26/04/2012

NOTHING IMPOSSIBLE DAN MONYET KE-100

NOTHING IMPOSSIBLE DAN MONYET KE-100. Small Is Beautiful, frase sederhana yang diungkapkan oleh ekonom Inggris E.F Shumacher. Frase tersebut berasal dari gurunya Leopold Kohr. Kata yang menginspirasi banyak orang di seantero dunia, bahkan dalam berbagai training motivasi, memulai sesuatu ataupun menyemangati teman yang punya rencana besar. Lalu, apa hubungannya kata-kata Schumacher dengan NOTHING IMPOSSIBLE dan monyet ke-100.

Cita-cita masyarakat tanpa korupsi, masyarakat tanpa kelas dan varian sosialisme lainnya sering dianggap utopis. Namun utopis bukan berarti mustahil. Mungkin, jika kita mengharapkan monyet bisa menyapu, membersihkan, memasak dan aktifitas lainnya yang menyerupai perilaku manusia. Kita barangkali menganggapnya mustahil.

Hasil penelitian berikut memberi pelajaran bahwa "NOTHING IMPOSSIBLE". Perubahan besar (kualitatif) bisa dimulai dari yang kecil (kuantitatif). Perubahan individu 1,2,3,...komunitas hingga 1 masyarakat.
  • Penelitian di Jepang selama 30 tahun tentang perilaku monyet di sejumlah pulau. Monyet-monyet diumpan dengan ubi-jalar untuk turun ke pantai agar dapat dipelajari prilakunya. 
  • Pada suatu hari tampak seekor monyet betina, yang diberi nama Imo, terlihat mencuci ubi-jalar sebelum memakannya. Ubinya menjadi lebih bersih, dan terasa asin.
  • Imo mengajarkan prilaku baru kepada ibu dan saudara-saudaranya. Kemudian,  semua monyet berubah perilakunya, mengikuti prilaku
  • Imo.“Monyet ke-100” adalah alegori untuk menjelaskan perubahan kuantitatif yang menghasilkan perubahan kualitatif. Teori Marx: perubahan kuantitatif yang terjadi secara evolusioner, setelah mencapai suatu titik tertentu (node) akan mengakibatkan perubahan kualitatif (revolusioner).   
Semoga bermanfaat.

0 comments: