Read, Write, and Do Something

No Teaching without learning

Menulislah agar abadi

Membaca untuk hidup lebih baik atau sekadar pamer

Listen, free economic make better

Showing posts with label Download. Show all posts
Showing posts with label Download. Show all posts

27/08/2023

Pemrograman Data Sains (1)

Pemrograman Data Sains (1)

ADA banyak bahasa pemrograman untuk data sians. Dinataranya Python, R Matlab, Javasript, dll. Python menjadi salah satu bahasa pemrograman yang paling populer karena tak hanya dibutuhkan untuk bidang data science, tapi juga berguna untuk pengembangan web dan software. Bahasa pemrograman ini termasuk object-oriented programming. Dalam data science, Python umumnya digunakan untuk pemrosesan data dan penerapan algoritma analisis data. Python juga sangat mudah dipelajari oleh data scientist atau programmer pemula karena menggunakan sintaks yang sederhana.

Berikut adalah Tahapan Data Sains:

Data science adalah ilmu yang menggabungkan matematika, statisika dengan ilmu komputer dengan tujuan analisa data (data analysis) dari suatu himpunan data baik skala kecil (sampel) maupun besar (populasi) dengan mengaplikasikan algoritma tertentu untuk tujuan menggali data (data mining) dan mendapatkan pola data serta dapat melakukan prediksi data (prediction) dengan cukup akurat yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan dapat digunakan untuk membuat sistem yang cerdas (AI) yang dapat terus belajar dengan sendirinya (machine learning). 

Berikut adalah materi Pengantar Pemrograman Data Sains

  • Pengertian Data Sains 
  • Tujuan data science 
  • Jenis pembelajaran data science 
  • Tahapan data sains 
    • Pertama, tahap pendefinisian masalah. 
    • Kedua, tahap pengumpulan data. 
    • Ketiga, tahap eksplorasi dan penyiapan data. 
    • Keempat, tahap analisis data. 
    • Kelima, storytelling. 
  • Keahlian dan skill data scientist 
  • Perbedaan data sains (machine learning) dengan pemrograman tradisional ? 
  • Mengapa python?

SIlakan dibaca materi lengkapnya Pengantar Data Sains Namun sebaiknya membaca juga materi Statistik dan data sains dan pengantar algoritma pemrograman 

Dalam Mata Kuliah ini materi dna praktik yang akan dipelajari

TOPIK PEMROGRAMAN DATA SAINS WITH PYTHON 

  1. Pengantar Paket dan Library Python untuk data sains 
  2. Numpy 
  3. Pandas 
  4. Matplotlib, Seaborn 
  5. Visualisasi Data 
  6. Machine Learning (Intro)
  7. Projek
















Selamat Belajar, Enjoy dan Merdekalah.

09/06/2023

Filsafat Gerak dan Penerapannya

Pentingkah memahami Gerak?


Gambar_1 Potensi dan Aktual

Gambar 2: Timeline

  1. Gerak Fisik dan Metafisik
  2. Gerak menurut Newton
  3. Gerak Menurut Filosof
  4. Syarat Gerak
  5. 5.1 Aristoteles
  6. 5.2. Plato
  7. 5.3. Mulla Shadra
  8. Potensi Dalam Gerak Substansial
  9. Penerapan Filsafat Gerak

Gerak Fisik dan Metafisik


Gambar 3. Physics dan Metaphysics

Gerak melibatkan perubahan posisi objek dalam ruang seiring berjalannya waktu. Gerak dapat didefinisikan sebagai perubahan relatif antara posisi awal dan akhir suatu objek. Gerak dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti gerak translasi (perpindahan linear), gerak rotasi (putaran), atau gerak kompleks yang melibatkan kombinasi dari keduanya.

Gerak secara umum merujuk pada perubahan posisi, keadaan, atau kondisi suatu benda atau objek dalam ruang dan waktu. Gerak dapat dilihat sebagai perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, perubahan kecepatan, atau perubahan dalam bentuk atau posisi objek.

Dalam konteks fisika, gerak didefinisikan sebagai perubahan posisi suatu objek sehubungan dengan referensi tertentu. Gerak ini dapat diukur dan dianalisis menggunakan konsep-konsep seperti jarak, kecepatan, percepatan, dan waktu. Hukum-hukum fisika, seperti hukum Newton tentang gerak, dapat digunakan untuk memahami dan memprediksi gerak benda dalam sistem tertentu.

Gerak juga bisa merujuk pada konsep yang lebih luas, seperti gerakan sosial atau gerakan politik, yang mencakup perubahan dalam tindakan, opini, atau arah dalam masyarakat atau kelompok manusia.

Dalam konteks metafisika, gerak juga bisa digunakan sebagai istilah filosofis yang lebih abstrak. Gerak metafisika melibatkan pertanyaan-pertanyaan tentang asal-usul gerakan, hakikat waktu, dan hubungan antara materi dan ruang. Ini terkait dengan pemeriksaan konsep-konsep seperti keberadaan, realitas, dan perubahan fundamental dalam alam semesta.

Fisik:
  1. Fisik berkaitan dengan dunia materi dan fenomena yang dapat diamati dan dijelaskan melalui metode ilmiah.
  2. Fisik mempelajari sifat-sifat materi, hukum-hukum alam, perubahan fisik, dan hubungan kausal antara objek-objek fisik.
  3. Fisik berfokus pada hal-hal yang konkret, empiris, dan terukur. Ia berusaha memahami dunia melalui pengamatan, eksperimen, dan pemodelan matematis.

1. Gerak Translasi Gerakan penghapus ketika digunakan untuk membersihkan papan tulis
2. Gerak Rotasi Gerakan CD dalam alat CD Player
3. Gerak Semu Gerakan matahari yang seolah-olah mengelilingi bumi padahal sebaliknya
4. Gerak Relatif Misalnya seseorang yang sedang naik kereta api. Orang tersebut dikatakan bergerak apabila titik acuannya adalah stasiun tetapi dikatakan diam apabila acuannya adalah kereta api.
5. Gerak Lurus Seorang pemain bola basket yang melakukan Chest Pass bola kepada rekannya.

Metafisik:
  1. Metafisik adalah cabang filsafat yang mempertanyakan aspek-aspek yang melampaui dunia fisik, seperti hakikat realitas, hakikat eksistensi, dan prinsip-prinsip dasar yang mendasari fenomena fisik.
  2. Metafisik melibatkan pertanyaan-pertanyaan tentang sifat dasar realitas, hubungan antara pikiran dan materi, keberadaan Tuhan, kesadaran, tujuan hidup, dan hal-hal yang tidak dapat diamati atau diukur secara langsung.
  3. Metafisik mencari pemahaman yang lebih mendalam tentang realitas yang mendasari fenomena fisik dan mempertanyakan asumsi dan keterbatasan pengetahuan empiris.

