifikasi peluang, mengelola risiko, dan mengoptimalkan strategi bisnis atau kebijakan publik.</li></ol></div></div><div><p style="text-align: justify;"><b>Perhatikan tren IHSG berikut</b></p><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuFy5QhZLPg9MUwdP6OaYhiL5hltDI1qphaE8-m1us4soOM2XBtZoOVivWDfnqJ9WP9VaQj0JpxiQb790hgrLCxAv6CDpBRceX3b1SUIzWfs36ay6jZ8UHmrAwtGOX1oZI5p3FeW5ly8qqdo3G5vmEGaVOgikKVzciUs10SDpnUNKA1QLgtt10gFN5/s1096/Screen%20Shot%202023-05-22%20at%2015.37.37.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><img border="0" data-original-height="778" data-original-width="1096" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuFy5QhZLPg9MUwdP6OaYhiL5hltDI1qphaE8-m1us4soOM2XBtZoOVivWDfnqJ9WP9VaQj0JpxiQb790hgrLCxAv6CDpBRceX3b1SUIzWfs36ay6jZ8UHmrAwtGOX1oZI5p3FeW5ly8qqdo3G5vmEGaVOgikKVzciUs10SDpnUNKA1QLgtt10gFN5/s16000/Screen%20Shot%202023-05-22%20at%2015.37.37.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: 700;"><br /></span></div></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>Gambar 2: Ilustrasi tren IHSG</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>Berikut perbedaan tren linier dan non linier</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;">1.<span style="white-space: pre;"> </span>Analisis Tren Linier:</div><div style="text-align: justify;">Analisis tren linier melibatkan penggunaan garis lurus untuk menggambarkan tren atau pola dalam data seiring waktu. Metode yang umum digunakan dalam analisis tren linier adalah regresi linier, di mana garis lurus terbaik ditempatkan di antara titik-titik data untuk memperkirakan hubungan linier antara variabel dependen (y) dan variabel independen (x). Jika garis tersebut memiliki kemiringan positif, itu menunjukkan tren naik, sedangkan kemiringan negatif menunjukkan tren menurun. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2.<span style="white-space: pre;"> </span>Analisis Tren Nonlinier:</div><div style="text-align: justify;">Analisis tren nonlinier mencoba untuk menggambarkan pola yang tidak dapat dijelaskan oleh garis lurus atau hubungan linier. Dalam analisis tren nonlinier, berbagai jenis fungsi matematika dan model statistik digunakan untuk memodelkan dan menggambarkan tren yang lebih kompleks. Beberapa metode analisis tren nonlinier yang umum meliputi regresi nonlinier, smoothing spline, regresi polinomial, dan model eksponensial. </div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfxDEBqztbXYNIFQ_svBmgnGFZnd15QPESy5voU3MJ-qhGUFSKFA0yk3QfwH1aeKc8KCsnf4xkD23Lu1qnnE6BqZ7w5765esFPjzwx3LcabkYqraiy5tNbbpbAbPqWFxkbSB7sE5IvmEGy5PulNJGZ90XLXCYgLqhTOJ9oE8av1hy5vBiP87yWDn9t/s1256/Screen%20Shot%202023-05-22%20at%2015.28.55.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="674" data-original-width="1256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfxDEBqztbXYNIFQ_svBmgnGFZnd15QPESy5voU3MJ-qhGUFSKFA0yk3QfwH1aeKc8KCsnf4xkD23Lu1qnnE6BqZ7w5765esFPjzwx3LcabkYqraiy5tNbbpbAbPqWFxkbSB7sE5IvmEGy5PulNJGZ90XLXCYgLqhTOJ9oE8av1hy5vBiP87yWDn9t/s16000/Screen%20Shot%202023-05-22%20at%2015.28.55.png" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Gambar 3 : Ilustrasi Forecasting (peramalan)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Salah satu tujuan utama analisa tren adalah untuk melakukan peramalan/forecasting.</div><div style="text-align: justify;">Peramalan (<i>forecasting</i>) merupakan suatu proses perkiraan keadaan pada masa yang akan datang dengan menggunakan data di masa lalu (Adam dan Ebert, 1982)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiezyx9XRsdNPAOuXrd27ZuGOybZpuGZ-mRW1srNMePYvvEU7YlszJeukHZPiBtQwZsB_gscDZW07i20UXflPBWJTNEbKqDnbqKRxlTG8Uu4LW2pyQDoqWtEGvszwiAzJ1_aAl3PS6cQXEgZFtXroJ6rUwqILmSAawWjpwMA26YZ3piAAvB8cSbxVaR/s1168/Screen%20Shot%202023-05-22%20at%2015.32.21.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><img border="0" data-original-height="578" data-original-width="1168" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiezyx9XRsdNPAOuXrd27ZuGOybZpuGZ-mRW1srNMePYvvEU7YlszJeukHZPiBtQwZsB_gscDZW07i20UXflPBWJTNEbKqDnbqKRxlTG8Uu4LW2pyQDoqWtEGvszwiAzJ1_aAl3PS6cQXEgZFtXroJ6rUwqILmSAawWjpwMA26YZ3piAAvB8cSbxVaR/s16000/Screen%20Shot%202023-05-22%20at%2015.32.21.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gambar 4 : Ilustrasi Error</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;">Analisis Tren Linier dengan Algoritma Regresi Linier</h3><div><div style="text-align: justify;">Regresi adalah metode statistika yang digunakan untuk memodelkan dan menganalisis hubungan antara satu atau lebih variabel independen (prediktor) dengan satu variabel dependen (yang ingin diprediksi). Tujuan utama dari regresi adalah untuk mengidentifikasi dan mengukur pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Secara umum, regresi dapat dibedakan menjadi dua jenis utama: regresi linier dan regresi non-linier. Regresi linier melibatkan hubungan linier antara variabel independen dan dependen, sementara regresi non-linier melibatkan hubungan yang lebih kompleks dan non-linier antara variabel tersebut.</div><div style="text-align: justify;">Regresi linier sering digunakan dan merupakan salah satu bentuk yang paling umum dari analisis regresi. Dalam regresi linier, hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dapat dijelaskan dengan persamaan garis lurus. Regresi linier memodelkan hubungan ini dengan mengestimasi koefisien regresi yang menggambarkan sejauh mana perubahan dalam variabel independen akan mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen.</div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penggunaan algoritma regresi Linier maupun non linier paling banyak digunakan dan kerap keliru diterapkan pada saat melakukan interpretasi model regresi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifESFUZxO0Bp2jSslCY2NTEGREb8vADsnVIh5s79AShhTeJwBRnjRl2f-7Kv9WBR1nKr6GF2y2zKQCHatjXeuKsXNdTdTMZ6TUvJ3WprMdJ3x3rfr-I0TVwH8ll_fEJ0KRWua70dDAfnvxSHirbBAbrSNNwvUYvOsd0l0m5-BrRzEH4v5OX3mJQZ8m/s1746/Cheetsheet%20REGRESI.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><img border="0" data-original-height="992" data-original-width="1746" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifESFUZxO0Bp2jSslCY2NTEGREb8vADsnVIh5s79AShhTeJwBRnjRl2f-7Kv9WBR1nKr6GF2y2zKQCHatjXeuKsXNdTdTMZ6TUvJ3WprMdJ3x3rfr-I0TVwH8ll_fEJ0KRWua70dDAfnvxSHirbBAbrSNNwvUYvOsd0l0m5-BrRzEH4v5OX3mJQZ8m/s16000/Cheetsheet%20REGRESI.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gambar 5: Ilustrasi Membuat dan menguji Model Regresi</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penjelasan Lengkap di Modul Cikal Akal. Analisa Tren dan Machine Learning.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;">Memaknai model Regresi dengan Bijak</h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><div style="text-align: justify;">Misalnya kita mempunyai dua model persamaan Linier antara 2 entitas. </div><div style="text-align: justify;">X adalah variabel bebas, Pendapatan</div><div style="text-align: justify;">Y adalah variabel terikan, Konsumsi</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Model 1. Y = 3X +3</div><div style="text-align: justify;">Model 2. Y = 9x + 3</div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perhatikan Ilustrasi Berikut</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbiutCRh_hdLXJ12481jO4Yy-0M792dJFAOx4afFAirGTnqDDNeNuhT4A7l_3t3Tuz07vpYgmBa-guybjS-rgQg72EJZ28C3CXT2sdmQ6QYt4Grq4aJm-eKpSE66NtiVJqOmpVtEzaxAgcfS9mcmVuAj03lOzhuL88sE8iOu3-uUY-3EEkOvLf83q5/s770/Screen%20Shot%202023-05-22%20at%2015.44.47.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" data-original-height="606" data-original-width="770" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbiutCRh_hdLXJ12481jO4Yy-0M792dJFAOx4afFAirGTnqDDNeNuhT4A7l_3t3Tuz07vpYgmBa-guybjS-rgQg72EJZ28C3CXT2sdmQ6QYt4Grq4aJm-eKpSE66NtiVJqOmpVtEzaxAgcfS9mcmVuAj03lOzhuL88sE8iOu3-uUY-3EEkOvLf83q5/s16000/Screen%20Shot%202023-05-22%20at%2015.44.47.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gambar 6: perbandingan dua model Linier</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam penerapan statistik dan matematika dalam ekonomi, ada 3 model penjelasan untuk menjelasakan dan menafsirkan model.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><div><div style="text-align: justify;">Bagaimana Anda menafsirkan model regresi ini dengan bijak dan bermakna?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Model 1. Y = 3X +3</div><div style="text-align: justify;">Model 2. Y = 9x + 3</div></div><div style="text-align: justify;">Silakan dijelaskan dengan:</div></div><div><ol style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;">Narasi</li><li style="text-align: justify;">Tabel</li><li style="text-align: justify;">Gambar / Kurva</li></ol><div style="text-align: justify;">Sesuai selera Anda, dan bisa Anda pahami dengan baik.</div></div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Contoh Kasus Regresi Berganda. 1 variabel dependen, dan dua variabel bebas.</div><div><div style="text-align: justify;">X1: Pengeluaran Makanan (Rp10.000) </div><div style="text-align: justify;">X2: Pengeluaran Transportasi (Rp.10.000)</div><div style="text-align: justify;">X3: Berat Badan (kg) (Y)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">No. X1. X2. Y</div><div style="text-align: justify;">1<span style="white-space: pre;"> </span>50<span style="white-space: pre;"> </span>20<span style="white-space: pre;"> </span>60</div><div style="text-align: justify;">2<span style="white-space: pre;"> </span>40<span style="white-space: pre;"> </span>25<span style="white-space: pre;"> </span>55</div><div style="text-align: justify;">3<span style="white-space: pre;"> </span>60<span style="white-space: pre;"> </span>30<span style="white-space: pre;"> </span>65</div><div style="text-align: justify;">4<span style="white-space: pre;"> </span>55<span style="white-space: pre;"> </span>35<span style="white-space: pre;"> </span>70</div><div style="text-align: justify;">5<span style="white-space: pre;"> </span>45<span style="white-space: pre;"> </span>40<span style="white-space: pre;"> </span>62</div><div style="text-align: justify;">6<span style="white-space: pre;"> </span>65<span style="white-space: pre;"> </span>50<span style="white-space: pre;"> </span>75</div><div style="text-align: justify;">7<span style="white-space: pre;"> </span>70<span style="white-space: pre;"> </span>55<span style="white-space: pre;"> </span>80</div><div style="text-align: justify;">8<span style="white-space: pre;"> </span>75<span style="white-space: pre;"> </span>60<span style="white-space: pre;"> </span>85</div><div style="text-align: justify;">9<span style="white-space: pre;"> </span>80<span style="white-space: pre;"> </span>65<span style="white-space: pre;"> </span>90</div><div style="text-align: justify;">10<span style="white-space: pre;"> </span>90<span style="white-space: pre;"> </span>70<span style="white-space: pre;"> </span>95</div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><div style="text-align: justify;">Untuk memperoleh model regresi dari data di atas dapat dilakukan dengan 3 cara</div><div><ol style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;">Cara Manual Eliminasi dan subtitusi persamaan</li><li style="text-align: justify;">Menggunakan aplikasi pengolah data seperti excel, evies, SPSS, STATA, dll</li><li style="text-align: justify;">Menggunakan bahasa pemrograman (koding)</li></ol></div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan data di atas, peneliti ingin membangun model regresi untuk memprediksi berat badan (Y) berdasarkan pengeluaran makanan (X1) dan pengeluaran transportasi (X2).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tugas Kita adalah melakukan analisis regresi dengan menggunakan data di atas untuk menentukan persamaan regresi (model ramalan) dan koefisien regresi yang sesuai.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><div style="text-align: justify;">Untuk menghasilkan persamaan regresi dan koefisien regresi menggunakan Excel, Kita dapat mengikuti langkah-langkah berikut:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><ol style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe;">Masukkan data yang diberikan ke dalam spreadsheet Excel. Misalnya, Kita dapat menempatkan data pada kolom A hingga D, dengan kolom A untuk nomor partisipan, kolom B untuk pengeluaran makanan (X1), kolom C untuk pengeluaran transportasi (X2), dan kolom D untuk berat badan (Y).</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe;">Selanjutnya, pada sel E2, masukkan rumus regresi menggunakan fungsi "LINEST". Misalnya, rumusnya dapat dituliskan >>>>. =LINEST(D2:D11, B2:C11) Pastikan untuk menyesuaikan rentang sel dengan data yang tepat.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe;">Tekan kombinasi tombol Ctrl + Shift + Enter untuk mengkonfirmasi rumus sebagai rumus matriks. Dalam beberapa versi Excel, Kita mungkin perlu menekan Enter setelah memasukkan rumus.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe;">Setelah itu, Excel akan menghasilkan output matriks dalam rentang sel E2:F3. Sel E2 akan berisi koefisien regresi (intersep dan koefisien X1), sedangkan sel F2 akan berisi koefisien X2.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe;">Untuk menampilkan persamaan regresi berdasarkan koefisien yang dihasilkan, Kita dapat memasukkan rumus berikut di sel G2="Y = "&E2&" + "&F2&" * X1 + "&G2&" * X2"</span></li></ol><div style="text-align: justify;">Ini akan menghasilkan persamaan regresi dengan koefisien yang sesuai.</div></div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kode Python</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><div style="text-align: justify;">Kode Python untuk menganalisis data regresi dengan 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat menggunakan paket statsmodels:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;">#Import Library</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;">import numpy as np</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;">import pKitas as pd</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;">import statsmodels.api as sm</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;"><br /></span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;"># Membuat DataFrame dari data yang diberikan</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;">data = {</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;"> 'Partisipan': np.arange(1, 11),</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;"> 'Peng Makanan': [50, 40, 60, 55, 45, 65, 70, 75, 80, 90],</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;"> 'Peng Transportasi': [20, 25, 30, 35, 40, 50, 55, 60, 65, 70],</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;"> 'Berat Badan': [60, 55, 65, 70, 62, 75, 80, 85, 90, 95]}</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;"><br /></span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;">df = pd.DataFrame(data)</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;"><br /></span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;"># Memisahkan variabel independen dan dependen</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;">X = df[['Pengeluaran Makanan', 'Pengeluaran Transportasi']]</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;">y = df['Berat Badan']</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;"><br /></span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;"># Menambahkan kolom konstanta untuk intercept</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;">X = sm.add_constant(X)</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;"><br /></span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;"># Membangun model regresi</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;">model = sm.OLS(y, X)</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;">results = model.fit()</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;"><br /></span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;"># Menampilkan hasil</span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: #2b00fe;">print(results.summary())</span></i></div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Silakan Tampilkan Outputnya dan Lakukan uji Model sesabgaimana Gambaran pada Gambar 5 di atas.</div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Diskusi dan pendalaman di kelas offline / online.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Salam Hangat, MATH IS GREAT :D</div>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-11471121767890666282023-04-06T16:47:00.012+08:002024-01-04T19:19:40.817+08:00Algoritma dan Pemrograman Dasar Bisnis Digital UNM<p style="text-align: justify;"><a href="https://www.alamyin.com/2023/04/materi-algoritma-dan-pemrograman-dasar.html">Algoritma dan Pemrograman Dasar Bisnis Digital UNM</a></p><p style="text-align: justify;">Mata kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar Python di Bisnis Digital FEB UNM merupakan mata kuliah wajib mendasar yang harus dikuasai mahasiswa Bisnis Digital sebagai fondasi dasar <i>Machine Learning.</i></p><p style="text-align: justify;">Belajar pemrograman membiasakan diri dan pikiran bekerja secara <b>sistematis</b>, <b>sabar</b>, dan <i><b>problem solver</b></i>. Bagaimana membuat koding sederhana sampai yang kompleks. <b>Sabar</b> memperbaiki kode program yang error<b>, disiplin </b>mengikuti <i>rule</i> koding<b>,</b> <b>telaten</b> mengetik huruf, angka menjadi koding program sampai menjadi aplikasi (inshaaallah, amin)</p><p style="text-align: justify;">Berikut adalah Link Materi Kuliah sampai pertengahan Semester. Dengan model pembelajaran diskusi, studi kasus, Praktikum dan projek.</p><p style="text-align: justify;">Editor yang disarankan digunakan dalam Praktikum ini adlah <i><b>Anaconda Jupiter</b></i>. Editor lain yang kompatibel dapat juga digunakan seperti VScode, Notepad++, Googlecolab, dll. Intinya dapan belajar dan mengalami langsung indahnya koding :D. Berikut Tampilan Anaconda Jupter</p><p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjHwFB_gJLrRpmGaf6LHXS2tA1DpqSTYdCuo0zdaJgWctMyO1Z2Anv1SNjOhGABdcrSsPw0ibSWzsa1gbxVSmo87UIAs-yTUwRhICyeiy1tf2qVv9-lufzo1RIdkjBnBTEvpI6-2ynsAFXl5-nQuTGwwDm9kEnD-IET97gDAA7TVdMQrQ7a7rhQjui0" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="355" data-original-width="792" height="243" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjHwFB_gJLrRpmGaf6LHXS2tA1DpqSTYdCuo0zdaJgWctMyO1Z2Anv1SNjOhGABdcrSsPw0ibSWzsa1gbxVSmo87UIAs-yTUwRhICyeiy1tf2qVv9-lufzo1RIdkjBnBTEvpI6-2ynsAFXl5-nQuTGwwDm9kEnD-IET97gDAA7TVdMQrQ7a7rhQjui0=w543-h243" width="543" /></a></div><p style="text-align: justify;"><br /></p>Berikut Link Materi Belajar dan Modul Praktik.