Read, Write, and Do Something

No Teaching without learning

Menulislah agar abadi

---

Listen, free economic make better

11/12/2008

Dimming of the day ~the coors~


This old house is falling down around my ears

I'm drowning in a river of my tears
When all my will is gone you hold me sway
I need you at the dimming of the day

You pull me like the moon pulls on the tide
You know just where I keep my better side
What days have come to keep us far apart

A broken promise or a broken heart
Now all the bonnie birds have wheeled away
I need you at the dimming of the day

Come the night you're only what I want
Come the night you could be my confident

I see you on the street in company
Why don't you come and ease your mind with me
I'm living for the night we steal away
I need you at the dimming of the day
I need you at the dimming of the day

postingan ini, dimuat sekedar untuk menghibur diri. selain lyricnya yang bagus, musiknya yang keren dan personil the coors yang cantik-cantik ..ehm,...Sambil menikmati secangkir teh, karena minum teh banyak manfaatnya . lagu ini juga akan mengingatkan pada teman, sahabat, ia yang pernah longmarch dari DPRD sul-sel - karebosi- depan MARI untuk pertama dan terakhir kalinya yang pernah jadi teman dekat bangeet... best friend yang ada diperantauan nuntut ilmu and nambah pengalaman. adakalanya kita memang harus berjauhan, agar rasa rindu itu hadir__mail yang bilang_.

meskipun hari ini mendung, namun aku tetap ceria dan cerah :-), karena masih bisa OL (On Line). saat seperti ini OL is mylife :-D.
lebaran idul adha kemarin lumayan berkesan. Mail membangunkanku jauh-jauh dari Iran,...vie memberi selamat dari malang dan beberapa teman di makassar dan sekitarnya memberi ucapan selamat-selamat dan seterusnya.

oia,.. ada satu lagi yang mungkin membuat hari-hari kalian kelabu jika berkunjung ke makassar,__ setidaknya, akan sedikit menjengkelkan seperti yang kualami, kota ini makin sesak dengan atribut-atribut pemilu. :-(, tidak ada ruang-ruang strategis, pohon-pohon, trotoar-trotoar jalan dipenuhi para caleg seolah menjajakan diri :-D.... meskipun kita tahu apa yang mereka janjikan dusta belaka. agar hari-hari kita nda makin kelabu maka saatnya untuk melupakan pemilu. dan bebaslah...

13/10/2008

Hidup tak sekedar untuk bertahan hidup


Ada banyak hal di dunia yang tidak bisa diganti dengan apa pun. Ada saat dimana Laila Majnun dan kekasihnya merasakan kebahagiaan yang tiada samanya dengan apapun di dunia ini, atau kisah romeo dan juliet yang menginspirasi jutaan pecinta untuk melakukan apa pun demi yang dicintainya. Ada masa ketika seseorang terselamatkan dari bahaya atau dari kecelakaan kecil. Ada juga ketika seseorang mencapai cita-cita yang didambakannya selama bertahun-tahun. Ditingkatan yang lebih tinggi ada kenikmatan ketika hamba sedang berkomunikasi intim dengan Tuhannya, di masjid, di gereja, di wihara atau dimanapun yang dianggap tempat ibadah yang suci oleh sang hamba. Dan ribuan bahkan jutaan momen-moment lainnya yang membuat orang yang mengalami peristiwa tersebut sangat bahagia. Bahkan jika ada seseorang yang menawarkan untuk menggantinnya dengan sesuatu yang lain maka bisa dipastikan akan ditolaknya. Luapan kebahagiaan dapat dirasakan hanya dengan untaian kata, misalnya seorang kekasih membisikkan kata yang menggugah hati. Para petapa yang dengan santai menikmati bisikan angin, ataupun suara gemercik air. Dan lain-lain.

Fenomena alam yang lain adalah pasangan dari kebahagiaan, kebanyakan orang menyebutnya kesedihan, atau kehilangan sesuatu yang sangat berharga. Sedih karena tidak bisa mencapai cita-citanya. Merasa kehilangan ketika apa yang dicintainya tidak lagi dalam pelukannya, entah karena batas hidupnya sudah usai. Rumah di rampok, kesehatan yang sangat berharga yang kini tidak lagi dinikmati, perusahaan pailit dan sejumlah peristiwa lainnya yang telah menemui ajalnya. Suara angin tidak lagi begitu mesra. Gemercik air berubah menjadi suara demonstran di jalan-jalan, atau mungkin laksana letusan gunung merapi, atau seperti letusan bom di irak. kesedihan/kehilangan sesuatu sama seperti hal lain. Sama halnya ketika kesedihan Charlie dalama film Charlie and chocolate factory berakhir ketika ia mendapat tiket emas dalam coklat sebagai tiket gratis melihat pabrik coklat Willy Wonka. Ada banyak hal yang sama dalam kehidupan ini. Menurut pengetahuan pendahuluku yang telah tertanam dalam benakku, Bahwa segala sesuatu mempunyai awal dan akhir.

Namun ada hal yang menyedihkan bagiku, ketika aku dan mungkin aku yang lain tidak merasa sedih karena kehilangan pengetahuan, tidak memanfaatkan masa muda untuk 'mengakumulasi” pengetahuan sebanyak-banyaknya dan menjaga agar tetap langgeng. Pengetahuan akan tetap langgeng jika ia tidak hanya dijadikan alat untuk sekedar bertahan hidup atau “The survival of the fittest” dalam kosakata teori evolusi . Pengatahuan akan tetap langgeng dan meraih fitrahnyanya sebagai pengetahuan ketika dibagi/dishare dengan sesama. Bagiku disitulah salah satu wajah kebahagiaan menampakkan dirinya.

Pengetahuan mestinya berbanding lurus dengan keseimbangan. Semakin tinggi dan dalam pengetahuan manusia maka keseimbangan hidup antara sesama dengan alam mestinya tetap terjaga. Yang berpengetahuan lebih, tak sewajarnya mengeksploitasi yang kurang berpengetahuan apalagi mengeksploitasi alam semesta yang akibatnya akan dirasakan oleh semua makhluk di seantero dunia. Dengan dalih untuk bertahan hidup, demi kehidupan manusia yang lebih baik dimasa yang akan datang, maka teknologi rekayasa pun dikembangkan, mulai dari rekayasa genetika hingga mungkin rekayasa “kentut' akan diupayakan demi sabuah alasan “bertahan hidup” dan masa depan yang lebih baik. Apakah memang kehidupan manusia dimasa lalu tidak baik?

Sejenak, kubergumam dan meriew beberapa pesan-pesan yang sempat kutangkap dari film seperti dalam film chaos; bahwa segala sesuatu beraturan bahkan beragam kekacauan pun adalah sebuah keteraturan. Di film yang lain seperti in to the wild, memberikan pelajaran berharga, pertama, bahwa kebahagiaan bukan hanya sekedar diperoleh dari interaksi dengan sesama manusia, ia dapat kita raih dengan berkomunikasi intim dengan alam semesta yang terbentang luas. Pelajaran nomor dua Happiness real when shared.

Akhirnya aku berkeyakinan bahwa harapan untuk hidup lebih harmonis, tak sepenuhnya sirna. Dan semoga harapan itu tak membungkamku atau menjadi penjara.

Alamyin. Makassar, 06 Oktober 2008