Gerak menurut Newton

  1. Hukum Gerak Pertama (Hukum Inersia): Hukum ini menyatakan bahwa sebuah benda akan tetap dalam keadaan diam atau bergerak lurus dengan kecepatan konstan jika gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol. Dengan kata lain, benda akan cenderung mempertahankan keadaannya, baik itu diam atau bergerak dengan kecepatan konstan, kecuali ada gaya yang bekerja pada benda tersebut
  2. Hukum Gerak Kedua (Hukum Hubungan Gaya dan Percepatan): Hukum ini menyatakan bahwa percepatan suatu benda sebanding dengan gaya yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massa benda tersebut. Rumus matematis dari hukum ini dinyatakan sebagai F = ma, di mana F adalah gaya yang bekerja pada benda, m adalah massa benda, dan a adalah percepatan benda
  3. Hukum Gerak Ketiga (Hukum Aksi-Reaksi): Hukum ini menyatakan bahwa setiap aksi memiliki reaksi yang sebanding dan berlawanan arah. Artinya, jika suatu benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda tersebut akan merasakan gaya balasan dengan besar yang sama, tetapi berlawanan arah.

Gerak Menurut Filosof

Gerak dalam konteks filosofi memiliki pengertian yang lebih luas dan abstrak dibandingkan dengan pengertian fisika. Dalam filosofi, gerak sering kali dikaitkan dengan konsep perubahan, perjalanan, atau transformasi dalam berbagai konteks filosofis.

Ada beberapa pemikiran filosofis yang dapat menjadi referensi dalam memahami gerak:

  1. Aristoteles: Aristoteles mengembangkan konsep gerak atau perubahan dalam filsafatnya. Menurut Aristoteles, gerak adalah aktualisasi potensi suatu objek atau entitas. Dia membagi gerak menjadi tiga jenis: gerak substansial (perubahan dari satu substansi ke substansi lain), gerak kuantitas (perubahan dalam jumlah atau ukuran), dan gerak kualitas (perubahan dalam kualitas atau sifat objek).
  2. Hegel: Dalam filosofi Hegel, gerak atau perubahan dianggap sebagai unsur yang mendasari perkembangan realitas. Gerak dipandang sebagai kontradiksi antara dua kekuatan atau konsep yang saling bertentangan. Dalam kontradiksi tersebut, terjadi perubahan, sintesis, dan kemajuan menuju tahap berikutnya dalam perkembangan.
  3. Bergson: Filosof Prancis Henri Bergson menggagas konsep "durasi" atau "waktu-kehidupan" (la durée) dalam memahami gerak. Baginya, gerak bukanlah sekadar perubahan dalam waktu dan ruang, melainkan pengalaman subjektif dari durasi dan kehidupan yang mengalir terus-menerus.
  4. Deleuze: Filosof Prancis Gilles Deleuze mengembangkan konsep gerak dalam pemikirannya tentang ontologi. Baginya, gerak adalah karakteristik mendasar dari realitas, dan ia menggagas konsep "gerakan aktual" dan "gerakan virtual" untuk menjelaskan perubahan dan potensi dalam dunia.
  5. Nietzsche: Friedrich Nietzsche mengeksplorasi konsep gerak dalam konteks kehendak kuat dan kekuasaan. Baginya, gerak melibatkan pertempuran antara kekuatan yang saling berlawanan. Gerak ini terjadi ketika kehendak kuat mengatasi dan mengubah kondisi yang ada.
  6. Whitehead: Alfred North Whitehead, seorang filsuf dan matematikawan, mengembangkan konsep "proses" sebagai elemen mendasar dalam pemahaman gerak. Bagi Whitehead, realitas terdiri dari proses-proses yang saling berhubungan dan berubah terus-menerus. Gerak merupakan esensi dari proses dan perubahan yang tak terpisahkan dari alam semesta.
  7. Merleau-Ponty: Maurice Merleau-Ponty, filsuf fenomenologi, memandang gerak sebagai ekspresi tubuh dan hubungan antara tubuh dan dunia. Gerak bukan hanya perubahan posisi fisik, tetapi juga perubahan dalam persepsi, interaksi, dan pengalaman subjektif manusia.
  8. Process Philosophy (Filsafat Proses): Filsafat proses, yang dikembangkan oleh filsuf-filsuf seperti Alfred North Whitehead dan Charles Hartshorne, menekankan bahwa realitas adalah proses yang berkelanjutan. Gerak dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari proses tersebut, di mana perubahan dan relasi saling terkait dalam keberlangsungan alam semesta.
  9. Al-Ghazali: Abu Hamid Al-Ghazali, seorang cendekiawan besar dalam tradisi Islam, mengajukan konsep gerak dalam kerangka pemikiran teologi dan filsafat. Bagi Al-Ghazali, gerak adalah manifestasi dari kehendak Allah yang terus menerus memberikan keberadaan kepada segala sesuatu dalam alam semesta.
  10. Ibn Sina: Ibn Sina, juga dikenal sebagai Avicenna, adalah seorang filsuf Muslim terkenal. Dalam karyanya, "Kitab al-Shifa" (The Book of Healing), Ibn Sina membahas gerak dalam konteks ontologi dan metafisika. Bagi Ibn Sina, gerak adalah perubahan keadaan suatu benda dari potensi menjadi aktual, yang dikendalikan oleh Allah sebagai penyebab pertama.
  11. Ibn Rushd: Ibn Rushd, yang dikenal juga sebagai Averroes, adalah seorang cendekiawan Muslim yang memadukan pemikiran Aristoteles dengan pemikiran Islam. Dalam karyanya, "Tahafut al-Tahafut" (The Incoherence of the Incoherence), Ibn Rushd membahas gerak sebagai perubahan yang berlangsung dalam alam semesta, yang dipahami melalui akal dan pengamatan.
  12. Al-Farabi: Al-Farabi adalah seorang filosof dan ahli politik Muslim yang juga memberikan kontribusi dalam pemikiran gerak. Dia mengembangkan konsep "gerakan ke arah kesempurnaan" (al-harakah ila al-kamal) yang menyatakan bahwa gerak adalah proses menuju kebaikan dan kesempurnaan yang ditujukan oleh jiwa menuju Allah.
  13. Ibn Arabi: Ibn Arabi adalah seorang sufi dan filosof Muslim yang menggagas konsep "gerak cinta" (al-harakah al-mahabbah). Baginya, gerak adalah ekspresi cinta yang terus-menerus menggerakkan alam semesta dan mempertahankan keterhubungan antara semua entitas.
  14. Mulla Sadra: Mulla Sadra, seorang filsuf Muslim dari abad ke-17, dikaitkan dengan pemikiran ontologis yang disebut "Hikmah al-Muta'aliyah" atau "Filsafat Transenden." Dalam pemikirannya, gerak dipahami sebagai perubahan dan transformasi yang terjadi dalam realitas yang terus bergerak menuju pencapaian eksistensi yang lebih tinggi atau "hakikat al-wujud." Mulla Sadra: Mulla Sadra, seorang filsuf Islam Iran dari abad ke-17, mengembangkan pemikiran tentang gerak dalam kerangka ontologi dan eksistensialisme. Bagi Sadra, gerak adalah perubahan yang melibatkan aktualisasi potensi dan perubahan dalam substansi. Dia berpendapat bahwa gerak adalah bagian integral dari keberadaan dan perkembangan entitas menuju keberadaan yang lebih tinggi.
  15. Shah Waliullah: Shah Waliullah, seorang ulama dan filsuf Islam dari India abad ke-18, memandang gerak sebagai manifestasi dari tindakan Allah yang melibatkan perubahan dan evolusi dalam alam semesta. Baginya, gerak adalah bagian dari tindakan penciptaan dan hukum-hukum yang ditetapkan oleh Allah.
  16. Seyyed Hossein Nasr: Seyyed Hossein Nasr, seorang filsuf Islam kontemporer, menggagas pemikiran tentang gerak dalam konteks harmoni kosmik. Baginya, gerak adalah ekspresi dari musik alam semesta yang diatur oleh Allah. Gerak ini mencerminkan keteraturan dan keindahan dalam alam semesta yang mengarah pada kesadaran dan penghayatan spiritual.
dan lain-lain.

Syarat Gerak

5.1 Aristoteles

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu objek atau entitas dapat mengalami gerak. Berikut adalah beberapa syarat gerak menurut Aristoteles:

1. Potensi dan aktualitas: gerak melibatkan konsep potensi (dunamis) dan aktualitas (energeia). Potensi adalah kemampuan atau keadaan potensial dari suatu objek untuk melakukan suatu gerakan atau perubahan. Aktualitas, di sisi lain, adalah pemenuhan potensi tersebut, di mana objek benar-benar melakukan gerakan atau perubahan tersebut.

2. Penyebab gerak: gerak disebabkan oleh adanya penyebab gerak atau perubahan. Ada empat jenis penyebab gerak menurut Aristoteles: Sebab materi (bahan dari mana objek terbuat), Sebab formal (bentuk atau struktur objek), Sebab efisien (pemicu atau penyebab langsung gerak), dan Sebab final (tujuan atau akhir dari gerak).

Sebab Formal (Formal Cause) : Design
Sebab Material (Material Cause) : Bahan bakunya
Sebab Efisien (Efficient Cause) : Kreator/ desainer
Sebab Akhir (Final Cause) : Tujuan akhir

3. Perubahan ruang dan waktu: Gerak melibatkan perubahan posisi objek dalam ruang dan waktu. Gerak fisik adalah perubahan posisi objek dalam ruang, sedangkan gerak kualitas adalah perubahan dalam atribut atau sifat objek. Aristoteles juga mengakui adanya gerak kuantitas, yaitu perubahan dalam jumlah atau ukuran objek.

4. Kontinuitas: Gerak menurut Aristoteles adalah suatu proses yang kontinu, yang berarti gerakan berlangsung dalam rentang waktu tertentu tanpa putus. Aristoteles menyatakan bahwa gerak fisik bersifat kontinu, dan objek yang mengalami gerak tidak dapat melompat atau melintasi ruang tanpa rentang waktu.

5.2. Plato

Plato, seorang filsuf Yunani kuno, memiliki pandangan yang berbeda tentang gerak dibandingkan dengan Aristoteles. Plato menganggap gerak sebagai suatu perubahan yang kompleks dan terbatas dalam dunia yang berubah. Meskipun Plato tidak secara eksplisit merumuskan syarat-syarat gerak, terdapat beberapa aspek dalam pemikirannya yang dapat dikaitkan dengan pemahaman gerak. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dikaitkan dengan syarat gerak menurut Plato:

1. Dunia Ide: Plato memandang dunia materi atau dunia fisik sebagai dunia yang berubah-ubah dan tidak sempurna. Baginya, gerak merupakan hasil dari hubungan antara dunia fisik yang berubah dengan dunia ide yang abadi dan sempurna. Gerak terjadi ketika objek-objek materi mencoba untuk mencerminkan atau mereplikasi bentuk-bentuk ideal yang ada di dunia ide.

2. Perubahan Bentuk: Gerak dalam pemikiran Plato sering kali dikaitkan dengan perubahan bentuk atau perubahan kualitas. Misalnya, perubahan dari keadaan kesehatan menjadi sakit atau perubahan dari keadaan dingin menjadi panas. Gerak terjadi ketika objek-objek materi mengalami perubahan dalam sifat atau kualitasnya.

3. Penyebab Gerak: Menurut Plato, gerak disebabkan oleh adanya prinsip atau penyebab yang lebih tinggi yang mengatur alam semesta. Dalam pandangan Plato, ada entitas yang disebut "jiwa dunia" yang menjadi penyebab gerak dan perubahan dalam dunia fisik. Jiwa dunia ini mengendalikan dan mengarahkan gerak objek-objek materi sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku.

5.3. Mulla Shadra

Menurut Mulla Sadra, seorang filsuf Muslim dari abad ke-17, syarat gerak melibatkan konsep-konsep ontologis yang lebih dalam. Mulla Sadra mengembangkan pandangan tentang gerak sebagai bagian integral dari struktur ontologis realitas yang lebih luas. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat dikaitkan dengan syarat gerak menurut Mulla Sadra:

1. Potensi (Quwwah): Gerak melibatkan adanya potensi atau kemampuan dalam objek untuk mengalami perubahan atau transformasi. Potensi ini merupakan kekuatan atau sifat yang terkandung dalam entitas untuk bergerak atau berubah. 
Manusia memiliki potensi (akal, indera, qalbu) untuk tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya. Dalam fase awal kehidupan, seorang bayi memiliki potensi untuk belajar berjalan, berbicara, dan mengembangkan keterampilan-keterampilan lainnya.

2. Hakikat (Mahiyyah): Gerak melibatkan perubahan dalam hakikat atau esensi objek tersebut. Setiap objek memiliki hakikat atau inti yang menjelaskan keberadaannya. Gerak terjadi ketika hakikat objek mengalami perubahan atau transformasi. Hakikat manusia melibatkan aspek-aspek esensial yang menjelaskan keberadaannya, seperti akal, jiwa, dan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan. Dalam proses pertumbuhan, hakikat manusia mengalami perubahan dan peningkatan dalam pemahaman dan kesadaran. 

3. Aktualisasi (Tajalli): Gerak adalah aktualisasi atau manifestasi potensi dalam objek. Gerak terjadi ketika potensi yang ada dalam objek diaktualisasikan menjadi realitas yang lebih konkret. Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan aktualisasi potensi yang ada dalam dirinya. Bayi yang awalnya hanya merayap atau merangkak akan mengalami perubahan menjadi mampu berjalan. Potensi-potensi lainnya, seperti kemampuan berbicara, akan diaktualisasikan seiring waktu.

