12/10/2008

Caleg muda yang modis

Photobucket

Bukan sebenarnya mau berpusing-pusing ria dengan agenda 5 tahunan di Indonesia, sebut saja pesta demokrasi (PEMILU). Hanya saja melihat perilaku para partai utamanya partai baru, dimana calegnya kebanyakan dari kaum muda, bahkan ada yang masih KULIAH, semester awal.

entah kebablasan atau ketololan para pendiri partai atau masyarakat, atau diam-diam kita sepakat dengan maraknya caleg-caleg muda.
diusia yang masih belia sukrela melacurkan diri. politik (baca: partai politik) menurutku ada arena melacurkan diri, dimana kebohongan, kecurangan dan praktik manipulatif adalah konsumsi pokok, penghianatan adalah salah satu fiturnya yang paling indah.

inikah yang dicita-citakan reformasi.. gumamku.. ah tidak. ini pasti kebablasan kebebasan. ini pasti ketololan melihat kenyataan. dimana dengan bergabung ke partai, menjadi caleg dan menjadi anggota dewan yang terhormat maka persoalan kebangsaan dapat diselesaikan.

cita-cita demokrasi seperti kebebasan, partisipasi aktif, dan pemenuhan hak sebagai makhluk politik yang diupayakan lewat jargon pendidikan politik tidak akan pernah terwujud, jikalau kum mudanya lebih asik membincang suksesi dan politik pragmatis lainnya sementara orang disekitarnya bahkan dirinya bersimbah kebodohan dan pandangan tertutup kabut tebal kedirian pasca penjajahan soeharto, sehingga yang tampak hanya rayuan-rayuan jabatan dan gila kekuasaan yang pernah dikerangkeng oleh soeharto dan koleganya.

Benarkah bertaburnya caleg muda adalah pertanda kemajuan demokrasi ataukah ini adalah pertanda bahwa masyarakat tontonan, politik tontonan, dimana pencitraan adalah raja di raja.
semoga saja bukan.

ditulis di makassar dekat kantor DPRD 9 oktober 2008

0 comments: