Read, Write, and Do Something

No Teaching without learning

Menulislah agar abadi

---

Listen, free economic make better

23/12/2023

Digital MIndset

Digital Mindset

Digital mindset adalah pola pikir untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital yang tersedia. Itu artinya, seseorang yang memiliki digital mindset tidak hanya mengetahui apa saja atau cara menggunakan sebuah teknologi digital. Lebih dari itu, seseorang dengan digital mindset memahami potensi dan manfaat yang akan diperoleh dengan menggunakan teknologi tersebut untuk meningkatkan produktivitas, membantu operasional, maupun aspek-aspek lain dalam aktivitasnya.

Revolusi Industri 4.0 telah menjadi wacana publik, seiring dengan transformasi proses bisnis yang cepat ke arah ekonomi digital. Indonesia menjadi salah satu target pasar yang menjanjikan dengan populasi penduduk yang banyak. Disrupsi teknologi bukan hanya ‘memaksa’ transformasi model bisnis seperti penggunaan platform e-commerce. Melalui e-commerce, segala aktivitas transaksi jual-beli barang, promosi, dan pembayaran dilakukan dengan menggunakan elektronik yang terhubung dengan internet. 

Disrupsi teknologi digital juga berdampak pada pengelolaan pemerintahan. Pemerintah melakukan upaya menghadapi guncangan transformasi digital dengan gerakan 100 Smart City. Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melaksanakan kegiatan "Gerakan Menuju 100 Smart City" yang telah dimulai sejak tahun 2017. Kabupaten/kota yang telah menjalankan Program Smart City diharapkan dapat menjadi teladan (role model) dalam menghadapi dan mengimplementasikan transformasi digital pada instansi pemerintah dalam skala yang luas dan menjaring ke setiap daerah.

Di era disrupsi ini, para pakar Teknologi Informasi mengutarakan tiga konsep utama tentang perkembangan dunia usaha di era digital. Ketiga hal tersebut adalah digitisasi, digitalisasi, dan transformasi digital. Digititasi adalah proses perubahan dari bentuk analog ke digital, digitalisasi merujuk pada perubahan proses bisnis konvensional ke proses digital, sedangkan transformasi digital pada institusi terjadi jika ia menggunakan kemajuan teknologi membuat model bisnis baru. Tranformasi digtal pada sektor pemerintahan diaplikasikan melalui kebijakan Smart City.

When digital is done right, it’s like a caterpillar turning into a butterfly, but when done wrong, all you have is a really fast caterpillar George Westerman, MIT Sloan

Key Components of Digital Mindset

Sumber Gambar: https://www.leadershipmindsetpartners.com/digital-mindset-program

09/12/2023

KEWIRAUSAHAAN, TEKNOLOGI DIGITAL, DAN PELUANG BISNIS

Pada postingan sebelumnya Mengapa Kewitrausahaan Penting? dikemukakan data sensus ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS), baseline 2019 jumlah rasio wirausaha mencapai 3,3 persen setara 8,2 juta. Artinya, dengan target 3,95 persen di 2024, maka diperlukan 1,5 juta penduduk yang usahanya menetap hingga 2024. Penumbuhan 1,5 juta wirausaha baru, tentunya efektif dalam kurun waktu tiga tahun atau mulai dari 2022 hingga 2024, sehingga rata-rata target per tahunnya 500 ribu wirausaha baru. Pada Senin, 23 Mei 2022. Rasio kewirausahaan di Indonesia saat ini masih sangat rendah, yaitu 3,47% dari total penduduk Indonesia.


Pada postingan tersebut juga dikemukakan berbagai definisi ENTREPRENEURSHIP. Pada postingan kali ini akan dibahas seputar bagaimana memanfaatkan teknologi digital untuk menangkap peluang bisnis baru atau mengembangkan bisnis yang sudah ada.

BEBERAPA topik mendasar dalam wirausaha adalah MINDSET, KREATIVITAS, INOVASI.


Berikut adalah materi lengkap KEWIRAUSAHAAN, TEKNOLOGI DIGITAL, DAN PELUANG BISNIS

06/12/2023

Kapitalisme yang Tertuduh?

Syamsu Alam *) 

Saat Pandemi ada yang meramalkan Pandemi Meruntuhkan Kapitalisme? Akhir-akhir ini, dimasa pandemi, banyak orang panik. Jika panik, tindakan biasanya tidak terukur dan cenderung irasional. Penolakan penguburan mayat (diduga Covidnya bisa menyebar) oleh warga. Opini bahwa, kita tidak akan tertular Korona karena kita suci dengan berwudhu, karena kita makan nasi kucing, dan sejumlah opini lucu tapi tak menghibur. Masifnya anggaran yang dialokasikan Pemerintah untuk mengatasi krisis Covid-19, yakni Rp 803,59 triliun.   

Program jaring pengaman sosial untuk masyarakat miskin dan rentan miskin di kota dan desa  dianggarkan senilai total Rp482,5 triliun. Jumlah ini terdiri dari Rp 372,5 triliun yang telah dialokasikan dalam APBN 2020 dan Rp 110 triliun anggaran hasil realokasi program lain. Pemerintah juga merencanakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan anggaran Rp 318,09 triliun. Dari dana itu, sekitar Rp 152,1 triliun akan disuntikkan ke badan usaha milik negara (BUMN) melalui penyertaan modal negara. Webinar atau web seminar bisa menjadi berkah atau petaka.    


Seminar yang dilakukan oleh melalui situs web atau aplikasi berbasis internet. Berkah bagi provider dan penyedia layanan, petaka bagi yang papa kuota. Ia menjadi media alternatif yang tiba-tiba massif, hingga pendiri aplikasinya tertentu dikabarkan menjadi kaya raya karena pandemi Korona.

Dua Sisi

Setiap hal selalu membawa dua sisi. Untung atau buntung. Maraknya publikasi dari para pegiat kajian sosialisme dan marxisme yang mengatakan bahwa Kapitalisme akan runtuh karena Pandemi Korona. Zlavoj Zizek salah satunya yang paling lincah dan pede mempublikasi gagasannya dalam Panic Pandemi. Beliau secara mengemukakan bahwa kehidupan pasca Korona adalah Komunisme atau barbarisme.


Pengikut sayap kiri dalam dan luar negeri pun seolah bangkit menyokong ide keruntuhan kapitalisme karena Pandemi. Mereka memberi mahkota pada komunisme atau memberi karpet merah pada sosialisme. Benarkah Kapitalisme bisa runtuh semudah itu? Atau jangan-jangan Kapitalisme memang belum pernah tegak?


Kapitalisme sebagaimana komunisme paling banyak diartikan secara serampangan. Kapitalisme yang bertumpu di atas pondasi Individualisme, semangat kompetisi, dan kebebasan. Atau ia adalah ideologi yang konsen terwujudnya Laissez Faire yang origin. Jadi jika kita masih menemukan Bank Sentral yang jumawa mengatur pasar uang atau peredaran uang dan tidak transparan. Negara masih monopoli usaha dengan peraturan yang tidak adil dan kompetitif dalam dunia usaha, karena memberikan hak istimewa pada BUMN (state own enterprises), is not capitalism.


Apalagi sampai  melabeli suatu negara sebbagai Negara Kapitalis. Ini seperti berhasrat menyatukan air dan minyak. Kapitalisme menghendaki peran negara seminimal mungkin, seperti pada bidang barang publik, eksternalitas, termasuk peran dalam mengatasi Pandemi Korona. Lalu, apakah karena peran negara yang dominan dalam menangani Pandemi. Menurunnya produksi karena pabrik yang tidak beroperasi, dengan mudah diklaim sebagi runtuhnya Kapitalisme. Lagian, kapankah Kapitalisme pernah tegak?


Tuduhan resesi 1930-an, krisis 2008 akan dialamatkan pada kegagalan Kapitalisme sebagai mazhab pro pasar bebas. Von Mises dan pengikutnya sebagai pembela kaum kapitalis justeru mengemukakan bahwa krisis yang terjadi karena ulah pemerintah yang terlalu mengintervensi pasar dan pelaku ekonomi yang tidak rasional dan kurang sabar. Bagaimana mungkin Kapitalisme bisa tegak dalam kontrol pemerintahan global (seperti World Bank dan IMF), dan pemerintahan domestik (Nasional) yang alih-alih mewujudkan pasar yang efisien, mereka malah kerap menyebabkan pasar tidak berjalan dengan efisien.

Titik Temu

Zizek mendefinisikan Kapitalisme yang juga diamini oleh Jamaah Von Mises.

If there ever was a system which enchanted its subjects with dreams (of freedom, of how your success depends on yourself, of luck around the corner, of unconstrained pleasures), it is capitalism. _Slavoj Žižek dalam it's the Political Economy, Stupid!" (2009).

Kapitalisme adalah spirit sederhana, kebebasan individu, kebebasan memilih, kompetisi, dan kepentingan diri. Kapitalisme adalah penemuan diri sebagai subjek yang memahami segala tindakannya yang rasional. Dalam tindakan rasional, ada dasar, cara, dan tujuan yang koheren dan konsisten. 


Pandemi ini justru meneguhkan perang seteru abadi antara kebebasan individu versus kontrol total pada setiap individu oleh Government. Kebebasan untuk tidak menyakiti atau mengganggu kebebasan individu yang lain (atau individu tidak menjadi penyebar virus pada yang lain). Anda berdiri pada posisi yang mana? Waspadalah, pada yang merekomendasikan kalau pandemi adalah kebangkitan sosialisme atau komunisme. Boleh jadi, itu adalah propaganda menuju perbudakan. 


Jadi pada titik dimana Kapitalisme bisa berdamai dengan pemerintah (global dan domestik). Sangat sederhana, yaitu pemerintahan yang bisa dipercaya, dan mengekapose fraud. Mungkin suatu saat, kita lebih membutuhkan konsensus dan menjunjung tinggi konsensus tersebut, daripada hidup di bawah rezim pemerintahan yang tidak bisa dipercaya dan penuh spekulasi.


======NOTE=====


The scholarly literature refers variously to agrarian capitalism, industrial capitalism, financial capitalism, monopoly capitalism, state capitalism, crony capitalism, and even creative capitalism. 


Whatever the specific variety of capitalism denoted by these phrases, however, the connotation is nearly always negative. This is because the word “capitalism” was invented and then deployed by the critics of capitalists during the first global economy that clearly arose after 1848 and the spread of  capitalism worldwide up to 1914.

In trying to define capitalism, one faces an “embarrassment of riches” because there are so many definitions. Grassby (1999, p. 1)2 refers to Richard Passow who reports that 111 definitions of capitalism existed as early as 1918 .Four elements, however, are common in each variant of capitalism, what- ever the specific emphasis:

  1. Private property rights;

  2. Contracts enforceable by third parties;

  3. Markets with responsive prices; and

  4. Supportive governments. 


“capitalism” must also be considered as a system within which markets operate effectively to create price signals that can be observed and responded to effectively by everyone concerned – consumers, producers, and regulators.


The effectiveness of the market-driven capitalist system depends upon the incentives its institutions create for all concerned, as well as the openness it provides to enable participants in the system to respond to incentives. Douglass C. North defines institutions as: the rules of the game of a society and in consequence [they] provide the framework of incentives that shape economic, political, and social organizations. Institutions are composed of formal rules (laws, constitutions, rules), informal constraints (conventions, codes of conduct, norms of behavior), and the effectiveness of their enforcement. Enforcement is carried out by third parties (law enforcement, social ostracism), by second parties (retaliation), or by the first party (self-imposed codes of conduct). Institutions affect economic performance by determining, together with the technology employed, the transaction and transformation (production) costs that make up the total costs of production. (North 1997: 6)  Capitalism, therefore, can be defined usefully as a complex and adaptive economic system operating within broader social, political, and cultural systems that are essentially supportive. 


Kapitalisme sesungguhnya bukanlah sebuah “sistem”; dia lawan dari segala rencana yang digagas dari atas. Kapitalisme adalah kebebasan bagi individu-individu yang normal untuk membuat keputusan dan menentukan pilihan mereka sendiri. Dimanapun dan bilamanapun orang-orang miskin memiliki hak untuk memiliki, bekerja, berniaga, mengakses modal, dan memulai usaha, mereka akan mampu menciptakan kekayaan dan peluang-peluang yang fantastis.


Menurut Rosa, peradaban Yunani kuno juga bermula dari komunitas-komunitas komunistik semacam itu dan berakhir dengan perbudakan. Perbedaan antara formasi sosial perbudakan Yunani kuno dan feodalisme Abad Pertengahan Eropa terletak pada fakta bahwa perkembangan yang pertama berjalan ke “jalan buntu, sementara Abad Pertengahan menjadi landasan dan titik beragkat bagi perkembangan kapitalis”

INPUT - PROSES - TUJUAN (OUTPUT, OUTCOME IMPACT)

  • Manusia (individu/kolektif) : indera, akal, qalbu
  • Proses (humanis/mesin/non humanis) : Pasar or Govt, pasar+govt
  • Tujuan Jangka Pendek/panjang/akhirat. Kesejahteraan/kebahagiaan

Kapitalisme, bad or good?

Tujuan pendidikan yaitu untuk menumbuhkan pola kepribadian manusia yang  bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, penalaran, perasaan dan indra.  Pendidikan ini harus melayani pertumbuhan manusia dalam semua aspeknya, baik  aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, ilmiah, maupun bahasanya.

Menurut ahli sejarah perbudakan mulai ada sejak pengembangan pertanian sekitar 10.000 tahun lalu, para budak terdiri dari para penjahat atau orang-orang yang tidak dapat membayar hutang dan kelompok yang kalah perang, dan pertama kali ada perbudakan adalah di daerah Mesopotamia yaitu wilayah Sumeria, Babilonia, Asiria, Chaldea, yaitu kota –kota yang perekonomiannya dilandaskan pada pertanian. Pada masa itu orang berpendapat bahwa perbudakan merupakan keadaan alam yang wajar, yang dapat terjadi terhadap siapapun dan kapanpun. Berbagai cara ditempuh seperti menaklukan bangsa lain lalu menjadikan mereka sebagai budak, atau membeli dari para pedagang budak. Perbudakan dikenal hampir dalam semua peradaban dan masyarakat kuno, termasuk Sumeria, Mesir Kuno, Tiongkok Kuno, Imperium Akkad, Asiria, India Kuno, Yunani Kuno, Kekaisaran Romawi, Khilafah Islam, orang Ibrani di Palestina dan masyarakat-masyarakat sebelum Columbus di Amerika.
Di Mesir kuno kaum budak adalah tenaga kerja dalam pembangunan piramid, kuil dan istana Fir’aun, sedangkan di Cina kuno perbudakan terjadi karena kemiskinan. Perbudakan lainnya terjadi karena hutang, hukuman atas kejahatan, tawanan perang, penelantaran anak, dan lahirnya anak dari rahim seorang budak.

Di Yunani kuno tidak ada filosof yang me- nganjurkan untuk memerdekakan budak, mereka hanya membagi manusia ke dalam dua bagian; mereka yang terlahir merdeka dan yang terlahir untuk menjadi budak orang merdeka bekerja dengan otak, mengurus administrasi dan menempati kedudukan penting, sedangkan budak bekerja dengan badan dan mengabdi pada orang merdeka. Plato dalam bukunya ‘Republik’ mengatakan bahwa kaum budak tidak berhak atas kewarganegaraan, mereka harus tunduk serta taat kepada tuan-tuan pemilik mereka.

Aristoteles berpendapat bahwa warga negara adalah manusia merdeka. Bangsa Romawi melanjutkan tradisi Yunani dengan memperlakukan bangsa yang kalah perang sebagai bangsa yang inferior dan sang pemenang dapat melakukan apa saja terhadap mereka, termasuk mengirim ke arena Gladiator sebagai hiburan. Para pedagang budak selalu mengikuti gerakan pasukan Rowawi, bukan untuk berperang melainkan untuk membeli tawanan perang.

Baca Artikel lainnya yang relevan dengan Kapitalisme dan pendidikan yang ada di Alamyin.com
Referensi Bacaan

  1. Membela Kapitalisme link

  2. Membela Kebebasan_Percakapan tentang Demokrasi Liberal

  3. Transisi dari Feodalisme ke Kapitalism, Rosa Luxemburg.

  4. Tor Advanced Training 2008

  5. Metamorfosis Kapitalisme

  6. Berhala Globalisme

  7. NEOLIBERALISME DI INDONESIA

  8. Pendidikan Rusak rusakan

  9. Telaah Pendidikan Ki Hadjar

  10. Politik Pendidikan

  11. Sekolah itu Candu

  12. Model-model Pembelajarn di Sekolah

  13. Murtadha, Sekolah Ilahi

  14. Suplemen

======




21/11/2023

Digital Storytelling untuk Marketing


Digital storytelling merupakan salah satu bentuk komunikasi termediasi yang menggunakan seperangkat teknologi informasi dan komunikasi dengan tujuan untuk melakukan pertukaran informasi, yang dikemas ke dalam beberapa topik dengan gaya penyajian yang menarik (Thurlow, Lengel, dan Tomic 2004; Maddin 2011).