4. Keterhubungan (Tashbih): Gerak dalam pemikiran Mulla Sadra melibatkan keterhubungan atau kesinambungan antara potensi, hakikat, dan aktualisasi. Gerak merupakan hasil dari hubungan yang kompleks antara berbagai aspek ontologis dalam objek. Pertumbuhan manusia melibatkan keterhubungan antara berbagai aspek ontologis, termasuk fisik, mental, emosional, dan spiritual. Gerak dalam konteks ini mencakup perubahan fisik, perkembangan kognitif, perubahan emosi, dan pencarian makna hidup.

Kaidah filsafat “setiap yang terendah memiliki potensi yang memungkinkan untuk sampai pada yang lebih tinggi atasnya” dicetuskan oleh Mulla Sadra terkait konsep gerakan substansi. Kata memungkinkan dari kaidah ini dapat disoroti sebagai sikap optimis untuk menjadi. Sebaliknya, sisi lain kata memungkinkan menunjukkan adanya praktik partikular yang tidak tertutupnya kemungkinan optimis untuk menjadi atau tidak semua dapat terjadi.

Potensi Dalam Gerak Substansial

Potensi ialah sorotan utama pada kaidah ini sebagai kata kunci untuk terjadinya peralihan kemungkinan tersebut. Adapun potensi kemungkinan untuk menjadi tersebut disinyalir dari gerak substansi. Gerak substansial merupakan pergerakan menuju kesempurnaan hidup atau menuju keberadaan yang lebih tinggi dari posisi asal ke posisi tempat lebih tinggi.

Gerak substansial termuat padanya perubahan secara substansial oleh aksiden. Sisi lain penulis menemukan bahwa gerak substansial oleh Sadra merupakan prinsip transformasi Wujud yang terjadi terus-menerus sehingga manusia sebagai maujud dapat terhubung dalam skala waktu untuk beranjak ke tempat yang lebih tinggi atau menuju sumber transformasi tersebut.

Kendati terdapat perbedaan pandang dengan filsuf sebelumnya mengenai gerak substansi, Mulla Sadra memberi penggambaran gerak substansial pada misal buah. Sebuah buah yang semula berwarna A setelah masak berwarna B dan tetap menjadi buah tersebut, inilah yang disebut dengan gerak substansial dalam pandangan Mulla Sadra.

Hemat penulis dalam gerak substansial Mulla Sadra yakni: suatu perubahan yang terjadi di dalam wujud sesuatu yang berefek dan dapat diamati pada penglihatan luar dari wujud sesuatu tersebut dan tetap menjadi sesuatu tersebut tanpa berubah menjudi wujud sesuatu lain.

Penerapan Filsafat Gerak



Referensi:

  • Budiman, Ikhlas. 2021. Diktat Perkuliahan: Kaidah-Kaidah Filsafat Islam. Jakarta:Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra.
  • Hermawan, A. Heris. 2011. Filsafat Islam. Bandung: CV. Insan Mandiri.
  • Ismail dan Aryati, Aziza. 2018. “Filsafat Etika Mulla Shadra Antara Paradigma Mistik dan Teologi. Jurnal Mantiq. Vol. 3. No. 2
  • Juwaini. 2013. “Pemikiran Filosofi Mulla Shadra”. Skripsi. University Kebangsaan Malaysia
  • Lathief, Supaat I. 2010. Sastra Eksistensialisme-Mistisme Religius. Lamongan : Pustaka Pujangga.
  • Supratman. 2009. “Dimensi Sosial dalam Filsafat Mulla Shadra”. Jurnal Ilmu Budaya. Vol. 7. No. 2
  • https://sadra.ac.id/ringkasan-sekolah-hikmah-mutaaliyah-harakah-jauhariah-gerak-subtansi-sesi-ke10-dr-ammar-fauzi.html/
  • https://www.edrawmind.com/templates/event-timeline-template.html
  • https://www.zilfaroni.web.id/2012/05/kajian-tentang-fisika-dan-metafisika.html?m=1
  • https://lsfdiscourse.org/apa-itu-ruang/
  • https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Fisika_Aristoteles
  • https://al-bayan.uai.ac.id/?p=459
  • https://intanuzulis.home.blog/2020/12/01/metafisika/
  • Dan referensi lain-lain 

Download Materi : Click Logo Cikal Akal


06/04/2023

Algoritma dan Pemrograman Dasar Bisnis Digital UNM

Algoritma dan Pemrograman Dasar Bisnis Digital UNM

Mata kuliah  Algoritma dan Pemrograman Dasar Python di Bisnis Digital FEB UNM merupakan mata kuliah wajib mendasar yang harus dikuasai mahasiswa Bisnis Digital sebagai fondasi dasar Machine Learning.

Belajar pemrograman membiasakan diri dan pikiran bekerja secara sistematis, sabar, dan problem solver. Bagaimana membuat koding sederhana sampai yang kompleks. Sabar memperbaiki kode program yang error, disiplin mengikuti rule koding, telaten mengetik huruf, angka menjadi koding program sampai menjadi aplikasi (inshaaallah, amin)

Berikut adalah Link Materi Kuliah sampai pertengahan Semester. Dengan model pembelajaran diskusi,  studi kasus, Praktikum dan projek.

Editor yang disarankan digunakan dalam Praktikum ini adlah Anaconda Jupiter. Editor lain yang kompatibel dapat juga digunakan seperti VScode, Notepad++, Googlecolab, dll. Intinya dapan belajar dan mengalami langsung indahnya koding :D. Berikut Tampilan Anaconda Jupter


Berikut Link Materi Belajar dan Modul Praktik.

1. AY_Dasar_Var_Type data : Membahas variabel dan data

2.2-3. AY_Dasar_list,tuple,dictionary : Jenis Data di Python

3. AY_Loop, While, If else : Pengulangan dan Percabangan

4. ay_suplemen Modul dan Paket : Manajemen Modul dan Paket di Python 

Jika ada waktu senggang sempatkan membaca profil dan sejalar penemu bahasa pemrograman Python


Sejarah Python.

Guido van Rossum seorang pria berkebangsaan Belanda yang lahir pada tanggal 31 Januari 1956 merupakan  otak dibalik bahasa pemrograman Python, Guido mulai mengembangkan bahasa pemrograman Python tersebut sejak tahun 1989 di Centrum Wiskunde & Informatica (CWI) dan akhirnya bahasa pemrograman Python secara resmi dirilis kepada publik pada tahun 1991.

Salam Sangat, Keep on Moving. 

sAlam: saya Alamyin

16/09/2021

PROPOSAL PENELITIAN

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN

Postingan ini merupakan kombinasi dari dua tulisan sebelumnya yaitu  CONTOH (Kerangka) PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI (1) dan CONTOH (Kerangka) PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI (2)

Keberhasilan membuat rencana penelitian yang baik dalam dokumen "Proposal Penelitian" merupakan setengah dari keberhasilan penelitian itu sendiri.
Oleh karena itu penting memahami langkah-langkah membuat proposal penelitian dengan baik, secara sederhana dan sistematis.