<p></p><p style="text-align: left;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1X6wAwghLKKleIwYfes02apkrXsLBLxPj/view?usp=sharing" target="_blank">1. AY_Dasar_Var_Type data</a> : Membahas variabel dan data</p><iframe allow="autoplay" height="500" src="https://drive.google.com/file/d/1X6wAwghLKKleIwYfes02apkrXsLBLxPj/preview" width="840"></iframe><p style="text-align: left;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1C0I0lLHCjIYrdwtiVxNTvwipB0F_YwIp/view?usp=sharing">2.2-3. AY_Dasar_list,tuple,dict</a>ionary : Jenis Data di Python</p><iframe allow="autoplay" height="500" src="https://drive.google.com/file/d/1C0I0lLHCjIYrdwtiVxNTvwipB0F_YwIp/preview" width="840"></iframe><p style="text-align: left;"><a href="https://drive.google.com/file/d/17HxKSXEwLwMiB4TCxWsvIiNupL5Y49dQ/view?usp=sharing">3. AY_Loop, While, If else</a> : Pengulangan dan Percabangan</p><iframe allow="autoplay" height="500" src="https://drive.google.com/file/d/1C0I0lLHCjIYrdwtiVxNTvwipB0F_YwIp/preview" width="840"></iframe><p style="text-align: left;"><a href="https://drive.google.com/file/d/11Z90nrpl67GxzUp7_YR9bNla7OeOS9-p/view?usp=sharing" target="_blank">4. ay_suplemen Modul dan Paket</a> : Manajemen Modul dan Paket di Python </p><iframe allow="autoplay" height="500" src="https://drive.google.com/file/d/11Z90nrpl67GxzUp7_YR9bNla7OeOS9-p/preview" width="840"></iframe><p style="text-align: justify;">Jika ada waktu senggang sempatkan membaca profil dan sejarah penemu bahasa pemrograman Python</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/94/Guido_van_Rossum_OSCON_2006_cropped.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="533" height="400" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/94/Guido_van_Rossum_OSCON_2006_cropped.png" width="267" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Python_(bahasa_pemrograman)#:~:text=Python%20dibuat%20pada%20akhir%201980%2Dan%20oleh%20Guido%20van%20Rossum,dimulai%20pada%20bulan%20Desember%201989." target="_blank">Sejarah Python.</a></p><p style="text-align: justify;"><b>Guido van Rossum</b> seorang pria berkebangsaan Belanda yang lahir pada tanggal 31 Januari 1956 merupakan otak dibalik bahasa pemrograman Python, Guido mulai mengembangkan bahasa pemrograman Python tersebut sejak tahun 1989 di Centrum Wiskunde & Informatica (CWI) dan akhirnya bahasa pemrograman Python secara resmi dirilis kepada publik pada tahun 1991.</p><p style="text-align: justify;">Salam Sangat, Keep on Moving. </p><p style="text-align: justify;">sAlam: saya Alamyin</p>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-84278413865936041752023-03-13T09:03:00.016+08:002024-01-04T19:19:40.824+08:00TRANSFORMASI DIGITAL UNTUK SIAPA?<h2 style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><a href="https://www.alamyin.com/2023/03/transformasi-digital-untuk-siapa.html">TRANSFORMASI DIGITAL UNTUK SIAPA?</a></span></h2><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo6zBekavXPpGtvyzq92y70py1eV2NITL7uVgeMGc9sf9z_VPykmVglCdv7uBCyHEMGh6Zv60hnj8q81LQEZZ96SwO5gb-ccoETUYg166AUGV29ZGR2VrIaS8zMIasOfWO4b-sL6VI-lzPrnDRkol7OMI8LEr_pLyMVBoDdUCOwa-MGRHSupWQN_ai/s870/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2007.55.55.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica;"><img border="0" data-original-height="491" data-original-width="870" height="361" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo6zBekavXPpGtvyzq92y70py1eV2NITL7uVgeMGc9sf9z_VPykmVglCdv7uBCyHEMGh6Zv60hnj8q81LQEZZ96SwO5gb-ccoETUYg166AUGV29ZGR2VrIaS8zMIasOfWO4b-sL6VI-lzPrnDRkol7OMI8LEr_pLyMVBoDdUCOwa-MGRHSupWQN_ai/w640-h361/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2007.55.55.png" width="640" /></span></a></div><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">Berdasarkan Survei <i>Global World Digital Competitiveness Index </i>yang dirilis Institute Management Development (IMD), peringkat literasi digital Indonesia mengalami peningkatan. The 2022 IMD World Digital Competitiveness Rankings menggunakan 3 indikator utama:</div></span><p></p><p></p><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><span style="color: #2b00fe;">KNOWLEDGE</span></b> (Talent, Training and Eductaion, Scientific Concentration)</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><span style="color: #2b00fe;">TECHNOLOGY</span></b> (Regulatory Framework, Capital, Technological Framework)</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><span style="color: #2b00fe;">FUTURE READINESS</span></b> (Adaptive attitudes, Business agility, IT integration)</span></li></ul><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Rangking indonesia dari tahun 2018(62), 2019(56), 2020(56), 2021(53), 2022(51). Laporan lengkapnya dapat dilihat <a href="https://static.poder360.com.br/2022/09/Digital-Ranking-IMD-2022.pdf" target="_blank">di sini</a>. </span><span style="font-family: helvetica;">Knowledge is power kata Francis Bacon. Kini Knowledge is Potential Power (Napoleon Hill). <i> “Knowledge is only potential power. It becomes power only when, and if, it is organized into definite plans of action, and directed to a definite end.” </i></span></p><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;"><p style="font-family: Times; text-align: left;"></p><p style="font-family: Times;"><span style="font-family: helvetica;">― Napoleon Hill, Think and Grow Rich: The Original 1937 Unedited.</span></p></div></span><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Klaus Schwab</b> dengan Industri 4.0-nya mengemukakan:</span></p><p></p><p></p><p></p><p></p><ul style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><li style="font-style: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Argumentasi: Kecepatan, keluasan dan kedalaman, dampak sistemik (terhadap negara, masyarakat, industri, dan perusahaan).</span></li><li style="font-style: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dampak sistemik: ketimpangan sebagai tantangan terbesar.</span></li><li style="font-style: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Megatrend: Fisik (kendaraan tanpa pengemudi, mesin cetak 3D, advanced robotics, dan material baru), digital, biologis.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><i>Tipping point</i> dari Industri 4.0 diperkirakan terjadi pada tahun 2025.</span></li></ul><h3 style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">SALAH KAPRAH <span style="color: red;">TRANSFORMASI</span> <span style="color: red;">DIGITAL</span> </span></b></h3><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Transformasi membutuhkan strategi bukan sekadar langkah taktis mengadopsi teknologi terbaru. Transformasi digital bukan hanya mendigitalkan yang sebelumnya tidak digital. Sebagai metafore transformasi dapat diilustrasikan seperti berikut.</span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQPcqT3HRaXMREacl_Zuh6vnjkXKvBgYQxMfBUIWvKizMFl_OHqkEb6BH6WLCItiFkCMg-AsmT4JslMRhZfrbbu01FjTIpaMB1WTDSw4IByshi2T3zokg1bV4mJIGXWGVcRA-eoqZTlgl-8agp2uWjLnXwdadOA91ukkik9Y7Kk5qZqSECry9G3tS5/s672/Change%20vs%20transform%20graphic.gif" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica;"><img border="0" data-original-height="288" data-original-width="672" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQPcqT3HRaXMREacl_Zuh6vnjkXKvBgYQxMfBUIWvKizMFl_OHqkEb6BH6WLCItiFkCMg-AsmT4JslMRhZfrbbu01FjTIpaMB1WTDSw4IByshi2T3zokg1bV4mJIGXWGVcRA-eoqZTlgl-8agp2uWjLnXwdadOA91ukkik9Y7Kk5qZqSECry9G3tS5/w672-h288/Change%20vs%20transform%20graphic.gif" width="672" /></span><span></span></a><span style="font-family: helvetica;"><span><a name='more'></a></span>McKinsey menyebutkan di websitenya, <i>“Transformations are hard, and digital ones are harder.”.</i> Apakah kita benar-benar siap bertransformasi? Apa saja persiapan, kompetensi, infrastruktur yang harus dimiliki? Infrastruktur fisik (perangkat teknologi dan pendukungnya) dan non fisik (Mindset, perilaku dan budaya)</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Digitisasi</b> merupakan proses mengubah suatu data analog menjadi data digital. Dalam ekosistem ekonomi digital, rekaman jejak atau mahadata sudah berada dalam bentuk digital–artinya, digitisasi sudah terjadi secara otomatis. Adapun keseluruhan proses pemanfaatannya, ia disebut digitalisasi.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Digitalisasi</b> adalah penggunaan teknologi digital untuk mengubah model bisnis dan menyediakan penghasilan serta kesempatan baru berdasarkan nilai tambah yang diproduksi oleh data.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Definisi ini menekankan digitalisasi sebagai proses yang melibatkan orang dan mahadata secara luas untuk mengubah model bisnis konvensional menjadi model bisnis digital. Digitalisasi akan berdampak pada cara suatu pekerjaan dilakukan, cara dunia bisnis dan konsumen berinteraksi, dan, yang terpenting, cara aliran pendapatan dihasilkan.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dalam <b>transformasi digital</b>, adopsi teknologi digital jauh lebih menyeluruh dan membutuhkan perubahan budaya. Perubahan budaya inilah yang menunjukkan bahwa inti transformasi digital sebenarnya adalah manusia sendiri, bukan sekadar penggunaan teknologi digital.</span></li></ul><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoU1vSeVWUqdpijvgVw9HaJN-KXp9NtyBt1fo0OZQ8az1-GI5FrvAJ3cMi93G_0I4l-UycS8qOnHcSWQKsC8icoqvqbi2ekpD6jNPqVhPy8TBVwot48mOrLqfsIJ-1-DnreQQSJruaeJPKgfKGXY3shRnUPnNGalcG0SdJvvuhP1D89PHQEFkmIkL-/s843/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2007.59.47.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica;"><img border="0" data-original-height="458" data-original-width="843" height="348" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoU1vSeVWUqdpijvgVw9HaJN-KXp9NtyBt1fo0OZQ8az1-GI5FrvAJ3cMi93G_0I4l-UycS8qOnHcSWQKsC8icoqvqbi2ekpD6jNPqVhPy8TBVwot48mOrLqfsIJ-1-DnreQQSJruaeJPKgfKGXY3shRnUPnNGalcG0SdJvvuhP1D89PHQEFkmIkL-/w640-h348/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2007.59.47.png" width="640" /></span></a></div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Digitisasi >> Digitalisasi >> Transformasi Digital</b> adalah sebuah hirarki. Sebuah proses yang harus dijalani secara bertahap, sabar, dan direncanakan dengan sadar. Kita tidak mungkin bisa melakukan digitalisasi kalau data-data kita masih berupa kerta-kertas, laporan-laporan masih dalam bentuk buku yang tebal. Demikian pula dalam proses digitalisasi pembelajaran. Dosen tidak mungkin terkoneksi dengan siswa dalam ruang kelas virtual jika bahan ajar belum di digitalkan. Bacaan lanjutan dapat disimak <a href=" https://www.arcweb.com/blog/what-digitization-digitalization-digital-transformation" target="_blank">di siini</a> dan <a href="https://www.researchgate.net/publication/318877006_Automation_digitization_and_digitalization_and_their_implications_for_manufacturing_processes" target="_blank">di sini juga.</a>.</span></p><p style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: helvetica;"><b>Digitization</b>, Describes the conversion of continuous analog, noisy and smoothly varying information into clear bits of 1s and 0s. </span><span style="font-family: helvetica;"><b>Digitalization</b>, Describes the social implications of increased computer-assistance, new media and communication platforms for economy, society and culture. </span><span style="font-family: helvetica;"><b>Automation</b>, Describes the implementation oftechnology, software and programst o accomplish a procedural outcome with little or no human interference.</span></i></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Gregory Vial (2019) telah membuat reviu penelitian berkaitan dengan digital transformation hingga sekarang. Salah satu yang diangkat yakni definisi dari Westerman et al. (2014) dan Karagiannaki et al. (2017), mereka mengemukakan bahwa transformasi digital adalah <i>“the use of technology to radically improve performance or reach of enterprises”.</i> Selanjutnya dilengkapi oleh Demikirkan et al. (2016), <i>“Digital transformation is the profound and accelerating transformation of business activities, processes, competencies, and models to fully leverage the changes and opportunities brought by digital technologies and their impact across society in a strategic and prioritized way.”</i></span></p><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Gregory Vial (2019), mengumpulkan keseluruhan ilmu yang berhubungan dengan transformasi digital selama ini sudah ada menjadi suatu framework.</span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwwsQwGq6P5nZKNcQ1OIMYKyOCF2Dy247_xwIYmkLjuYFQggOUbTS-JUF2hsGZwCBlwVvCEmOohGBMuJyHK6yM-8XN1_17-FvFLEBgUzY17vG7CVKWnF45GoKgWgwFs9fWpHGDJT3_k0RHJHwB8RgVS4e80UO0z_9FC1GNBLGApdC4k7nr5hiEVYoR/s754/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2008.16.50.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="374" data-original-width="754" height="317" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwwsQwGq6P5nZKNcQ1OIMYKyOCF2Dy247_xwIYmkLjuYFQggOUbTS-JUF2hsGZwCBlwVvCEmOohGBMuJyHK6yM-8XN1_17-FvFLEBgUzY17vG7CVKWnF45GoKgWgwFs9fWpHGDJT3_k0RHJHwB8RgVS4e80UO0z_9FC1GNBLGApdC4k7nr5hiEVYoR/w640-h317/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2008.16.50.png" width="640" /></a><i><b>framework</b></i> tersebut terdiri dari blok-blok yang berisikan proses dalam transformasi digital dan dijelaskan pula hubungan antar blok tersebut. Dari blok-blok tersebut kita bisa mengetahui secara sistemik bagaimana teknologi digital memiliki peran sentral dalam proses ini dan memengaruhi banyak hal secara organisasi.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Tabrizi et al. 2019, pernah menulis di HBR (Harvard Business Review) tentang <b><i>“Digital Transformation is not about technology”</i></b> dan Raita (2020) mengatakan <i><b>“Digital transformation success depends not on technology, but systemic and behavioral changes.”</b>. </i>Dalam tulisanya, Raita menjelaskan tiga kunci sukses dalam melakukan transformasi digital: <b><i>1) purpose, </i></b>tujuannya dari digital transformasi harus jelas. <b><i>2) visible progress,</i></b> seluruh anggota tim tahu ada di mana posisi organisasinya dalam tranformasi ini. <b><i>3) Emotional,</i></b> karena transformasi akan mengubah dari steady state menjadi steady state yang lain.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="color: #800180; font-family: helvetica;"><b>Jadi transformasi digital bukan sekadar adopsi teknologi terbaru, tetapi jauh dari itu peningkatan kualitas diri dan organisasi.</b></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><b><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Seringkali kita mengeluhkan keterbatasan infrastruktur dalam transformasi digital yang hanya fokus pada infrastruktur fisik semata. Padahal yang lebih penting adalah infrastruktur non-fisik sebagai pendukung utama keberhasilan transformasi.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Secanggih apapun perangkat terknologinya namun pengetahuan (teoretis dan praktis) penggunanya tidak canggih, tetap saja gagal move on.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Berikut materi tentang transformasi digital kaitannya dengan infrastruktur digital, dapat disimak jika Anda ada kesempatan dan kemauan.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both; color: #800180; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="304" src="https://www.youtube.com/embed/hjB9zYJWRJE" width="642" youtube-src-id="hjB9zYJWRJE"></iframe></span></div><div class="separator" style="clear: both; color: #800180; text-align: justify;"><span style="color: #800180; font-family: helvetica;"><br /></span></div><h3 style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><b>MINDSET DAN PERILAKU <span style="color: red;">AKAN MEMBENTUK BUDAYA.</span></b></span></h3><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; color: red; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG8ZUapl4jrV1m_DR_yKEmYK039V_clSywFL2VavVM-XZVwXmBApHR5EJbJhMWTw7TiPRU6qmcdagtxw9ZRtOxwB3hbb2NaWVZkGDVYUjIH3f-RlmZi4-yTdNIdmIeOZbYsRaO5e6jKO5EMRukTmbHTcJoZvvdXzex9ccM6RVx3GHNnMPXzxlkv8Ys/s811/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2008.34.13.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="457" data-original-width="811" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG8ZUapl4jrV1m_DR_yKEmYK039V_clSywFL2VavVM-XZVwXmBApHR5EJbJhMWTw7TiPRU6qmcdagtxw9ZRtOxwB3hbb2NaWVZkGDVYUjIH3f-RlmZi4-yTdNIdmIeOZbYsRaO5e6jKO5EMRukTmbHTcJoZvvdXzex9ccM6RVx3GHNnMPXzxlkv8Ys/w640-h360/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2008.34.13.png" width="640" /></a></div><div style="color: red; text-align: justify;"><br /></div>Ekonomi bukan sekadar angka-angka (statistik) pendapatan dan pengeluaran. Ia lebih dalam dan esensial tentang perilaku, tentang interaksi antar manusia dan sekitarnya. Lalu apa yang berubah dengan maraknya ekonomi digital? yaa hanya memdianya saja. Sedari dulu ekonomi adalah interdisipliner dengan bidang-bidang lain. Reduksi sains yang menyebabkan ekonomi ke dalam reduksi angka-angka yang positivistik. Sekali lagi ekonomi adalah interaksi antar manusia dengan lingkungannya, ekonomi adalah interaksi dengan bidang-bidang lain.<br /><span style="color: red; font-weight: 700;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; color: red; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpLTeVVCU2KNnG4FoIOby7NKxcbLD5rCiR98d8hj0qhxK8Jer9yAaBQrUCnhJWsFXT5Leoc_7wALXX_dOtm5-EQl1y09ZtCLLC_mflCBS6jwId_VBPfKFs9f5Gv5Pg0pKe-d_H-KHcgiV4oNqIsrChaf7dq02OjpaJLQcyBJAweaPlcOvx50PViTqe/s810/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2008.32.44.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="457" data-original-width="810" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpLTeVVCU2KNnG4FoIOby7NKxcbLD5rCiR98d8hj0qhxK8Jer9yAaBQrUCnhJWsFXT5Leoc_7wALXX_dOtm5-EQl1y09ZtCLLC_mflCBS6jwId_VBPfKFs9f5Gv5Pg0pKe-d_H-KHcgiV4oNqIsrChaf7dq02OjpaJLQcyBJAweaPlcOvx50PViTqe/w640-h360/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2008.32.44.png" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Salah kaprah yang lain tentang modal. Saya tidak percaya slogan para motivator bisnis. Memulai bisnis dari ZERO to HERO. Kesannya kita adalah nol, meskipun nol berbeda dengan kosong. Saya pernah mengulas sedikit tentang <a href="https://www.alamyin.com/2012/04/entrepreneurship-persfektif-matematika.html" target="_blank">entrepreneurship-perspektif-matematika</a>. Kekelirun persepsi ini menyebabkan kita enggan memulai bisnis karena kerap menganggap modal kita NOL, kita menganggap modal sekadar uang, harta, gedung, dan aset fisik lainnya. Padahal banyak modal lainnya yang ada dalam diri kita. Berikut ilustrasinya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrM5i7DaYIyo12KDxBekwfQXBAKM75NjWku7k0E6vhu5xHccts5x7-eDzya0hgQqvOYiDaIIEpwaBybSvkIdWLIe6tCzYsHt5Azhe1mCWjdK9fTW2wmw9oIIS7Ma_8zU53Fxf0QrEKntsNeNO7YgpfLPNIwlle6imaPx8PpCqG8K898jLxWQ6D9R_y/s795/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2008.30.02.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica;"><img border="0" data-original-height="455" data-original-width="795" height="366" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrM5i7DaYIyo12KDxBekwfQXBAKM75NjWku7k0E6vhu5xHccts5x7-eDzya0hgQqvOYiDaIIEpwaBybSvkIdWLIe6tCzYsHt5Azhe1mCWjdK9fTW2wmw9oIIS7Ma_8zU53Fxf0QrEKntsNeNO7YgpfLPNIwlle6imaPx8PpCqG8K898jLxWQ6D9R_y/w640-h366/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2008.30.02.png" width="640" /></span></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Jadi Transformasi Digital sebenarnya untuk siapa?</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><h3 style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Suplemen Materi:</span></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><i>How does the digitalization impact society's sustainable development? Measures and implications</i>. Jurnal mengulas tentang <a href="https://www.researchgate.net/publication/325106114_How_does_the_digitalization_impact_society's_sustainable_development_Measures_and_implications" target="_blank">Digital Economy and Social Index</a></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN9fSFc864m49IN69I9js6qE62zBSNonpfg7-EGmyaCFT1mb8VpbB5bU7SZBb_rGDltQDCJBIBtfX9jyv7SZrgoskklYHYa5dK_kXSZAABkJ2Bz1vqiPi8JagyVXtwz82_YriF6n_Wnjynb97Bh8jjZLrZSQHtpWjF0rAR9xigNrJ85NVEFezuKaxV/s850/Digital-Economy-and-Society-Index-structure.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="549" data-original-width="850" height="414" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN9fSFc864m49IN69I9js6qE62zBSNonpfg7-EGmyaCFT1mb8VpbB5bU7SZBb_rGDltQDCJBIBtfX9jyv7SZrgoskklYHYa5dK_kXSZAABkJ2Bz1vqiPi8JagyVXtwz82_YriF6n_Wnjynb97Bh8jjZLrZSQHtpWjF0rAR9xigNrJ85NVEFezuKaxV/w640-h414/Digital-Economy-and-Society-Index-structure.png" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;">Formula Alternatif Sukses Transformasi</span></h3></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuxTFTwaQmtp84_u0GIYU2KvycsjFLj46OHrobLrW4jYhioFLkmNfiLsSnbOWImKPOjJN2Gd8yRzS9gLVtKHKN1kTfTbRpM2qejM8RLily_dwgCKVVxuS4LhcxYHcC3SIR_4RpEpPZdQNvzjzQt3VBhOwgSc7_v-4xnMdllWNwYVo6CFYYslImhQyQ/s799/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2009.33.18.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="459" data-original-width="799" height="368" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuxTFTwaQmtp84_u0GIYU2KvycsjFLj46OHrobLrW4jYhioFLkmNfiLsSnbOWImKPOjJN2Gd8yRzS9gLVtKHKN1kTfTbRpM2qejM8RLily_dwgCKVVxuS4LhcxYHcC3SIR_4RpEpPZdQNvzjzQt3VBhOwgSc7_v-4xnMdllWNwYVo6CFYYslImhQyQ/w640-h368/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2009.33.18.png" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCmN3NqOT2BioMm_AzrIpYWYrnKU5N1zifW0d6r0VERLaKiv9hahm5WjNzgh4D2DsE9VtxwGNhdyVuwUvjuyZf9qJckhYrkL3kSf6F1LaiJo1xUpQjyXDLlKKXpNToh_LqAinIkrs5lG_Qa6AE_3U7t6EMHcteQ8OwkWzq-1uZ_7k05xygSU9w350k/s812/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2009.33.30.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="454" data-original-width="812" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCmN3NqOT2BioMm_AzrIpYWYrnKU5N1zifW0d6r0VERLaKiv9hahm5WjNzgh4D2DsE9VtxwGNhdyVuwUvjuyZf9qJckhYrkL3kSf6F1LaiJo1xUpQjyXDLlKKXpNToh_LqAinIkrs5lG_Qa6AE_3U7t6EMHcteQ8OwkWzq-1uZ_7k05xygSU9w350k/w640-h358/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2009.33.30.png" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyKnW2GqZan2MSqoC8dPKHyeJ--FtsPpnJwODdMloMZOMAVQ4DqN6Joky5Ak6rHiLiN7J-T2dNSczJbmI0y2XAeAG7sCyP4ZRRWOPlRRBeT-1hnGO0ALR5uT61T2GlSewjmahTy6xkEbJ-s_wzIR2ZdNIO-pglkiCq6DmbV5T44xAWYjMEJtgneQOz/s812/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2009.34.05.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="431" data-original-width="812" height="340" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyKnW2GqZan2MSqoC8dPKHyeJ--FtsPpnJwODdMloMZOMAVQ4DqN6Joky5Ak6rHiLiN7J-T2dNSczJbmI0y2XAeAG7sCyP4ZRRWOPlRRBeT-1hnGO0ALR5uT61T2GlSewjmahTy6xkEbJ-s_wzIR2ZdNIO-pglkiCq6DmbV5T44xAWYjMEJtgneQOz/w640-h340/Screen%20Shot%202023-03-13%20at%2009.34.05.png" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Salam Hangat dari Alam Semesta.</span></div></div></div>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-11021898108190646702023-03-10T10:17:00.006+08:002024-01-04T19:19:40.817+08:00Bagaimana Caranya Agar Channel/Group di Telegram Rapi dan Menarik?<p><a href="https://www.alamyin.com/2023/03/bagaimana-caranya-agar-channelgroup-di.html">Bagaimana Caranya Agar Channel/Group di Telegram Rapi dan Menarik?</a></p><p>Telegram memiliki fasilitas yang dapat membantu untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas diskusi atau mengelola forum atau manajemen file, diskusi, dan lain-lain. Berikut langkah-langkah Membuat Folder Chanel/Group di Telegram agar channel diskusi atau group rapi dan terorganisir.</p><p style="text-align: justify;">Mengapa penting membuat Folder di Telegram? Folder di telegram dapat mempermudah manajemen group atau chanel yang memudahkan juga untuk menerima notifikasi atau memantau aktifitas di group atau channel. Tanpa membuat Folder maka akan menyulitkan Anda memantau aktifitas di group/channel.</p><ol><li>Buka telegram di Smartphone ada seperti biasa.</li><li>Klik All > Pilih Channel/ Group yang akan dimasukkan di folder. (misalnya EK)</li><li>Klik 3 titik di pojok kanan atas</li><li>Pilih ADD TO FOLDER</li><li>Silakan pilih FOLDER atau membuat Folder baru</li><li>Setelah membuat Folder, Anda dapat mengedit Folder dan susunanya.</li></ol><div>Sebagai Ilustrasi perhatikan Gambar Berikut:</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYjoNtCBs8ms3vyrM6Tf3mGcOj0ACbkyJk_OopHBjf-utnqTpbCOppCOmklhw5SazetdFTO9EV0kEMskF5pl2-uWBrZ2ojUoL4-hNT4zdJyN6EZk8cxgyNiluoYIqjt15Y8-qXZcK1eWnIKBjKMLSqbgd1qMnH5mVm5rONz6ut5cxa20XgI6KJ-Ro9/s712/Screen%20Shot%202023-03-10%20at%2009.44.44.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="391" data-original-width="712" height="372" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYjoNtCBs8ms3vyrM6Tf3mGcOj0ACbkyJk_OopHBjf-utnqTpbCOppCOmklhw5SazetdFTO9EV0kEMskF5pl2-uWBrZ2ojUoL4-hNT4zdJyN6EZk8cxgyNiluoYIqjt15Y8-qXZcK1eWnIKBjKMLSqbgd1qMnH5mVm5rONz6ut5cxa20XgI6KJ-Ro9/w678-h372/Screen%20Shot%202023-03-10%20at%2009.44.44.png" width="678" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4hvRYaCpQ4VUcNYceJI2M2qb287GQY-HWVKGmgWnzZK73SHzPgGPmmpFSfRjj3QqJnlvaBPRps43UTltVsYb9p5oYGxwkfc0K4D4G4PMEAQUpJ_OyyX3QMPrL9qod7EWdZRSareldkKNC1FT-pvtPHSsfyfpPzOFszQ9euvJhtwb6oZOPmiNQaVnj/s525/Screen%20Shot%202023-03-10%20at%2009.58.02.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="258" data-original-width="525" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4hvRYaCpQ4VUcNYceJI2M2qb287GQY-HWVKGmgWnzZK73SHzPgGPmmpFSfRjj3QqJnlvaBPRps43UTltVsYb9p5oYGxwkfc0K4D4G4PMEAQUpJ_OyyX3QMPrL9qod7EWdZRSareldkKNC1FT-pvtPHSsfyfpPzOFszQ9euvJhtwb6oZOPmiNQaVnj/s16000/Screen%20Shot%202023-03-10%20at%2009.58.02.png" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitIso2fniwbbwp94wh6rbfp5qZoN-J2O3y39hEDEbNLPoYxWkuRJGXTrl8v6H3q0mB_L3MPl17zh4zSw2xzgkdzOl_12uLzTGDKFSsUtQS7kGGqU-1NUWK8frNEsEAy2bDiKYiW0VPyC3coIwCUhdJ24KveQSdHbnf81sTRgbizWMWoOJTV-uIbriR/s737/Screen%20Shot%202023-03-10%20at%2010.01.18.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="426" data-original-width="737" height="408" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitIso2fniwbbwp94wh6rbfp5qZoN-J2O3y39hEDEbNLPoYxWkuRJGXTrl8v6H3q0mB_L3MPl17zh4zSw2xzgkdzOl_12uLzTGDKFSsUtQS7kGGqU-1NUWK8frNEsEAy2bDiKYiW0VPyC3coIwCUhdJ24KveQSdHbnf81sTRgbizWMWoOJTV-uIbriR/w706-h408/Screen%20Shot%202023-03-10%20at%2010.01.18.png" width="706" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">nb: Apabila telegram Anda belum bisa memunculkan ADD TO FOLDER, mungkin apliaksinya perlu diupdate. :)</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Jika Anda ingin memanfaatkan Chanel Telegram sebagai media LMS alternatif boleh juga :D. <span style="text-align: justify;">Channel telegram dapat menjadi alternatif diskusi kuliah, kuis, atau portofolio tugas mahasiswa. Jika Anda belum membuat Channel dapat mengikuti panduan berikut.</span></div><div><span style="text-align: justify;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="423" src="https://www.youtube.com/embed/jRPpORXuKK0" width="510" youtube-src-id="jRPpORXuKK0"></iframe></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Sekian dan Terima Kasih semoga bermanfaat.</div><div><br /></div><div><br /></div><p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><p></p>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-81172300388871842282023-03-07T22:24:00.020+08:002024-01-04T19:31:50.327+08:00TIGA TEORI EKONOMI DIGITAL<p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"> <a href="https://www.alamyin.com/2023/03/tiga-teori-ekonomi-digital.html">TIGA TEORI EKONOMI DIGITAL</a></span></p><p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAFfoOEpGPzs1ueBzKS9qcc3wNc3iz8k6zRVUxfThJTg9n1WI8PT2t47uyHz02xJdWmw7OlMLWul3VGKj0lOoT_B27hcgYXFxsT5IW-zlrsxBMouxIDPhPBGi9aXli-pMtS31ZVx-qnovAfXNClJfDlpO4nl_lcHKn8RzWnx5IryKVSENlfv1Onhuz/s858/Screen%20Shot%202023-03-07%20at%2021.31.40.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="484" data-original-width="858" height="410" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAFfoOEpGPzs1ueBzKS9qcc3wNc3iz8k6zRVUxfThJTg9n1WI8PT2t47uyHz02xJdWmw7OlMLWul3VGKj0lOoT_B27hcgYXFxsT5IW-zlrsxBMouxIDPhPBGi9aXli-pMtS31ZVx-qnovAfXNClJfDlpO4nl_lcHKn8RzWnx5IryKVSENlfv1Onhuz/w727-h410/Screen%20Shot%202023-03-07%20at%2021.31.40.png" width="727" /></a></div><span style="color: red; font-family: helvetica; font-weight: bold;">Salam Hangat !</span><p></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Semoga senantiasa dalam cinta kasih Tuhan Yang Maha Kuasa, dan tetap semangat menjalani aktivitas yang penuh guncangan (disrupsi). Ada sebuah kutipan yang pernah menjadi slogan kegiatan Training Pendampingan Masyarakat (TPM), ketika masih di Lembaga Kemahasiswaan. Kutipan dikutip dari majalah terbitan Bina Desa Jakarta, yang merupakan mitra dalam kegiatan TPM. </span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote><span style="font-family: helvetica;">'<b>Percikan bunga api itu </b></span><span style="font-family: helvetica;"><b>bisa membakar ilalang'.</b></span><b> </b></blockquote><p><span style="font-family: helvetica;">Bunga api hanyalah sebuah percikan, namun berpotensi membakar segala yang ada disekitarnya. Upaya sekecil apapun harus tetap dilakukan untuk tercapainya sebuah transformasi diri menjadi lebih sempurna dan menyempurna setiap hari. Mengawali Materi yang sederhana ini, beberapa referensi dalam materi ini dapat disimak pada setiap link yang ditautkan. Dua rujukan utama tentang Model Bisnis Digital, Inovasi, Transformasi Digital, dll. Dapat disimak </span><span style="font-family: helvetica;"><a href="https://digitalleadership.com/blog/innovation-vs-invention/" target="_blank">di digitalleadership</a>, <a href="https://www.garyfox.co/digital-business-model/" target="_blank">digital business model </a></span><span style="font-family: helvetica;">dan juga </span><a href="https://hbr.org/2015/12/what-is-disruptive-innovation" style="font-family: helvetica;" target="_blank">di harvard business</a>. </p></div><blockquote><div></div></blockquote><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Pada materi ini hendak mengulas sekilas seputar 3 teori ekonomi digital berikut ini:</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="clear: left; float: left; font-family: helvetica; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="324" data-original-width="861" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUHVTnKfkjHuMyV7mvRHyvElHx1Mbgj-xaxm6l9qNSH9tsnBg6FVtQxHQ0Lhg3ZoZQ_sSEW3Jx04ATRvFhijM6D5ETHGnQEnZ4kjx9K3vvLGmpPs-Y8IMTINakAfJ3z1qJ0OBpBJTsQIi0v_KO8v7o_fMoDWtWJAV3U4UgCND-wdCAGpUxXD8ATIpx/s16000/Screen%20Shot%202023-03-07%20at%2021.32.54.png" /><b><span style="color: red;">Disruptive innovation</span> is the process in which a smaller company, usually with fewer resources, is able to challenge an established business (often called an “incumbent”) by entering at the bottom of the market and continuing to move up-market ~</b><b>Christensen~</b></span></div></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Kreativias dan Inovasi kerap membingungkan, semoga deskripsi berikut membantu mengurangi kebingungan kita.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCO6HKcmRn3MvgtyAgbBsTQ0jI3V7ai9gbdVd35ebP3i1nt09LqI7OFR-RR6lop8hIc9P-AxYHZM4bl_20SaiqMGSeBxCWMLkWPBdT5BvIsfrKd48U0QJVvdDrQFKyjQjT8rVNullhFdmJrn-OIfoDCud54duBzn319Q4UwekvSXfdwK_-i1DX1xXt/s703/The-relation-between-creativity-and-innovation-indicating-the-inclusive-and-distinctive.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica;"><img border="0" data-original-height="477" data-original-width="703" height="336" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCO6HKcmRn3MvgtyAgbBsTQ0jI3V7ai9gbdVd35ebP3i1nt09LqI7OFR-RR6lop8hIc9P-AxYHZM4bl_20SaiqMGSeBxCWMLkWPBdT5BvIsfrKd48U0QJVvdDrQFKyjQjT8rVNullhFdmJrn-OIfoDCud54duBzn319Q4UwekvSXfdwK_-i1DX1xXt/w494-h336/The-relation-between-creativity-and-innovation-indicating-the-inclusive-and-distinctive.png" width="494" /></span></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; font-size: large;"><b>The 7 Fields of Innovation</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Experts agree there are 7 Fields of Innovation—7 areas of your business where Innovation can take shape. Through understanding these distinct areas of potential Innovation, you can best select where your specific business should invest its resources (source: digitalleadershipcom)</span></div></div><div style="text-align: justify;"><span><a name='more'></a></span><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><span style="color: red;">(</span><span style="color: red;">1) Product Innovation </span></b>involves creating new or improved products or services that meet the evolving needs and expectations of customers. How we specifically execute Product Innovation can take different forms: incremental, small improvements to existing products or services, or radical changes that transform entire markets and industries.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Let’s consider how we might implement Product Innovation:</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: helvetica;"><b>New product development:</b> creating entirely new products or services that meet needs not currently being served by existing products</span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><b>Product improvement:</b> enhancing existing products or services to improve functionality, quality, or performance</span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><b>Line extensions:</b> introducing new variants or versions of existing products to the product line to appeal to different customer segments</span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><b>Repositioning:</b> changing the target market or value proposition of an existing product meet customer needs better</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><span style="color: red;">(2) Technology Innovation</span></b> includes the development and introduction of new or improved technologies with new or enhanced capabilities, functionalities, or efficiencies. In this way, Innovation is propelled by creating new solutions or improving existing ones through the application of scientific, engineering, and technical knowledge.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Technology Innovation includes several potential approaches:</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: helvetica;"><b>New technology development</b>: creating entirely new technologies that can be used to solve existing problems or meet new needs</span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><b>Technology improvement: </b>making enhancements to existing technologies to improve their performance, reliability, or efficiency</span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><b>Technology integration</b>: combining different technologies to create new solutions or applications</span></li><li><span style="font-family: helvetica;"><b>Disruptive technology</b>: creating new technologies offering a radically different value proposition</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><span style="color: red;">(</span><span style="color: red;">3) Business Model Innovation.</span> </b>In Business Model Innovation, we create new or improved business models that offer original or enhanced value propositions, revenue streams, cost structures, or customer experiences. We focus on entirely new ways of doing business, organizing around value delivery.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Business model innovation can take several forms or <a href="https://www.garyfox.co/digital-business-model/" target="_blank">here complete</a>:</span></div><div><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>New <a href="https://www.garyfox.co/what-is-a-business-model/" target="_blank">business models</a></b>: creating entirely new business models that can be used to solve existing problems or meet new needs</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Business model improvement</b>: making enhancements to existing business models, improving their efficiency, effectiveness, or sustainability</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Business model replication:</b> adapting successful business models from one market or industry and applying it somewhere else</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Disruptive business models:</b> creating new business models that offer a radically different value proposition</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><span style="color: red;">(4) Process Innovation</span></b> deals with the development and implementation of new or improved processes that offer new or enhanced capabilities, functionalities, or efficiencies. We find ways to do things differently that are a useful improvement over previous efforts.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Process Innovation has several shapes it can take:</span></div><div><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>New process development</b>: entirely new processes are created that can be used to solve existing problems or meet new needs</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Process improvement</b>: enhancements made to existing processes improve their performance, reliability, or efficiency</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Process integration</b>: different processes combined to create new solutions or applications</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Disruptive process</b>: a radically different value proposition is offered by newly developed processes</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><span style="color: red;">(5) Marketing Innovation</span></b> includes the development and implementation of new and creative marketing strategies, techniques, and tools that help businesses better promote and sell their products or services.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">How do we market differently? Some examples include:</span></div><div><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">use of social media platforms</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">personalized advertising</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">influencer marketing</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Gamification</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">virtual reality</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">augmented reality</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">development of new marketing channels (such as mobile apps, chatbots, and voice assistants)</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><span style="color: red;">(6) Service innovation</span></b> involves the development and implementation of new and existing ideas and solutions for improved services. Innovative solutions address customer problems, enhance customer experiences, and improve the overall quality and value of services.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Service Innovation can take many forms:</span></div><div><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">introduction of new services</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">improvement of existing services</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">integration of technology into services</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">customization of services to better meet individual customer needs.</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><span style="color: red;">(7) Organizational Innovation</span></b> refers to the development and implementation of new organizational structures, processes, and practices that enable businesses to operate more efficiently, effectively, and sustainably. We rethink traditional ways of doing things, embrace new technologies and systems, and create a culture of innovation within an organization.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Organizational Innovation can take many forms:</span></div><div><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">the adoption of new management practices</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">the implementation of agile methodologies</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">the creation of cross-functional teams</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">the use of artificial intelligence and machine learning</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">the development of new business models</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">the promotion of creativity and risk-taking within an organization to encourage employees to generate new ideas and solutions</span></li></ul></div><blockquote><div style="text-align: justify;"><div><b><span style="font-family: helvetica;">Amabile, menyatakan bahwa :</span></b></div><div><span style="font-family: helvetica;">“Innovation is defined as the successful implementation of creative ideas within an organization”.</span><span style="text-align: left;"> </span><span style="text-align: left;"> </span></div></div></blockquote><blockquote><div style="text-align: justify;"><div><span style="font-family: helvetica;">Oleh karena itu kepemimpinan (leadership) merupakan faktor paling penting yang mempengaruhi inovasi. Hal ini dapat dilihat melalui pengaruh kepemimpinan pada karakteristik organisasi seperti budaya, strategi, struktur, sistem rewards , atau sumber daya (resources), atau melalui pengaruh langsung terhadap perilaku mereka dalam kreatifitas perusahaan (employee’s creativity) dan motivasi.</span></div></div></blockquote><div style="text-align: left;"><b><span style="color: red; font-family: helvetica; font-size: large;">Tiga jenis inovasi menurut Christensen</span></b></div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Market-creating Innovations:</b> Hasil pemikiran yang inovatif mendorong pertumbuhan baru sebagai peluang dalam trend di pasar yang menghadirkan berbagai implementasi baru. Pada jenis inovasi ini, menurut Denning, (2016) dapat mengganggu pertumbuhan perusahaan lama yang tidak memperbarui sistem mereka untuk menghasilkan produk dalam jumlah besar dengan harga yang terjangkau</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Sustaining Innovations:</b> Perubahan sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan laju dunia perekonomian dan industri dalam meningkatkan performanya. Hal ini mendorong adanya inovasi dari pihak perusahaan dengan menyesuaikan terhadap kondisi pasar, dimana bertujuan untuk menciptakan produk atau layanan yang lebih baik. Untuk menjaga stabilitas perekonomian, pemimpin perlu memikirkan solusi yang dapat memecahkan masalah dalam jangka panjang dengan menghasilkan produk baru yang berkualitas dengan harga yang sesuai, sehingga selain perusahaan, pihak eksternal berupa pelanggan akan terjamin pemenuhan kebutuhannya dengan pengeluaran yang efisien.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Efficiency Innovations: </b>Pada inovasi ini bertujuan untuk dapat menghasilkan output yang lebih banyak dengan usaha yang efisien. Perusahaan dapat menilai informasi yang diperoleh terkait dengan produktivitas yang berjalan, sehingga dapat mencegah terjadinya penggunaan biaya yang tidak perlu untuk meningkatkan profitabilitas. Kelemahan pada inovasi ini adalah dapat mengurangi jumlah tenaga kerja, seperti contohnya di era 4.0 telah menghadirkan teknologi yang mampu meningkatkan performa perusahaan secara efektif dengan mengefisiensi sumber daya manusia (Moffitt et al., 2018). </span></p><p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYK-auzeV25T8b64UtWoSQUkrAlccdC7NL2W3yT0x4WHaSBXN4eWtEAj2jdHgNUNdiDro6cTG_YUbo0bjextS6Ul5swXorzuRmZt9HlkqQAGtMWkwBOYHpzv0i_9lK2P-XiII0cuYc6q94Ccui4qHVGBuNvnvzgaDo4L6M9Uc35ZszZNNC4RPxSqZ5/s1500/Disruptive%20Innovation%20Theory.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1125" data-original-width="1500" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYK-auzeV25T8b64UtWoSQUkrAlccdC7NL2W3yT0x4WHaSBXN4eWtEAj2jdHgNUNdiDro6cTG_YUbo0bjextS6Ul5swXorzuRmZt9HlkqQAGtMWkwBOYHpzv0i_9lK2P-XiII0cuYc6q94Ccui4qHVGBuNvnvzgaDo4L6M9Uc35ZszZNNC4RPxSqZ5/w640-h480/Disruptive%20Innovation%20Theory.png" width="640" /></a></div><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="color: red; font-family: helvetica; font-size: x-large;">Is Uber a Disruptive Innovation?</span></p></div><div style="text-align: justify;"><div><span style="font-family: helvetica;">Let’s consider Uber, the much-feted transportation company whose mobile application connects consumers who need rides with drivers who are willing to provide them. Founded in 2009, the company has enjoyed fantastic growth (it operates in hundreds of cities in 60 countries and is still expanding). It has reported tremendous financial success (the most recent funding round implies an enterprise value in the vicinity of $50 billion). And it has spawned a slew of imitators (other start-ups are trying to emulate its “market-making” business model). Uber is clearly transforming the taxi business in the United States. But is it disrupting the taxi business?</span></div><div><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div><span style="font-family: helvetica;">According to the theory, the answer is no. Uber’s financial and strategic achievements do not qualify the company as genuinely disruptive—although the company is almost always described that way. Here are two reasons why the label doesn’t fit.</span></div><div><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div><span style="font-family: helvetica;">Disruptive innovations originate in low-end or new-market footholds. Disruptive innovations are made possible because they get started in two types of markets that incumbents overlook. Low-end footholds exist because incumbents typically try to provide their most profitable and demanding customers with ever-improving products and services, and they pay less attention to less-demanding customers. In fact, incumbents’ offerings often overshoot the performance requirements of the latter. This opens the door to a disrupter focused (at first) on providing those low-end customers with a “good enough” product.</span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixA3OjKcRDJVGft46kuc2y9AOgYnwlIc9WNycR9DdrdWaEu3eGfQ8kYGRN0W_7d-sYZuHRpDCPR86WOEn5HY-2ta9ZxNW5nlD_--i6BaPFp9RBHeYwCcPZGlTsPa9m1jQq7ONlB1QfDekcEDvzG7R0ccs0zQtR7ekc2uEbnLyAzrAkPckKjhCRKLnw/s1614/Sustaining%20Innovation%20vs.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1125" data-original-width="1614" height="446" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixA3OjKcRDJVGft46kuc2y9AOgYnwlIc9WNycR9DdrdWaEu3eGfQ8kYGRN0W_7d-sYZuHRpDCPR86WOEn5HY-2ta9ZxNW5nlD_--i6BaPFp9RBHeYwCcPZGlTsPa9m1jQq7ONlB1QfDekcEDvzG7R0ccs0zQtR7ekc2uEbnLyAzrAkPckKjhCRKLnw/w640-h446/Sustaining%20Innovation%20vs.png" width="640" /></a></div><b style="font-family: helvetica; font-size: large;"><br /></b></div><div><b style="font-family: helvetica; font-size: large;">Austrian Economics Perspective</b></div><div><ul><li><span style="font-family: helvetica;">Schumpeter considered <span style="color: red;"><a href="https://www.econlib.org/library/Enc/CreativeDestruction.html" target="_blank"><span>‘creative destruction’</span> </a></span>the essential fact about capitalism. He popularized the term as a theory of economic innovation and also the business cycle. </span></li><li><span style="font-family: helvetica;">British economist Christopher Freeman, who devoted much time researching the works of Schumpeter, once said:</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">“The central point of his whole life work is that capitalism can only be understood as an evolutionary process of continuous innovation and ‘creative destruction’.”</span></li></ul><span style="font-family: helvetica;">Joseph Schumpeter – Austrian Economics</span></div><div><ul><li><span style="font-family: helvetica;">Schumpeter was what economists today call an Austrian economist. Austrian economics is a school of thought that promotes <a href="https://studentsforliberty.org/blog/joseph-schumpeter-the-most-important-economist-you-might-not-know-of/" target="_blank">laissez-faire and liberalism.</a></span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Austrian economists believe that the market can find its own path without government intervention.</span></li></ul><span style="font-family: helvetica;">Semoga uraian sederhana ini bisa menjadi percikan bunga api. Karena pikiran seperti nyala api yang harus dikobarkan. :)</span></div><div><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; font-size: large; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMej8cbmyr4o7CC9OwowKCK5MWLNZgaM8jk3al4zqCH3zGDZcsD-jnnWlt-NjR2iXiri83-WqFXcpsq2jpd0voCGgIux-6lnOwblsIgQUWGd2ZhS5Gp5-1jldInAo8wnCuJNLdX05M5L72qZfVOQmq1t5ViUhQIY_13I0yg7r3riT-IpWrL8trAVqe/s639/Screen%20Shot%202023-03-07%20at%2022.17.55.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="639" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMej8cbmyr4o7CC9OwowKCK5MWLNZgaM8jk3al4zqCH3zGDZcsD-jnnWlt-NjR2iXiri83-WqFXcpsq2jpd0voCGgIux-6lnOwblsIgQUWGd2ZhS5Gp5-1jldInAo8wnCuJNLdX05M5L72qZfVOQmq1t5ViUhQIY_13I0yg7r3riT-IpWrL8trAVqe/s16000/Screen%20Shot%202023-03-07%20at%2022.17.55.png" /></span></a></div><span style="font-family: helvetica;"><div><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnY2ZgST76Ii_ZIdL-gSKen6ulzPqUIIi_amSoVTXY6_DYXKwZfKV0G60t4BJvThmt8qr2K2YXxFh3swrqarSS2pxj0tzeSEEGH86SnkBt7QimUcBV4jYAXtRFhBtCxK8x_g1Pf7jisA41nlJjU3j2GF7Q1zkqEe8R34Iu-bQ76sHDJIK8ITjB6SFR/s1999/Culture%20Innovation.png" style="clear: left; font-size: large; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="785" data-original-width="1999" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnY2ZgST76Ii_ZIdL-gSKen6ulzPqUIIi_amSoVTXY6_DYXKwZfKV0G60t4BJvThmt8qr2K2YXxFh3swrqarSS2pxj0tzeSEEGH86SnkBt7QimUcBV4jYAXtRFhBtCxK8x_g1Pf7jisA41nlJjU3j2GF7Q1zkqEe8R34Iu-bQ76sHDJIK8ITjB6SFR/w679-h268/Culture%20Innovation.png" width="679" /></a><br /></span><p style="font-size: large;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1Igr2kkTBMcZ8s5sQqtJ8RGH9twD1lUUv/view?usp=sharing" style="font-family: helvetica;" target="_blank"><span style="font-size: medium;"> </span>File Presentase 3 teori Ekonomi Digital</a><span style="font-family: helvetica;"> </span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Paparan: <a href="https://drive.google.com/file/d/13hGT0n-_Tj2B-ZKIsCKU3p5AXWNK_Ufk/view?usp=sharing" target="_blank">Menelusuri Peluang Bisnis Digutal</a></span></p><p><a href="https://drive.google.com/file/d/13hGT0n-_Tj2B-ZKIsCKU3p5AXWNK_Ufk/view?usp=sharing" target="_blank"><span style="font-family: helvetica;"></span></a></p><p><span style="font-family: helvetica;">Thanks In Advanced</span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p style="font-size: large;"><br /></p><div style="font-family: georgia; font-size: large;"></div></div></div>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-58456556185890707422023-02-27T10:01:00.003+08:002024-01-04T19:54:41.912+08:00LOGIKA SEBAGAI SARANA BERPIKIR ILMIAH<p style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span><b><a href="https://www.alamyin.com/2023/02/logika-sebagai-sarana-berpikir-ilmiah.html">LOGIKA SEBAGAI SARANA BERPIKIR ILMIAH</a> adalah bagian dari topik </b></span><b><span>LOGIKA DAN KESALAHAN BERPIKIR</span>.</b> </span>Ia adalah lanjutan dari materi <a href="https://www.alamyin.com/2023/02/pengantar-filsafat-teknologi.html" target="_blank">Pengantar Filsafat Ilmu (Teknologi) </a>pada pertemuan pertama sebelumnya.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWLIrghMfe9K40HgWvctoqoWS6RWW5mHO4JXYszHkqqoLRKsZDgVCRyD0C829hfQ7hAn7OeU1Zr0AlTAWlcuJa8XFdAf5yT_EHzmnW72QWnd48k4K85g3VuM4TYRoZLpWeBUHoWjRAZ_L2JFpSN4YW8MEu6WgVTtSoTNBWa8zwRHLTDhthM5IFXJNK/s484/photo%20by%20www.esri.com.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="305" data-original-width="484" height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWLIrghMfe9K40HgWvctoqoWS6RWW5mHO4JXYszHkqqoLRKsZDgVCRyD0C829hfQ7hAn7OeU1Zr0AlTAWlcuJa8XFdAf5yT_EHzmnW72QWnd48k4K85g3VuM4TYRoZLpWeBUHoWjRAZ_L2JFpSN4YW8MEu6WgVTtSoTNBWa8zwRHLTDhthM5IFXJNK/w320-h202/photo%20by%20www.esri.com.png" width="320" /></a></div><p style="text-align: justify;">Pada Mata Kuliah Filsafat Teknologi tahun ini Topik sesuai Rencana Pembelajaran Semester (RPS) di Prodi Bisnis Digital FEB UNM adalah sebagai berikut:</p><p style="text-align: justify;">FILSAFAT SAINS (TEKNOLOGI)</p><div style="text-align: left;"><ol style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;">Mengapa perlu Filsafat Sians?</li><li style="text-align: justify;">Logika dan Kesalahan Bepikir</li><li style="text-align: justify;">Prinsip dan Masalah Filsafat sains</li><li style="text-align: justify;">Teori Kebenaran dan Sumber Pengetahuan</li><li style="text-align: justify;">Epistemologi</li><li style="text-align: justify;">Ontologi</li><li style="text-align: justify;">Aksiologi dan Etika Sains</li><li style="text-align: justify;">AI dan Data Sains</li><li style="text-align: justify;">AI dan Data Sains (pseudosains)</li><li style="text-align: justify;">Filsafat Teknologi (Tokoh dan Studi Kasus)</li><li style="text-align: justify;">Don Ihde - Technology and the lifeworld</li><li style="text-align: justify;">Lewis Mumford - Technics & Civilization</li><li style="text-align: justify;">Paul Virilio - Logic & Speed</li><li style="text-align: justify;">Pengayaan</li></ol><div style="text-align: justify;"><b>TOPIK 2 : Logika dan Kesalahan Bepikir</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mengapa Logika penting dalam Berpikir? Pengetahuan secara sederhana dibagi menjadi dua, yaitu pengetahuan ilmiah dan non-ilmiah. Di kampus pengetahuan ilmiah mendapat tempat yang prioritas. Dan <b>Sarana Berpikir Ilmiah : Logika, Bahasa, Matematika dan Statistika. Pengetahuan ilmiah harus diuji secara rasional dan empiris.</b> Sedangkan pengetahuan non-ilmiah tidak mensyaratkan pengujian secara empirik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada pertemuan sebelumnya telah dibahas sekilas tentang Manusia dan Kemampuan berpikir sebagai anugerah Tuhan yang sangat luar biasa. Aristoteles, peletak dasar-dasar logika. <b>Aristoteles menyatakan bahwa manusia adalah hewan berakal sehat, yang mengeluarkan pendapatnya, yang berbicara berdasarkan akal pikirannya</b> <i>(the animal that reasons).</i> Manusia adalah hewan yang berpolitik <i>(zoon politicon, political animal),</i> hewan yang berfamili dan bermasyarakat, mempunyai kampung halaman dan negara.</div><div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aristoteles mengidentifikasi sejumlah kelebihan manusia yang tidak dimiliki oleh hewan; menusia berakal, berbicara, berpolitik, berkeluarga, bermasyarakat, dan membangun peradaban.</div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Logika</b> adalah istilah yang terbentuk dari kata logikos dari bahas Yunani: <i>λογικός</i>. Kata logikos ini berasal dari kata benda logos dalam bahasa Yunani tertulis <i>λόγος</i>. Logos dapat diartikan sebagai perkataan atau sabda. Definisi <i>logikos</i> yang dirunut dari kata logos adalah sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal atau pikiran, kata, percakapan, atau ungkapan lewat bahasa. Sementara itu, kata logikos memuat pengertian mengenai sesuatu yang diutarakan, sesuatu yang diungkapkan dan dinyatakan, mengenai suatu pertimbangan akal budi, mengenai kata, mengenai percakapan dan perbincangan yang diungkapkan lewat bahasa. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada akhirnya definisi logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Kemudian sebagai ilmu, logika juga disebut dengan <i>logike episteme</i> (bahasa Yunani) atau disebut dengan <i>logica scientia</i> (bahasa Latin) yang berarti ilmu logika atau, saat ini lebih lazim cukup disebut dengan logika.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Secara sekilas pembagian Logika dapat disimak pada ilustrasi berikut:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGc6jopQySw2-04KXpNRS-oIStoLEcRcZJk9D2kJO1gXJOelZ_zLv59MnY4r4tvwzD-J0aSWkSjaEaeGHMaDe8g0r4z7RQcSzTbYrxPNC15XG7j29VqryzzZscukM0V5J2m2elgDlcu7kpramgNAA5ZlhPeMrZrp_Z6liWMpKiOFZjh4Q0x61XDkwa/s405/Logic%20Tree.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="319" data-original-width="405" height="337" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGc6jopQySw2-04KXpNRS-oIStoLEcRcZJk9D2kJO1gXJOelZ_zLv59MnY4r4tvwzD-J0aSWkSjaEaeGHMaDe8g0r4z7RQcSzTbYrxPNC15XG7j29VqryzzZscukM0V5J2m2elgDlcu7kpramgNAA5ZlhPeMrZrp_Z6liWMpKiOFZjh4Q0x61XDkwa/w428-h337/Logic%20Tree.png" width="428" /></a></div><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pembagian Logika menurut The Liang Gie (1980) dapat digolongkan menjadi lima macam, yaitu sebagai berikut.</div><div style="text-align: justify;"><ol><li><b>Logika Makna Luas dan Logika Makna Sempit.</b> Dalam arti sempit istilah tersebut dipakai searti dengan logika deduktif atau logika formal, sedangkan dalam arti lebih luas pemakaian mencakup kesimpulan-kesimpulan dari berbagai bukti dan tentang bagaimana sistem penjelasan disusun dalam ilmu alam serta meliputi pula pembagian mengenai logika itu sendiri.</li><li><b>Logika Deduktif dan Logika Induktif.</b> Logika deduktif adalah suatu ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang bersifat deduktif, yakni suatu penalaran yang menurunkan suatu kesimpulan sebagai kemestian dari pangkal pikirnya sehingga bersifat betul menurut bentuknya saja. Logika induktif merupakan suatu ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang betul dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan yang bersifat boleh jadi.</li><li><b>Logika Formal dan Logika Material. </b>Logika formal mempelajari asas, aturan atau hukum-hukum berpikir yang harus ditaati, agar orang dapat berpikir dengan benar dan mencapai kebenaran. Logika material mempelajari langsung pekerjaan akal, serta menilai hasil-hasil logika formal dan mengujinya dengan kenyataan praktis yang sesungguhnya. Logika material mempelajari sumber-sumber dan asalnya pengetahuan, alat-alat pengetahuan, proses terjadinya pengetahuan, dan akhirnya merumuskan metode ilmu pengetahuan itu. Logika formal dinamakan juga logika minor, sedangkan logika material dinamakan logika mayor. Sekarang yang disebut logika formal adalah ilmu yang mengandung kumpulan kaidah cara berpikir untuk mencapai kebenaran.</li><li><b>Logika Murni dan Logika Terapan.</b> Logika murni merupakan suatu pengetahuan mengenai asas dan aturan logika yang berlaku umum pada semua segi dan bagian dari pernyataan-pernyataan dengan tanpa mempersoalkan arti khusus dalam sesuatu cabang ilmu dari istilah yang dipakai dalam pernyataan dimaksud. Logika terapan adalah pengetahuan logika yang diterapkan dalam setiap cabang ilmu, bidang-bidang filsafat, dan juga dalam pembicaraan yang mempergunakan bahasa sehari-hari.</li><li><b>Logika Filsafati dan Logika Matematik. </b>Logika filsafati dapat digolongkan sebagai suatu ragam atau bagian logika yang masih berhubungan sangat erat dengan pembahasan dalam bidang filsafat, seperti logika kewajiban dengan etika atau logika arti dengan metafisika. Adapun logika matematik merupakan suatu ragam logika yang menelaah penalaran yang benar dengan menggunakan metode matematik serta bentuk lambang yang khusus dan cermat untuk menghindarkan makna ganda atau kekaburan yang terdapat dalam bahasa biasa. (The Liang Gie, Suhartoyo Haradjosatoto dan Endang Daruni Asdi, 1980, hlm. 35-46)</li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Dalam Buku Dimitri Mahayana. Filsafat Sains, dari Newton, einstein hingga Data sains dikemukan 3 jenis penalaran yaitu Penalaran </span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="text-align: left;">Deduktif, </span></li><li><span style="text-align: left;">Induktif, dan</span></li><li><span style="text-align: left;">Abduktif.</span></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><b>Penalaran deduktif </b>atau <i><b>deductive reasoning </b></i>adalah sebuah proses menarik kesimpulan dari sebuah premis umum untuk membuat sebuah kesimpulan khusus yang logis. Hal ini sering juga disebut sebagai <i>“top-down reasoning</i>” dan tentunya sangat diperlukan di tempat kerja agar membantumu dalam membuat keputusan yang tepat. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Penalaran deduktif adalah proses pembuktian suatu kesimpulan dari satu atau beberapa pernyataan. Kesimpulan yang terbukti benar berdasarkan penalaran deduktif disebut teorema. Penalaran deduktif adalah penalaran dari suatu fakta yang umum ke fakta yang spesifik. Dengan kata lain, Hanya dipergunakan di Universitas Indonesia penalaran deduktif mencapai suatu kesimpulan spesifik berdasarkan suatu hal yang umum. Penalaran deduktif biasa digunakan untuk membuktikan suatu pernyataan, baik berupa teorema matematika, argumen legal, atau teori saintifik. Penalaran deduktif membawa pada suatu pernyataan yang benar, diberikan premis‐premis bernilai benar.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><div><br /></div></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Contoh dari <i>deductive reasoning</i> di tempat kerja adalah sebagai berikut:Salah satu pendapatan terbesar perusahaan berasal dari konsumen yang tinggal di kota A. Berdasarkan hal tersebut, maka alokasi budget marketing di kota A bisa dinaikkan untuk meningkatkan <i>revenue</i>. Beberapa konsumen tidak puas dengan pelayanan perusahaan karena tidak mendapatkan arahan yang jelas. Agar konsumen tidak kecewa, maka pemberian arahan ke konsumen harus lebih mudah dimengerti.Banyak orang yang belum mengenal brand kamu. Maka untuk meningkatkan awareness, presence di media sosial harus lebih gencar lagi dengan mengadakan event atau membuat banyak post.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><b>Penalaran induktif</b> atau <b><i>inductive reasoning </i></b>adalah pendekatan untuk berpikir logis dengan membuat pernyataan umum dari hal-hal spesifik yang terjadi sebelumnya. Argumen yang mendasarkan kesimpulannya kemungkinan mengikuti premis-premis <i>(probably follows from the premisses).</i> </span>Penalaran induktif adalah tipe penalaran yang berawal dari sekumpulan contoh fakta spesifik menuju kesimpulan umum. Penalaran ini menggunakan premis dari objek yang diuji untuk menghasilkan kesimpulan tentang objek yang belum diuji. <span style="text-align: left;"><b>Tipe Penalaran Induktif diantaranya Generalisasi induktif</b>. Contoh selama 6 tahun, perusahaan tempatmu bekerja selalu mencapai tingkat penjualan tertinggi di bulan Juli. Berdasarkan informasi tersebut, kamu pun bisa menyarankan untuk meningkatkan produksi sebelum memasuki bulan Juli nanti. <b>Induksi statistik. </b>Contoh : 85% penjualan bulan lalu berasal dari e-commerce. HIJ adalah situs e-commerce dengan angka penjualan terbesar di antara lainnya. Berarti penjualan besar paling sering terjadi di HIJ. Jadi </span>Penalaran induktif adalah suatu proses mencapai kesimpulan umum berdasarkan dari observasi contoh‐contoh khusus.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1eqScMMNzCbaZhptPhNAETqHJOtyBReyKz0SsFuQ8ctfO4UWxMZIjC_fdQvAUqBQEu8sBTIqSvnbXN2gfHWMwY1QdOW1bL39LAGgy93dH094p5y1i5aj1UvPNyo0HUpoXV7jcW1rO1a9zNu4gseNO41sDnqlLOWZiLXg4EAW80SMkb_Y_YKDxPccg/s822/BENTUK-BENTUK%20PENALARAN%20INDUKTIF.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="448" data-original-width="822" height="262" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1eqScMMNzCbaZhptPhNAETqHJOtyBReyKz0SsFuQ8ctfO4UWxMZIjC_fdQvAUqBQEu8sBTIqSvnbXN2gfHWMwY1QdOW1bL39LAGgy93dH094p5y1i5aj1UvPNyo0HUpoXV7jcW1rO1a9zNu4gseNO41sDnqlLOWZiLXg4EAW80SMkb_Y_YKDxPccg/w483-h262/BENTUK-BENTUK%20PENALARAN%20INDUKTIF.png" width="483" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sumber: Penalaran Logika, Kiki Sugeng</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><b><br /></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><b>Penalaran abduktif </b>(dikenal dengan sebutan penalaran abduksi atau dalam bahasa Latin "<i>abduction</i>") adalah proses mempelajari suatu peristiwa atau fenomena untuk menghasilkan hipotesis penjelasan yang mungkin.Abad ke-18 seorang pemikir pragmatis Charles Sander Pierce (1893) asal Amerika menemukan sebuah pemikiran penalaran baru yang diberi nama abduksi. Pemikiran yang konon sesungguhnya bagian dari pemikiran Aristoteles yang dikenal dengan sebutan "apagoge". Berbeda dengan penalaran deduktif, penalaran abduktf menghasilkan kesimpulan yang masuk akal tetapi tidak memverifikasinya secara positif. Kesimpulan abduktif dengan demikian memenuhi syarat sebagai memiliki sisa ketidakpastian atau keraguan, yang dinyatakan dalam istilah mundur seperti "terbaik tersedia" atau "paling mungkin" Seseorang dapat memahami penalaran abduktif sebagai kesimpulan untuk penjelasan terbaik meskipun tidak semua penggunaan istilah tersebut sama persis. (<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran_abduktif" target="_blank">wikipedia</a>)</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sistematisasi logika dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, tergantung sudut pandang meninjaunya. <span style="text-align: left;">Pertama, dari segi obyeknya. Pada bagian ini logika dapat dibedakan menjadi dua, <b>(1) logika formal (2) logika material.</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><b style="text-align: left;">Logika formal </b><span style="text-align: left;">mempelajari asas, aturan, atau hukum-hukum berpikir yang harus ditaati, sehingga orang dapat berpikir dengan benar dan dapat mencapai kebenaran. Sedangkan, L</span><b style="text-align: left;">ogika material</b><span style="text-align: left;"> </span><span style="text-align: left;">mempelajari kerja akal dan menilai hasil kerja logika formal dan mengujinya dengan kenyataan praktis.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Pada sesi kali ini kita akan membahas Logika Formal.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc9K9ZO95W6asOIu2pU4BL3nGwxYRuAzExaBlmYDff6gQBTpK4IOquT3fk1q66Gzax2FO2ouzCh8LseHAFGxpbKx1vSFMBSIxikcMiYS27WsfljPWTsHbW_RkcMEFfXTvp_LElT6nNd3r4nNpWWYXT1nV5pooLsxuWExNl8TOFbYVy4xoREkU_Qxaz/s596/Formal%20Logic%20and%20Material%20Logic.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="244" data-original-width="596" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc9K9ZO95W6asOIu2pU4BL3nGwxYRuAzExaBlmYDff6gQBTpK4IOquT3fk1q66Gzax2FO2ouzCh8LseHAFGxpbKx1vSFMBSIxikcMiYS27WsfljPWTsHbW_RkcMEFfXTvp_LElT6nNd3r4nNpWWYXT1nV5pooLsxuWExNl8TOFbYVy4xoREkU_Qxaz/w456-h187/Formal%20Logic%20and%20Material%20Logic.png" width="456" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b>Istilah-istilah dalam Logika Formal</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both;"><ol style="text-align: left;"><li>Pernyataan</li><li>Negasi dari Suatu Pernyataan</li><li>Pernyataan Majemuk</li><li>Negasi dari Pernyataan Majemuk</li><li>Kontrapositif, Konvers, dan Invers dari Suatu Pernyataan Bersyarat</li><li>Pernyataan Terkuantifikasi</li><li><b>Argumen Deduktif ( Modus Ponens, Modus Tollens, Silogisme)</b></li></ol></div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><blockquote><span><a name='more'></a></span>Perhatikan definisi Teori menurut Kerlinger (1973), <b>teori</b> sebagai” seperangkat <b>konsep</b>, <b>definisi</b> dan <b>proposisi</b> yang menyajikan gambaran sistematik tentang suatu <b>fenomena</b> beserta hubungan di antara <b>variabel- variabelnya</b>, dengan tujuan memberi <b>penjelasan</b> atau <b>memprediksi</b> tentang fenomena tersebut</blockquote></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both;"><b>1. Proposisi / Pernyataan</b></div><div class="separator" style="clear: both;">Logika didasarkan pada pada hubungan antara kalimat atau pernyataan (statements). Proposisi adalah kalimat/pernyataan yang bernilai benar atau salah. Sebuah pernyataan adalah sebuah kalimat yang benar atau salah, tapi tidak keduanya.</div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both;"><b>Contoh Pernyataan</b></div><div class="separator" style="clear: both;"><ul style="text-align: left;"><li>Ibukota Indonesia adalah Jakarta. (benar)</li><li>Kota hujan adalah julukan untuk Makassar.(salah)</li></ul></div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;"><b>Contoh bukan pernyataan</b></div><div class="separator" style="clear: both;"><ul style="text-align: left;"><li>Mengapa Malaysia dapat mengalahkan Indonesia 3-0 dalam leg pertama final AFF tahun 2010?</li><li>Tolong jangan ribut selama perkuliahan berlangsung!</li></ul></div></div><span style="text-align: left;"><div style="text-align: left;">Perhatikan pernyataan di bawah ini adalah manakah yang termasuk proposisi:</div><div style="text-align: left;">a). 13 adalah bilangan ganjil</div><div style="text-align: left;">b). Soekarno adalah presiden ketiga Indonesia</div><div style="text-align: left;">c). 1 + 1 = 2</div><div style="text-align: left;">d). 8 > 7 atau 7 > 8</div><div style="text-align: left;">e). Ada monyet di bulan</div><div style="text-align: left;">f). Hari ini adalah hari Rabu</div><div style="text-align: left;">g). Untuk sembarang bilangan bulat n >= 0, maka 2n adalah bilangan genap</div><div style="text-align: left;">h). x + y = y + x untuk setiap x dan y bilangan riil</div><div style="text-align: left;">i). Apakah John Wick diperankan oleh Keeanu Reeves?</div><div style="text-align: left;">j). x + 3 = 8</div><div style="text-align: left;">k). Tolong tutup pintu !</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Proposisi umumnya dilambangkan dengan huruf kecil p, q, r, ….</div><div style="text-align: left;"><div>Contoh:</div><div>p : 13 adalah bilangan prima.</div><div>q : Soekarno adalah Presiden Pertam Indonesia.</div><div>r : 2 + 3 = 5</div></div></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><b><br /></b></span></div><div style="text-align: justify;"><b>2. Negasi dari pernyataan</b></div><div style="text-align: justify;">Pernyataan asli : P</div><div style="text-align: justify;">Negasi dari pernyataan : “tidak” P (dinotasikan (~P))</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div>P dan ~P memiliki nilai kebenaran yang berlawanan.</div><div>• Apabila P benar maka ~P salah.</div><div>• Apabila P salah maka ~P benar.</div><div><br /></div><div><b>3. Pernyataan Majemuk</b></div><div><div>Pernyataan majemuk adalah kombinasi dari pernyataan sederhana. Pernyataan sederhana tersebut dihubungkan melalui penghubung logika (<i>logical connector</i>), yaitu <i>“dan”, “atau”, dan “jika‐maka”.</i></div></div><div><br /></div><div><div>Pernyataan majemuk memiliki lebih dari satu pernyataan dalam satu kalimat. Di antara satu pernyataan dengan pernyataan lainnya dibutuhkan kata penghubung. Kata penghubung pada pernyataan majemuk di dalam logika matematika ini ada beberapa jenis, yaitu: <b>negasi, disjungsi, konjungsi, implikasi, dan biimplikasi. </b>Tentu dalam bahasa pemrograman juga ada ada penghubungnya.</div><div><br /></div><div>Berikut penjelasan dari masing-masing kata penghubung pada pernyataan majemuk, yaitu:</div><div><ul><li>Negasi atau penyangkalan (~) atau -)</li><li>Negasi merupakan kebalikan atau lawan dari suatu pernyataan. Jika diketahui pernyataan p, maka negeasinya adalah ~p dan sebaliknya.</li></ul></div></div><div>Misalkan, p dan q adalah pernyataan sederhana.</div><div><div><b><br /></b></div><div><b>Konjungsi (^)</b></div><div>Konjungsi adalah kata penghubung yang menggunakan kata “dan”, disimbolkan dengan ^. Nilai kebenaran pada konjungsi yaitu: jika p dan q merupakan dua pernyataan. Maka p^q bernilai benar jika p dan q keduanya bernilai benar, sebaliknya p^q bernilai salah, jika salah satu dari p atau q bernilai salah atau keduanya bernilai salah.</div></div><div><br /></div><div>Contoh : Nilai kebenaran dari “2 adalah bilangan prima dan 3 adalah bilangan ganjil”</div><div><div><br /></div><div>Jawab :</div><div>Pernyataan p = 2 adalah bilangan prima (BENAR)</div><div>Pernyataan q = 3 adalah bilangan ganjil (BENAR)</div><div>Karena p dan q bernilai BENAR, maka pernyataan p^q bernilai BENAR.</div></div><div><br /></div><div><div><b>Disjungsi</b></div><div>Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata hubung ‘atau’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p atau q’ yang disebut disjungsi yang dilambangkan dengan “p ∨ q”. Berikut adalah simbol dan tabel kebenaran disjungsi.</div></div><div><br /></div><div><div><b>Implikasi (⟹)</b></div><div>Implikasi bisa dipandang sebagai hubungan antara dua pernyataan di mana pernyataan kedua merupakan konsekuensi logis dari pernyataan pertama. Implikasi ditandai dengan notasi ‘⟹’. Misalkan p, q adalah pernyataan, implikasi berikut: </div><div>p ⟹ q (p: anteseden, q:akibat)</div><div>dibaca ‘jika p maka q’. Berikut adalah simbol dan tabel kebenaran implikasi.</div></div><div><br /></div><div><div><u>p<span style="white-space: pre;"> </span>q<span style="white-space: pre;"> </span>p⇒q</u></div><div>B<span style="white-space: pre;"> </span>B<span style="white-space: pre;"> </span>B</div><div>B<span style="white-space: pre;"> </span>S<span style="white-space: pre;"> </span>S</div><div>S<span style="white-space: pre;"> </span>B<span style="white-space: pre;"> </span>B</div><div>S<span style="white-space: pre;"> </span>S<span style="white-space: pre;"> </span>B</div></div><div><br /></div><div><b>4. Negasi dari pernyataan majemuk</b></div><div><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><b>5. Kontrapositif, Konvers, dan Invers dari Suatu Pernyataan Bersyarat</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><b>6. Pernyataan Terkuantifikasi</b></span></div><div style="text-align: justify;"><b style="text-align: left;"><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">7. </span><b style="text-align: left;">Argumen Deduktif ( Modus Ponens, Modus Tollens, Silogisme)</b></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><blockquote></blockquote></div></div><div><div>Tiga bentuk pemikiran deduktif yang valid:</div><div><span> </span>p,q pernyataan</div><div>1. penalaran langsung (Modus Ponens)</div><div><span> </span>Apabila pernyataan “Jika p, maka q” benar, dan p benar, maka q benar.</div><div>2. penalaran tidak langsung (Modus Tollens)</div><div><span> </span>Apabila pernyataan “Jika p, maka q” benar dan q salah, maka p salah.</div><div>3. silogisme</div><div><span> </span>Apabila pernyataan “Jika p, maka q” benar, dan “Jika q, maka r” benar, maka “Jika p, maka r” benar.</div><div><br /></div></div><div><br /></div><div>Perhatikan perbandingan 3 bentuk penalaran</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinpDMAdRJD3Vv4NTyZajyYDUoBgM-wQfXCTs4vpNhbQ3llAqmbhbEQPS2yQG4m2XeQQVuX8bLDUufUc9npLJX-WcZVhqDh-GFoLq2mIqiddXCgh0Mjghc1Q146dRsKuATgJ2hjrY1L8uX-xsnWE3WhGFzIwGBqef6aOral-GkbLkquHnw-q9nX829J/s699/Figure+1+Abduction,+deduction,+and+induction+compared+Factory+for+Innovative+Policy+Solutions+Kacper+Grass-960w.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="417" data-original-width="699" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinpDMAdRJD3Vv4NTyZajyYDUoBgM-wQfXCTs4vpNhbQ3llAqmbhbEQPS2yQG4m2XeQQVuX8bLDUufUc9npLJX-WcZVhqDh-GFoLq2mIqiddXCgh0Mjghc1Q146dRsKuATgJ2hjrY1L8uX-xsnWE3WhGFzIwGBqef6aOral-GkbLkquHnw-q9nX829J/w444-h265/Figure+1+Abduction,+deduction,+and+induction+compared+Factory+for+Innovative+Policy+Solutions+Kacper+Grass-960w.png" width="444" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Hubungan antara dunia nyata dengan proses berpikir dalam riset dan pengembangan teori.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ8qQuDYFVZD_VhjlXBoqN41tmkYEg_3hGrsSNCxYif-FgBiBNSzWKkdlRNj38KEW-F3ERXvnEEhRFC55BxgGOrKSDWwOzAvD0W3_wUAoBgvBGpFwS4EmeoBfv09rlmDg443IUCADy3onJtbK8L4QpJy1OUWP2_5vDMxmvlhacwQ7Aqm7DImuj2oNr/s662/development%20theory.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="267" data-original-width="662" height="173" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ8qQuDYFVZD_VhjlXBoqN41tmkYEg_3hGrsSNCxYif-FgBiBNSzWKkdlRNj38KEW-F3ERXvnEEhRFC55BxgGOrKSDWwOzAvD0W3_wUAoBgvBGpFwS4EmeoBfv09rlmDg443IUCADy3onJtbK8L4QpJy1OUWP2_5vDMxmvlhacwQ7Aqm7DImuj2oNr/w431-h173/development%20theory.png" width="431" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /><div>To be to.... <i>Fallacy in Logic.</i></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Diramu dari berbagai sumber oleh tim alamyin.com</div></div></div>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-78289502247909429422023-02-14T10:48:00.001+08:002024-01-04T19:54:48.664+08:00PENGANTAR FILSAFAT (TEKNOLOGI)<p><span style="color: #2b00fe;"><b><u><a href="https://www.alamyin.com/2023/02/pengantar-filsafat-teknologi.html">PENGANTAR FILSAFAT (TEKNOLOGI)</a></u></b></span></p><p><b><u><span style="color: #2b00fe;">Catatan Pengantar Filsafat :</span></u></b></p><p><span style="color: #2b00fe;"><b><u></u></b></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="color: #2b00fe;"><b><u><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYqY9Z2QDtR-r-QFUkaMClmqQpuzmdhB-a89OqUe9EGG5fDjjcWzEL17dkCNwPZZ9e1zavbGpiHrizRHCkiz4ePz_7v9T1UDDqm2ybI4JDME9YIOlu6Z-rSbBRVJg6Ia8yRrKHR3-HpFEr/s574/filosof.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="574" data-original-width="419" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYqY9Z2QDtR-r-QFUkaMClmqQpuzmdhB-a89OqUe9EGG5fDjjcWzEL17dkCNwPZZ9e1zavbGpiHrizRHCkiz4ePz_7v9T1UDDqm2ybI4JDME9YIOlu6Z-rSbBRVJg6Ia8yRrKHR3-HpFEr/s320/filosof.jpg" width="234" /></a></u></b></span></div><p></p><p></p><h3 style="text-align: left;"><ol style="text-align: left;"><li>Filosof itu kamu mikir sendiri, ahli filsafat itu kamu belajar tokoh dan pemikirannya yang bagus gabungan keduanya. <b><span style="color: #2b00fe;">setiap orang harus berfilsafat.</span></b></li><li>Bedakan filsafat sebagai metode pemikiran dan produk pemikiran.