“Digital Storytelling is the modern expression of the ancient art of storytelling. Throughout history, storytelling has been used to share knowledge, wisdom, and values. Stories have taken many different forms. Stories have been adapted to each successive medium that has emerged, from the circle of the campfire to the silver screen, and now the computer screen.” – The Digital Storytelling Association


1. Sejarah Storytelling. 








2. Proses Digital Storytelling


 

























The 8 steps Morra describes in her article are: 
  1. Start with an Idea
  2. Research/Explore/Learn
  3. Write/Script
  4. Storyboard/Plan
  5. Gather and Create Images, Audio and Video
  6. Put It All Together
  7. Share
  8. Reflection and Feedback
Visual cara membuat Sript
































Berikut salah konten Digital Storytelling

Contoh Stotyboard

A storyboard is a written or graphical representation of the all of the elements that will be included in a digital story. The storyboard is usually created before actual work on creating the digital story begins and a written description and graphical depiction of the elements of the story, such as images, text, narration, music, transitions, etc. are added to the storyboard. The elements of the story are arranged in the storyboard in the chronological order in which they will appear in the story and this allows the developer to organize and re-arrange the content for maximum effect.

Storyboards may be created in a variety of ways, both digitally and manually on paper or artists' board. If storyboards are developed on a computer, a variety of software programs may be used, such as Microsoft Word, Excel and PowerPoint.



Contoh Digital Storytelling Perkenalan Program Studi




Tindak lanjut, silakan setiap orang membuat storyboard sebagai salah satu tahapan daro Digital Storytelling.


26/09/2023

REGRESI BERGANDA DAN MACHINE LEARNING

 REGRESI BERGANDA DAN MACHINE LEARNING

Analisis regresi bertujuan untuk memprediksi nilai variable tak bebas, jika variabel bebas diketahui datanya. Persamaan regresi yang memenuhi kriteria BLUE (Best, Linier, Unbiased, Estimated) dapat dijadikan alat prediksi yang baik. Dari laman www.statisticssolutions.com mengemukakan, Three major uses for regression analysis are 

  1. Determining the strength of predictors, 
  2. Forecasting an effect, and 
  3. Trend forecasting 

Persamaan regresi merupakan suatu persamaan yang menerangkan atau menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel tak bebas. Persamaan regresi dapat digunakan untuk memprediksi atau mengestimasi nilai dari variabel tak bebas berdasarkan informasi dari variabel bebas. Persamaan regresi linear merupakan suatu persamaan yang berupa garis lurus, sedangkan persamaan regresi nonlinear bukan merupakan persamaan garis lurus.

Model Persamaan Regresi Berganda  :


Visualisasi Regresi berganda


Contoh aplikasi dari regresi linear berganda

  • Membuat persamaan untuk memprediksi atau mengestimasi nilai indeks prestasi mahasiswa berdasarkan jumlah jam belajar dalam sehari dan intelligence quotient (IQ). Di samping itu dapat diketahui faktor-faktor yang memberikan kontribusi paling besar dalam hal pengaruhnya terhadap indeks prestasi mahasiswa.
  • Membuat model untuk memprediksi atau mengestimasi laba perusahaan berdasarkan umur perusahaan, tingkat penjualan, dan besarnya perusahaan. Di samping itu, dapat diketahui seberapa besar kontribusi yang diberikan dari faktor umur perusahaan terhadap naik/turunnya laba perusahaan, dengan mengontrol pengaruh tingkat penjualan dan besarnya perusahaan. Dapat juga diketahui seberapa besar kontribusi yang diberikan dari faktor tingkat penjualan perusahaan terhadap naik/turunnya laba perusahaan, dengan mengontrol pengaruh umur perusahaan dan besarnya perusahaan.
  • Membuat persamaan untuk memprediksi atau mengestimasi harga saham suatu perusahaan berdasarkan laba per-lembar saham dan jumlah kas dividen yang diberikan. Di samping itu, dapat diketahui seberapa besar kontribusi yang diberikan dari faktor laba per-lembar saham terhadap naik/turunnya harga saham, dengan mengontrol pengaruh jumlah kas dividen yang diberikan.
  • Pada kasus makro ekonomi, kita dapat megestimasi pertumbuhan ekonomi dengan melihat kontribusi variabel bebas seperti inflasi, pendapatan, suku bunga. dll.

