Read, Write, and Do Something

No Teaching without learning

Menulislah agar abadi

---

Listen, free economic make better

09/12/2012

Selayang Pandang Spirit Pelaut Makassar


 Selayang Pandang Spirit Pelaut Makassar

Diktum The survival of the fittes dalam referensi teori evolusi mungkin ada benarnya jika dikaitkan dengan spirit para petarung, semangat para pelaut ulung menaklukkan derasnya ombak dan ganasnya gelombang dengan tetap menjaga harmoni (Syamsu Alam:2012). Itulah penggambaran semangat para pelaut Bugis-Makassar menjelajahi samudera sebagaimana yang terekam dalam sejarah. Pada abad ke-14-17, dengan simbol Kerajaan Gowa, mereka berhasil membentuk satu wilayah kerajaan yang luas dengan kekuatan armada laut yang besar berhasil membentuk suatu Imperium bernafaskan Islam, mulai dari keseluruhan pulau Sulawesi, kalimantan bagian Timur, NTT, NTB, Maluku, Brunei, Papua dan Australia bagian utara Mereka menjalin Traktat dengan Bali, kerjasama dengan Malaka dan Banten dan seluruh kerajaan lainnya dalam lingkup Nusantara maupun Internasional (khususnya Portugis).
Spirit yang sama juga tergambar dalam kearifan ”Resopa temmangingi, matinulu, namalomo naletei pammase Dewata sewwa-E.” Begitulah pesan tetua Bugis-Makassar kepada anak cucunya. Bahwa ”Rahmat berupa kesejahteraan dari Tuhan Yang Maha Esa hanya bisa diraih melalui kerja keras, gigih, dan ulet”. Bagi warga Bugis-Makassar, semangat kerja keras yang biasa dilafalkan sebagai “makkareso” “akkareso”  tak hanya diwujudkan dalam bentuk bekerja ulet di tanah kelahiran atau di kampung asal untuk bertahan hidup, di mana saja, semangat itu dikobarkan. Namun, lazimnya, kutipan pesan itu diucapkan para tetua kepada anak-anak muda yang meminta restu untuk sompe’ atau merantau.
Istilah Bugis dan Makassar adalah istilah yang diciptakan oleh Belanda untuk memecah belah. Hingga pada akhirnya kejatuhan Kerajaan Makassar pada Belanda menyebabkan segala potensi dimatikan, mengingat suku ini terkenal sangat keras menentang Belanda. Di mana pun mereka bertemu Belanda, pasti diperanginya. Beberapa tokoh sentral Gowa yang menolak menyerah seperti Karaeng Galesong, hijrah ke Tanah Jawa. Bersama armada lautnya yang perkasa, memerangi setiap kapal Belanda yang mereka temui. Oleh karena itu, Belanda yang saat itu dibawah pimpinan Spellman menjulukinya dengan "Si-Bajak-Laut".
Orang Bugis-Makassar  yang tinggal di desa-desa daerah pantai bermata pencaharian mencari ikan. Mereka akrab dengan laut dan berani mengarungi lautan luas. Mereka menangkap ikan sampai jauh ke laut hanya dengan perahu-perahu layar. Dengan perahu layar dari tipe pinisi dan lambo, Orang Bugis-Makassar mengarungi perairan nusantara sampai Srilanka dan Filipina.
Mereka merupakan suku bangsa Indonesia yang telah mengembangkan kebudayaan maritim sejak abad ke-17. Orang Bugis-Makassar juga telah mewarisi hukum niaga pelayaran. Hukum ini disebut Ade’allopiloping Bicaranna Pabbalue ditulis oleh Amanna Gappa pada lontar abad ke-17. Sambil berlayar orang Bugis-Makassar mengembangkan perdagangan ke berbagai tempat di Indonesia.
Berbagai jenis binatang laut ditangkap dan diperdagangkan. Teripang dan holothurioidea (sejenis binatang laut) ditangkap di kepulauan Tanibar, Irian Jaya, bahkan sampai ke Australia untuk dijual kepada tengkulak. Melalui tengkulak binatang laut ini diekspor ke Cina. Mulai abad ke- 19 sampai abad ke-20 ekspor teripang sangat maju.
Menurut Darwis Semangat survival orang Bugis-Makassar di tanah rantau, , juga tak lepas dari sistem sosial-budaya yang lekat dengan hierarki (kasta), yakni Karaeng/arung (bangsawan/juragan) dan ata (hamba/orang kebanyakan). Bagi orang kebanyakan yang ingin bebas dari sistem itu atau setidaknya ingin naik kelas sosial, merantau adalah salah satu pilihan. Tali-temali dengan mobilitas vertikal,  Prof Halide, menekankannya pada aspek ekonomi. ”Peningkatan taraf hidup seseorang berbanding lurus dengan strata sosial yang disandangnya,”.
Wilayah pesisir dan laut merupakan bagian wilayah daerah yang memiliki sumberdaya alam yang sangat potensial dan prospektif untuk menjadi akselerator pembangunan perekonomian daerah jika dikelola dengan baik dan optimum. Sebagai wilayah yang strategis, wilayah pesisir merupakan suatu zona yang diperuntukkan untuk berbagai aktivitas manusia baik secara sosial, kultural, ekonomi, industri maupun pemanfaatan secara langsung.
Sulawesi Selatan khususnya Makassar sebagai penghubung yang menautkan antara Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur yang menyebabkan fungsi logistik, fungsi transportasi, dan fungsi perdagangan saling berpengaruh. Pelabuhan dan bandara yang memadai menjadikan potensi kota ini makin terasa secara optimal. Selain itu, sistem yang terjalin dari turun temurun penting diperhatikan untuk memahami lebih dalam tentang masyarakat pesisir.
            Paper sederhana ini hendak memotret sistem sosial budaya masyarakat pesisir Makassar sebagai masyarakat maritim yang tangguh yang pernah terekam dalam sejarah dan pergeseran yang terjadi akibat perkembangan zaman.
(Bagian A. Pendahuluan  Paper Ekonomi Maritim, Syamsu Alam | alamyin@gmail.com)