</li></ol></h3><p></p><p><b><u><span style="color: #2b00fe;">Gerbang memasuki filsafat :</span></u></b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li><b><i>Logos</i></b>. fisafat itu lahir ketika orang mulai tidak percaya terhadap jawaban mitos/konvensi/dongeng/legenda/intuisi, menjadi logos/logis/rasio/akal sehat. mitos itu tidak salah hanya tidak rasional dan tidak universal. awalnya lahir filsafat ketika dirimu mulai berkeinginan untuk berfikir logis.</li><li><b><i>Curious</i></b>, rasa ingin tahu tingkatkan setinggi-tingginya, tidak ada yang biasa disekitarmu, pertanyakan argumennya. ini naluriah, fitrah. namun semakin dewasa daya kritis berkurang.</li><li><b><i>Wisdom</i></b>/bijaksana, asal kata filsafat adalah filo/filia/suka/gemar dan sofia/bijaksana. bijaksana berbeda dengan kebenaran. benar tidak selalu bijaksana, bijaksana itu pas, orang jawa menyebutnya pener. bijak itu tahu menempatkan.</li></ol><p></p><p>Filsafat menuntut kita untuk serius/sadar hidup secara reflektif/tidak asal-asalan/mantap. Agama itu filosofis, menyuruhmu muhasabah, tafakkur. berfilsafat berarti mencari kebijaksanaan yang relevan, jangan buang waktumumu untuk sesuatu yang tak relevan untuk hidupmu.</p><p><b><u><span style="color: #2b00fe;">Tugas utama filsafat, kalau kamu ingin jadi filosof :</span></u></b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li><i>Clearifying concept.</i> memperjelas konsep. konsep itu jembatannya berfikir. latihanlah memperjelas konsep. berlatihlah membuat definisi.</li><li><i>Criticizing</i>. meletakkan sesuatu sesuai porsi dan proporsinya.</li><li><i>Contructing argument</i>. buatlah argumen, secara kontinyu bertanya "mengapa?"</li><li>hal tersebut (tugas utama filsafat) disebut <i>refleksi</i>, yang nantinya lahir aksi. inilah yang disebut transformasi. aksi tanpa refleksi maka hasilnya ngawur.</li></ol><p></p><p><b><u><span style="color: #2b00fe;">Ciri berfikir filsafat maka lakukan 7 hal :</span></u></b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>radikal/mendalam</li><li>comprehensif/meluas</li><li>kritis</li><li>reflektif/akalnya harus operasi konsep-konsep</li><li>konseptual</li><li>kohern dan konsisten/berfikir runtut dan tidak meloncat-loncat</li><li>sistimatis dan metodis</li><li>bebas dan tanggung jawab</li></ol><p></p><p>Materi dirangkum dari Ngaji Filsafat digunakan sebagai penunjang MK Filsafat Ilmu Intinya akalmu harus sehat.</p><p><b><u><span style="color: #2b00fe;">Filsafat secara umum yang dibahas ada 3 :</span></u></b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Realitas. kenyataan sehari-hari.</li><li>Nilai. isinya dua, nilai keindahan/estetika (indah dan tidak indah) dan kebaikan/etika(baik buruk).</li><li>Pengetahuan dan kebenaran.</li></ol><p></p><p><b><u><span style="color: #2b00fe;">Tingkatan Nilai :</span></u></b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Kebenaran. bersifat universal.</li><li>Kebaikan. konvensional/kesepakatan. intersubyektif.</li><li>Keindahan. subyektif.</li></ol><p></p><p>Jika kamu diskusi maka lihat dulu tingkatan nilainya. (lengkapnya cari buku tentang filsafat nilai). kalau kesepakatan lihatlah konteksnya, kalau kebenaran lihatlah konsepnya, kalau keindahan lihatlah siapa yang bicara. Caramu membahas ketiga nilai tersebut adalah epistemologi.</p><p><b><u><span style="color: #2b00fe;">Filsafat ada 2 model :</span></u></b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>konstuktif filosofi membuat teori, konsep, argumen.</li><li>critical filosofi mempertanyakan jawaban.</li></ol><p></p><p><b><u><span style="color: #2b00fe;">Alat utama filsafat :</span></u></b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Logos. berfikir rasional. akal budi(intelek).</li><li>Intuisi. pengetahuan bawah sadar.</li><li>Imajinasi</li><li>Naluri</li><li>Panca indra</li><li>Nurani. mengasahnya di masyarakat.</li></ol><div><span id="docs-internal-guid-d2ffdc96-7fff-9014-e2bd-b11677834ab8"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Materi Pengantar Filsafat (-slide) dapat disimak pada Link <a href="http://bit.ly/2wW93cx " target="_blank">DI SINI BOSS</a></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><div>Bahan Bacaan (SLIDE) juga bisa didownload lalu dibaca pada <a href="https://drive.google.com/drive/folders/1_Vl4hjMgV1TxjrDkswDFjZwD_rPdn1V6?usp=sharing" target="_blank">LINK INI</a> >> jika ada password ketik aja #ep</div><div><span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><div><span><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="374" src="https://www.youtube.com/embed/MIjXegoYu2w" width="450" youtube-src-id="MIjXegoYu2w"></iframe></div><br /><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><p></p>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-25571463658986116172023-01-31T16:12:00.005+08:002024-01-04T19:49:12.326+08:00'BISNIS KEBIJAKAN' SUBSIDI GREEN LIFE STYLE<p></p><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px; text-align: left;"></blockquote><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><b>'BISNIS KEBIJAKAN' SUBSIDI <i>GREEN LIFE STYLE</i></b></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><i>Syamsu Alam</i></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><blockquote><blockquote><blockquote style="text-align: center;">Kita tidak mewarisi bumi dari nenek moyang, tapi kita meminjamnya dari anak cucu kita.</blockquote></blockquote></blockquote><blockquote><blockquote><blockquote style="text-align: center;"><i>~Pepatah Suku Indian~</i></blockquote></blockquote></blockquote></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img data-original-height="1413" data-original-width="1000" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEho9tzL-qWPUrf8pFiHEZDQZ14yfaBqHjR59Iv8HKCptYHKBVcwnNMtLAkXRBbJtsblgMYgBK9pmOzqkPG0C7E7I0wlhm6IYDRmXYM6SlhJ9rJJHIDTdcvy7OTf25trUOovKp85AftsyMAS1zP1PpqdhrVlJvZQVqEoQO7BZnIWEcXGN44fSQL_wjfa=w453-h640" width="453" /></div>Jika Anda berencana membeli mobil baru, motor baru, boleh dipertimbangkan dulu. Kenapa? Kabarnya Pemerintah akan mensubsidi kendaraan listrik sekitar 5 triliun rupiah. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian berencana memberikan subsidi kendaraan listrik listrik sebesar Rp80 juta dan mobil berbasis hybrid sebesar Rp40 juta, serta motor listrik baru Rp8 juta. Meskipun demikian besaran angka-angka ini belum final di Kementerian Keuangan.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both;">Setiap kebijakan biasanya dilandasai oleh tiga hal. Kajian akademik teoretis, regulasi, data data (termasuk <i>benchmarking</i>). Secara teoretis ekonomi hijau ataupun energi hijau sangat baik. Nafasnya adalah, bagaimana aktifitas ekonomi saat ini, tidak mengorbankan generasi yang akan datang. Dari aspek regulasi, baik secara internasional sampai ke tingkat lokal sudah tersedia dipaparkan dengan indah dalam dokumen-dokumen regulasi pemerintah. Dari Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Instruksi presiden, sampai peraturan Bupati/walikota. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">Sedangkan aspek data dan bechmarking, Indonesia dianggap memiliki potensi sumber daya alam yang besar untuk mendorong ekonomi hijau. Potensi tambang mineral untuk beterai, potensi hutan, lahan pertanian, dll. Khusus subsidi kendaraan listrik <i>benchmarking</i> adalah Taiwan dan Vietnam.</div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai <i>(Battery Electric Vehicle) </i>sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah pada tanggal 13 September 2022. Sejumlah kebijakan dan program progresif dilakukan untuk menindaklanjutinya.</div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">Setiap ‘rencana kebijakan’ selalu menuai pro-kontra. Gaya marketing pemerintah sedari dulu demikian, ibaratnya melempar umpan untuk melihat riak, termasuk rencana subsidi kendaraan listrik. Benarkah rencana subsidi sebesar itu untuk mendukung gaya hidup ‘<i>green</i>’, atau ‘seolah-olah <i>pro-green</i>’ untuk bisnis para oligark? </div><div><br /></div><div><div><b>Bisnis Kebijakan ‘Green Life Style’</b></div><div><br /></div><div>Sebuah bisnis pasti memiliki ekosistem. Semakin besar dan dominan sektor bisnis tersebut, tentu ekosistemnya juga solid. Relasi pemerintah dan pebisnis ibarat dua sisi uang koin. Tidak akan disebut uang koin, tanpa dua sisi. Keduanya adalah simbiosis mutualisme.</div><div><br /></div><span><a name='more'></a></span><div><br /></div><div>Program elektrifikasi membuat prospek bisnis kendaraan listrik semakin menjanjikan. Saat ini, mayoritas perusahaan masih mendatangkan produk secara impor utuh maupun rakitan <i>(Completely Knock Down/CKD).</i> Pemerintah pun gencar mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas, sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) di atas. Bahkan, pemerintah menargetkan produksi sepeda motor listrik sebanyak dua juta unit di Indonesia pada 2025. </div><div><br /></div><div>Pemain industri motor listrik digawangi oleh emiten di bidang energi dan pertambangan batu bara, berkolaborasi dengan berbagai perusahan startup. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) PT Tbs Energi Utama Tbk (TOBA) berkolaborasi dengan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membentuk perusahaan patungan di bidang motor listrik, yakni Electrum. Sejauh ini, Electrum telah menyuplai lebih dari 500 motor listrik kepada mitra pengemudi Gojek, dan Bank Jago yang dapat menjadi mitra pembiayaan di masa depan (idx.co.id)</div><div><br /></div><div>Perusahaan lain, PT Mitra Motor Group (MMG) anak usaha Indika Energy melakukan penyertaan saham dalam bentuk konversi atas pinjaman sejumlah Rp20 miliar ke PT Energi Makmur Buana (EMB) yang merupakan perseroan terbatas di bidang distribusi mobil listrik. PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), Grup MCAS menggandeng perusahaan layanan ekspedisi PT SiCepat Express Indonesia (SiCepat) merambah bisnis kendaraan listrik dengan merek Volta melalui perusahaan patungan PT Volta Indonesia.</div><div><br /></div><div>PT Wijaya Karya (WIKA) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi juga memasuki bisnis motor listrik dengan merek Gesits. Gesits merupakan anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA dengan PT Gesits Technologies Indo.</div><div><br /></div><div>Strategi dan aksi cepat perusahaan di atas sebagai respon atas penciptaan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), pemerintah melalui Perpres Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Perpres dan Inpres telah menjadi bahan baku yang menumbuhkan ekosistem kendaraan listrik, yang sangat boleh jadi terkoneksi dengan ekosistem bisnis global pada sektor yang sama.</div><div><br /></div><div><b>Subsidi yang Tepat</b></div><div><br /></div><div>Nikmat mana lagi yang hendak kamu dustakan? Dua Pemain dalam bisnis kendaraan listrik ini yaitu, Moeldoko (Kepala Staf Kepresidenan), Luhut Panjaitan (Menko Marinves). Moeldoko merupakan pendiri dari PT Mobil Anak Bangsa (MAB). Tak hanya dikenal sebagai perusahaan penghasil bus listrik, MAB terendus sudah mulai mengembangkan motor listrik yang bisa bersaing dengan produsen lokal lainnya seperti Gesits (keluaran WIKA).</div><div><br /></div><div>Inilah salah satu dampak dari sebuah kebijakan yang dapat menciptakan sebuah ekosistem bisnis baru atau ekspansi dari pemain yang sudah terlanjur dekat dengan pusaran kekuasaan. Dalihnya jelas, insentif kendaraan listrik harus sejalan dengan target energi hijau yang telah diratifikasi oleh pemerintah sejak tahun 1994 (UU RI No. 6. Tahun 1994 terkait konvensi perubahan iklim).<div style="text-align: left;"><br /></div></div><div><br /></div><div>Kebijakan telah lama menjadi instrumen bisnis. Apa jaminan kalau subsidi tersebut bisa tepat sasaran. Sasaran capain ekonomi hijau dan target penerima manfaat dari subsidi. Dalam banyak praktik subsidi kerap menjadi pertarungan para elit di lingkran kekuasaan.</div><div><br /></div><div>Karl Bruckmeier dalam Economics and Sustainability mengingatkan bahwa secara global ukuran agregat dari transformasi ekonomi dan reorganisasi sistematis tetap lumpuh akibat konflik kepentingan, kurangnya pengetahuan tentang kebutuhan dan konsekuensi pertumbuhan, serta kurangnya pengalaman dan pengetahuan praktis terhadap bentuk-bentuk pertumbuhan berkelanjutan maupun kemerosotan dan sosial-ekologis. </div><div><br /></div><div>Ada baiknya subsidi diberikan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) dan ongkos transportasi publik, sehingga dampaknya bisa terasa secara lebih luas. Dari sisi industri mungkin perlu memberikan subsidi pada industri dalam negeri yang benar-benar ekosistemnya dalam Negeri. []</div></div></div></span></div>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-14175971875041924412022-12-02T07:45:00.016+08:002024-01-04T19:19:40.818+08:00'Digital Storytelling': Doa dan Air mata, Kekuatan Kami<div style="text-align: left;"><span style="background-color: white; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><span style="color: #050505; font-family: helvetica;"></span></span></div><blockquote><div style="text-align: left;"><span style="background-color: white; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><span style="color: #050505; font-family: helvetica;"><b><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIxL9bBZGFhfFYHSNdtLoZ4MjnuOqCZ2EZxuL4yDYeJqw98CF0TNqXyFZBKICTtgFT9uDC3G6gplrVTjzyhOoGDhNpnRWC3m48tIYaXgnXC5S7w7TEmayLbEiTbVs0xAyqqW6bAfJ4AcfIijd02Qjl33mkViYBb2cb-CCltLGJKZ1tZleEDZbTrUME/s1280/Airmata-DIgital%20Storytelling.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="597" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIxL9bBZGFhfFYHSNdtLoZ4MjnuOqCZ2EZxuL4yDYeJqw98CF0TNqXyFZBKICTtgFT9uDC3G6gplrVTjzyhOoGDhNpnRWC3m48tIYaXgnXC5S7w7TEmayLbEiTbVs0xAyqqW6bAfJ4AcfIijd02Qjl33mkViYBb2cb-CCltLGJKZ1tZleEDZbTrUME/w194-h400/Airmata-DIgital%20Storytelling.jpg" width="194" /></a></div><div style="text-align: center;"><b>"Bercerita dan mendengar cerita dapat meningkatkan Imajinasi dan kreativitas"</b></div></b></span></span></div></blockquote><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; text-align: justify;">Abad ke-21 telah memperkuat suara user dalam hal bercerita dan bebas mengekpresikan idenya. Sekarang, setiap orang tidak hanya dapat berbagi cerita dengan bahasa lisan mereka, tetapi juga dengan alat digital yang memungkinkan mereka merancang, menggambar, dan menciptakan apa yang mereka ingin dengar. Dengan menggunakan alat storytelling (bercerita secara digital) seperti <i>StoryBird, My Story, Cloud Stop Motion, Book Creator, dan Sock Puppets,</i> kita (pelajar) dapat menemukan alat teknologi yang tepat yang memungkinkan imajinasi kita (mereka) menjadi hidup dan pengalaman mereka didengar.</span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Digital Storytelling adalah membuat cerita (story) dengan memadukan video, audio, gambar, dan teks untuk menyampaikan cerita dan informasi. Digital Storytelling adalah sesuatu yang mungkin (dan kemungkinan besar) sudah kita lakukan di berbagai aktivitas tanpa menyadarinya. Pada kontek pembelajaran, Digital Storytelling adalah cara yang ampuh untuk menghubungkan pelajar ke semua bidang keaksaraan dan literasi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: left;"><blockquote style="text-align: justify;"><blockquote><i>Digital stories push students to become creators of content, rather than just consumers. Weaving together images, music, text, and voice, digital stories can be created in all content areas and at all grade levels while incorporating the 21st century skills of creating, communicating, and collaborating. (https://edtechteacher.org)</i></blockquote></blockquote></div></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica; text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="text-align: left;">Menurut Pepih Nugraha (mantan wartawan senior kompas), yang memiliki moto </span><span style="text-align: left;">Menulis adalah nafas kehidupan, sehingga baru akan berhenti menulis saat tidak ada lagi kehidupan. Bermimpi melahirkan para jurnalis/penulis kreatif.</span></span></div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Menurutnya Suatu topik akan dianggap menarik, jika topik itu:</span></p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li><span style="font-family: helvetica;">PENTING bagi khalayak, yaitu berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan ekonomi mereka</span></li><li><span style="font-family: helvetica;">Mampu MEMBANGKITKAN EMOSI khalayak, yaitu bisa membuat mereka senang, marah, dongkol, sedih, dan atau nelangsa.</span></li></ul><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Catatan: Jika penulis mampu mendapatkan topik yang menarik, maka separuh tugasnya sudah terlaksana. Kalau topiknya sudah menarik, meski disajikan secara acak-acakan, pasti akan dibaca orang. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Bang Pepih berbagi tips seperti berikut:</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Tips memilih Judul</b></span></p><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">1. Rahasia</span></div><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">2. Dramatis</div></span><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">3. Lugas</div></span><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">4. Unik</div></span><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">5. Tonjolkan Konteks</div></span><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">6. Deskriptif</div></span><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">7. Sedikit lebay/ bombastis</div></span></div><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Kedua, <b>LEAD</b> atau intro atau alinea pertama tulisan harus merupakan:</span></p><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">1. bagian paling penting karena akan berpengaruh terhadap kehidupan khalayak</span></div><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">2. bagian paling menarik karena berpotensi membangkitkan emosi mereka</div></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;">SYARAT PENULISAN LEAD</div><div><ol style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;">Diawali unsur 5W+1H (what, who, where, when, why, how) yang paling menarik,</li><li style="text-align: justify;">Ditulis secara singkat dan padat yaitu maksimal tiga kalimat dan 35 kata,</li><li style="text-align: justify;">menggunakan bahasa sederhana dan menarik.</li></ol></div><div style="text-align: justify;">Catatan: Pemilihan materi dan cara penyajian lead harus diupayakan agar membangkitkan penasaran khalayak untuk membaca tulisan lebih lanjut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Digital Storytelling </i>dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran, literasi, mengasah imajinasi, dan juga marketing ide atau produk.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setidaknya ada 8 tahap untuk membuat <b><i>Digital Storytelling </i>yang hebat.