Regresi dan Mechine Learning

Ada berbagai jenis algoritma Machine Learning yang digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti algoritma regresi, klasifikasi, clustering, dan deep learning.

Algoritma machine learning adalah sekumpulan aturan yang digunakan oleh sistem machine learning untuk mengambil keputusan atau membuat prediksi. Algoritma dalam machine learning dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu supervised learning, unsupervised learning, Reinforce Learning. 

Supervised learning adalah algoritma yang digunakan untuk membuat prediksi berdasarkan data latihan yang sudah ditandai dengan label atau target yang diinginkan. Sedangkan unsupervised learning adalah algoritma yang digunakan untuk menemukan struktur atau pola dalam data yang tidak dikenal sebelumnya. Ada berbagai jenis algoritma machine learning yang digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti algoritma regresi, klasifikasi, clustering, dan deep learning.

Jenis-Jenis Algoritma yang Digunakan dalam Machine Learning
Ada beberapa jenis algoritma yang digunakan dalam machine learning, diantaranya:

  1. Algoritma Regresi: Algoritma ini digunakan untuk memprediksi nilai numerik seperti harga saham, harga properti, atau jumlah penjualan. Algoritma ini digunakan untuk membuat model prediksi yang dapat digunakan untuk membuat keputusan bisnis.
  2. Algoritma Klasifikasi: Algoritma ini digunakan untuk memprediksi kelas suatu objek seperti mengklasifikasikan email sebagai spam atau tidak spam, atau mengklasifikasikan pasien sebagai menderita penyakit tertentu atau tidak. Algoritma ini digunakan untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan klasifikasi.
  3. Algoritma Clustering: Algoritma ini digunakan untuk mengelompokkan objek yang serupa seperti mengelompokkan pelanggan berdasarkan preferensi pembelian, atau mengelompokkan sampel data berdasarkan karakteristik. Algoritma ini digunakan untuk mengidentifikasi pola dan menemukan struktur dalam data.
  4. Deep Learning: Algoritma ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yang sangat kompleks seperti pengenalan wajah, pengenalan suara, atau pengolahan bahasa alami. Algoritma ini digunakan untuk membuat sistem yang dapat belajar secara otomatis dan meningkatkan performanya dengan waktu.
  5. Algoritma Decision Tree: Algoritma ini digunakan untuk membuat suatu diagram pohon yang menyajikan keputusan berdasarkan kondisi-kondisi yang diberikan. Algoritma ini digunakan untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan klasifikasi atau regresi
  6. Algoritma Gradient Boosting: Algoritma ini digunakan untuk membuat sekumpulan model yang dapat digabungkan untuk memprediksi hasil. Algoritma ini digunakan untuk membuat model yang lebih kompleks dan akurat dibandingkan dengan menggunakan model tunggal.
  7. Algoritma Random Forest: Algoritma ini digunakan untuk membuat sekumpulan decision tree yang dapat digabungkan untuk memprediksi hasil. Algoritma ini digunakan untuk membuat model yang lebih kompleks dan akurat dibandingkan dengan menggunakan model tunggal.
  8. Algoritma Neural Network : Algoritma ini digunakan untuk menyelesaikan  masalah yang kompleks seperti pengenalan wajah, pengenalan suara, atau pengolahan bahasa alami. Algoritma ini digunakan untuk membuat sistem yang dapat belajar secara otomatis dan meningkatkan performanya dengan waktu. Neural network dapat digunakan untuk pemrosesan gambar, teks, suara dan video. Neural network juga dapat digunakan untuk tugas-tugas yang memerlukan pembelajaran dari data yang tidak terstruktur.
Berikut Tipe Machine Learning, Variabel target dan Algoritma yang digunakan.