Tulisan ini akan memberikan cara membuat proposal penelitian secara umum dan sistematikanya.kenapa secara umum ? karena setiap institusi mempunyai pola sistematika sendiri, namun pada umumnya sama saja.

Oleh karena itu, tulisan ini fokus pada penjelasan kerangka proposal khususnya untuk Skripsi dan Tesis. Pada tulisan ini fokus mengambil contoh pada bidang Ekonmi dan Bisnis.




Cakupan proposal penelitian :
I. JUDUL PENELITIAN
II. PENDAHULUAN
III. TINJAUAN PUSTAKA
IV. METODE PENELITIAN
V. DAFTAR PUSTAKA

1. JUDUL PENELITIAN

 Singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas menggambarkan penelitian yang diusulkan.
ciri-cirinya :

  •  Menarik, khas, dan orisinal
  •  Menggambarkan ruang lingkup penelitian
  •  Memuat variabel-variabel yang akan diteliti
  •  Dinyatakan dalam kalimat pernyataan
  •  6 – 20 kata (bukan harga mati)

Note: Dalam merumuskan judul penelitian, yang paling tepat untuk ditonjolkan adalah inti permasalahan penelitian.

2.  PENDAHULUAN

Merupakan bagian penting penelitian yg sebaiknya mampu menarik perhatian para pembaca dan membuat mereka curious tdk puas kalau tdk membaca seluruh proposal. Hmmm ibarat minuman, nikmat sampai tetesan terakhir :)

Cakupan dalam pendahuluan :

  • Latar Belakang Penelitian
  • Masalah Penelitian
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat penelitian

Nah, bagian ini kerap menjadi momok bagi kebanyakan mahasiswa, kesulitan merangkai kata dan mengerucutkan permasalahan menjadi kesulitan tersendiri.
Oleh karena itu, akan di uraikan satu persatu, bagaimana membuat pendahuluan yang baik.

  • Latar Belakang Penelitian
Latar belakang merupakan faktor penting dalam riset, bagian ini juga termasuk hal yang dianggap sulit bagi peneliti, terutama mahasiswa yang tidak terbiasa dengan format penullisan karya ilmiah.

beberapa panduan yang bisa dijadikan rujukan untuk menyusun latar belakang adalah...

1.  Kondisi umum atau perspektif makro penelitian
2.  Jelaskan pentingnya penelitian
3.  Kemukakan jika penelitian:
  • Penelitian relatif baru, merupakan sanggahan atau pengembangan dari penelitian sebelumnya.
  • Mulai dengan pernyataan yg provokatif, kontroversial sehingga ada ketertarikan untuk membaca.
  • Sajikan secara menarik tentang kronologis judul yang dapat berupa evaluasi judul hingga statusnya sekarang.
  • Tampilkan data sekunder tentang profil obyek penelitian,  yang dapat diperoleh dari buku-buku, jurnal, majalah, lapooran penelitian,  dll.
  • Akhiri dengan pernyataan : Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka peneliti memilih judul penelitian: ....……………………….

Latar belakang dapat diilustrasikan dengan3 pola seperti berikut:


  1. Piramida, diawali dengan target penelitian (misal inflasi), kasus-kasus khusus yang menarik (provokatif/kontroverisal) 
  2. Piramida terbalik, diawali dengan ide-ide umum, bisa juga teori
  3. Gabungan piramida terbalik dengan piramida.
bisa juga mengikuti panduan berikut:

  • Paragraf pembuka: Tuliskan tentang fenomena atau persoalan ekonomi yang menjadi fokus riset.
  • Paragraf isi I: Tuliskan bagaimana keterkaitan teori dengan fenomena tersebut
  • Paragraf isi II: Tuliskan bagaimana hasil penelitian terdahulu yang terkait
  • Paragraf isi III: Tuliskan argument tentang pentingnya penelitian (skripsi) ini untuk dilakukan dan kebaruan (novelty) dari penelitian
  • Paragraf penutup IV: Tuliskan atau pertegas kembali tentang apa yang akan menjadi topic dalam penelitian ini atau apa yang akan dibahas dalam penelitian ini.

Dalam deskripsi latarbelakang yang kerap menjadi momok adalah mendeskripsikan tabel, gambar, atau grafik.





























Gambar di atas menunjukkan volume dan harga Bitcoin yang meningkat agresif. Peningkatan volume Bitcoin fluktuatif cenderung meningkat. Peningkatan volume Bitcoin sebesar 1689 % sepanjang periode maret 2018 sampai dengan maret 2021 atau meningkat setara 791,9 triliun. Perubahan volume terbesar Bitcoin sebesar 112% pada bulan Juli 2018, penurunan tertinggi pada juni 2020 sebesar -45%. Harga Bitcoin meningkat sebesar 526% atau setara 653,8 juta per koinnya. Volume transaksi Bitcoin tertinggi pada Jan 2021 dengan volume sebesar 918 triliun. Peningkatan harga bitcoin meningkat signifikan dibanding periode sebelumnya terjadi pada periode november 2021 yang meningkat 35% dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan harga Bitcoin meningkat tertinggi sebesar 58% pada januari 2021, terendah pada desember 2018.

Kenaikan mata uang digital ‘Bitcoin’ yang akseleratif karena semakin banyak perusahaan yang mengguakan mata uang tersebut untuk bertransaksi. Pada periode februari 2021 sebanyak 162 perusahaan menggunakan bitcoin untuk transaksi perdagangan, diantaranya terdapat 19 perusahaan besar (paybis.com). Diantara perusahaan raksasa yang menggunakan Bitcoin adalah, Microsoft, AT&T, BMW, NordPVN, Rakuten, dll. Terdiri dari berbagai perusahaan koas, taknologi, travel, dll.

Setidaknya ada 3 kunci dalam deskripsi Tabel atau Gambar.
  1. Perhatikan tren dari titik awal sampai titik akhir, apakah naik, turun, fluktuatif
  2. Perubahan titik awal ke titik akhir
  3. Jika fluktuatif, perhatikan titik atau perubahan ekstrim.
  4. Bisa Anda tambahkan...
........
  • Masalah Penelitian
Masalah penelitian adalah setiap kesulitan yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya atau menyelesaikannya. Masalah penelitian harus dapat dirasakan sebagai suatu rintangan yang mesti dilalui oleh peneliti
(dengan jalan mengatasinya, bukan lari dari masalah) bila kita akan mencari penyelesaiaan atau jawabannya serta dapat mengatasinya.

Dalam pengertian umum, masalah diartikan sebagai penyimpangan atau beda antara fakta/kenyataan dengan standar-standar tertentu. Standard tertentu tersebut dapat merupakan teori, aturan, logika, kebiasaan atau keharus-an.