29/11/2012

Sweet November : The day you hit me

Edisi alamyin kali ini, akan dihiasi oleh Kumpulan kata-kata puitis yang ditulis oleh sastrawan muda Bantaeng Dion Anak Zaman, thanks bro.

Namun sebagian besar karya sastra berikut ditulis oleh mahasiswa tingkat akhir di salah satu jurusan yang cukup jauh dari alam sastrawi. hari-harinya bergelut dengan unsur-unsur dan ikatan-ikatan kimia.

You're unique.
Tema postingan, Sweet November, diinspirasi dari film Keanu Reaves. Selain ceritanya yang keren, Soundtarck film ini juga begitu asik dinikmati dikeheningan (Enya-Only Time).
Beberapa kata-kata puitis itu adalah:

12 November 2012

Kering nutrisi Otakku,,,, 
Kering tenggorokannku,,, 
tapi takkan kering Cintaku,,,,, *







13 November 2012

Bila nanti terjaga,,,
Tak q biarkan jejakmu sia-sia
Tak relakan nafasmu terengah
Tak mau menampung air mata
q inginn Hanya senyum sembari berkata AQU BAHAGIA.......


---- UL Mahira
Tidakkahh lelah menghampiri ketika,,,
hawa pergantian siang mlm menghempas badan,,
butiran debu masuk ke saluran,
TErobos di setiap KM jalan,, u my superhero...


 14 November 2012

Ilustrasi untuk temanku tauwwa..
aku telah bermukim, disana
kadang terasa bening ini membentur keyakinanku sendiri jatuh
dan membuat rinai dan kelopak bunga tak lagi ditemani kumbang
sebab aku sendiri tidak pernah tahu dan menginginkan
asal mula resah dan rasa ini tercipta

dan jujur aku mengingkan itu!
aku ingin membentuk rindu, dan indahnya menembus batas tirani
pada semesta pun menepuk mimpi, namu keyakinanku utuh
mengira aku mulai salah menepatkan rasa dan pilihan

dialam dunia yang tergolek rindangnya dan teduhnya
aku meletakkannya..aku belajar mencintainya
sepetak dihatiku untuknya, dan menghiasi dipurnama awal aku memilihnya

kini selembut sutra meraba bathinku
pada kiasan semesta yang mulai berencana indah untuk kita
apa kau tahu?
atau kita terlanjur membaginya pada sepetak hati kita masing-masing

seperti apa butiran air mata ini ketika memilihmu
apa juga kau tahu? aku juag tidak butuh pengakuan
bahkan saat aku memulai mengagum,
hingga keyakinan ini tak bisa direnggut lagi,,,