Regresi yang Baik untuk Prediksi

Secara visual regresi yang baik memenuhi asumsi Statistik dan Asumsi Klasik sebagaimana dirangkum pada gambar berikut:


Hal terpenting yang perlu diperhatikan sebelum memilih model analisa regresi adalah memperhatikan tipe data atau tipe variabel target (Tipe Dependen Variabel) yang digunakan. Secara visual dapat dilihat pada gambar berikut:
Referensi:
https://www.alamyin.com/2023/05/analisa-tren-dengan-algoritma-regresi.html
https://devopedia.org/types-of-regression
https://www.analyticsvidhya.com/blog/2022/01/different-types-of-regression-models/
https://medium.com/@codekalimi/list-of-machine-learning-models-61b51ad492f1
https://www.researchgate.net/publication/336160040_Feature_selection_with_the_R_package_MXM/figures?lo=1

19/09/2023

BISNIS MODEL CANVAS

 BISNIS MODEL CANVAS

Business Model Canvas adalah sebuah strategi dalam manajemen berupa visual chart yang terdiri dari 9 elemen. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation. Dalam buku tersebut, Alexander mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis. 

BMC juga diartikan sebagai suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis yang disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan, agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah. Model ini digunakan untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah suatu model bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal.


Fungsi Bisnis Model Canvas 

Bisnis model kanvas terkenal akan fungsinya yang memudahkan wirausaha untuk menuangkan ide bisnis dalam satu bagan sederhana. 
Namun terdapat juga beberapa fungsi lain seperti: 
  • Terjemahan konsep, ide, gagasan suatu bisnis dalam elemen-elemen visual. 
  • Rencana bisnis terfokus, karena detail setiap elemen business model canvas memudahkan wirausaha untuk memahami tujuan bisnis. 
  • Alat diskusi yang simple dengan mitra bisnis lainnya. 
  • Panduan untuk menjalankan bisnis.
  • Panduan monitoring arah bisnis.

9 Elemen yang Harus Ada Dalam Bisnis Model Canvas

1. Value Proposition

Nilai apa  yang  ditawarkan  kepada  costumer.  Pada kolom ini juga menjelaskan keunggulan dan poin-poin menarik apa yang dapat menarik minat dari customer.














Berikut beberpa contoh value proposition
Uber – The Smartest Way to Get Around
Apple iPhone – The Experience IS the Product
Slack – Be More Productive at Work with Less Effort
Digit – Save Money Without Thinking About It

Customer Profile
  • Gains : menjelaskan manfaat yang diharapkan, atau yang menjadi keinginan dari konsumen.
  • Pains : Pengalaman negatif atau resiko yang pernah dialami oleh pelanggan dalam proses menyelesaikan pekerjaan atau suatu hal.
  • Customer Jobs : merupakan tugas fungsional, sosial dan emosional yang dilakukan oleh pelanggan, masalah yang pelanggan coba untuk meneyelesaikan dan kebutuhan yang ingin mereka penuhi.
Value Proposition
  • Product & Services : menjelaskan produk dan jasa yang kita tawarkan, yang mana dapat membantu pelanggan menyelesaikan tugas fungsional, sosial dan emosional (Customer Job).
  • Gain Creators : menjelaskan bagaimana produk dan jasa dapat membuat pelanggan merasakan manfaat atau diuntungkan. Gain Creators harus dapat menyelesaikan Gains pada Customer Profile.
  • Pain Relievers : menjelaskan bagaimana produk atau jasa bisa menyelesaikan pengalaman negatif atau resiko yang pernah dialami oleh pelanggan, sehingga Pain Relievers harus dapat mengurangi bahkan menghilangkan Pains pada Customer Profile.

2. Customer Segments

Customer segments adalah  penggolongan orang-orang yang  mungkin tertarik dengan value  proposition bisnis kita. 
  • Mass Market : segmen pasar luas dengan jenis kebutuhan dan  masalah yang sama.
  • Niche Market : segmen pasar yang spesifik.
  • Segmented: segmen pasar yang memiliki kebutuhan berbeda  tetapi dalam satu kategori.
  • Diversified : segmen pasar yang memiliki kebutuhan atau  masalah yang sangat berbeda.
  • Multi-sided Platform : melayani 2 atau lebih pasar segmen  pasar yang saling tergantung
# prioritas


3. Costumer Relationship

Customer relationship adalah  cara-cara yang bisa Anda  gunakan untuk berkomunikasi  dengan customer segments. Customer relationship soal  hubungan, kalau channel soal  cara Anda menjangkau customer  segments.