Dalam pengertian ini, maka masalah penelitian baru merupakan masalah objek. Bagi suatu penelitian, masalah adalah pertanyaan bagi peneliti yang ingin dicari jawabannya atau penyelesaiannya. Disini berarti bahwa masalah
dalam penelitian dapat dimulai oleh penyimpangan fakta.

Masalah penelitian dapat berupa gejala sosial yang menarik perhatian peneliti atau seseorang.

Tahapannya bisa mengikuti langkah berikut:

  Identifikasi, pilih dan rumuskan masalah-masalah penelitian.
  •    Apakah terdapat hubungan yang erat antara ... dengan…..?
  •    Bagaimana pengaruh ……….terhadap …………...?
  • Tujuan Penelitian
 Kemukakan yang akan dicapai oleh penelitian: Untuk mengetahui, menganalisis atau membandingkan.
-- Untuk mengetahui pengaruh … terhadap …
-- Untuk mengetahui hubungan antara ……dengan …..…
-- Untuk menganalisis …..…….
  • Manfaat penelitian
Kemukakan siapa yg diharapkan memperoleh manfaat penelitian: Pengembangan ilmu pengetahun, Lemabaga, dan atau penelitian lain.
  • Penelitian ini diharapkan memberi manfaat dalam………
  • Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam...
Jadi penelitian kita hanya salah satu bahan, kadang kita sedikit angkuh mengatakan sebagai referensi. :).

3. TINJAUAN PUSTAKA

Cakupan:  Penelitian terdahulu,  Landasan teoritis,  Kerangka teoretis (pikir),  Hipotesis penelitian.

  • Kemukakan hasil penelitian2 sebelumnya utk mengakrabkan peneliti dg informasi, data, model/peralatan analisis yang mungkin terkait dengan masalah yang sedang diteliti.
  • Kemukakan dan sintesakan teori-teori yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti.
  • Buat dan tuliskan kerangka fikir dari sintesis teori-teori yang relevan, hubungkan variabel-variabel yang terkait .
  • Buat bagan keterkaitan variabel-variabel yang mungkin berhubungan atau mempengaruhi variabel penelitian yang sedang dilakukan.
  • Dari kerangka fikir, turunkan hipotesis penelitian yang merupakan jawaban teoritis sementara atas masalah-masalah  penelitian yang telah dikemukakan yang masih harus dibuktikan  validitasnya. 
  • Jumlah hipotesis seyogyanya berkorespondensi dengan jumlah masalah penelitian.
  • (ini juga kadang menjadi masalah umum, dimana masalah penelitian tidak sama jumlahnya dengan hipotesis).

4.  METODE PENELITIAN
Cakupan:  Lokasi Penelitian,  Populasi dan sampel,  Jenis data (Primer atau sekunder),  Model Analisis,  Definisi operasional konsep/variabel.



5.  DAFTAR PUSTAKA
Memuat daftar semua bacaan yang terkait dg penelitian. Alfabetis, atau  nomor, atau lainnya.

to be continue....

Contoh Proposal Penelitian Ekonomi : Download Here 

Silakan diperiksa data-data, mungkin link berikut bisa bermanfaat bagi bagi yang sulit menemukan masalah penelitian.


Keep share and enjoy !

Contoh Proposal Penelitian Ekonomi : Download Here
Full Download send email to alamyin@gmail.com to get password.

01/08/2018

Masalah dan Tips atasi Masalah pada Penyusunan Tugas Akhir

Masalah dan Tips atasi Masalah pada Penyusunan Tugas Akhir

Filosofi sekaligus penyemangat menyusun tugas akhir adalah Masalah adalah separuh dari Tugas Akhir. Masalah yang diulas dengan baik dan ciamik pada bagian pendahuluan adalah separuh dari keberhasilan merengkuh jodoh, oops, gelar maksudnya. Apa itu masalah? Bagaimana pohon masalah? dan bla..bla..bla.. Masalah hanya dapat diungkap jika ada pengetahuan empiris (data-data, fakta-fakta, laporan-laporan, dll) dengan ide-ide, teori-teori, dan referensi-referensi bacaan lainnya. Istilah kunonya Das Sollen vs Das Sein. 

Das sollen secara umum adalah segala sesuatu yang merupakan keharusan atau segala keharusan-keharusan yang masih berupa teori-teori normatif dan sekaligus juga norma-norma teoritis. Das Sein adalah segala sesuatu yang merupakan pelaksanaan dari segala hal yang diatur dalam das sollen. Sederhananya, adanya ketidaksesuaian antara kenyataan dan harapan. Contohnya, Kita berharap kemiskinan menurun dengan tingginya belanja publik, tetapi kenyataannya kemiskinan meningkat.

Mengapa Skripsi, Tesis, Disertasi ditempatkan pada akhir masa studi di Perguruan Tinggi? Karena ketiga mata kuliah tersebut memadukan semua kemampuan mahasiswa, membaca, menulis, berdiskusi, dan presentasi. Kemampuan memadukan kecerdasan individual dan sosial. Kemampuan memadukan antara kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.

Menurut hemat saya, tanpa kecakapan memadukan hal di atas, mahasiswa akan menemukan jalan kesulitan dan bahkan jalan buntu. Melalui peroses penulisan Tugas Akhir, kita banyak belajar banyak hal, diantaranya mental harus kuat, sabar, dan ikhlas. Sabar konsultasi dengan pembimbing yang karakternya berbeda dengan kita selaku mahasiswa. Selain itu, dibutuhkan kemampuan merangkai kata dan kalimat baik secara tutur maupun tulisan. Juga termasuk belajar tidak baper 👽

Menulis karya ilmiah susah-susah gampang. Susahnya dua kali, gampangnya sekali. Tapi bagi mahasiswa yang senang tantangan selalu menyukai hal-hal baru. Mahasiswa yang senang diskusi belum tentu bagus dalam menuangkan ide melalui tulisan, apalagi tulisan ilmiah yang syarat dan prasayrat yang ketat alias rigid.

Mahasiswa tingkat akhir pada umumnya mengalami kesulitan menyusun Skripsi (tugas Akhir). Kesulitan yang sering di hadapi adalah:
  • Menemukan dan merumuskan masalah
  • Mencari judul yang efektif
  • Sistematika proposal dan sistematika skripsi
  • Kesulitan mencari literatur atau bahan bacaan
  • Kesulitan metode penelitian dan analisis data
  • Kesulitan menuangkan ide ke dalam bahasa ilmiah
  • Kesulitan dengan  standar tata tulis ilmiah
  • Takut menemui dosen pembimbing
  • Menyesuaikan waktu dengan pembimbing
  • Manajemen waktu dan mental lainnya yang kerap menghantui mahasiswa, dll.
Kesulitan-kesulitan tersebut pada akhirnya  akan  membuat stress, rendah diri, prustasi, kehilangan motivasi, menunda penyusunan skripsi dan bahkan ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya.

