Read, Write, and Do Something

No Teaching without learning

Menulislah agar abadi

---

Listen, free economic make better

02/08/2012

Analisis Input Output dan Keterkaitan antar Sektor

Analisis Input Output dan Keterkaitan antar Sektor.

Analisis Input Output merupakan analisis standar dalam analisis Kuantitatif, walaupun dengan keterbatasan hanya menggunakan data statis, namun para peneliti dan praktisi "perencanaan pembangunan" dianggap dapat membantu khususnya dalam melihat sektor-sektor unggulan dalam suatu daerah.

§Hirscman merinci keterkaitan antarsektor:
1.Keterkaitan langsung ke belakang
2.Keterkaitan langsung ke depan
3.Daya sebar (Diffusion effect) ke depan
4.Daya Sebar ke belakang

§Untuk Apa I-O ?


Mengetahui Leading Sektor
§Sritua Arief (1993) ciri-ciri Leading Sector :
1.Kaitan ke depan dan ke belakang yang relatif tinggi
2.Output bruto yang tinggi à Final demand yang tinggi pula
3.Penerimaan bersih devisa yang tinggi pula
4.Padat karya (menciptakan lapangan kerja yang tinggi)

(Sumber: Analisis I-O dan SAM, Arief Daryanto dan Yundy H, IPB. 2010

input output, chart

Penjelasan tambahan Slide Presentase

Analisis struktur Agroindustri

Backward Linkage / kaitan ke belakang (kkb)

Forward Linkage / kaitan ke depan (kkd)

1. Sektor / subsektor yang mempunyai kkd & kkb tinggi menunjukkan tingginya penyebaran dampak perubahan dari subsektor / sektor tersebut terhadap subsektor lainnya, yang berada dalam industri yang lebih hulu (subsektor input). Output dari subsektor-subsektor ini akan menjadi input bagi subsektor lain yang lebih hilir.

2. Agroindustri yang mempunyai kkd tinggi & kkb rendah, subsektor2 ini peka terhadap perubahan subsektor lainnya sebagai akibat perubahan permintaan akhir terhadap masing2 subsektor tersebut. Perubahan permintaan akhir terhadap subsektor2 ini tidak banyak dampaknya terhadap subsektor lainnya karena kkb rendah.

3. Agroindustri kkd rendah & kkb tinggi. Biasanya, kkd rendahà subsektor hilir (pemotongan hewan, pengalengan, insudtri tepung, penggilingan padi dll). kkb tinggi à alasan, mengapa industri pengolahan hasil pertanian perlu dijadikan prioritas dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi pedesaan. Investasi disubsektor ini akan menumbuhkan subsektor hulu khususnya sektor pertanian.

4. Agroindustri kkd & kkb rendah. Subsektor ini adalah jagung, umbi-umbian, tanaman perkebunan. Subsektor ini tidak peka terhadap perubahan subsekktor lainnya.

Analisis I/0: Suatu model matematis untuk menelaah struktur perekonomian yang saling kait mengait antar berbagai sektor atau kegiatan ekonomi .Artinya output suatu sektor merupakan input bagi sektor lain.

Model : ΔY=(I-A)-1ΔX

ΔY : perubahan output

I : identitas

A : koefisien teknologi

(I-A)-1 :matrik Leontief

<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE

ΔX : perubahan permintaan akhir

1. Analisis Keterkaitan
untuk mengindentifikasi keterkaitan sektoral· terdiri dari forward & backward linkages dalam perencanaan untuk identifikasi sektor unggulan

2. Analisis Multiplier
untuk mengetahui efek pengganda suatu sektor terdiri dari output, income & employment multiplier dalam perencanaan untuk identifikasi kekuatan suatu sektor dalam mendorong peningkatan output, income & employment

3. Analisis Dampak
Untuk mengetahui dampak perubahan permintaan akhir terhadap perekonomian. Dalam perencanaan untuk simulasi kebijakan.


Multiplier adalah koefisien yang menyatakan kelipatan dampak langsung dan tidak langsung dengan dampak langsung dari meningkatnya permintaan akhir sesuatu sektor sebesar satu unit terhadap produksi total semua sektor di wilayah penelitian.

Sebagai contoh, kalau besarnya dampak langsung dan tidak langsung dari meningkatnya permintaan akhir beras sebesar 1 milyar rupiah adalah meningkatnya total produksi semua sektor sebesar 1,4 milyar, sedang besar kenaikan produksi sabagai akibat dampak langsungnya adalah 1.00 milyar, maka multiplier beras adalah 1.4 : 1.00 = 1.4. Atau dikatakan bahwa dampak langsung dan tidak langsung permintaan akhir beras terhadap peningkatan total produksi regional adalah sebesar 1.4 kali dampak langsungnya.

Tipe-tipe multiplier

Dikenal multiplier Tipe I dan Tipe II.

  1. Multiplier Tipe I dihitung berdasarkan matriks (I-A)-1 , dimana sektor rumah tangga exogeneus. Bila sektor rumah tangga dimasukkan dalam matriks saling ketergantungan, dengan menambah satu baris berupa pendapatan rumah tangga dan satu kolom berupa pengeluaran rumah tangga, yang berarti sektor rumah tangga adalah endogenous dalam sistem, disebut sebagai multiplier Tipe II.
  2. Dalam multiplier tipe II, bukan dampak langsung dan tidak langsung yang dihitung tetapi termasuk pula dampak dari peningkatan pendapatan rumah tangga terhadap perubahan perubahan konsumsi rumah tangga, atau dikenal dengan “induced effect”. Untuk keperluan analisis, akan dihitung berbagai jenis multiplier baik Tipe I maupun Tipe II, antara lain :

(1) Output multiplier, yaitu dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap total output seluruh sektor diwilayah penelitian.

(2) Income multiplier, yaitu dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga diwilayah penelitian secara keseluruhan.

(3) Tax multiplier, yaitu dampak meningkatnya permintaan akhir sesuatu sektor terhadap peningkatan pajak tak langsung netto.

(4) Total value added multiplier atau PDRB multiplier adalah dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap peningkatan PDRB.

(5) Employment multiplier, adalah dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap peningkatan kesempatan kerja.

(6) Landuse multiplier, adalah dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap perluasan penggunaan tanah.


Download Presentase Lengkap
"click here"

19/07/2012

HUMOR INSPIRATIF : Anggota Dewan yang Terkubur

HUMOR INSPIRATIF : Anggota Dewan yang Terkubur. Pada suatu ketika di negeri anta berantah, hiduplah sekumpulan warga yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata warga masyaralat lainnya. Namun sesekali bertindak diluar normal. Sebut saja warga XYZ,  Kehidupannya sederhana, bersahaja, damai, cenderung menjauhi konflik, bahkan tayangan adegan politik di media massa dianggapnya menyerupai cerita dalam sinetron. Mereka hidup di hutan tepatnya diperbukitan. Sebagai ilustrasi, mungkin seperti kehidupan "Bangsa Hobbit" dalam film The Lord of The Ring.
Entah karena apa, sebuah bus yang mengangkut para anggota dewan yang terhormat dan butuh dihormati yang melewati gunung tempat mereka tinggal mengalami nasib yang naas. Sopir tidak bisa mengendalikan keseimbangan mobil ketika hendak melewati tikungan tajam pas di atas pemukiman warga XYZ, mobil tersebut terguling-guling dan akhirnya parkir terpaksa pas dipemukiman warga.

Sekitar 99% para penumpang dan sopirnya dipastikan meninggal, selebihnya sekarat. Beberapa yang sekarat, meraung-raung minta tolong.

Beberapa hari kemudian, berita kecelakaan naas menimpa anggota dewan menjadi headline di surat kabar, TV, radio dan hot gosip di infotainment negeri anta berantah. Tim ekspedisi Polisi dan beberapa aparat dikerahkan untuk menyelidiki kasus kecelakaan tersebut. Langkah pertama yang dilakukan adalah, sperti biasa mengumpulkan pecahan mobil. dan yang sedikit unik adalah warga dikumpulkan ibarat apel pagi dikantor-kantor. Setiap warga ditanya satu persatu perihal peristiwa tersebut, diapakan dan kemana jenazah para anggota dewan tersebut. Salah seorang dari warga menceritakan perihal kejadian dan perlakuan mereka kepada nasib anggota dewan

Kemana semua jenazah anggota dewan ? tanya polisi.
Kami kubur semua pak, jawab seorang warga XYZ.
Apakah semuanya meninggal ? lanjut pak polisi,
Tidak, Pak !, yang meninggal jelas kami kubur, adapun yang belum meninggal kami juga kubur, walaupun ada yang minta tolong, tolong... tolong... saya masih hidup, besok saya rapat komisi membahas kesejahteraan rakyat.... bla..bla..bla tapi tetap kami kubur juga.
Kenapa ? sela, pak Polisi dengan ekspresi yang sedikit marah, dan suara yang menukik.
Karena, setahu kami, mereka para anggota dewan, yang sering kami lihat, dengar dan rasakan, pada umumnya suka berbohong, jadi kami kira waktu minta tolong, dan mengatakan masih hidup, kami kira mereka juga bohong jadi kami kubur semua, Pak.

Sekian,
Alamyin, 04 am -1 Ramadhan 2012

14/07/2012

Mengenal Karaeng Pattingalloang (Intelektual yang Terlupakan)

Mengenal  Karaeng Pattingalloang (Intelektual yang Terlupakan)
NAMANYA kalah populer dari Sultan Hasanuddin, Raja Gowa XVI. Nama Sultan Hasanuddin diabadikan menjadi nama perguruan tinggi terbesar di Indonesia Timur, yaitu Universitas Hasanuddin (UNHAS) di Makassar. Padahal jika kita menilik sejarahnya, dari segi kecendekiawanan sebenarnya jauh lebih cendekia seorang Pattingaloang dibanding Sultan Hasanuddin. Kepopuleran Sultan Hasanuddin adalah karena berjuang melawan Belanda dan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Pattingaloang merupakan satu contoh bahwa sejak zaman kerajaan masih berlangsung, orang barat telah mengakui kecerdasan seorang muda belia Makassar. 

Dalam Sejarah Sulawesi Selatan, dikenal nama Karaeng Pattingaloang, Raja Tallo VIII yang juga merangkap Pabbicara Butta (Mangkubumi) Kerajaan Gowa pada masa pemerintahan Raja Gowa XV, Sultan Muhammad Said. Karaeng Pattingaloang merupakan satu contoh bangsawan yang modernis, menguasai Politik dan Hukum Tata Negara, mampu berkomunikasi dalam berbagai bahasa asing (Belanda, Inggris, Spanyol, Portugis, Arab dan Latin) di usianya yang masih sangat belia, 18 tahun. Ruangan kerjanya berupa perpustakaan pribadi dengan ribuan buku yang berasal dari Erofah Barat pada Abad XVII. 