  • Transactional: beli putus saat itu juga.
  • Long-term: hubungan jangka panjang antara Anda dengan  pelanggan.
  • Personal Assistance: Ada sales-rep yang melayani pelanggan  Anda.
  • Self Service: Pelanggan melayani dirinya sendiri, biasanya di  bisnis retail.
  • Automated Service: Pelanggan bahkan tidak perlu ke toko Anda,  biasanya di bisnis SaaS.
  • Community: Anda menciptakan komunitas untuk pelanggan.
  • Co-Creation: Anda mengajak pelanggan menciptakan sesuatu  untuk bisnis Anda.

4. Channels

Cara menjangkau/  bersentuhan dengan  Costumers


















Kategori Channel
  • Direct : sales force, web sales, own stores.
  • Indirect : partner stores, wholesaler.
  • Awareness : tahap awal menginformasikan ke customer.  Evaluation : cara membantu customer mengevaluasi value  proposition yang ditawarkan.
  • Purchase : cara-cara customer melakukan pembelian.  Delivery : cara menyampaikan value proposition (produk/  jasa) kepada customer.
  • After Sales : customer support setelah terjadi transaksi.

5. Key activities

Key activities kegiatan wajib/utama yang dilakukan oleh  perusahaan untuk menghasilkan value proposition yang  ditawarkan.
  • Production : aktivitas merancang,  membuat, mengirimkan produk.
  • Problem Solving : aktivitas  operasi yang biasanya muncul pada  perusahaan konsultan, rumah sakit,  organisasi penyedia jasa.
  • Platform Network : wadah  bertemunya dua atau lebih segmen  pasar untuk saling berinteraksi/  transaksi /membangun network.

6. Key resources

Key resources adalah hal-hal paling penting yang  harus Anda punyai agar key activities bisa  dijalankan dan value proposition bisa diberikan pada  customer.
  • Physical asset : fasilitas pabrik,  gedung-gedung, kendaraan,  mesin-mesin.
  • Intellectual : brand, hak paten,  copyright, database customer dan  database partnership, informasi  rahasia perusahaan
  • Human Capital: tenaga kerja  Financial : sumber daya  keuangan perusahaan cash, credit,
  • obligasi, saham

7. Key partners

Key partners adalah pihak-pihak  yang bisa Anda ajak kerjasama  dengan tujuan:
  • Optimization and Economy
  • Reduction of Risk and  Uncertainty
  • Acquisition of particular  resources and activities
  • Strategic Alliance between non-competitors:  kerjasama dengan perusahaan yg tidak sejenis.
  • Coopetition: kerjasama dengan perusahaan  kompetitor.
  • Joint ventures to develop new business: kerjasama  untuk membentuk usaha baru.
  • Buyer supplier relationship: hubungan hanya  sebagai pembeli dan penjual biasanya terjadi pada  motif optimization and economies of scale.

8. Cost Structure

Cost structure adalah rincian biaya-biaya  terbesar yang harus Anda keluarkan untuk  melakukan key activities dan menghasilkan  value proposition.
  • Cost-driven: sensitif terhadap  harga bahan baku.
  • Value-driven: perusahaan tidak  terlalu memikirkan harga produksi/  bahan baku karena yang dijual  adalah nilai/seni/status/gaya hidup.
  • Fixed cost: biaya-biaya tetap yang  muncul yang tidak tergantung pada  jumlah produksi
  • Variable cost: biaya-biaya yang  muncul bervariasi sesuai jumlah  yang diproduksi
  • Economies of scale: biaya per  unit
  • Economies of Scope
Berapa biaya untuk mencapai key activities bisnis?
Berapa yang dianggarkan untuk key resources dan partnerships?
Berapa biaya untuk mencapai value proposition dan apakah ada biaya tambahan lainnya untuk menjalankan bisnis.

Cost-driven: biaya keluar  tergantung dari harga bahan  baku.
Fixed cost: Gaji 1 orang  designer.
Variable cost: Biaya jahit  tergantung berapa baju yang  akan diproduksi.

9. Revenue Stream

Revenue stream dalam BMC akan kita isi dengan  berbagai cara untuk menghasilkan keuntungan dari  value proposition kita.
  • Asset Sale: penjualan produk secara fisik.  Usage Fee: customer membayar sesuai  lamanya menggunakan produk/jasa.
  • Subscription Fees: biaya berlangganan.
  • Lending/renting/leasing: biaya  peminjaman/pemakaian/penggunaan  sementara.
  • Licensing: biaya ijin pakai jasa / produk.