</b></div></span><span style="font-family: helvetica;"><div><div style="text-align: justify;"><i>1. Start with an Idea</i></div><div style="text-align: justify;"><i>2. Research/Explore/Learn</i></div><div style="text-align: justify;"><i>3. Write/Script</i></div><div style="text-align: justify;"><i>4. Storyboard/Plan</i></div><div style="text-align: justify;"><i>5. Gather and Create Images, Audio and Video</i></div><div style="text-align: justify;"><i>6. Put It All Together</i></div><div style="text-align: justify;"><i>7. Share</i></div><div style="text-align: justify;"><i>8. Reflection and Feedback</i></div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSR1Erj1vPBXz-UPD9L7-RuivgIBELjEePaezgpRtMy5YnxA7nL0wpevAtD_qPjbl4IBISBPwS22iFkW6xl2Lsup13nFPHUQByD7JV2kKhZFeRnEyjuTxswf6jgp2bJN7ytFB-yknJUoMTUdT3U2AJo9avyf2Y-yhoZs_IE-kPq5DS9LY9Z2MqbrQn/s1532/digital%20storytelling.webp" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1254" data-original-width="1532" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSR1Erj1vPBXz-UPD9L7-RuivgIBELjEePaezgpRtMy5YnxA7nL0wpevAtD_qPjbl4IBISBPwS22iFkW6xl2Lsup13nFPHUQByD7JV2kKhZFeRnEyjuTxswf6jgp2bJN7ytFB-yknJUoMTUdT3U2AJo9avyf2Y-yhoZs_IE-kPq5DS9LY9Z2MqbrQn/s16000/digital%20storytelling.webp" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kesemua instrumen digital lainnya sangat tergantung pada kemampuan <b>mengolah fakta: data, informasi menjadi pengetahuan dan pencerahan dan akhirnya dapat mengambil keputusan secara bijak dan tepat.</b> Data-data pendukung seperti gambar, audio dan video adalah pendukung dan penguat sebuah cerita. Hal lain yang penting adalah moment atau timing dari sebuah tulisan dibagikan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berikut adalah salah satu contoh tulisan sederhana yang penulis alami secara langsung. Mungkin tidak sepenuhnya mengikuti tahap <i>Digital Storytelling, </i>namun kekuatan ceritanya dapat menjadi pelajaran bersama.</div></span></div><p></p><span><span style="font-family: helvetica;"><a name='more'></a></span></span><h2 style="text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: helvetica; font-size: medium;"><span style="white-space: pre-wrap;">Doa dan Air mata, Kekuatan Kami</span></span></h2><div style="text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-weight: normal; white-space: pre-wrap;">Ini sekilas cerita sembari menunggu hasil operasi kemenakan kami yang bernama Rezhky. Ia adalah korban yang terkena busur sepulang mengaji oleh temannya sendiri yang kerap membawa busur-busur ikannya pergi bermain. Penyebabnya cekcoknya belum diketahui jelasnya, siapa yang duluan, gara-gara apa pertengkarannya, namun yang menjadi pertanyaan, kenapa harus pakai busur?. Sejak masuk di ruang bedah pukul 09.40 wita. Kami di luar ruang operasi saling menguatkan, satu persatu keluarga datang memberi semangat dan atensinya. Menurut informasi korban (Rezhky) ditangani oleh 3 dokter spesialis, spesial bedah, spesialis mata, dan spesialis saraf. Kami semua masih menungu, bagaimana hasil operasinya? Apakah saraf, mata, otak aman? Berikut adalah suasana di ruang operasi.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #050505; font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-weight: normal; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOSWv7GAaHk9ULz8JR8mzwKXj8sX_t9z5XLxjDOd7Lg6wyOmL8uCTp8-JdUUHQlARZnVKv66Lvpm2KWP-sZSbgSulLsVmh_maDcXfKQoSiMZWdjf6z4ZJW-eK-RYLhADhXgWBsFWftmQiJ1C8wWYOWUZW0I1ivQdlh8i58O8mUwo1E5O6MiU-Tfuql/s1280/Rezhky_Operasi.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOSWv7GAaHk9ULz8JR8mzwKXj8sX_t9z5XLxjDOd7Lg6wyOmL8uCTp8-JdUUHQlARZnVKv66Lvpm2KWP-sZSbgSulLsVmh_maDcXfKQoSiMZWdjf6z4ZJW-eK-RYLhADhXgWBsFWftmQiJ1C8wWYOWUZW0I1ivQdlh8i58O8mUwo1E5O6MiU-Tfuql/s16000/Rezhky_Operasi.jpg" /></span></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sejak kepergian ayahnya sekira 8 tahun lalu, kedua anak ini dibesarkan oleh ibunya (saudara kedua saya dari 4 bersaudara), saya anak laki-laki sendirian. Kami bersaudara bertekad agar ketiga ponakan kami ini harus tetap sekolah bagaimanapun tantangannya.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Rezkhy dan Aqila adalah anak kedua dan ketiga kakak kedua kami. Semuanya akrab denganku. Bahkan jika saya lama tidak pulang (sekira 2 mingguan) ke Bontonompo Gowa (rumah orang tua, sekira 30 km dari Makassar) mereka bertanya, baik-baikjeki om? Kenapa lamaki tidak naik di rumah?. Tunggu nah... Begitu jawab singkatku. Sambil tanya-tanya sekolahnya dan main-mainnya. </span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sejak TK sampai kini (kelas 6 SD) mereka sangat senang kalau saya ajak main di rumah dan jalan-jalan sesekali, walau hanya keliling-keliling pantai losari atau ke Sudiang lewat Tol.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Bahkan jika ada laporan kurang bagus tentang sekolah, mengajinya, dan bergaul mereka. Mereka sangat tidak rela kalau ibu, tetangganya melaporkannya ke saya. Ketika malas belajar dan lebih suka nongkrong saya pernah menyidaknya tengah malam. Saat malam-malam saya sidak karena tidak mau menulis dan mengerjakan tugasnya (belajar daring). Pukul 22.00 wita saya meluncur sekadar menyapanya dan membawakannya cemilan dan mengelus-elus kapalanya.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPn9vZhkQpdBErGxc0gjkC6xiXnqexlIGF9ks-KWioPtFXvBf_VAk4LIiAQ3BYnWPaKWM-UzNxFQQ4Uonr6Z6knKO9NEt9kNmX0vC7pmhaDd5Z8_fXGsIM74C605RxIrFFsKbMMCHv4QTgJvsiCIEUgit0Jk_dpexpDGhGYHkQaXZn75p3B-89bqvM/s1080/Rezkhy-sidak.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica;"><img border="0" data-original-height="908" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPn9vZhkQpdBErGxc0gjkC6xiXnqexlIGF9ks-KWioPtFXvBf_VAk4LIiAQ3BYnWPaKWM-UzNxFQQ4Uonr6Z6knKO9NEt9kNmX0vC7pmhaDd5Z8_fXGsIM74C605RxIrFFsKbMMCHv4QTgJvsiCIEUgit0Jk_dpexpDGhGYHkQaXZn75p3B-89bqvM/s16000/Rezkhy-sidak.jpg" /></span></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Kemarin, Jumat 25 Nopember 2022, bertepatan hari Guru, sekira pukul 17.20 kaka'nya mengabari via WA kalau Rezhky kena busur di matanya. Busur ikan oleh temannya sendiri. Entah karena main-main, berkelahi, entahlah. Tapi penggunaan busur tetap tidak boleh. Belum ada foto saya lihat. Namun membayangkannya saja, tulang-tulang saya serasa nilu dan kaku. Saya menenagkan diri dan menyusulnya ke Rumah Sakit Daerah Takalar.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrPFwLbXOOdXzFH-hfNqW7SbN6aHE0X8BCVzNOHwY4sioSXCRV9vyxCNV0sKu4Hnz5cyAAOoY3c0puD12zb49bWrd1iQTjbcKa0VkeyWnWcll7c3-qz26kPZ9_yxIhgSYyygJi2vlZR-Wx1fLB7CPpnR9w_61Vy-wFiAY6EGf_QKaco_RxbOrEU6TG/s1280/Rezhky_3.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="936" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrPFwLbXOOdXzFH-hfNqW7SbN6aHE0X8BCVzNOHwY4sioSXCRV9vyxCNV0sKu4Hnz5cyAAOoY3c0puD12zb49bWrd1iQTjbcKa0VkeyWnWcll7c3-qz26kPZ9_yxIhgSYyygJi2vlZR-Wx1fLB7CPpnR9w_61Vy-wFiAY6EGf_QKaco_RxbOrEU6TG/s16000/Rezhky_3.jpg" /></span></a></div><span style="font-family: helvetica;">Sekira pukul 19.10-an lebih kami tiba di Rumah Sakit Takalar. Namun sampai pukul 21.30-an lebih belum ada kejelasan kapan dikerja dan apakah bisa dikerja luka demikian di rumah sakit tersebut. Memang prosedurnya agak lama karena berdasarkan hasil scan, hasil scannya dikonsultasikan ke dokter spesialis mata, syaraf dan bedah. Saya bertanya sama dokter umum dan perawat di rumah sakit, apakah pernah ada operasi dengan kasus demikian. Jawabnya belum pernah.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Saya menghubungi taman bekerja di RS.Wahidin dan relasi meminta saran penanganan terbaiknya. Akhirnya kami meminta ke pihak RSD untuk pindah ke RS. Wahidin berdasarkan keputusan sendiri. Samua administrasi dan pelayanan dikenakan jalur umum, harus diselesaikan terlebih dahulu baru bisa dibawa. Rupanya kasus beginian tidak ditanggung BPJS, semakin sedihlah ibunya dan menyeret kesedihan kami semua yang hadir di Rumah Sakit. Kebayang bagaimana anak yatim ditangani di Rumah Sakit dengan kondisi kritis dan kondisi ekonomi yang pas-pasan. Saya mencoba menenangkannya, inshaallah adaji itu. Intinya anak ini ditangani dulu.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dengan Ambulance RS. Rezhky ditemani ibunya dan 2 tetangga menemaninya ke RS. Wahidin Makassar. Saya menyiapkan keperluan lain, lalu singgah di Polres Gowa membuat laporan keberatan atas musibah yang menimpah kemenakan kami. Di Polres Gowa rupanya pihak keluarga pelaku sudah ada duluan. Saya menyapanya seadanya saja.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Saat kami bertiga ke Kapolres Gowa membuat laporan, polisinya bertanya. Yang dua ini siapa?. Kemenakan saya pak, saudaranya korban (Rezkhy). Polisinya berkata lagi, jadi anak yatim semua ini. Iye pak, jawabku singkat. Dia berhenti mengetik dan menghela nafas, ya Allah kamase. Pak Muslim (nama polisi itu) mengambil sesuatu dari kantongnya (uang) dan memberikannya pada Aqila. Ini nak, pembeli makanan dan minuman, belajarki baik-baik nah, sekolahki tinggi-tinggi. Iye om, jawab Aqila. Terjadi obrolan singkat antara Aqila dengan pak Muslim. Sambil ia mendekat ke saya, Aqila berkata, om simpankan ka uangku. Kubilang pegangmi, nak. Belikan kue sebentar. Aqila sering menabung kalau ada yang kasih uang, ia bercita-cita bisa beli sepeda atau hp. Bahkan kerap ia berkata, ingin membantu ibunya.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both;"><span style="font-family: helvetica;">Pukul 23.47 wita kami bertiga ditemani, saya, Aqila dan Ifah melanjutkan perjalanan ke RS Sudiang. Kami lapar dan hendak singgah makan nasi uduk, sayang warungnya tidak buka, akhirnya coto Paraikatte Tamalanrea jadinya. Meski selera makan tidak begitu bagus, kami tetap singgah makan biar ada tenaga dan kuat menjalani musibah ini. </span></div><div class="separator" style="clear: both;"><span style="font-family: helvetica;">Saat makan si Aqila bertanya, bungkuskan juga Rezhky diiiii 😥</span></div><div class="separator" style="clear: both;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2yghr2xeD8MVwyT4Pb7oUa19FlMTinmGMwiY2U60zdT7W24d8-33eDxT9ifD3u8Pleei9FjU0HDgiAoyUoFvcewrGDrBukU8CwEawpbNfAxDh8fW_v2L85x0-3EMITRwgPLaNzS7uaYZzJP85tFryTEBJd4argmbJe_An0bzKX8CqCi2uhu6yF8h_/s1280/Rezhky_Aqila%204.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1129" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2yghr2xeD8MVwyT4Pb7oUa19FlMTinmGMwiY2U60zdT7W24d8-33eDxT9ifD3u8Pleei9FjU0HDgiAoyUoFvcewrGDrBukU8CwEawpbNfAxDh8fW_v2L85x0-3EMITRwgPLaNzS7uaYZzJP85tFryTEBJd4argmbJe_An0bzKX8CqCi2uhu6yF8h_/s16000/Rezhky_Aqila%204.jpg" /></span></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dengan Logat Makassar 'nasuka juga coto Rezhky'. Sudahmi kah makan itu... Kaaa dari tadi siang belum makan... Dengan polos dia bicara sepertinya semua baik-baik saja. si Aqila telah membuat kami meneteskan air mata. Kabarnya Rezhky sudah dipuasakan untuk persiapan operasi besok pagi (hari ini, 26 Nop 2022).</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both;"><span style="font-family: helvetica;">Pukul 00.30 tiba di RS Wahidin, Ibunya berkata, harus dibayar dulu baru bisa dioperasi. Berapa biayanya, belum tahu. pastilah belum tahu karena belum dilaksanakan. Saya tenangkan, tenangmeki adaji itu jalannya, janganmeki pikir biayanya, intinya terali besi berkarat itu harus dicabut dulu. Satu lagi yang dia tunjukkan ke saya kertas bertuliskan 'Corpus alienum ......' sembari bertanya, apa artinya ini? ya Tuhan tidak bisakah itu petugas rumah sakit memberikan bahasa sederhana saja, Saya googling artinya keadaan kemasukan benda asing. ooo ini saja artinya terkena paku di dekat matanya.</span></div><div class="separator" style="clear: both;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both;"><span style="font-family: helvetica;">Pukul 02.30 si Aqila saya antar ke rumah kaka di Sudiang-dekat Asrama Haji. Karena anak-anak tidak boleh masuk rumah sakit. Dengan mata 3-5 watt melaju kendaraan, sembari berkhayal, kalau-kalau ada begal busur di tengah jalan, hanya satu tindakan. Gaspool.</span></div><div class="separator" style="clear: both;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both;"><span style="font-family: helvetica;">Pagi-pagi 26 Nopember 2022 kami bersiap ke ruang operasi. Setiba di Ruang Operasi Tim Dokternya menyakinkan, tenangki pak, bu, dan berdoa, semoga proses operasinya lancar dan sukses sesuai harapan. Katanya, busurnya mengena otak. Operasinya harus dilakukan pelan-pelan karena rawan kena syaraf dan bola mata. Dari alis ke ubun-ubun harus dibedah untuk melihat retakan dan lain-lainnya.</span></div><div class="separator" style="clear: both;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN9A3MPdWinYpBLvMyAtNPVOeIqMNVRjtJGQfmOWHhHe1BRp24AnEFqK4PGc7hLLR_OgPCnNRHT98oUUImZaUI9K-sFqOL1ZRnXS8ZKG_Ck_-iMFVrTBJ9CmQMQc_KaKqQrV-LmjO-GVS5HL6XjhOOifshiVB7fSuYd6qE3bBzuiy6I9IFdDiZUsR-/s1109/Rezhky2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: helvetica;"><img border="0" data-original-height="1109" data-original-width="972" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN9A3MPdWinYpBLvMyAtNPVOeIqMNVRjtJGQfmOWHhHe1BRp24AnEFqK4PGc7hLLR_OgPCnNRHT98oUUImZaUI9K-sFqOL1ZRnXS8ZKG_Ck_-iMFVrTBJ9CmQMQc_KaKqQrV-LmjO-GVS5HL6XjhOOifshiVB7fSuYd6qE3bBzuiy6I9IFdDiZUsR-/s16000/Rezhky2.jpg" /></span></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Bagiku, Anak ini tangguh. Hingga terkena busur sekira jam 5 sore hingga pukul 23.00 tidak pernah menangis kesakitan, entah karena takut atau hanya menyembunyikan rasa sakitnya. Bahkan menurut saksi mata, saat busur tertancap, dia masih sempat memburu si pelaku diberikan bagainnya. Beruntunglah terali besi karatan itu tidak mengena bola matanya, beruntunglah karena tidak dicabut paksa oleh pelaku, meskipun si korban memintanya. Hingga selesai operasi yang berlangsung hampir 8 jam dan baru sadarkan diri namun belum bisa merespon. Memasuki ruang ICU (intensive care unit) semua yang hadir menangis dan terisak, keluarga pelaku juga hadir menyaksikan akibat perbuatan anaknya. Kami semua tidak menyangka sebesar itu operasinya. Setengah tengkorak kepala dibuka untuk mengecek retakan, membersihkan dan mengobati luka akibat benda asing itu.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Semoga semua baik-baik saja. All is Well. All is Well. </span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Terima Kasih semua atas Doa Simpati dan Empatinya. Keluarga, tetangga, teman-teman di dunia online dan offline. Mohon doa dan dukungannya semoga operasi berjalan lancar, penyembuhannya hingga kesehatannya dikembalikan dan dia bisa bermain lagi, mengaji lagi dan sekolah lagi.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">🌹 Alamyin @ RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar🙏🏻</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Link Postingan pertama di Media Sosial dan komentar-kemantar teman <a href="https://www.facebook.com/photo/?fbid=10222002336627367&set=a.1302420040462"><b>DI SINI.</b></a></span></div></div></div></div></div></div>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-52467783386752119562022-10-31T12:40:00.005+08:002024-01-04T19:19:40.821+08:00PEMUDA ‘LATAH DIGITAL’ DAN SMART CITY<div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><span style="text-align: justify;"><a href="https://www.alamyin.com/2022/10/pemuda-latah-digital-dan-smart-city.html">PEMUDA ‘LATAH DIGITAL’ DAN SMART CITY</a><br /></span><span style="text-align: justify;">Syamsu Alam *)</span></span></div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">HARI SUMPAH PEMUDA baru saja dirayakan dengan beragam cara. Dari seremoni upacara dengan fitur batik khas Aparat Sipil Negara sampai pakain khas Nusantara. Perayaan di media sosial dengan beragam konten Sumpah Pemuda 28 Oktober tak kalah heboh. Mulai dari yang heroik, narsis, kritis, sampai hanya sekadar lelucon sarkas. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Ada banyak cara, metode, dan ekspresi perayaan Hari Sumpah Pemuda. Misalnya yang kusimak pagi tadi adalah bisakah memberikan sumpah serapah pada pemuda yang membuang sampah sembarang tempat. ‘Sumpah saya masih Muda’, dan lain-lain.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Sebenarnya apa itu pemuda? Siap sebenarnya yang berhak disebut pemuda? Dan peran apa yang dapat dilakukan di tengah era digital dan maraknya ‘latah digitalisasi’? Benarkah usia pemuda rentang 16 tahun sampai 30 tahun benar-benar muda secara hakiki? Pemuda akan menghuni banyak kota di Indonesia, bagaimana Kota berbenah memanfaatkan bonus demografi yang tidak cukup hanya dengan slogan.</span></p><p style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvMpPRKB35B9yCCz1uFLGe6mVov8ccc6t09Bg2ugu94toBCP-BpCkoSkJO3uO-6m8oBZk5yX-WvLHcUhTpJkpPHvoglLls9OaO35idnd51Ce6qgALi0IQDNQG-Wn88XyS30szmOJvbBasqcZ_BSZm1jgeu4xbLMC0hJ0e8ULEi3ESzIDooBuaW0vCo/s1221/2022-%2031%20Okt%20Pemuda%20Latah%20Digital.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><span style="font-size: medium;"><img border="0" data-original-height="1221" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvMpPRKB35B9yCCz1uFLGe6mVov8ccc6t09Bg2ugu94toBCP-BpCkoSkJO3uO-6m8oBZk5yX-WvLHcUhTpJkpPHvoglLls9OaO35idnd51Ce6qgALi0IQDNQG-Wn88XyS30szmOJvbBasqcZ_BSZm1jgeu4xbLMC0hJ0e8ULEi3ESzIDooBuaW0vCo/s16000/2022-%2031%20Okt%20Pemuda%20Latah%20Digital.jpeg" /></span></a></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: medium;"><br /></span></b></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: medium;">Tugas Kaum Muda</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Jika kita perhatikan geliat pemuda dan organisasi pemuda di Indonesia lumayan progresif. Sampai ada organisasi yang diangap pemuda, terpecah menjadi dua atau tiga kepengurusan. Entah apa sebabnya, dugaan saya karena perbedaan pilihan politik para elit atau donator elitnya, entahlah.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Berdasarkan UU RI Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dan Perpres RI Nomor 66 Tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Kepemudaan, mendefinisikan Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai 30 tahun.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Jika menggunakan definisi di atas maka banyak organisasi ‘tidak layak’ menyandang organisasi pemuda, termasuk organisasi yang saya tekuni saat ini, Pemuda ICMI (sebelumnya Masika ICMI).</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Berbeda dengan UU di atas Soe Hok Gie mengatakan Generasi kita (muda) ditugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau. Generasi kita yang menjadi hakim atas mereka yang dituduh koruptor-koruptor tua,….. Kitalah yang dijadikan generasi yang akan memakmurkan Indonesia. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Siapa yang dimaksud generasi tua, siapa kaum muda? Apa saja karakteristiknya?</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Henry Ford (pendiri pabrikan mobil Ford Motor Company) berpendapat tentang orang muda atau tua. Ia mengatakan ‘Siapapun yang berhenti belajar adalah kaum tua, baik di dua puluh atau delapan puluh. Siapapun yang terus belajar tetap muda. Hal terbesar dalam hidup adalah untuk menjaga pikiran Anda tetap muda.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Jadi jika disimpulkan berdasarkan dua pandangan tokoh di atas Gie dan Henry Ford Tugas utama ‘kaum muda’ adalah belajar dan ‘memberantas generasi tua yang mengacau’. Nah, ukuran belajar dan membarantas itu apa?</span></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: medium;">Belajar Sepanjang Masa </span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Berdasarkan data sejarah Peran pemuda begitu vital dalam proses menuju Indonesia merdeka. Pemuda memegang peran penting dalam masa perjuangan melawan penjajahan, baik melalui perlawanan fisik juga perlawanan diplomatik. Kebangkitan pemuda berawal sejak mereka mulai berorganisasi pada era kebangkitan nasional pada 1908.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Buku Indonesia dalam Arus Sejarah (2013) menjelaskan, perubahan radikal yang dilakukan organisasi pemuda mendorong mereka untuk bersatu dan berkumpul dalam satu wadah. Ada banyak tokoh pemuda yang terlibat dalam upaya perumusan Sumpah Pemuda yang intinya, ikrar pemuda Indonesai tentang satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Pada saat reformasi lahir Sumpah Mahasiswa Indonesia yang berbunyi:</span></p><p style="text-align: justify;"></p><blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span><a name='more'></a></span>"Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, bertanah air satu tanah air tanpa penindasan.", <br />"Kami mahasiswa bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan.", <br />"Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan."<span><!--more--></span></span></div></blockquote><p style="text-align: justify;"></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Sekilas terjadi perubahan ‘slogan’. Karena bagi pemuda (mahasiswa), aktor penjajah bukan hanya bangsa lain, tetapi bangsa sendiri. Berarti lumayan ada proses belajar.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Benarlah apa yang dikemukakan Richard Gross (Psikolog) <i>Learning is the process of acquiring new understanding, knowledge, behaviours, skills, values, attitudes, and preferences.</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Singkat cerita, belajar semestinya ada proses internalisasi dan eksteriorisasi. Sebagaimana Nabi Muhammad Saw sebelum berdakwah terbuka di usia 40-an, terlebih dahulu ada proses internalisasi ‘karakter’ yang panjang. Ada proses pembangunan karakter menjadai <i>Al Amin</i>, orang yang dipercaya sebelum berdakwah secara terbuka.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: medium;">Dromologi Smart City</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Bonus Demografi yang sering didengungkan oleh khalayak akan menghuni kota-kota yang ada di Indonesia. Perlombaan mengadopsi digitalisasi dalam pemerintahan yang kita kenal dengan 'Smart City'. Perlombaan mencajadi yang tercepat bukan hanya dialami oleh banyak anak muda labil. Bahkan pemerintah yang mengelola hajat hidup orang banyak pun kerap terjebak didalam perburuan kecepatan.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Sebagaimana yang lazim kita lihat di era saat ini yang mengedepankan prinsip ‘Dromologi’. Prinsip yang mengutamakan kecepatan. Siapa yang tercepat dan terdepan ialah yang terkuat, manusia tidak boleh diam. Semua orang ‘dipaksa’ untuk menjadi yang tercepat. Tercepat mengadopsi teknologi, tercepat mengadopsi ‘<i>metaverse</i>’ dan tercepat dalam segala hal yang bisa dipamer. Seolah-olah hidup adalah perlombaan. Kerap kita merasa terbelakang jika tidak ‘<i>update</i>; dengan istilah-istilah baru, tren baru, gosip terbaru, dan lain-lain.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Pada terbitan artikel saya di tribun timur sebelumnya tentang <b><a href="https://www.alamyin.com/2022/03/smart-city-metaverse-untuk-siapa.html" target="_blank">Smart City untuk siapa?</a></b> Saya menyampaikan kritikan dan ‘ketidaksepakatan’ dengan slogan Makassar menjadi Kota Metaverse, Kenapa harus metaverse? Apakah karena ia sesuatu yang trending? Apakah kita Kota Makassar takut dianggap terlambat mengadopsi teknologi terbaru?</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Sungguh Smart City bukan hanya sebatas berapa banyak titik CCTV yang dimiliki atau seberapa besar dan canggih command center. Kita membutuhkan konsep smart city lebih sebagai collaboration center yang bisa mengkolaborasikan semua pelayanan bagi masyarakat. Ia harus berkorelasi dengan layanan kebutuhan dasar. Dimana fungsinya memudahkan warga untuk mengurus administrasi kependudukan, memudahkan warga untuk urusan dengan sampah dan kebersihan, memudahkan warga tentang kesehatan dan pendidikan pelayanan dasar.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Kita membutuhkan banyak sumber daya dan sumber data jika ingin sukses dalam manajemen kota ala Smart City. Sudah tersedeiakah fasilitas Open Data? Sudah terintegrasi data-data tersebut dengan layanan publik?. Kita butuh Open Minded sebelum Open Data jika ingin menjadi kota yang terdigitalisasi layanannya. Siapkah kita menghadapi Digitalisasi yang bukan hanya sekadar slogan dan 'latah' pada perkembangan teknologi digital terkini. Atau siap diberantas oleh kaum muda? Salamakki semua anak muda.</span></p><p><span style="font-size: medium; text-align: justify;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><span style="font-size: medium;"><br /></span><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">*) Ketua Pemuda ICMI Kota Makassar/ Dosen FEB UNM.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Sumber Inspirasi :</span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">- Catatan Desmonstran Soe Hok Gie<br />- Syamsu Alam, Smart City untuk Siapa?<br />- Laporan SPBE <br />- UU Kepemudaan</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both;"><br /></div></div>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1527332415257758134.post-83867082505411305182022-03-14T08:14:00.009+08:002024-01-04T19:19:40.823+08:00SMART CITY, METAVERSE UNTUK SIAPA? <div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><b><a href="https://www.alamyin.com/2022/03/smart-city-metaverse-untuk-siapa.html" target="_blank">SMART CITY, METAVERSE UNTUK SIAPA? </a></b></span></div><div style="text-align: justify;"><b>Syamsu Alam</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beredar di media online, Makassar menuju Kota Metaverse. Danny Pomanto menyatakan, “Keunggulan masa depan adalah kecepatan dan adaptasi, kota Metaverse adalah loncatan dan kecepatan adaptasi kota Makassar menuju kota dunia yang ‘sombere’ dan ‘smart’ dengan keunggulan masa depannya,” (Tribun, 10 maret 2022).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj-95YhbM-LkuCP9Ork5_Sxr6DyvKqyLyW7bGRsFxUqBc1aHMsrs_wuly3nJ8kf-7u6l_QtOPLCirsnonlngra8koHEU0tuFVfHX9rV_DjanauCS2bbTcpQrYmfcKxct1V_lEQmbiY6iMIG6HKaMjoV5YhPVb_Mg4a81-vpt8BSZeQbPgXJYHiOq0aH=s290" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="174" data-original-width="290" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj-95YhbM-LkuCP9Ork5_Sxr6DyvKqyLyW7bGRsFxUqBc1aHMsrs_wuly3nJ8kf-7u6l_QtOPLCirsnonlngra8koHEU0tuFVfHX9rV_DjanauCS2bbTcpQrYmfcKxct1V_lEQmbiY6iMIG6HKaMjoV5YhPVb_Mg4a81-vpt8BSZeQbPgXJYHiOq0aH=w377-h226" width="377" /></a></div><div style="text-align: justify;">Pertanyaan pada topik tulisan ini, bukan hal baru dan bukan anti kemajuan. Paul Virilio, filosof, pakar urban juga pernah mengemukakan berbagai pertanyaan yang perlu direnungkan. Mengapa ‘kita’ berlomba berburu kemajuan teknologi informasi? Apakah perlombaan itu benar-benar bermanfaat untuk kehidupan yang lebih baik <i>(better quality of life)</i> seperti yang dicita-citakan dalam <i>Smart City.</i> Kita rela menghabiskan waktu, uang, dan energi untuk sekadar ‘<i>update</i>’ informasi, tanpa merefleksikan seberapa besar manfaat informasi tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Teknologi sebenarnya untuk siapa? Apakah untuk manusia atau untuk teknologi itu sendiri. Jika Teknologi untuk manusia, apakah ia sebagai alat bantu atau bagian dari diri manusia yang akan menjadi otomatisasi. Don Ihde menganggap Teknologi adalah bagian dari proses berkebudayaan. Jadi teknologi bukan sekadar mesin-mesin, tetapi bagian dari budaya manusia dalam memandang dan memanfaatkan materi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Secara spesifik, <i>Smart City dan Metaverse</i> yang diwacanakan Pemerintah Kota Makassar, sebenarnya untuk siapa? Smart City sebagai gagasan yang mendisrupsi konsep pemerintahan konvensional bertujuan agar pelayanan pemerintahan kepada masyarakat lebih baik dan kehidupan warga lebih berkualitas. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Metaverse sebenarnya hanya internet versi lain yang menawarkan cara baru berkomunikasi dan berinteraksi di dunia virtual. Bahkan ada teman mengatakan, meteverse hanya kosmetik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>APA KABAR SMART CITY?</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;">Hasil evaluasi penerapan (SPBE) tahun 2021 di Sulsel belum sesuai target. Rerata instansi pemerintahan masih pada predikat cukup dan kurang. Di Sulawesi selatan hanya Pemerintah Kabupaten Pinrang dan Kab. Luwu Utara yang meraih predikat baik. Pemerintah Kab. Gowa, Kab Sidrap, dan Kab. Soppeng: Predikta kurang, selebihnya termasuk Kota Makassar masuk ketegori cukup. (PANRB, 2021). Hasil evaluasi lengkap dapat dilihat pada Gambar</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgYy96YBhH1S4SZ5PUomQ-Zy0tj-JwlZrYaoH_GbxrCy7QrkZhattw4LEqhhZfOERMetN8WwmlBKrFIIn4A4kWWuC2dfbq8kO44OT0yvhqbyvT9DFBI-Es5pausKi7OluuyjRLExVQ8dbbxAsL_T_GC4bj-y-qE9hAEz2GqgaT1cSV0T-SvpF6sbTbo" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: left;"><img alt="" data-original-height="482" data-original-width="286" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgYy96YBhH1S4SZ5PUomQ-Zy0tj-JwlZrYaoH_GbxrCy7QrkZhattw4LEqhhZfOERMetN8WwmlBKrFIIn4A4kWWuC2dfbq8kO44OT0yvhqbyvT9DFBI-Es5pausKi7OluuyjRLExVQ8dbbxAsL_T_GC4bj-y-qE9hAEz2GqgaT1cSV0T-SvpF6sbTbo=w245-h320" width="245" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Walikota Makassar, Danny Pomanto (DP) sepertinya tak kehabisan wacana untuk menunjukkan pada dunia bahwa Kota Makassar adalah ‘Smart City’ dengan segudang inovasi. Smart City tertuang indah dalam Visi Misi RPJMD Kota Makassar. Bahkan Kota Makassar salah satu dari 3 kota percontohan ‘Smart City’ yang dianggap memiliki komitmen tinggi mewujudkan ide tersebut. Namun terburu-buru mengadopsi Metaverse apakah bisa disebut inovasi?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Se-SMART apakah kota yang berpenduduk 1,42 juta (SP,2020)? Dapat kita telusuri dari berbagai program dan dokumentasi kinerja Kota Makassar selama periode DP. Smart City memanfaatkan teknologi sebagai enabler untuk menjadikan kota yang layak huni, nyaman, mudah, sehat , aman, dan berkelanjutan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Secara garis besar, proyek Sombere & Smart City Makassar terdiri dari enam dimensi. 1.Smart government, untuk mengoptimalkan pelayanan publik. 2.Smart branding, untuk meningkatkan kesadaran terhadap karakter kota, terutama pariwisata. 3.Smart economy, untuk membangun ekosistem dan mendorong less cash society. 4.Smart living, untuk kehidupan yang nyaman dan meningkatkan Kesehatan. 5.Smart society, masyarakat yang interaktif dan humanis. 6.Smart environment, untuk mengurangi dan memanfaatkan sampah serta menciptakan sumber energi yang lebih baik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keenam dimensi tersebut bisa diukur dengan indikator yang lebih spesifik. Jika diringkas setidaknya ada dua hal yang harus dipenuhi oleh Pemerintah yang Smart, yaitu pelayanan masyarakat yang efektif dan efisien serta adanya sumber pendapatan baru daerah. Apa yang dirasakan oleh warga kota Makassar selain banyaknya CCTV? Apakah Pemerintah Kota Makassar dapat mengetahui secara real time pendapatan? Apakah sinkronisasi data kependudukan, data yang dikelola pemerintah seperti data statistik, data geospasial, dan data keuangan sudah tersinkronisasi dengan baik? Dapat diakses publik, seperti data di kota lainnya seperti Bandung, Semarang dan Jakarta. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>INTERUPSI !</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penggerak kemoderenan peradaban berevolusi. Pada peradaban pra modern, kemajuan ditentukan oleh produksi. Siapa pun yang memiliki alat produksi dan kemampuan memproduksi barang dan jasa dibanding yang lain, maka ia pemenangnya. Fase modernisme, kemajuan diukur dengan tingkat konsumsi. Semakin banyak, semakin mewah konsumsi, maka semakin berkuasa. Konsumsi adalah ukuran kemajuan, kemapanan dan superioritas. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penggerak postmodernisme saat ini adalah Kecepatan. Kecepatan adalah Prinsip. Paul Virilio menyebutnya <i>Dromologi</i>. <i>Dromologi</i> berarti semesta berpikir yang didasarkan pada prinsip kecepatan. Ada empat asumsi dasar Dromologi. Pertama, dromologi menuntut untuk menjadi yang tercepat, pertama, dan terdepan. Hal ini memaksa seseorang untuk mencari informasi secara terus-menerus. Kita sering kali merasa takut ketinggalan informasi dan merasa tidak bisa bergaul jika tidak update. Kedua, siapa cepat dia menang, dan siapa menang dia berkuasa. Prinsip kecepatan mengubah cara pandang seseorang dari cepat memperoleh informasi menjadi berkuasa, mungkin juga bisa digunakan pada kecepatan mengadopsi teknologi. Ketiga manusia tidak boleh diam. Sebab diam berarti mati, tergilas oleh cepatnya perubahan. Keempat, kecepatan sebagai dasar berpikir dan pengambilan keputusan. Prinsip kecepatan menjadi pijakan berpikir dan penentuan keputusan dalam masyarakat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Indonesia memang tercatat dalam daftar 10 besar negara yang kecanduan media sosial. We Are Social dan Kompas melaporkan, februari 2021, waktu yang dihabiskan orang Indonesia untuk mengakses internet per hari rata-rata yaitu 8 jam 52 menit. Berdasarkan aplikasi yang paling banyak digunakan, secara berurutan posisi pertama adalah YouTube, WhatsApp, Instagram, Facebook, lalu Twitter. Namun dengan meomentum ini apakah harus terburu-buru mengadopsi konsep Metaverse(?)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Efek lebih jauh dari perlombaan mengadopsi teknologi (Informasi) adalah <b><i>Piknolepsi</i></b>. Bagi Virilio, ia merupakan kondisi ekstase yang terjadi karena manusia larut dalam kecepatan dan percepatan perubahan. Kondisi ekstase ini membebaskan dari berbagai hambatan dan memenjarakan manusia dalam ketergantungan. Ia bisa menjadi keniscayaan atau malah menjadi candu. Kecanduan itu menyebabkan hidup kita hanya dikontrol oleh notifikasi algoritma. Kita kehilangan waktu untuk mempertimbangkan relevansi dan maknanya bagi kehidupan kita sendiri. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>MENCIPTAKAN BUDAYA TEKNOLOGI POSITIF</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Teknologi seperti pisau bersisi ganda. Ia hadir membawa manfaat sekaligu spotensi bencana dan kerusakan. Pesawat dapat memudahkan dan mempercepat jarak tempuh waktu perjalanan, namun pada saat yang sama jug aada potensi kecelakaan pesawat, demikian pula dengan teknologi informasi, memudahkan mencari informasi sekaligus berpotensi mudahnya menemukan informasi bohong (hoax).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mencari dan berburu informasi memang tidak salah. Kita membutuh ‘<i>update’</i> informasi. Namun, pencarian informasi akan menjadi hal yang sia-sia jika tidak ada korelasi dan relevansi dengan makna kehidupan kita. Apalagi, kita sampai kehilangan arah hidup bahkan sampai mabuk akibat limpahan informasi yang tidak dapat dikendalikan. Oleh karena itu, sebaiknya kita mengenal kebutuhan informasi sekaligus mengendalikan diri agar tidak larut dalam pusaran kecepatan informasi atau ‘bom informasi’.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sekaitan dengan hal tersebut, Paul Virilio mengemukakan lima gagasan guna menghasilkan budaya teknologi yang sehat dan positif. <b>Pertama, prinsip kehati-hatian.</b> Dalam konteks prinsip kecepatan, kehati-hatianuntuk tidak menelan begitu saja informasi yang ada. Informasi tersebut harus dianalisis dan dipahami dari beragam persfektif. Sehingga, informasi tersebut tepat sasaran dan manfaatnya untuk kita.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Kedua, menjaga jarak.</b> Bukan hanya menjaga jarak aman berkendaraan. Kita juga seharusnya menjaga jarak dengan arus informasi yang cepat dan massif. Jika terlalu dekat dan terlibat, kita susah melawan arus. Selain itu, kita juga sulit memperoleh pemahaman yang objektif. <b>Ketiga, skeptis.</b> Skeptis atau meragukan sesuatu adalah salah satu metode dalam menguji kebenaran suatu informasi atau pengetahuan. Skeptis merupakan sikap yang tidak mudah mempercayai informasi. Hanya produsen informasi yang mengetahui bahwa informasi tersebut tidak benar atau palsu. Oleh karena itu, sikap skeptis ini perlu untuk mempertanyakan kembali kebenaran informasinya, sumber bahkan relevansinya dengan kita. <b>Keempat, verifikasi.</b> Yakni memastikan sumber informasi yang didapat adalah informasi yang terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. Dan yang terakhir, yang <b>kelima, check and recheck</b>, yakni selalu memeriksa kembali informasi yang dapat agar terhindar dari informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kelima langkah tersebut saling melengkapi satu sama lain. Kelima hal tersebut dapat menjadi pengontrol arah dan keterlibatan kita dalam arus kecepatan dan percepatan teknologi informasi. Hal tersebut akan melahirkan budaya berteknologi yang sehat dan positif. Satu sisi kita memperoleh informasi yang kita butuhkan dan di sisi lain kita juga berteknologi yang sehat dan positif.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Demikian juga dengan metaverse, Jika hanya untuk <i>Branding City</i>, mungkin pemanfaatan digital marketing yang optimal akan berdampak bagus. Karena Teknologi dalam <i>Smart City</i> hanya alat bantu efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, bukan sekadar perlombaan mencapai rating indeks dan belanja untuk kebutuhan teknologi [].</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terbit di Tribun Timur, 15 Maret 2022.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div><div>Syamsu Alam</div><div><i>Dosen Bisnis Digital FEB UNM</i></div><div><br /></div></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNH_mVuKA1c--duR5L1dnsW_mtpA4kLV1uXwjJwjjsVpEEGyrJQYDmrqHZRBAKlF15ngSHYSLU8LO6Of5NPLCgy1CQvAIEIJVuwDOp9SH6sJ21Ke6vROINyTEkj9e8dHpVSx17pFPf2yhD_X5Lz-z2FXJ2GFXWsLBIizaRZC98MJOZ7JlPrlnwfWE6/s1134/2022-%2015%20Maret%202022%20-%20Smart%20City,%20Metaverse%20untuk%20siapa%3F.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1134" data-original-width="1044" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNH_mVuKA1c--duR5L1dnsW_mtpA4kLV1uXwjJwjjsVpEEGyrJQYDmrqHZRBAKlF15ngSHYSLU8LO6Of5NPLCgy1CQvAIEIJVuwDOp9SH6sJ21Ke6vROINyTEkj9e8dHpVSx17pFPf2yhD_X5Lz-z2FXJ2GFXWsLBIizaRZC98MJOZ7JlPrlnwfWE6/w294-h320/2022-%2015%20Maret%202022%20-%20Smart%20City,%20Metaverse%20untuk%20siapa%3F.jpeg" width="294" /></a></div><br />Sumber Inspirasi:<br /><ul><li>Filsafat Teknologi, Don Ihde.</li><li>Speed and Politics, Paul Virilio</li><li>Kuliah FIlsafat Teknologi, Fachruddin Faiz.</li><li>Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, KOMINFO</li><li>Buku 3 Sombere dan Smart City Kota Makassar.</li><li>Hasil evaluasi SPBE, MENPANRB</li><li>Imajinasi sendiri.</li></ul></div></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiAVS8b_I8nJIwd9LQEndRovzCcpGFOPsuk9wtJFobB7bWVcrH50Z2Z0fkpsvJwaztrCZSQ2S0ptpbqrGDOsPV7bBRJQXPYq19fjseGbiDLxKn1Jt3m-nahw_uY90gq8pi_kHKPsStZhOYQtgAPcnzUuyg-T4QNXucPJ-tq8dZi7pWctlmcnQcyFOhk" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div></div>alamyinhttp://www.blogger.com/profile/00011474638183612664noreply@blogger.com0Makassar, Makassar City, South Sulawesi, Indonesia-5.1476650999999993 119.4327314-52.857343359208215 49.120231399999994 42.56201315920822 -170.25476860000003