Kesulitan mendasar mahasiswa dalam menyusun Tugas Akhir adalah Kesulitan Menemukan Masalah Penelitian. Masalah hanya akan mudah ditemukan jika kita mempunyai kemampuan referensi (buku, jurnal, berita, data-data) yang bagus dan preferensi (kecenderungan) yang sesuai dengan bakat dan minat berdasarkan bidang studi masing-masing.

Saya senantiasa memberikan panduan singkat kepada mahasiswa bimbingan kami di Ekonomi Pembangunan FE UNM, yang daapat di download di Panduan Praktis Menyusun Proposal
Pembaca dapat melihat postingan kami sebelumnya 'Proposal Ekonomi" sedikit memberikan tips menulis karya Ilmiah. Salah satu contoh penulisan Proposal yang baik, Bab Pendahuluan, dan Bab Kajian Pustaka (Teori), dikutip dari karya Sabir (2015).

Nantikan postingan-postingan selanjutnya seputar kesulitan dan kegalauan mahasiswa dan bagaimana mengatasinya hingga sukses merengkuh gelar. Tapi modus belajarnya jangan karena gelar saja, jodoh juga boleh :) 👧👨

02/04/2018

Bahan Ajar #ep FE UNM

Bahan Ajar Ekonomi Pembangunan


Sejak pertama kali mengajar di Ekonomi Pembangunan FE UNM Makassar,  saya senantiasa berupaya menerapkan pembelajaran yang berorientasi pada proses dialogis. Berdasarkan pengalaman yang diperoleh di organisasi nirlaba dan eksternal kampus, saya meyakini bahwa pembelajaran yang menarik jika mahasiswa memahami manfaat suatu pelajaran. dalam istilah Hernowo AMBAG "apa manfaatnya bagiku", Awalnya saya menerapkan model pembelajaran apresiatif dan kolaboratif, yang memosisikan mahasiswa sebagai subjek pembelajaran dan mempunyai aset positif untuk dikembangkan.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi semakin memudahkan menerapkan pembelajaran yang berbasis pada mahasiswa. Dengan memanfaatkan film pendek motivatif  seperti: (The Tree-India),  video pendek TedX (Rita Pierson tentang Pendidikan), dan iklan kreatif (Heineken), dan Iklan Volkswagen "Theory of Fun" yang menginspirasi. Hal tersebut efektif memberikan wawasan dan pemahaman pada mahasiswa bahwa sumber belajar dan media belajar sangat luas dan beragam.  Bahkan materi kuliah atau diskusi yang alot dalam proses belajar sering kali mereka diskusikan sampai di luar kelas, ketika jam pelajaran selesai. 

Meskipun bahan ajar relatif mudah diperoleh, namun akan lebih baik apabila bahan tersebut terintegrasi dengan tujuan pembelajaran. Adapun beberapa bahan ajar yang pernah kami susun, dapat didownload pada link berikut:
Bahan di atas sebagai pemantik pembelajaran dan akan di update secara berkala sesuai perkembangan dan dinamika pembelajaran.

Sumber Gambar: nmbu.no

Sincerely alamyin
 

20/02/2017

Analisis Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan dan Dampaknya terhadap Kemiskinan di Sulawesi Selatan


Analisis Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan Dan Dampaknya Terhadap Kemiskinan di Sulawesi Selatan

ABSTRAK

Syamsu Alam. Analisis Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan dan Dampaknya terhadap Kemiskinan di Sulawesi Selatan
(dibimbing oleh Madris dan Sultan Suhab)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah pusat dan daerah bidang pendidikan terhadap kemiskinan di Sulawesi Selatan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui mutu SDM dan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini dilaksanakan di Sulawesi Selatan dengan unit analisis Kab/kota. Pengumpulan data dilakukan melalui survey literature berupa data sekunder (panel data) tentang pengeluaran pemerintah (pusat, provinsi, kab/kota) di sektor pendidikan, Mutu Sumberdaya Manusia (SDM), Pertumbuhan Ekonomi, dan kemiskinan, tahun 2006-2012. Data dianalisis secara deskriptif dan bersifat kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hubungan fungsional,  mutu SDM berpengaruh lebih besar  daripada  pertumbuhan ekonomi terhadap penurunan kemiskinan dan pengeluaran pemerintah kab/kota lebih berpengaruh melalui mutu SDM daripada melalui pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan. Dari sisi pengeluaran pemerintah (pusat, provinsi dan kab/kota) bidang pendidikan. Pengeluaran pemerintah kab/kota bidang pendidikan yang lebih besar dan cenderung meningkat lebih memberikan efek terhadap peningkatan mutu SDM dan pertumbuhan ekonomi serta mereduksi kemiskinan daripada pengeluaran pemerintah (pusat dan provinsi) yang fluktuatif.

Kata Kunci: Pengeluaran pemerintah bidang Pendidikan, mutu SDM,  Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan

"Download : Tesis_Alam: Analisis Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan dan Dampaknya Terhadap Kemiskinan di Sulawesi Selatan"

Thanks to:
  1. Dr. Madris, DPS., SE.,M.Si dan Dr. Sultan Suhab, SE.,M.Si. Selaku pembimbing yang senantiasa memberi bimbingan di waktu senggang ataupun sibuk, senantiasa mengoreksi dan mengarahkan penulis dalam penyusunan tesis ini.
  2. Bapak Dr. Paulus Uppun, SE.,MA., Dr. Abd. Rahman Razak, SE.,MS dan  Dr. Agussalim, SE.,M.Si selaku penguji yang telah banyak memberikan koreksi dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan tesis ini.
  3. Bapak Dr. Agussalim, SE.,M.Si selaku ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan yang senantiasa memberikan motivasi bagi penulis untuk dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.
  4. Bapak/Ibu Dosen Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan (EPP) UNHAS yang senantiasa melibatkan kegiatan di P3KM Unhas diantaranya Bapak Abdul Majid Sallatu, Dr. Agussalim, SE.,M.Si., Dr. Sultan Suhab, SE.,M.Si, dan Dr. Nursini, SE.,MA yang senantiasa memberi tauladan disiplin, pelajaran praktis dan teoretis serta pengalaman melalui berbagai kegiatan dan penelitian.
  5. Bapak Prof. Dr. H.M Idris Arif. M.S selaku Ketua Yayasan STIEM Bongaya, senantiasa memberi saran dan nasihat agar tetap fokus pada studi.
  6. LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan)  Kemeterian Kemuangan Republik Indonesia yang telah memberikan biaya penelitian Tesis.
  7. Kepada Bapak Kepala badan Penelitian dan Pengembangan Keuangan Daerah Sulawesi Selatan, Kepala BPKD Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, dan Kepala BPPS Sulawesi Selatan, yang telah memberikan izin dan akses terhadap data-data penelitian yang penulis butuhkan.
  8. Kapada kedua orang tua, saudara-saudara yang senantiasa mendoakan agar tetap sehat dan dikarunia kekuatan melakukan setiap aktifitas.
  9. Teman-teman seperjuangan di Program  Studi Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan Angkatan 2011, kalian adalah teman diskusi yang baik dan bersahaja.
  10. Rekan-rekan di P3KM Unhas, Afif, Chali, Wahyu, Tami, Indra, dan spesial untuk ka’ Gego yang telah sharing pengetahuan ”Vibrant Presentation”.
  11. Teman-teman Studi Klub, Smart English Camp; Andi Karman, Fandi, dll.
  12. Semua kru di Titik9 Desain Printing, atas doa dan kebersamaannya dalam proses penyelesaian tesis ini.
  13. Akhirnya ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian tesis ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih perlu penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mangharapkan masukan dari seganap pembaca dengan prinsip 3K. Kritis, Konstruktif, dan disampaikan dengan Kasih sayang.  Wallahu A’lam Bissawab.