Nama lengkapnya adalah I Mangadacinna Daeng Sitaba Sultan Mahmud Karaeng Pattingaloang, putera Raja Tallo VI I Malingkaang Daeng Nyonri Karaeng Matoaya. Atas jasanya, Gowa mengalami puncak kejayaan dan mampu menjalin hubungan persahabatan dengan Raja Inggris, Raja Castilia di Spanyol, Mufti Besar Saudi Arabia, Raja Portugis, Gubernur Spanyol di Manila, Raja Muda Portugis di Goa (India) dan Merchante di Masulipatan (India). Sebagaimana Ayahnya, Karaeng Matoaya, Karaeng Pattingaloang juga seorang ahli ibadah, dapat membaca kitab gundul dan menerangkan tafsirnya. Karaeng Pattingaloang adalah salah seorang putera dari Karaeng Matoaya dari ibunya bernama I Wara, Salah seorang saudara kandungnya adalah Sultan Abdul Gaffar, yang gugur dalam perjalanan setelah menaklukkan Timor dalam tahun 1841.
Kalau Karaeng Matoaya semasa menjabat Mangkubumi (1593 – 1636) dianggap telah meletakkan dasar perkembangan Kota Makassar sebagai Bandar internasional, maka puteranya Karaeng Pattingaloang mengantarkan Gowa ke puncak kejayaan sebagai kerajaan terkuat dan Bandar niaga terbesar pada zamannya baik di nusantara maupun di luar negeri. Oleh karena mahir dalam beberapa bahasa Eropa, maka dia tampil sebagai tokoh pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan pada zamannya. Bahkan mungkin sampai kini belum ada yang dapat menandinginya dalam penguasaan bahasa asing.
Semua pendatang Eropah serentak memujinya, termasuk Belanda yang selalu bermusuhan dengan orang – orang Makassar. Alexander Rhodes, seorang misionaris Katolik di Makassar pada tahun 1646 menulis tentang Karaeng Pattingaloang, sebagai berikut, “Karaeng Pattingaloang adalah orang yang menguasai semua rahasia ilmu barat, sejarah Eropah dipelajarinya, selalu memegang buku Matematika, setiap hari ia membaca buku sains barat. Mendengarkan ia berbahasa Portugis tanpa melihat orangnya, maka orang akan menyangka, bahwa orang yang berbicara itu adalah orang Portugis Lisabon.”.
“…….The high governor of the whole kingdom…….is called Carim Pattengaloa, whom I found exceedingly wise and sensible……..a very honest man. He knew all our mystery very well, had read with curiosity all the cronicles of our European kings, He always had books of our is hand, especially those treating with mathematics, in which he was quite well versus. Indeed he had such at it day and night…..To hear him speak without seeing him one would take him for a native Portuguese for he spoke the language as fluently as people from Lisbon it self………”. 

Sedang dalam catatan Fride Rhodes disebutkan kalau Karaeng Pattingaloang sangat menggilai inovasi teknik Eropah dan merupakan orang Asia Tenggara pertama yang menyadari pentingnya Matematika untuk Ilmu Terapan. Di ruang kerjanya terdapat globe, peta dunia dan atlas dengan deskripsi dalam Bahasa Spanyol, Portuigis dan Latin. Reid mengatakan pula bahwa Di istana Makassar pada Abad XVII terdapat semangat yang besar untuk memahami dan meniru peta pelayaran Erofah dan barangkali kutipan Makassar itulah yang memberikan inspirasi tradisi peta pelayaran Bugis. 

Karaeng Pattingaloang juga menyukai hadiah orang – orang asing, mulai berupa kuda, antelope, gajah sampai senjata api, dan sebagainya. Pada globe yang terbuat dari tembaga, yang dihadiahkan oleh VOC kepada Karaeng Pattingaloang, penyair terkenal Belanda, Jost van den Vondel pada masa itu, telah menaruh kalimat pujian kepada beliau sebagai seorang terpelajar dan seluruh dunia terlalu kecillah baginya. Pada tahun 1652 sebuah kapal Inggris mengantarkan teleskop Galilean Prosphective Glass ciptaan Galilea kepada Raja Gowa Sultan Malikuissaid, yang dipesan dan dibeli oleh Sultan Alauddin sebelumnya, tahun 1635. Ini membuktikan bahwa Kerajaan Makassar pada masa itu telah ikut berkecimpung dalam semangat Renaissance Sains Barat, dan mempengaruhi budaya Makassar masa itu. (Makkulau, 2005).

Demikianlah, Karaeng Pattingaloang telah tampil sebagai cendekiawan dan negarawan Kerajaan Makassar di masa lalu. Beliau wafat pada tanggal 15 September 1654 dan digelari Tumenanga ri Bontobiraeng. Sebagai orang Makassar, malu rasanya mendapati uraian fakta sejarah ini. Ketika umur 18 tahun, sebagian besar diantara kita masih bergantung sama orang tua dan tahunya hanya main gasing atau play station. Malah, sebagian diantara kita pada umur 18 tahun baru tamat SMA, kenalnya hanya prestasi pacaran dan membangkang orang tua jika keinginannya tidak dituruti, padahal semua fasilitas kemajuan sekarang ini telah berada di genggaman kita. Semoga dapat diambil pelajaran. (*)

 Terima kasih Pak Makkulau
Sumber: http://sejarah.kompasiana.com/2011/04/07/kecendekiawanan-pattingaloang-malu-aku-mengetahuinya/?ref=signin#comment