 --ditulis oleh Dion Anak Zaman untuk seseorang kepada seseorang---

--------------------------------
Polusii serasa semburan parfum mewangi
Panas mentari bagai sinar penjaga hati
Jalan raya seperti hamparan permadani
Jilbab bagaikan mahkota putri,,, dan
Jasad mu membawaku ke Istana Surgawiii


--- UL Mahira 

18 November 2012

KEtika bangun dari sujud...
Bayangan abuabu tampak silau,,,
menghalangi pandang...
Q bentangkan seluruh badann,,
Memulai dengan suara pelan..
tak jua tampak...
Jari2 kakiq,, bergerakk,, mengisyraktkan untk MENERJANG
Menghampiri asal dari keraguan... mulai meneropongg.....
dannn ternyata..........


Cerita terus berlanjut,

31/10/2012

TENTANG MAWAR (BUNGA) MERAH DAN KILLING ME SOFTLY

From Alamyin
TENTANG MAWAR (BUNGA) MERAH DAN KILLING ME SOFTLY
Kenapa MAWAR (Bunga) MERAH? Apa pula hubungannya dengan lagu super terkenal "Killing me Softly". Berikut kisahnya, ditulis langsung dari mabes .9, tepat setelah mengupload file di laman Mandiri. 

Mawar merah adalah ikon yang melekat pada Fakultas biru Mipa unm kisaran tahun 2004-an. Bahkan pernah dijadikan Ikon OSPEK BEM FAK.MIPA. Kehadiran Mawar Merah dimitoskan dapat menghangatkan suasana perang TEXAS (Teknik-Sastra) ketika itu. katanya....

(Bunga) MERAH adalah kelompok pemberontak dalam serial film kungfu cerita singkatnya seperti yang pernah di ulas oleh DB Asmoro di kompasiana. Salah satu film serial yang saya senangi. Pedang dan Kitab Suci / Putri harum dan Kaisar (Shu Jian En Chou Lu).

Ini adalah karya pertama Chinyung yang dibuat pada tahun 1955 dan berseting di zaman Dinasty Manchu. Novel ini menceritakan mengenai perjuangan kelompok Bunga Merah (Hong Hwa Hwe) dalam menggulingkan pemerintahan Dinasty Ching (Manchu) yang dibumbui dengan cinta segi empat antara Tan Keh Lok/Chen Cia Luo (ketua kelompok bunga merah), Kian Liong (Kaisar Ching), Cheng Tong (putri pertama kepala suku Hui/Uighur) dan Hiang-hiang (adik Cheng Tong). 

Kisah berawal saat kelompok bunga merah mengetahui rahasia bahwa Kaisar Ching yang memerintah saat ini sebenarnya adalah keturunan bangsa Han bukan bangsa Manchu. Bahkan Kaisar kianlong sendiri ternyata adalah kakak kandung dari ketua mereka. Maka dari itu disusunlah lobi-lobi agar Kaisar mau berpihak pada bangsa Han dan menggulingkan bangsa Manchu. 

Di sisi lain terdapat Suku Hui (Uighur) yang terus berjuang melawan bangsa Manchu dan mengambil kitab suci (Al Qur’an) mereka yang disita oleh Kerajaan Ching. Pertemuan antara Kelompok Bunga Merah dan orang-orang Hui menimbulkan cinta segitiga antara Tan Keh Lok kedua putri kepala suku Hui yaitu Cheng Tong (putri pertama sekaligus panglima perang suku Hui yang gagah perkasa) dan Hiang-Hiang (putri kedua yang terkenal akan kecantikan dan keharuman tubuhnya). Sampai kemudian Kaisar Kian Long yang terpesona dengan kecantikan Hiang-Hiang pun berusaha agar Hiang-Hiang mau menjadi permaisurinya. 