02/08/2012

Analisis Input Output dan Keterkaitan antar Sektor

Analisis Input Output dan Keterkaitan antar Sektor.

Analisis Input Output merupakan analisis standar dalam analisis Kuantitatif, walaupun dengan keterbatasan hanya menggunakan data statis, namun para peneliti dan praktisi "perencanaan pembangunan" dianggap dapat membantu khususnya dalam melihat sektor-sektor unggulan dalam suatu daerah.

§Hirscman merinci keterkaitan antarsektor:
1.Keterkaitan langsung ke belakang
2.Keterkaitan langsung ke depan
3.Daya sebar (Diffusion effect) ke depan
4.Daya Sebar ke belakang

§Untuk Apa I-O ?


Mengetahui Leading Sektor
§Sritua Arief (1993) ciri-ciri Leading Sector :
1.Kaitan ke depan dan ke belakang yang relatif tinggi
2.Output bruto yang tinggi à Final demand yang tinggi pula
3.Penerimaan bersih devisa yang tinggi pula
4.Padat karya (menciptakan lapangan kerja yang tinggi)

(Sumber: Analisis I-O dan SAM, Arief Daryanto dan Yundy H, IPB. 2010

input output, chart

Penjelasan tambahan Slide Presentase

Analisis struktur Agroindustri

Backward Linkage / kaitan ke belakang (kkb)

Forward Linkage / kaitan ke depan (kkd)

1. Sektor / subsektor yang mempunyai kkd & kkb tinggi menunjukkan tingginya penyebaran dampak perubahan dari subsektor / sektor tersebut terhadap subsektor lainnya, yang berada dalam industri yang lebih hulu (subsektor input). Output dari subsektor-subsektor ini akan menjadi input bagi subsektor lain yang lebih hilir.

2. Agroindustri yang mempunyai kkd tinggi & kkb rendah, subsektor2 ini peka terhadap perubahan subsektor lainnya sebagai akibat perubahan permintaan akhir terhadap masing2 subsektor tersebut. Perubahan permintaan akhir terhadap subsektor2 ini tidak banyak dampaknya terhadap subsektor lainnya karena kkb rendah.

3. Agroindustri kkd rendah & kkb tinggi. Biasanya, kkd rendahà subsektor hilir (pemotongan hewan, pengalengan, insudtri tepung, penggilingan padi dll). kkb tinggi à alasan, mengapa industri pengolahan hasil pertanian perlu dijadikan prioritas dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi pedesaan. Investasi disubsektor ini akan menumbuhkan subsektor hulu khususnya sektor pertanian.

4. Agroindustri kkd & kkb rendah. Subsektor ini adalah jagung, umbi-umbian, tanaman perkebunan. Subsektor ini tidak peka terhadap perubahan subsekktor lainnya.

Analisis I/0: Suatu model matematis untuk menelaah struktur perekonomian yang saling kait mengait antar berbagai sektor atau kegiatan ekonomi .Artinya output suatu sektor merupakan input bagi sektor lain.

Model : ΔY=(I-A)-1ΔX

ΔY : perubahan output

I : identitas

A : koefisien teknologi

(I-A)-1 :matrik Leontief

<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE

ΔX : perubahan permintaan akhir

1. Analisis Keterkaitan
untuk mengindentifikasi keterkaitan sektoral· terdiri dari forward & backward linkages dalam perencanaan untuk identifikasi sektor unggulan

2. Analisis Multiplier
untuk mengetahui efek pengganda suatu sektor terdiri dari output, income & employment multiplier dalam perencanaan untuk identifikasi kekuatan suatu sektor dalam mendorong peningkatan output, income & employment

3. Analisis Dampak
Untuk mengetahui dampak perubahan permintaan akhir terhadap perekonomian. Dalam perencanaan untuk simulasi kebijakan.


Multiplier adalah koefisien yang menyatakan kelipatan dampak langsung dan tidak langsung dengan dampak langsung dari meningkatnya permintaan akhir sesuatu sektor sebesar satu unit terhadap produksi total semua sektor di wilayah penelitian.

Sebagai contoh, kalau besarnya dampak langsung dan tidak langsung dari meningkatnya permintaan akhir beras sebesar 1 milyar rupiah adalah meningkatnya total produksi semua sektor sebesar 1,4 milyar, sedang besar kenaikan produksi sabagai akibat dampak langsungnya adalah 1.00 milyar, maka multiplier beras adalah 1.4 : 1.00 = 1.4. Atau dikatakan bahwa dampak langsung dan tidak langsung permintaan akhir beras terhadap peningkatan total produksi regional adalah sebesar 1.4 kali dampak langsungnya.

Tipe-tipe multiplier

Dikenal multiplier Tipe I dan Tipe II.

  1. Multiplier Tipe I dihitung berdasarkan matriks (I-A)-1 , dimana sektor rumah tangga exogeneus. Bila sektor rumah tangga dimasukkan dalam matriks saling ketergantungan, dengan menambah satu baris berupa pendapatan rumah tangga dan satu kolom berupa pengeluaran rumah tangga, yang berarti sektor rumah tangga adalah endogenous dalam sistem, disebut sebagai multiplier Tipe II.
  2. Dalam multiplier tipe II, bukan dampak langsung dan tidak langsung yang dihitung tetapi termasuk pula dampak dari peningkatan pendapatan rumah tangga terhadap perubahan perubahan konsumsi rumah tangga, atau dikenal dengan “induced effect”. Untuk keperluan analisis, akan dihitung berbagai jenis multiplier baik Tipe I maupun Tipe II, antara lain :

(1) Output multiplier, yaitu dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap total output seluruh sektor diwilayah penelitian.

(2) Income multiplier, yaitu dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga diwilayah penelitian secara keseluruhan.

(3) Tax multiplier, yaitu dampak meningkatnya permintaan akhir sesuatu sektor terhadap peningkatan pajak tak langsung netto.

(4) Total value added multiplier atau PDRB multiplier adalah dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap peningkatan PDRB.

(5) Employment multiplier, adalah dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap peningkatan kesempatan kerja.

(6) Landuse multiplier, adalah dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap perluasan penggunaan tanah.


Download Presentase Lengkap
"click here"