Meskipun kisah ini berakhir tragis, dimana Kaisar Kian Long akhirnya mengkhianati Kelompok Bunga Merah dan Hiang-Hiang yang mengetahuinya akhirnya bunuh diri untuk menyelamatkan Tan Keh Lok. Namun Chinyung dalam novel ini sepertinya ingin menyampaikan bahwa apapun yang terjadi dengan urusan pribadi, persoalan bangsa dan perjuangan tak boleh surut. Meskipun akhirnya kita tahu bahwa baik bangsa Han maupun Uighur tidak pernah berhasil lepas dari Dinasty Ching sampai kemudian Monarki di China runtuh dan digantikan oleh Republik.(sumber: http://media.kompasiana.com/buku/2011/11/01/karya-karya-terbaik-chinyung/) 

Itulah Kisah Chinyung, Kisah Mawar Merah berduri yang coba saya torehkan dalam seuntai puisi. Saya bisa saja berspekulasi kalau ini adalah suara hati, bisa juga jalan pertama belajar menulis dengan sentuhan perasaan, tidak melulu tentang "eksotisme kemarahan" walaupun ekspresi kemarahan adalah juga wujud cinta yang lain.

Inilah sisi lain pemilik blog ini, yang tidak banyak mahluk adam yang mengetahuinya. Mungkin bukan sisi lain, tapi lebih tepat sisi yang unpublish, untunglah ada media sosial, sebagai salah satu ruang ekspresi tanpa batas.  Mungkin om Google masih merekam tulisan jejak 4 tahun silam, sore hari menjelang magrib di kampus biru Mipa. Saya bercerita tentang lagunya Cold Play "Yellow" yang sedikit bisa mewakili isi kepalaku belum isi hati :) Tapi hari ini, tidak ada lagu yang bisa mewakilinya, walaupun ada keidentikan dengan judul lagu, mungkin karena pencipta dan penyanyinya duluan lahir dari saya...hehe

Ditengah serbuan tugas, dengan angka-angka berdigit 15 yang setiap teman yang melihatnya seolah ingin mual. Inilah hidup... resiko anak sekolahan...Sejenak sebelum azan dhuhur berkumandang di masjid kompleks Muhajirin 2. Di Rumah SigmaHouse, tempat ngumpul anak math segala angkatan :). Kusempatkan jemari menggerayangi screen Androidku, hadirlah seuntai kisah berikut:

Killing me softly !
Jangan dengan badik yang karatan. 
jangan pula dengan samurai yang sangat tajam. 
Cukup dengan sekuntum mawar atau sebutir air mata 
Biar saya bisa menikmati hembusan nafasku 
Yang kian lama begitu berat.
Alamyin .30.10. 2012 

Inilah hidup kawan ! semoga saja bukan hukum karma :). 

Tepat dihari ulang tahun teman yang ceria, lincah dan supel. Walau puisi yang singkat nan dalam kata teman di jejaring sosial, ditulis dihari ulang tahunnya, saya tetap bisa happy, bertamu di rumahnya, bercanda ria, ketawa, gila-gilaan bergaya depan kamera, bahkan mengalahkan narsisnya para kontestan Pemilukada Sul-Sel yang mencekam ibarat Pemilihan Kepala Desa :). 

Happy Birthday 30.10.2012 for Blue Ranger, thanks jamuannya, baksonya, es buahnya, foto-fotonya, informasinya, everything about me.

Berikut adalah Lirik lagu Killing Me Softly, yang populer dan telah diaransemen dalam berbagai aliran musik. Saya upload dalam tulisan ini biar kelihatan panjang hehe.. 
Killing Me Softly Songwriters: Gimbel, Norman; Fox, Charles; 
Strumming my pain with his fingers Singing my life with his words 
Killing me softly with his song 
Killing me softly with his song 
Telling my whole life with his words 
Killing me softly with his song I heard he sang a good song 
I heard he had a style And so I came to see him 
And listen for a while And there he was this young boy 
A stranger to my eyes Strumming my pain with his fingers 
Singing my life with his words 
Killing me softly with his song 
Killing me softly with his song 
Telling my whole life with his words 
Killing me softly with his song I felt all flushed with fever 
Embarrassed by the crowd I felt he found my letters 
And read each one out loud I prayed that he would finish 
But he just kept right on 
 Strumming my pain with his fingers 
Singing my life with his words 
Killing me softly with his song 
Killing me softly with his song 
Telling my whole life with his words 
Killing me softly with his song 
Strumming my pain with his fingers 
Singing my life with his words
Killing me softly with his song
Killing me softly with his song 
Telling my whole life with his words 
Killing me softly with his song 
Strumming my pain with his fingers 
Singing my life with his words 
Killing me softly with his song 
Killing me softly with his song 
Telling my whole life with his (HER) words